ADD | Eps 1

...•...

...•...

...•...

...•...

...•...

......................

    Dinding hitam beraroma citrus menyebar ke penjuru ruangan dari sebuah rumah megah di pusat kota Sirevina, pagar besi yang menjulang tinggi di luar berwarna hitam pekat menguarkan kelam yang mencekam. Sedang di dalam ruangan itu telah dipenuhi oleh lima belas orang dewasa berparas bengis, yang mengenakan pakaian serba hitam.

    Beruntungnya masih ada sosok tampan dan cantik yang mewarnai keadaan ruangan itu, mereka adalah pimpinan komplotan hitam yang tengah berkumpul seperti sedang menyiapkan sebuah strategi.

    Ruangan persegi itu menyimpan banyak sekali peralatan bermata tajam, seperti pisau, pedang, keris dan benda tajam lainnya, serta ada beberapa komputer dalam keadaan menyala, di dalam sana ada beberapa rekaman aktifitas beberapa orang yang sudah menjadi targetnya.

    Pria dewasa di tengah-tengah meja panjang itu meruncingkan kerlingan matanya, menusuk pada layar komputer yang tengah memutar sebuah rekaman sepasang suami-istri yang tengah makan malam bersama putri kecilnya, gadis itu kemungkinan baru berusia sekitar 9 tahun.

    "Kapan dia hancur?" tanyanya pada anak buahnya sambil dia menaikkan satu kakinya ke atas kakinya yang lain, lantas kedua tangannya terjatuh begitu saja di pahanya yang ramping.

    Satu pria dewasa di sudut kiri gegas berdiri dan merapikan pakaiannya yang kusut. "Mereka adalah pemilik perusahaan perhiasan terbesar di kota ini yaitu keluarga Jarzam, salah satu karyanya yang luar biasa adalah berlian Quarios," jelas pria itu yang kemudian dia hentikan oleh pria yang menjadi pimpinan mereka.

    Sorot mata tajamnya memangkas semua aktifitas para anggotanya yang ada di sana, kepalanya bergerak kaku merajam semua benda yang ada di depannya, termasuk sang istri yang ada di sampingnya, wanita dewasa itu tampak membeku melihat raut bengis dari suaminya.

    "Berlian Quarios?" serunya lagi menarik kedua sikunya untuk mengendap di atas meja dan jari-jemarinya yang saling bertaut. "Sebuah berlian langka yang hanya ditemukan di pedalaman laut Lanzeiruz," pungkasnya kemudian memutar lehernya secara perlahan.

    Sang istri yang ada di sampingnya ikut mengerut dalam keheranan, pasalnya dia tahu betul, untuk masuk ke dalam laut itu tidak mudah, mereka harus melewati hutan luas dengan kabut hitam yang pekat, tak sedikit dari para manusia yang haus dengan kekayaan, tewas ditempat karena mencoba memaksakan diri untuk masuk ke dalam hutan itu.

    "Tapi bagaimana keluarga itu bisa masuk hutan kabut hitam dan keluar dalam keadaan hidup, kita semua tahu, jika hutan itu tidak bisa dimasuki oleh siapapun kecuali bagian dari laut Lanzeiruz," ujarnya begitu penuh keyakinan.

    "Itu permasalahannya dan sampai saat ini tidak ada yang tahu bagaimana keluarga itu mendapatkan berlian itu dengan mudah tanpa lecet ataupun kehilangan nyawanya," timpal pria dewasa lainnya.

    Pimpinan mereka yang bernama Rainero Skyrho kembali mengendurkan punggungnya ke belakang dan kakinya pun ikut terjatuh lagi di atas kakinya yang lain. "Sungguh menarik," cetusnya kemudian menerbitkan sebuah senyuman sinis.

    "Besok kita operasi, perusahaan itu sangat menguntungkan untuk kita, bunuh semua orang dalam keluarga itu," titahnya kemudian.

    "Baik bos, kami akan segera mempersiapkan untuk operasi besok malam."

    Rainero Skyrho menggerakkan lengannya memberikan isyarat untuk seluruh anak buahnya agar segera keluar ruangan itu, termasuk sang istri Mylan Adnan Skyrho yang juga ikut enyah dari posisinya mengekor di belakang anak buahnya yang satu per satu keluar dari ruangan itu.

    Sigap Rainero menahan pergelangan tangan Mylan, sehingga wanita dewasa itu lekas menoleh dan menghentikan langkahnya, dia bergeser ke dekat sang suami seirama dengan tarikan Rainero yang bergerak lamban.

    "Apa aku masih memiliki tugas?" tanya Mylan menatapi suaminya dengan penuh gairah.

    Lantas dia terjatuh di pangkuan Rainero dan melingkari leher lelaki itu, gerakan seduktifnya dengan cepat merangsang lelaki dewasa itu. Pria berpenampilan bengis itu mendekatkan wajahnya, secara lamban mendongak dan mempertemukan bibir tebalnya dengan bibir seksi sang istri.

    "Kamu memiliki satu tugas yang wajib kamu penuhi," bisiknya menjalari punggung istrinya penuh hasrat.

    Mylan tersenyum mengusik pertahanan kelelakian sang suami, dia bergerak mengubah posisinya menjadikan kedua kakinya menggantung di pinggang Rainero. "Mau di sini? Atau ...," goda Mylan mengelus lembut dada bidang Rainero, ia terus melangkah ke tengkuk sang suami dan menariknya untuk memangkas jarak lebih sempit lagi. "Di atas ranjang, ranjang kita berada jauh dari sini, aku sudah tidak tahan ...," lanjutnya mengerutkan dahinya dengan senyuman nakal.

    Detik selanjutnya Mylan melekatkan sebuah c*um*n di atas bibir lelaki itu, dia menekannya berulang kali, dan pria itu terpejam meresapi rasa panas yang menjalari jiwa dan seluruh tubuhnya. Kedua tangannya bergerak ke bokong sang istri, lalu menariknya ke depan melekatkan tubuh mereka.

...🌑 🌑 🌑...

    Malam kelam tanpa bintang Antorius, satu-satunya bintang yang memiliki cahaya biru di langit kota Sirevina. Cahaya biru itu selalu terjatuh di sebuah rumah beraroma mawar yang menyebar ke seluruh penjuru perumahan mewah tersebut, butiran udara membawa aroma itu sampai ke pintu gerbang keluar masuk perumahan tersebut.

    Sepasang suami-istri dengan putri tercintanya tengah melahap makanan kesukaan mereka yaitu cumi bakar yang mereka beli dari salah satu restoran pusat kota yang tengah digemari oleh banyak orang.

    "Ellena sayang ... Makan dulu, Ayah ... Makan ...." Suara dari wanita dewasa berparas jelita itu menggema ke seluruh penjuru rumah mewahnya.

    "Iya Bunda ...," sahut Ellena yang baru selesai mengerjakan pekerjaan sekolahnya.

    Ellena Cellestia Jarzam Baskara, sosok gadis cantik yang baru menginjak usia 9 tahun itu turun dari lantai tiga rumahnya, dia berlari kecil menuruni anak tangga yang melingkar layaknya seekor ular, sedang di belakangnya sang ayah sudah membuntutinya.

    "Sayang ... Jangan lari-lari nanti jatuh," tegur pria dewasa itu.

    "Enggak akan Ayah ... Kan ada Ayah dan Bunda yang selalu ada bersama Lena," timpal gadis kecil itu melompat kegirangan.

    Pria dewasa itu hanya menggelengkan kepalanya dengan senyuman yang terbit dengan indah dari simpul bibir kecilnya. Keduanya telah tiba di meja makan, lekas duduk di kursi biasanya yang mereka tempati kala waktu makan tiba.

    Rumah besar itu memiliki lima belas asisten rumah tangga yang siap melayaninya selama 24 jam penuh, semua pelayan di sana memiliki tanda titik permata biru di bagian lengan kanannya.

    Sang ayah beradu pandang dengan para pelayan, memberikan sebuah isyarat untuk memerintah mereka semua kembali dalam pekerjaannya masing-masing agar mereka makan dengan tenang tanpa merasa terganggu karena membiarkan para pelayan itu berdiri dan menunggunya menyelesaikan makan malamnya.

    "Lena sayang mau makan apa?" tanya sang bunda sembari menyendok nasi ke dalam piring bulat berwarna putih.

    "Ayam bakar ...," sahutnya penuh semangat sambil menggenggam sendok di tangan kanan dan garfu berada di tangan kirinya, senyumannya merekah layaknya rembulan di luar sana yang tengah berpendaran.

    Sambil mengulang senyuman yang sama dengan Ellena, wanita dewasa itu lekas menyendokkan satu buah ayam bakar itu ke dalam piring putih yang telah berisikan sayur hijau dan nasi, dia membawa piring tersebut ke hadapan putri tercintanya.

    "Ini ya ... Makan yang banyak, cepet dewasa ya sayang ...," ungkapnya penuh arti.

    Raut wanita itu seketika meredup, desir ketakutan kembali mengusik ketenangannya, sekali lagi dia menarik napasnya panjang. Tatapannya terjatuh pada sang putri yang sudah melahap makanannya.

    Netranya bergulir ke arah sang suami, dia tenggelam dalam tatapan penuh tanya dari lelaki berpenampilan gagah itu. Gegas pria itu menuntun langkahnya ke dekat sang istri, dia mengelus punggung istrinya dengan penuh kelembutan.

    "Ada apa istri ku?" tanyanya lirih.

    Wanita dengan raut redupnya menoleh dan terbenam pada paras tampan suaminya. "Aku takut putri kita tidak ada yang bisa menjaganya, apakah kita akan sampai pada umur itu?" pungkasnya sendu.

    "Ssstt! Kamu kita sudah mempersiapkan segalanya, jika tuhan menjemput kita Ellena memiliki bekal untuknya hidup di muka bumi ini," ucapnya berusaha menenangkan sang istri, dia dekap istrinya dan membelai lembut rambut indah itu.

    "Apakah dewa tidak bisa mengulur waktu kematian kita?" kata wanita itu lirih.

    "Dewa bukan tuhan, beliau adalah utusan tuhan untuk menjaga keseimbangan dunia ini, dewa Baruna sedang bertapa untuk menjaga keadaan laut tetap tenang." Pria itu melepaskan dekapannya.

    "Lantas apa yang harus kita lakukan, jika kematian itu datang secara tiba-tiba." Wanita itu semakin mencelos, hatinya yang menjegal membidik air mata untuk terjatuh lamban.

    "Tenanglah istri ku ...," bujuk pria itu kembali menenangkan istrinya.

    Ramalan mengatakan jika dua manusia duyung yang berdiri di atas tanah akan menemukan kematiannya saat putri kecil mereka berusia 9 tahun, dari ramalan itulah sepasang suami-istri itu dihantui kematian yang entah datang dari mana.

    Di daratan, manusia duyung yang memiliki kehidupan layak dan memiliki putri kecil hanyalah mereka, semua ciri-ciri yang disebutkan dalam buku ramalan bulan biru mengarah padanya. Karena semua hal itu ketakutannya semakin membuncah tak terkendali. Lagi-lagi ramalan dalam buku biru itu telah mencatat hari kejadian kematian sang manusia duyung.

    Tepat pada 24 Agustus 1997 tombak bermata kerang montana yang dicampur dengan tinta gurita gelombang putus asa akan meracuninya dan merenggut nyawa para duyung legenda. Gurita gelombang putus asa terletak di pedalaman terlarang dari dalam laut Lanzeiruz, sebuah lokasi yang paling menakutkan dalam misteri lautan.

    "Hari ini adalah 24 Agustus tahun 1997, kita harus mempersiapkan diri suami ku," tekad wanita dewasa itu, langkahnya berkelintaran tak karuan di pekarangan rumah besarnya.

    Pria itu merunduk pilu di hadapan rumahnya, sebuah rumah megah yang di lapisi berlian biru yang dihasilkan dari kerang montana. Dia terjatuh dan berlutut lemah, tak ada yang bisa dia lakukan selain mengudarakan rasa putus asa pada alam yang telah menciptakan takdirnya yang begitu menyedihkan.

    "Ayo kita persiapkan segalanya, sebelum terlambat," kata lelaki itu dengan dahinya yang mengerut dalam.

    Pria berpenampilan gagah itu kembali ke dalam rumah, dia mengambil langkah besar sampai dirinya tiba di dalam ruangan beraroma mawar yang menyimpan banyak rahasia, dan merupakan jalan pintasnya untuk tiba di laut Lanzeiruz, tepatnya menarik mereka pada dekapan lautan berwarna biru pekat baik siang maupun malam.

    Di setiap sudut ruangan itu diisi oleh ribuan kerang Montana yang menyimpan berlian dan mutiara dengan harga fantastis. Diketahui jika kerang Montana adalah kekayaan laut tersebut yang menyimpan kekuatan besar, ia menjadi bagian terpenting dalam pembangkitan sang kristal biru yang tertidur di singgasananya.

    "Jika ramalan itu memang benar adanya, Tuhan ...," seru pria itu sembari mengatupkan kedua tangannya saling menempel dan dia tarik ke atas dan terjatuh di dahinya dengan kedua bola matanya terpejam kuat. "Tolong selamatkan putri kami, berikan dia kehidupan yang lebih panjang dari kami, tidak ada yang bisa mengendalikan kekuatan sang kristal kecuali keturunan bangsawan kerajaan duyung legenda," urainya menambahkan perkataannya tadi.

Next ....

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

...Next .......

Terpopuler

Comments

🟣≛⃝⃕🔐|ntanArmy°|P$: 🆕🐨

🟣≛⃝⃕🔐|ntanArmy°|P$: 🆕🐨

seru banget kak

jangan lupa mampir di novel pertama qu


🙏

2024-01-18

0

lihat semua
Episodes
1 ADD Prolog
2 ADD | Eps 1
3 ADD | Eps 2
4 ADD Eps 3
5 ADD Eps 4
6 ADD Eps 5
7 ADD Eps 6
8 ADD Eps 7
9 ADD Eps 8
10 ADD Eps 9
11 ADD Eps 10
12 ADD Eps 11
13 ADD Eps 12
14 ADD Eps 13
15 ADD Eps 14
16 ADD Eps 15
17 ADD Eps 16
18 ADD Eps 17
19 ADD Eps 18
20 ADD Eps 19
21 ADD Eps 20
22 ADD Eps 21
23 ADD Eps 22
24 ADD Eps 23
25 ADD Eps 24
26 ADD Eps 25
27 ADD Eps 26
28 ADD Eps 27
29 ADD Eps 28
30 ADD Eps 29
31 ADD Eps 30
32 ADD Eps 31
33 ADD Eps 32
34 ADD Eps 33
35 ADD Eps 34
36 ADD . Eps 35
37 ADD Eps 36
38 ADD Eps 37
39 ADD Eps 38
40 ADD Eps 39
41 ADD Eps 40
42 ADD Eps 41
43 ADD Eps 42
44 ADD Eps 43
45 ADD Eps 44
46 ADD Eps 45
47 ADD Eps 46
48 ADD Eps 47
49 ADD Eps 48
50 ADD Eps 49
51 ADD Eps 50
52 ADD Eps 51
53 ADD Eps 52
54 ADD Eps 53
55 ADD Eps 54
56 ADD Eps 55
57 ADD Eps 56
58 ADD Eps 57
59 ADD Eps 58
60 ADD Eps 59
61 ADD Eps 60
62 ADD Eps 61
63 ADD Eps 62
64 ADD Eps 63
65 ADD Eps 64
66 ADD Eps 65
67 ADD Eps 66
68 ADD Eps 67
69 ADD Eps 68
70 ADD Eps 69
71 ADD Eps 70
72 ADD Eps 71
73 ADD Eps 72
74 ADD Eps 73
75 ADD Eps 74
76 ADD Eps 75
77 ADD Eps 76
78 ADD Eps 77
79 ADD Eps 78
80 ADD Eps 79
81 ADD Eps 80
82 ADD Eps 81
83 ADD Eps 82
84 ADD Eps 83
85 ADD Eps 84
86 ADD Eps 85
87 ADD Eps 86
88 ADD Eps 87
89 ADD Eps 88
90 ADD Eps 89
91 ADD Eps 90
92 ADD Eps 91
93 ADD Eps 92
94 ADD Eps 93
95 ADD Eps 94
96 ADD Eps 95
97 ADD Eps 96
98 ADD Eps 97
99 Add Eps 98
100 ADD Eps 99
101 ADD Eps 100
102 ADD Eps 101
103 ADD Eps 102
104 ADD Eps 103
105 ADD Eps 104
106 ADD Eps 105
107 ADD Eps 106
108 ADD Eps 107
109 ADD Eps 108
110 ADD Eps 109
111 ADD Eps 110
112 ADD Eps 111
113 ADD Eps 112
114 ADD Eps 113
115 ADD Eps 114
116 ADD Eps 115
117 ADD Eps 116
118 ADD Eps 117
119 ADD Eps 118
120 ADD Eps 119
121 ADD Eps 120
122 ADD Eps 121
123 ADD Eps 122
124 ADD Eps 123
125 ADD Eps 124
126 ADD Eps 125
127 ADD Eps 126
128 AdD Eps 127
129 ADD Eps 128
130 ADD Eps 129
131 ADD Eps 130
132 ADD Eps 131
133 ADD Eps 132
134 ADD Eps 133
135 ADD Eps 134
136 ADD Eps 135
137 ADD Eps 136
138 ADD Eps 137
139 ADD Eps 138
140 ADD Eps 139
141 Tamat
Episodes

Updated 141 Episodes

1
ADD Prolog
2
ADD | Eps 1
3
ADD | Eps 2
4
ADD Eps 3
5
ADD Eps 4
6
ADD Eps 5
7
ADD Eps 6
8
ADD Eps 7
9
ADD Eps 8
10
ADD Eps 9
11
ADD Eps 10
12
ADD Eps 11
13
ADD Eps 12
14
ADD Eps 13
15
ADD Eps 14
16
ADD Eps 15
17
ADD Eps 16
18
ADD Eps 17
19
ADD Eps 18
20
ADD Eps 19
21
ADD Eps 20
22
ADD Eps 21
23
ADD Eps 22
24
ADD Eps 23
25
ADD Eps 24
26
ADD Eps 25
27
ADD Eps 26
28
ADD Eps 27
29
ADD Eps 28
30
ADD Eps 29
31
ADD Eps 30
32
ADD Eps 31
33
ADD Eps 32
34
ADD Eps 33
35
ADD Eps 34
36
ADD . Eps 35
37
ADD Eps 36
38
ADD Eps 37
39
ADD Eps 38
40
ADD Eps 39
41
ADD Eps 40
42
ADD Eps 41
43
ADD Eps 42
44
ADD Eps 43
45
ADD Eps 44
46
ADD Eps 45
47
ADD Eps 46
48
ADD Eps 47
49
ADD Eps 48
50
ADD Eps 49
51
ADD Eps 50
52
ADD Eps 51
53
ADD Eps 52
54
ADD Eps 53
55
ADD Eps 54
56
ADD Eps 55
57
ADD Eps 56
58
ADD Eps 57
59
ADD Eps 58
60
ADD Eps 59
61
ADD Eps 60
62
ADD Eps 61
63
ADD Eps 62
64
ADD Eps 63
65
ADD Eps 64
66
ADD Eps 65
67
ADD Eps 66
68
ADD Eps 67
69
ADD Eps 68
70
ADD Eps 69
71
ADD Eps 70
72
ADD Eps 71
73
ADD Eps 72
74
ADD Eps 73
75
ADD Eps 74
76
ADD Eps 75
77
ADD Eps 76
78
ADD Eps 77
79
ADD Eps 78
80
ADD Eps 79
81
ADD Eps 80
82
ADD Eps 81
83
ADD Eps 82
84
ADD Eps 83
85
ADD Eps 84
86
ADD Eps 85
87
ADD Eps 86
88
ADD Eps 87
89
ADD Eps 88
90
ADD Eps 89
91
ADD Eps 90
92
ADD Eps 91
93
ADD Eps 92
94
ADD Eps 93
95
ADD Eps 94
96
ADD Eps 95
97
ADD Eps 96
98
ADD Eps 97
99
Add Eps 98
100
ADD Eps 99
101
ADD Eps 100
102
ADD Eps 101
103
ADD Eps 102
104
ADD Eps 103
105
ADD Eps 104
106
ADD Eps 105
107
ADD Eps 106
108
ADD Eps 107
109
ADD Eps 108
110
ADD Eps 109
111
ADD Eps 110
112
ADD Eps 111
113
ADD Eps 112
114
ADD Eps 113
115
ADD Eps 114
116
ADD Eps 115
117
ADD Eps 116
118
ADD Eps 117
119
ADD Eps 118
120
ADD Eps 119
121
ADD Eps 120
122
ADD Eps 121
123
ADD Eps 122
124
ADD Eps 123
125
ADD Eps 124
126
ADD Eps 125
127
ADD Eps 126
128
AdD Eps 127
129
ADD Eps 128
130
ADD Eps 129
131
ADD Eps 130
132
ADD Eps 131
133
ADD Eps 132
134
ADD Eps 133
135
ADD Eps 134
136
ADD Eps 135
137
ADD Eps 136
138
ADD Eps 137
139
ADD Eps 138
140
ADD Eps 139
141
Tamat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!