4. Satu Kelas

Meja Makan

"Mi pi, Alika berangkat sekolah dulu ya." Ucap Alika, beranjak dari meja makan dan menyalimi tangan kedua orang tua nya.

"Mau berangkat bareng papii atau berangkat naik mobil sendiri nak?" Tanya papi Alika.

"Alika naik mobil aja deh pi, malas kalo nanti pulang harus menunggu sopir jemput." Balasnya sambil berlalu

"Ya udah kalo gitu, hati-hati sayang." Alika mengangguk.

"Bang gue berangkat ya." Pamit Alika

"Iya, hati-hati." Balas Raka.

"Siap. Assalamualaikum."

"Wassalamu'alaikum."

***

Alika menaiki mobilnya dan menyalakan mesin mobilnya, segera beranjak ke sekolah.

Tak butuh lama Alika tiba di sekolah hanya membutuhkan waktu 15 menit Alika untuk sampai ke sekolah, karena jarak rumah dan sekolahnya tidak terlalu jauh.

Seperti biasanya ketika Alika turun dari mobil banyak pujian yang terlontar dari teman-teman sekolah nya yang mengagumi Alika, ada juga yang iri dengan kecantikan Alika.

"Alika makin cantik aja ya."

"Alika gue sayang sama Lo, terima ya."

"Duh Alika hobby banget ganti-ganti mobil. Kaya banget ya dia."

"Ah sok cantik banget tuh orang, cantikan juga gue."

"Palingan tuh mobil hasil kredit."

"Gak boleh kek gitu, gak baik. Emang dia kaya, kalo gak percaya tanya aja google keluarga ADITYA. Nanti yang muncul keluarga dia."

Alika yang mendengar itu semua hanya bisa tersenyum, tidak peduli dengan apa yang mereka ucapkan. Toh selama ini Alika tidak pernah mengganggu mereka.

Alika berjalan melewati koridor sekolah dan tiba-tiba dia menabrak seseorang yang ada di depannya.

Bruk...

"Awwws..." Alika terjatuh karena ada seseorang yang menabraknya.

"Aduh sorry-sorry gue gak liat." Ucap seseorang yang menabrak Alika.

“Suaranya kaya enggak asing di telinga gue.” Batin Alika.

"Kalo jalan tuh yang bener dong. Kepala gue sakit nih." Alika mengomel sambil memegang kepalanya yang terasa sakit.

"Iya gue maaf ya, sini gue bantu lo berdiri." Ucap seseorang yang berada di depan Alika, sambil mengulurkan tangannya.

Ketika Alika berdiri betapa kagetnya Alika, dia orang yang di cintainya ada di sini. Alika bengong, tidak tahu harus senang atau sedih.

"Alika." Teriak Alka dengan nada senang.

Alika tersadar dari lamunannya "Ehh i..ya."

"Lo sekolah disini?" Tanya Alka

"Hem, i..yaa gue sekolah disini." Jawab Alika terbata-bata "Eh lo ngapain kesini?" Tanya balik Alika

"Gue di suruh sekolah disini sama bunda. Katanya orang yang mau di jodohin gue sekolah di sini." Ucap Alka dengan santai. Alka tidak tahu bagaimana perasaan Alika yang tahu Alka akan di jodohkan dengan orang lain. Bahkan Alka terang-terangan bicara kepada Alika alasan dia pindah sekolah kesini, sekolah yang sama dengannya.

“Alka mau di jodohin?” Alika kembali membatin

"Oh, kalo gitu gue ke kelas dulu ya, gue udah di tunggu sama teman gue. Bye Al." Pamit Alka dengan senyum terpaksa.

Kelas XII IPA 5

"Alikaa…" Teriak Caca salah satu sahabat Alika. "Ka, lo dari mana aja sih? Kok lama. Padahal sekitar 10menit yang lalu gue liat mobil lo di parkiran." Tanya Caca cerewet.

Alika dari koridor sampai ke kelas hanya melamun, dan dia pun tidak menggubris pertanyaan dari Caca. Alika langsung saja berjalan ke bangku yang biasa di duduki Alika.

"Si Alika kenapa si Ca? Dari tadi gue liat dia bengong terus." Tanya Tasya sahabat Alika

"Gue juga gak tau Sya." Jawab Caca.

"Ya udah kita ke bangku si Alika aja yuk. Takutnya ada masalah, kan kasian dia." Ucap Caca

Caca dan Tasya berjalan menuju tempat bangkunya, tapi seketika mereka berdua dikagetkan oleh Revan dan Vano. Revan dan Vano adalah sahabat Alika Caca Tasya, dan termasuk sahabat SMP Alka.

Dor...

"Ehh satu..dua..tiga." Latah Caca. Seketika teman-teman sekelasnya tertawa termasuk sahabat Caca.

"Ehh lo kira-kira dong. Kita kan kaget." Ucap Tasya.

"Maaf ya bebeb Caca kita cuman bercanda kok, ya kan bro." Ucap Vano, Revan hanya mengangguk saja.

"Bebeb pala lo."

"Diem deh kalian berdua, gue sama Caca mau ke bangku Alika. Gak liat noh si Alika diem-diem bae." Ucap Tasya

"Tu anak kenapa sih? Masih pagi juga." Tanya Vano

"Gue gak tau. Makanya gue mau samperin dia."

"Yaudah kita ke bangku Alika sekarang, gue juga kasian sama tu anak." Ucap Revan.

***

"Kaa lo kenapa sih? Cerita dong kalo ada apa-apa, kita kan khawatir." Tanya Tasya. Alika hanya diam sama sekali tidak menjawab pertanyaan Tasya.

"Iyaa Kaa, gue sebagai sahabat lo juga merasa khawatir, lo pagi pagi udah ngelamun." Ucap Vano

"Makasih udah khawatir sama gue. Tapi gue gapapa, kalian semua tenang ajaa." Ucap Alika masih bengong.

"Kalo lo belum siap buat cerita gapapa, kita juga ngemaklum kok. Lambat laun juga pasti lo bakal cerita ke kita." Ucap Caca.

"Iya, gue cerita kalo waktu nya udah pas." Jawab Alika.

Hening… Tidak ada satu pun yang berbicara.

"Eh guys katanya ada murid baru ya." Tasya memecahkan keheningan.

"Murid baru?" Tanya Revan.

"Iya, katanya pindahan dari London. Kek nya ganteng deh." Ucap Tasya sambil membayangkan.

“Apa itu Alka ya." Batin Alika cemas.

Kring...kring...kring...

Bel sekolah berbunyi menandakan bahwa jam pelajaran akan segera di mulai.

Teman Alika beranjak dari bangku Alika segera ke bangkunya masing-masing.

Alika harus bagaimana? Kalau Alika satu sekolah sama Alka, Alika tidak pernah bisa move on dari Alka. Kenapa Alka harus datang lagi ke kehidupan Alika? Dua tahun tanpa Alka, Alika sudah merasa membaik dari sakit hati karena di tinggal Alka, tapi kenapa Alka datang lagi ke kehidupan Alika. Dia Tidak sanggup jika harus bertemu Alka setiap hari.

“Gue sayang sama lo, Alka, gue sayang lo, hiks...hiks...” Gumam Alika, air mata pun jatuh.

"Ehh Alika lo kenapa kok nangis sih?" Tanya Tasya khawatir.

"Ehh..hemm gue gapapa kok." Jawab Alika sambil menyeka air mata yang terus keluar. Jika menyangkut tentang Alka, Alika cengeng banget.

"Ehh Ka, itu bukannya Alka temen kita waktu SMP ya?" Tanya Caca yang sedikit heran.

"Alka? Mana?" Seketika Alika membulatkan mata.

“Apa apaan ini? Dan sekarang gue harus sekelas sama Alka? Oh My God. Gimana inii?” Batin Alika terus menangis menatap cinta SMP-nya ada di sini.

"Assalamualaikum anak-anak." Ibu Nani kepala sekolah masuk ke kelas. Dan ya, di belakangnya ada Alka – orang yang Alika sayang. "Hari ini ibu bawa murid baru pindahan dari London". "Ayo perkenalkan nama kamu." Kata bu Nani ke Alka

"Haii nama gue Alka A, pindahan dari London. Semoga bisa berteman dengan baik." Ucap Alka.

Kebiasaan Alka kalau masuk dalam lingkungan baru tidak pernah menyebutkan marga, katanya supaya tidak canggung jika punya teman, dan katanya takut di manfaatkan sama orang. Alika juga gitu, tapi semua orang satu sekolah sudah terlanjur tahu siapa Alika. Makanya banyak yang iri kepada Alika. Apalagi kekayaan yang dimiliki Alika.

" Ya udah kamu duduk di sebelah bangku Alika ya, karena yang hanya itu yang kosong."

"Iya bu."

“What? Gue harus satu bangku sama Alka? Satu sekolah? satu kelas? Satu bangku pula? Mami harus gimana Alika, hiks...hiks... Ah gue benci!” Batin Alika terus mengomel.

“Ya elahh si Alka makin deket aja lagi, oke oke gue harus biasa gak boleh keliatan canggung.” Gumam Alika, mencoba menetralkan tubuhnya yang sudah seperti cacing kepanasan.

"Hai sahabat SMP kita ketemu lagi." Ucap Alka. Iya kita sahabat, dan selamanya jadi sahabat.

"Eh...i...ii... iya Al." Ucap gue sambil senyum kikuk.

Terpopuler

Comments

🧭 Wong Deso

🧭 Wong Deso

Nevolku berjudul TA'ARUF CINTA

mimpir yuk kk jangan lupa tinggalkan jejak ☺️

2020-08-31

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!