Chapter 04 : Duka yang Menghantui

Orang misterius itu pun memotong tali tersebut, dan tidak seperti dugaan, Andi hanya diam bahkan tak terlalu banyak berbicara.

"Mungkin itu karena aku belum memberikan tanda di wajahnya," senyum salah seorang dari mereka.

Namun temannya hanya terdiam tanpa mengatakan apapun, dia hanya menatap layar ponsel yang sepertinya sedang asyik menonton film.

"Jika kau tidak membantu, bukankah lebih baik kau pergi saja? Aku pikir tujuan kita kemari untuk bermain dengan Andi, target kita yang lucu ini." Orang itu menatap teman nya yang keasikan menonton.

"Kalian berdua tidak akan lolos dari ini, aku akan membuat kalian membayarnya di penjara." Andi mencoba untuk memprovokasi.

Namun orang misterius itu juga temannya hanya tertawa sambil memegang perut ketika mendengar perkataan Andi.

"Dia bahkan tidak tahu ketika dirinya tidak akan keluar dari tempat ini hidup hidup, tapi ya sudahlah. Mungkin dia bisa menjadi pajangan di sini, bagaimana menurutmu?" orang misterius itu tertawa sambil menutup mata dengan salah satu tangannya.

"Aku akan membantumu, ketika aku selesai dengan satu episode film ini." ucap teman dari orang misterius itu. "Kau hanya tidak tahu betapa seru episode kali ini."

Orang misterius itu hanya menghela nafas namun ia tetap bersikap tenang seperti biasa, ia lalu berbalik menatap temannya.

"Hey, bukankah akan lebih baik jika tempat ini berwarna? Maksudku cat di sini kan sudah luntur?" ucap orang misterius itu.

Tiba-tiba temannya mematikan ponsel seperti tertarik dengan kata-kata tersebut ia lalu berjalan dan berdiri di depan sebuah meja, kemudian berbalik menatap Andi dengan sebuah pisau.

"Sepertinya kau suka yang nomor 3 ya? Sengaja kutinggalkan untukmu, sementara aku mengambil nomor 9." orang misterius itu tertawa dengan nyaring.

Temannya berdiri di depan Andi dan mengangkat tangannya yang memegang pisau lalu ia bersiap untuk menebas Andi.

"Tu-tunggu aku minta maaf jika aku melakukan kesalahan pada kalian aku tidak mau mati tolong percayalah padaku." Andi mulai meneteskan air mata.

"Aku tidak punya dendam pribadi kepadamu, misi tetap lah misi. aku melakukannya karena baktiku terhadap grup dan juga pada Dewa agung." Orang misterius itu berdiri di samping temannya.

Dengan tanpa ekspresi orang itu memberi signal kepada teman nya untuk segera menyelesaikan misinya. Temannya pun mengangguk pelan dan menusuk kan pisau itu ke lengan Andi beberapa kali, hingga membuat Andi berteriak kesakitan.

"Musik yang sungguh indah, melodi yang cocok untuk ritual kali ini. Aku yakin Dewa agung Anastasia akan senang mendengar hal ini dari atas sana." Orang itu tertawa melihat penderitaan Andi.

"Haruskah kita habisi saja, ia terlalu berisik dan suaranya juga jelek. Telingaku sakit mendengar, rasanya kepalaku mau pecah." ucap temannya dengan nada datar.

Namun orang misterius itu hanya diam dan menatap Andi, ia lalu mengambil ponselnya yang di letakkan dalam saku.

"Kalian brengsek, kalau berani tunjukkan wajah kalian, jangan memakai hoodie atau pun topeng. Kalian pengecut, lemah." Andi berteriak menatap mereka berdua yang berada di depannya.

Mereka berdua menatap satu sama lain untuk memikirkan tentang saran yang Andi berikan, setelah berpikir panjang akhirnya mereka memutuskan untuk melepaskan topeng yang mereka pakai.

"Wajah adalah identitas yang tidak boleh di ketahui siapa pun, jika saja ada yang melihat itu berarti kematian menunggu di balik pintu." Tawa orang misterius tersebut.

"Kau lupa nama juga harus di samarkan, jika kita ketahuan akan berbahaya bagi grup dan mungkin kita akan di eksekusi." lanjut temannya.

Karena melihat Andi hampir pingsan kehabisan darah, orang misterius itu menebas perut Andi membuat isi perut nya keluar. Temannya berbalik dan mengambil sebuah kotak yang telah mereka isi dengan es batu sebelumnya dari atas meja.

"Jangan dendam ya, aku hanya melakukan tugas ku sebagai anggota grup The Chosen. aku harap kau mengerti satu hari nanti... atau mungkin tidak, selamat tidur Andi. Semoga kau bahagia di akhirat nanti, lagipula kau berurusan dengan orang yang salah." Orang misterius itu menancapkan pisau ke leher Andi yang membuat Andi mati seketika.

Orang misterius itu lalu mengeluarkan isi perut Andi dan meletakkan ke dalam kotak es. Sementara yang tersisa dari Andi ditinggalkan begitu saja, mereka membawa barang yang telah mereka kumpulkan. Lalu pergi dari tempat itu, dan tidak lupa membakar gedung tersebut untuk menghapus jejak. Mereka berjalan ke sebuah gang dan mengganti pakaian dengan yang telah di sediakan oleh grup.

Mereka berjalan jauh dan berhenti di sebuah rumah sakit, sambil meninggalkan kotak es itu di depan pintu. Setelah selesai mereka memandang satu sama lain lalu berpisah.

"Misi hari ini telah selesai, aku harap kau tidak memberikan masalah lain waktu dengan menonton film." Orang misterius itu berbalik dan pergi dari sana.

Orang misterius itu melanjutkan perjalanannya lalu berhenti di depan atm, melihat isi rekeningnya. Dengan wajah penuh senyuman ia mengambil beberapa gold. Ia berdiri di depan tiang dan menghilang begitu saja.

Keesokan hari nya Haru bangun seperti biasa, sambil melihat sebuah foto sejenak. Haru kemudian melakukan tugas yang seperti biasa ia lakukan, ia juga merasa bahagia karena telah menyelesaikan tugas rumah yang di berikan oleh guru.

Hari ini Olivia berada di rumah, jadi ia sarapan pagi. tapi mamanya membuatkan bekal makan siang, dengan senyuman ia lalu berangkat ke sekolah.

Saat di depan rumahnya Haru bertemu dengan Sophie dan juga Yuuki, mereka berdua terlihat letih dan lesu. Ia pun penasaran dan menanyakan keadaan teman-temannya.

"Kalian murung saja? Padahal ini hari ke dua kita sekolah, ayo teman-teman kita harus bersemangat dan tidak boleh.." kata-kata Haru terhenti saat ia menikmati cahaya matahari yang menyinari wajahnya.

"Gu-guru ku meninggal, aku tidak bisa... kenapa ini harus terjadi, guru." Sophie meneteskan banyak sekali air mata seperti orang tuanya yang meninggal.

"Guru kita meninggal? Dapat info dari mana? Astaga aku harus memberitahu teman-teman soal ini." Haru mengambil ponselnya dan membuka chat grup. "tapi tidak ada apapun di sini."

"Bukan guru itu... tapi... guru yang ini." Sophie menunjukkan foto dari anime yang ia nonton semalam. "kenapa harus guru yang meninggal"

Haru melihat itu hanya bisa menepuk kepalanya, karena ia telah berpikir bahwa yang meninggal adalah guru wali kelas mereka. Mereka lalu melanjutkan perjalanan mereka menuju sekolah, tanpa ada perbincangan yang jelas.

"Kalian sudah mengerjakan tugas rumah yang di berikan guru kemarin? Katanya hari ini akan di kumpulkan loh, Apa mungkin kemarin kalian hanya bermain main sepanjang hari? Liat aku lah, aku rajin setelah dapat tugas langsung selesai hari itu juga." Haru mulai menyombongkan dirinya "tapi apa yang tidak bisa di lakukan oleh jenius sepertiku.'

Namun Sophie dan Yuuki hanya terdiam tidak menghiraukan perkataan Haru, berjalan dengan sangat pelan. Haru melihat teman-temannya menjadi khawatir, ia harap bisa memberikan semangat namun belum mendapatkan ide.

Sesampainya di sekolah kepala sekolah menyuruh semua siswa berkumpul di tengah lapangan sementara ia berada di ruang informasi, karena ada hal penting untuk di sampaikan.

Episodes
1 Prolog
2 Chapter 01 : Konflik dan Pertemanan
3 Chapter 02 : Persahabatan Baru
4 Chapter 03 : Kejadian Mengejutkan
5 Chapter 04 : Duka yang Menghantui
6 Chapter 05 : Luka yang Tersembuhkan
7 Chapter 06 : Malam Purnama yang Tenang
8 Chapter 07 : Takdir yang Terjalin
9 Chapter 08 : Kedatangan Tak Terduga
10 Chapter 09 : Bayangan yang Mengikuti
11 Chapter 10 : Bantuan dari Sophie
12 Chapter 11 : Tugas yang Hilang
13 Chapter 12 : Luna si Pemburu Hadiah
14 Chapter 13 : Menyelamatkan Anak Anjing.
15 Chapter 14 : Kebaikan
16 Chapter 15 : Mencari Pemilik Anak Anjing
17 Chapter 16 : Mengembalikan Anak Anjing
18 Chapter 17 : Aturan bergabung
19 Chapter 18 : Misi
20 Chapter 19 : Aku tidak tertarik.
21 Chapter 20 : Halusinasi?
22 Chapter 21 : Melawan Penipu
23 Chapter 22 : Bersantai
24 Chapter 23 : Menginap
25 Chapter 24 : Pergi ke Kebun Binatang.
26 Chapter 25 : Perubahan Rencana
27 Chapter 26 : Jebakan
28 Chapter 27 : Halusinasi (Part 02)
29 Chapter 28 : Kembali ke Rumah
30 Chapter 29 : Kutukan
31 Chapter 30 : Stream Internet
32 Chapter 31 : Cahaya Misterius
33 Chapter 32 : Kesialan yang Menghampiri
34 Chapter 33 : Kebakaran
35 Chapter 34 : Kejutan dan Pengakuan
36 Chapter 35 : Rahasia
37 Chapter 36 : Misteri di Balik Surat
38 Chapter 37 : Perjalanan
39 Chapter 38 : Kejutan
40 Chapter 39 : Di Balik Bayangan
41 Chapter 40 : Kotak Misterius
42 Chapter 41 : Aturan Aneh
43 Chapter 42 : Kenangan dan Sebuah Janji.
44 Chapter 43 : Cincin Pernikahan dan Pilihan Cinta
45 Chapter 44 : Keajaiban Persahabatan
46 Chapter 45 : Persiapan Pernikahan
47 Chapter 46 : Cinta, Ilusi, dan Kejutan
48 Chapter 47 : Janji Abadi
49 Chapter 48 : Momen yang Tak Terduga
50 Chapter 49 : Awal dari Sebuah Kebersamaan
51 Chapter 50 : Perubahan
52 Chapter 51 : Sosok Berjubah Misterius
53 Chapter 52 : Ingatan
54 Chapter 53 : Kehidupan yang Berubah
55 Chapter 54 : Persahabatan
56 Chapter 55 : Gacha Rate
57 Chapter 56 : Keputusan
58 Chapter 57 : Kekhawatiran
59 Chapter 58 : Kebahagiaan
60 Chapter 59 : Janji tak Terduga
61 Chapter 60 : Bisikan Kebingungan
62 Chapter 61 : Hati yang Terbuka
63 Chapter 62 : Cafe, Cinta, dan Kejutan
64 Chapter 63 : Persahabatan
65 Chapter 64 : Kebersamaan
66 Chapter 65 : Makan Malam
67 Chapter 66 : Kejadian Misterius.
68 Chapter 67 : Menginap di Rumah Teman
69 Chapter 68 : Pagi yang Aneh
70 Chapter 69 : Kesepakatan yang Berbahaya
71 Chapter 70 : Kehilangan dan Pencarian
72 Chapter 71 : Petualangan
73 Chapter 72 : Kenangan yang Terhapus
74 Chapter 73 : Perjalanan
75 Chapter 74 : Terjebak di Ruang Rahasia
76 Chapter 75 : Terjebak Ilusi
77 Chapter 76 : Pertemuan dengan Sang Dewa Agung
78 Chapter 77 : Undian
79 Chapter 78 : Komik Misterius
80 Chapter 79 : Rahasia Tersembunyi
81 Chapter 80 : Perjalanan ke Tempat Baru
82 Chapter 81 : Kebersamaan yang Membuat Dekat
83 Chapter 82 : Perjodohan dan Perasaan yang Tumbuh
84 Chapter 83 : Belajar tentang Cinta
85 Chapter 84 : Rizky, Musuh Baru?
86 Chapter 85 : Janji yang Mengikat
87 Chapter 86 : Pertemuan dengan Azrael
88 Chapter 87 : Keinginan Haru
89 Chapter 88 : Sebuah Ikatan
90 Chapter 89 : Permintaan Maaf
91 Chapter 90 : Mencari Rumah Baru
92 Chapter 91 : Memulai Kehidupan
93 Chapter 92 : Mengawali Hari
94 Chapter 93 : Siswa Pindahan
95 Chapter 94 : Kegiatan Sehari-hari
96 Chapter 95 : Kegiatan di Rumah
97 Chapter 96 : Pertemuan Kembali Dengan Alexis
98 Chapter 97 : Kemampuan Haru
99 Chapter 98 : Perpisahan dan Pertemuan Kembali
100 Chapter 99 : Yuuki
101 Chapter 100 : Menolak Pekerjaan
102 Chapter 101 : Di Keluarkan Dari Grup
103 Chapter 102 : Keputusan
Episodes

Updated 103 Episodes

1
Prolog
2
Chapter 01 : Konflik dan Pertemanan
3
Chapter 02 : Persahabatan Baru
4
Chapter 03 : Kejadian Mengejutkan
5
Chapter 04 : Duka yang Menghantui
6
Chapter 05 : Luka yang Tersembuhkan
7
Chapter 06 : Malam Purnama yang Tenang
8
Chapter 07 : Takdir yang Terjalin
9
Chapter 08 : Kedatangan Tak Terduga
10
Chapter 09 : Bayangan yang Mengikuti
11
Chapter 10 : Bantuan dari Sophie
12
Chapter 11 : Tugas yang Hilang
13
Chapter 12 : Luna si Pemburu Hadiah
14
Chapter 13 : Menyelamatkan Anak Anjing.
15
Chapter 14 : Kebaikan
16
Chapter 15 : Mencari Pemilik Anak Anjing
17
Chapter 16 : Mengembalikan Anak Anjing
18
Chapter 17 : Aturan bergabung
19
Chapter 18 : Misi
20
Chapter 19 : Aku tidak tertarik.
21
Chapter 20 : Halusinasi?
22
Chapter 21 : Melawan Penipu
23
Chapter 22 : Bersantai
24
Chapter 23 : Menginap
25
Chapter 24 : Pergi ke Kebun Binatang.
26
Chapter 25 : Perubahan Rencana
27
Chapter 26 : Jebakan
28
Chapter 27 : Halusinasi (Part 02)
29
Chapter 28 : Kembali ke Rumah
30
Chapter 29 : Kutukan
31
Chapter 30 : Stream Internet
32
Chapter 31 : Cahaya Misterius
33
Chapter 32 : Kesialan yang Menghampiri
34
Chapter 33 : Kebakaran
35
Chapter 34 : Kejutan dan Pengakuan
36
Chapter 35 : Rahasia
37
Chapter 36 : Misteri di Balik Surat
38
Chapter 37 : Perjalanan
39
Chapter 38 : Kejutan
40
Chapter 39 : Di Balik Bayangan
41
Chapter 40 : Kotak Misterius
42
Chapter 41 : Aturan Aneh
43
Chapter 42 : Kenangan dan Sebuah Janji.
44
Chapter 43 : Cincin Pernikahan dan Pilihan Cinta
45
Chapter 44 : Keajaiban Persahabatan
46
Chapter 45 : Persiapan Pernikahan
47
Chapter 46 : Cinta, Ilusi, dan Kejutan
48
Chapter 47 : Janji Abadi
49
Chapter 48 : Momen yang Tak Terduga
50
Chapter 49 : Awal dari Sebuah Kebersamaan
51
Chapter 50 : Perubahan
52
Chapter 51 : Sosok Berjubah Misterius
53
Chapter 52 : Ingatan
54
Chapter 53 : Kehidupan yang Berubah
55
Chapter 54 : Persahabatan
56
Chapter 55 : Gacha Rate
57
Chapter 56 : Keputusan
58
Chapter 57 : Kekhawatiran
59
Chapter 58 : Kebahagiaan
60
Chapter 59 : Janji tak Terduga
61
Chapter 60 : Bisikan Kebingungan
62
Chapter 61 : Hati yang Terbuka
63
Chapter 62 : Cafe, Cinta, dan Kejutan
64
Chapter 63 : Persahabatan
65
Chapter 64 : Kebersamaan
66
Chapter 65 : Makan Malam
67
Chapter 66 : Kejadian Misterius.
68
Chapter 67 : Menginap di Rumah Teman
69
Chapter 68 : Pagi yang Aneh
70
Chapter 69 : Kesepakatan yang Berbahaya
71
Chapter 70 : Kehilangan dan Pencarian
72
Chapter 71 : Petualangan
73
Chapter 72 : Kenangan yang Terhapus
74
Chapter 73 : Perjalanan
75
Chapter 74 : Terjebak di Ruang Rahasia
76
Chapter 75 : Terjebak Ilusi
77
Chapter 76 : Pertemuan dengan Sang Dewa Agung
78
Chapter 77 : Undian
79
Chapter 78 : Komik Misterius
80
Chapter 79 : Rahasia Tersembunyi
81
Chapter 80 : Perjalanan ke Tempat Baru
82
Chapter 81 : Kebersamaan yang Membuat Dekat
83
Chapter 82 : Perjodohan dan Perasaan yang Tumbuh
84
Chapter 83 : Belajar tentang Cinta
85
Chapter 84 : Rizky, Musuh Baru?
86
Chapter 85 : Janji yang Mengikat
87
Chapter 86 : Pertemuan dengan Azrael
88
Chapter 87 : Keinginan Haru
89
Chapter 88 : Sebuah Ikatan
90
Chapter 89 : Permintaan Maaf
91
Chapter 90 : Mencari Rumah Baru
92
Chapter 91 : Memulai Kehidupan
93
Chapter 92 : Mengawali Hari
94
Chapter 93 : Siswa Pindahan
95
Chapter 94 : Kegiatan Sehari-hari
96
Chapter 95 : Kegiatan di Rumah
97
Chapter 96 : Pertemuan Kembali Dengan Alexis
98
Chapter 97 : Kemampuan Haru
99
Chapter 98 : Perpisahan dan Pertemuan Kembali
100
Chapter 99 : Yuuki
101
Chapter 100 : Menolak Pekerjaan
102
Chapter 101 : Di Keluarkan Dari Grup
103
Chapter 102 : Keputusan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!