Vote and comment ❤️
Happy Reading
***
Rumah Alika
Dari bandara Alika terus diam memikirkan cinta lamanya yang kembali lagi, entah harus bagaimana cara menyikapinya – yang jelas Alika sangat bahagia Alka kembali, tetapi Alika juga sedih Alka masih bersikap biasa terhadapnya.
"Alika..." Panggil Raka sukses menyadarkan lamunan Alika.
"Eh iyaa bang maaf gue ngelamun." Jawab Alika.
"Lo kenapa sih de? Dari bandara gue perhatiin, lo kaya mikirin sesuatu." Tanya Raka.
Alika bingung harus jawab apa? Apa Alika harus jujur ke Raka kalau Alka itu orang yang selama ini dia ceritakan ke Raka.
“Engga gue gak boleh jujur, belum saatnya gue jujur ke bang Raka.” Batin Alika.
"Engga kok bang gue gakpapa. Santai aja kali." Ucap Alika.
"Oh gitu. Eh tapi bentar deh, tadi ketika kita ketemu di Bandara lo baik baik aja deh, tapi pas ketemu sama Alka lo berubah jadi sering ngelamun gini" ucap Raka "Atau lo sama Alka ada hubungan spesial yaa?" Tebak bang Raka.
"Ehh apaan sih bang ngaco aja" jawab Alika "Gue sama dia tuh cuman temen SMP engga ada hubungan apa apa sama Alka, cuman temen oke T-E-M-E-N." Lanjut Alika sambil mengeja kata temen "kalo gitu gue ke kamar dulu ya bang, ngantuk pengen tidur." Ucap Alika berpamitan kepada Raka.
"Ya udahh sana, hus..." Canda Raka mengusir Alika, layaknya seorang kucing.
Kamar Alika
Pukul 17.30 Alika terbangun langsung beranjak ke kamar mandi untuk bersih-bersih, karena lengket sadari tadi pulang dari Bandara langsung tidur. Keluar kamar mandi Alika masuk ke kamar ganti, mengganti pakaian santai celana pendek sepaha dan baju pendek polos hitam. Alika beranjak mengambil hairdryer untuk mengeringkan rambutnya. Sudah selesai Alika langsung beranjak keluar kamar karena mendekati magrib biasanya keluarga Alika selalu mengadakan shalat berjamaah, dan di rumah Alika menyediakan mushola kecil.
"Pasti papii udah pulang nih kalo jam segini. Kebawah aja deh." Alika bermonolog.
Ruang keluarga
"Papiii..." Teriak Alika. Alika lihat di ruang keluarga sudah kumpul semuanya, ada orang tua sama abang Alika
"Eh Alika, sini sayang." Ucap papi tak lain bernama Bima
"Iya pii Alika mau ke sana kok makannya Alika manggil papi." Ucap Alika cengengesan
Alika sayang banget sama papinya karena papi Alika selalu sabar menghadapi sifat kekanak-kanakan dan sifat manja Alika, beda sama mami sekali Alika manja ke mami pasti sudah sudah dimarahi Alika. Dulu, Alika sering manja-manja ke mami kalau papinya tidak ada di rumah, tapi sekarang sudah beda kaya tahun kemarin Alika mau manja-manjaan sama mami malah Alika dimarahi maminya
Katanya mami Alika, "Alika kamu tuh jangan manja-manja terus, ubah sifat kekanak-kanakan dan manja kamu itu. Udah besar gak malu apa sama umur. Abang kamu aja dari kelulusan SMP udah mandiri, udah bantu-bantu papi di kantor. Ehh kamu kerjaannya cuman makan, shopping." Padahal Alika tidak terlalu suka shopping.
Mami Alika gitu kalau sudah marah, tidak akan berhenti mulutnya, cerewet banget. Tapi gitu juga tetap mami Alika kok, dan Alika sayang maminya
"Udah adzan nihh, ayo shalat dulu. Nanti di lanjut ngobrolnya, sambil ada yang mau papi obrolin ke kamu sayang." Ucap papi ke Alika, mami sama Raka. Dan mereka cuman mengangguk saja tanda 'iya'
“Papi mau ngomong apa ya kayanya serius banget deh, nanti juga gue tau papi mau ngomong apa.” Gumam Alika
Selesai shalat, Alika mami, papi dan Raka kembali ke ruang keluarga, karena tadi papi Alika katanya mau ngomong sesuatu ke Alika. Alika duduk samping Raka, dan orang tua Alika ada kursi seberang. Alika heran dengan tatapan maminya ke Alika, kaya ada sesuatu yang serius, apalagi papi. Alika ngerasa takut juga ditatap seperti gitu sama orang tuanya, beda lagi Raka yang ngerasa santai seperti yang sudah tahu papi mau bicara apa ke Alika.
"Alika papi sama mami mau jodohin kamu sama anak teman papi." Ucap papi
"A..aapaa? Dijodohinnn?" Sumpah Alika kaget. Kok bisa, papinya berpikir menjodohkan anaknya – Alika
"Iya Alika, dan lusa mereka mau kesini. Karena anak nya baru sampai dari luar negeri tadi siang." Ucap mami
"Enggak mi pi, Alika gak mau di jodohin." Ucap Alika sambil menahan tangisnya yang mau keluar. Cairan bening pun mengalir di pipi Alika tanpa di persilahkan.
" Kamu harus mau Alika." Bentak papi Alika. Seumur-umur, Alika baru melihat papinya membentak Alika, hati Alika semakin sakit
"Bang, kok lo diem aja sih, belain gue dong, gue gak mau di jodohin bang. hikss...hikss..." air mata Alika semakin banyak yang keluar.
"Maaf ya de, abang gak bisa bantu. Abang cuman bisa ngebantu doa semoga calon laki lo baik." Ucap Raka
"Kamu harus mau ya sayang, karena ini wasiat dari kakek kamu, kalo kamu harus berjodoh dengan cucu teman kakek kamu." Ucap mami sambil memeluk Alika
"Oke, fine Alika mau." Seru Alika sambil melepaskan pelukan maminya, dan Alika langsung beranjak ke kamar menenangkan diri.
***
Rumah Alka
Sedangkan di rumah Alka, semenjak Alka tahu kalau dia akan di jodohkan memilih diam di kamar, Alka bingung harus bagaimana. Di satu sisi Alka tidak mau orang tuanya sedih dan di satu sisi lain Alka tidak mau di jodohkan karena menurutnya itu perjodohan yang sangat konyol Alka bisa mencari jodoh sendiri, bahkan Alka bisa mencari wanita cantik.
-Flashback on
Ketika sampai di rumah Alka langsung memanggil orang tuanya, Alka emang dingin kepada orang lain, tapi tidak dengan orang tua dan orang terdekatnya.
Seperti seorang anak kecil yang telah dipisahkan dari orang tuanya. Begitu cerianya dia ketika pulang, dan tinggal satu rumah lagi dengan orang tuanya.
"Bunda, Alka pulang." Teriak Alka ketika memasuki rumahnya.
"Yaallah Alka bunda kangen banget sama kamu tau!" Bunda Alka yang tak lain bernama Tanti itu senang bukan main. Bunda langsung memeluk putra bungsunya itu.
"Alka juga kangen bunda." Ucap Alka sambil tersenyum.
"Kamu sehat kan, nak?" Tanya bunda Alka, memastikan bahwa Alka baik-baik saja.
"Alka sehat kok bun, tenang aja." Bunda Alka menghela nafas lega.
"Ya udah sekarang kamu istirahat dulu, jam makan malam kamu turun. Ada yang mau di omongin." Ucap bunda Alka.
"Iya, bun." Ucap Alka sambil berlalu ke kamar.
***
Pukul 19.00 Alka terbangun dan beranjak ke kamar mandi, setelah mandi Alka langsung ke bawah karena merasa lapar. Ketika Alka keluar kamar Alka melihat di ruang keluarga ada, bunda, ayah, dan bang Edward, entah apa yang sedang di bicarakan mereka karena kelihatan serius.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 53 Episodes
Comments
Ziza
semangat thor aku padamu
2020-09-01
1
🧭 Wong Deso
semangat kak
2020-08-31
1