ADD Eps 4

...•...

...•...

...•...

...•...

...•...

      Kalung dengan liontin berbentuk bola kecil itu terus memancarkan cahayanya hingga warna air lautan berubah menjadi biru dalam beberapa waktu, binarnya menyelubungi tubuh raga gadis itu sehingga tak lagi nampak wujud dari Ellena.

      Air lautan membentuk pusaran, ceruknya di bawah menghitam yang tak lama dari itu sebuah pendar menyembul ke atas, secara langsung mendorong Ellena ke atas, lagi-lagi tubuh Ellena berputar-putar di udara.

      Dari kejauhan, lelaki gagah berparas keras mengangkasa di atas lautan, dia memegang tongkat bermata lima dengan warna emas, lelaki yang nampak sudah berumur itu memiliki tubuh kekar dan mengenakan mahkota kekuasaan dan di bagian tengahnya seperti membentuk pusaran air yang berputar-putar sedang di sekitarnya percikan benda kecil beterbangan berwarna biru.

      Kamu adalah pewaris terakhir kekuatan sang kristal biru, pergilah untuk hidup dalam kehidupan kedua mu, datang kembali saat usia mu menginjak 25 tahun, akan ada lelaki yang membawa mu kembali menemui ku.

      Pria berambut putih yang beterbangan itu mengirap tongkat yang setinggi dirinya itu ke arah kanan, seketika Ellena melangkah mundur dan masuk ke dalam sebuah kapsul berwarna merah muda pudar.

      Kapsul itu kembali diseret oleh tongkat berwarna emas itu menyeberangi pilar, dan kapsul yang berisikan Ellena mengambang di atas lautan normal, dia bergerak kemana pun ombak menyeretnya.

      Ellena dalam wujud baru dan paras yang sama, mengarungi lautan yang dingin sendirian, entah dia akan berhenti di mana, karena ombak yang menentukan gadis itu menepi di bagian dunia mana. Pria bertubuh kekar itu hanya menyelamatkan nyawa gadis itu sebagai penghormatannya terhadap pengikutnya yang setia dan kini mereka telah melebur bersama permata biru yang pecah.

...🌚 🌚 🌚...

      Aroma citrus menyebar ke setiap penjuru rumah mewah di pusat kota Sirevina, Rainero dan Mylan tengah terduduk tega di single sofa yang ada di dalam kamar mereka. Tatapan keduanya sama-sama meruncing, angannya melambungkan sebuah pertanyaan besar tentang apa yang telah terjadi di beberapa hari terakhir ke belakang.

      "Sayang, kamu tahu mereka makhluk apa?" tanya Rainero serius, memangkas tatapan menggoda Mylan menjadi ketakutan.

       Sebelum menjawab pertanyaan suaminya, Mylan sempat menelan ludahnya secara kasar yang kemudian disusul dengan embusan napasnya yang terburai berat. "Aku tidak mengetahuinya, mereka tidak mengeluarkan ilmu kasat mata yang mereka miliki, sehingga aku tak bisa melacak mereka sebenarnya makhluk apa," jawabnya penuh keyakinan.

      "Sial!" geram Rainero mengepalkan satu tangannya yang kemudian dia tinjukan pelan ke telapak tangannya yang lain.

        Sementara pelayannya yang berdiri di belakangnya bergeming sambil menyelesaikan pekerjaannya, pelayan itu tengah mengobati luka lebam yang bertandang di punggung lebar milik Rainero, lelaki bertubuh proporsional itu tak mengenakan sehelai kain apapun, kecuali celana panjang berwarna hitam.

        Begitupun dengan Mylan yang juga hanya mengenakan br*-nya, sementara bagian bawah dia tutupi dengan sehelai handuk tebal berwarna putih. Di belakang wanita itu berdiri seorang yang tengah mengoleskan obat untuk mengobati luka karena duri-duri dari pohon itu.

      "Sudah jelas jika mereka bukan manusia biasa," duga Rainero kesal.

      Dia tekuk lehernya ke arah kanan dan kirinya seraya melipat buku-buku tangannya sampai mengeluarkan suara. "Apa dia bagian dari mu?" sambung Rainero kembali meruncingkan tatapannya pada sang istri.

      Degh!

      Netra Mylan terombang-ambing dari ketakutan jika sang suami akan murka dan menimbulkan kekacauan lagi seperti hari-hari sebelumnya, saat pernikahan berlangsung. Rainero dalam keadaan mabuk terlebih rencananya untuk merampas kekayaan pemilik bisnis bar terbesar di kota itu gagal total.

      Amarahnya membuncah dan tak terkendali, dia menghajar lima anak buahnya yang berada dalam operasi perampasan itu sampai patah tulang dan mereka dirawat di rumah sakit lebih dari tiga bulan. Dan Mylan tidak ingin hal itu terjadi lagi, karena sejujurnya dirinya pun sulit untuk mengendalikan amarah suaminya, satu-satunya cara yang selalu dia lakukan untuk meredam emosi lelaki itu adalah memberikan tubuhnya.

      "Tidak!" tepis Mylan tegas.

      Pelabuhan angannya mengarungi serpihan memori yang berceceran di benaknya, tetapi sebagian serpihan itu telah menghilang dari ingatannya, entah mengapa itu bisa terjadi, sementara Mylan adalah sosok yang mudah mengingat banyak hal dan menjadi sebuah rekaman video di dalam memorinya.

      "Aku tidak tahu apapun, aku sama sekali tidak bisa melacak siapa mereka," embus Mylan, kemudian netranya melanting pada suaminya, "mereka sudah tewas, dan perusahaan berlian itu sudah resmi menjadi milik mu bukan? Itu yang kamu mau," tambah Mylan.

      Sebuah senyuman yang mendengkus berkurai, bibirnya yang membeku seketika melemas dan secara perlahan menaik, menerbitkan sebuah senyuman kepuasan. Tahun ini Rainero Skyrho telah merampas dua perusahaan besar, satu perusahaan bar yang memiliki lebih dari lima belas cabang dari seluruh dunia dan kedua adalah perusahaan berlian terbesar di seluruh penjuru negeri ini, ya! Itu adalah perusahaan Jarzam Baskara.

      "Kamu benar sayang, manusia yang telah mati sudah tak penting lagi," pungkas Rainero menggerakkan satu tangannya, memerintah pelayan untuk segera enyah dari kamar mereka.

      Kedua pelayan yang sudah selesai mengobati luka bos-nya itu berlari kecil keluar dari kamar mewah nan luas itu, aroma citrus menyebar ke seluruh penjuru ruangan. Kamar yang memiliki banyak sekali barang mewah itu memiliki pencahayaan yang cukup tipis, Rainero tidak suka cahaya lampu yang terlalu terang.

      Rainero menemui anggotanya di lantai satu rumahnya yang luas bak lapangan golf, dia menabur tatapan tajamnya pada setiap mata yang menatapinya dengan segan. Sembari menyingsingkan kemeja hitamnya, lelaki itu menuangkan embusan napas kasar di hadapan semua orang.

      "Cari putri dua manusia itu, temukan dia di manapun dia berada, kita belum menemukan rumahnya dan kunci keberadaan rumah itu adalah anak kecil itu," titah Rainero tegas.

      Salah satu anggota melangkah maju dengan hati-hati. "Tapi tuan, kita tidak mengetahui wajah dari anak itu," tanyanya penuh kehati-hatian, takut membuat Rainero murka.

      Mendengar pertanyaan dari salah satu anggotanya itu, netra Rainero mengeras, pembuluh di area dahinya menegang bersamaan dengan semburan napasnya yang ikut memanas.

      Sial! Kenapa bisa lupa kalau dua manusia sialan itu mengelabui mata kami untuk tidak mengenali wajah dari putri mereka.

      Batin Rainero mencibir geram, terlihat jelas dari tatapannya yang memercikan api kemarahan. Kemudian bola mata almond-nya kembali mengedar ke anggotanya yang sudah lama menunggu perintah darinya.

      "Anak itu memiliki warna rambut sapphire blue yang indah, cari anak kecil berusia 9 tahun yang memiliki warna rambut semacam itu," paparnya kemudian.

      Pria itu mengetahui umur Ellena dari seorang anggotanya yang dia perintah untuk menjadi mata-mata di perusahaan Jarzam tersebut, sampai kini pria paruh baya yang menggantikan posisi kedua makhluk mitologi itu masih berada di sana, dia belum menemui Rainero secara langsung.

      Negara Lescanara Disibukkan dengan sebuah berita yang beredar dengan cepat, tubuh dua makhluk mitologi itu lenyap ditelan angin, tak ada jejak apapun dari mereka, begitupun dengan rumah yang tenggelam begitu saja dan menciptakan danau kaca yang indah.

'Telah hilang pimpinan dari perusahaan Jarzam Baskara, tuan dan nyonya Jarzam Baskara tiba-tiba saja menghilang, begitupun dengan putri kecilnya.'

'Ada sebuah danau aneh yang tiba-tiba saja muncul di pertengahan komplek, tetapi ia adalah danau yang cantik.'

      Timeline berita online dipenuhi dengan pencarian kemanakah perginya kedua pimpinan perusahaan besar itu. Begitupun dengan danau kaca dipertengahan komplek yang muncul menjadi daya tarik besar untuk para penduduk negeri ini.

      Hanya saja mereka tidak bisa menikmati keindahan danau yang menyimpan pelangi di atasnya itu untuk melihatnya dari dekat, karena di sekitarnya adalah tumbuhan berduri yang sangat berbahaya untuk para manusia.

      Mylan yang masih mengenakan piyama seksinya melangkah seduktif ke arah suaminya yang terduduk di sofa ruang tamu rumahnya, dia terjatuh di pangkuan sang suami, lalu dia melingkari leher lelaki yang tengah meneguk segelas wine.

      "Apa yang kamu pikirkan? Berita apa itu?" tanya Mylan lembut di area telinga lelaki itu.

      Tangannya yang berada di belakang segera bergerak melingkari pinggang sang istri, dia menoleh dan tanpa aba-aba dia mengecup bibir polos Mylan. "Mereka mencari keberadaan pimpinan mereka yang telah lenyap," jawab Rainero mengendurkan punggungnya ke sofa yang dia duduki.

      Kepala wanita seksi itu mengedar ke televisi yang tengah menyala, matanya menyipit seolah tengah memahami apa yang sedang dibicarakan oleh pembaca berita di sana. "Putri kecil?" Mylan kembali menoleh pada suaminya yang ada di belakang, "di mana anak kecil itu?" tanyanya kemudian.

      Pria itu tak lekas menjawab pertanyaan sang istri, dia selukkan tangannya ke tengkuk lutut Mylan sedangkan tangannya yang lain tetap di pinggang wanita itu, lalu Rainero membawa istrinya di atas lengan kekarnya itu beralih dari ruang tengah, langkahnya bergerak menaiki tangga panjang yang membawanya ke lantai dua.

      "Kita akan mencari keberadaan anak itu, kita harus menemukannya, karena tujuan kita adalah berlian Quarios, berlian langka itu akan membuat kita semakin berkuasa di negeri itu.

      Mylan yang meringkuk tenang di atas lengan Rainero pun menghela napasnya. "Tidak ada yang mengetahui kemana anak itu berlari," ujar Mylan redup.

      "Perbatasan laut di ujung kota ini, di sana berseberangan dengan hutan berkabut hitam yang sering dihindari oleh semua orang, aku yakin anak itu lari ke sana," pungkasnya begitu saja dengan penuh keyakinan.

...🌚 🌚 🌚...

      Laut biru terbentang luas di hadapan tujuh belas orang berwajah bengis, pakaian serba hitamnya yang dikenakan oleh orang-orang itu, bergerak kesana-kemari karena angin yang melangkah cepat di sekitarnya. Rainero dan Mylan memimpin di batas dermaga itu, dada keduanya terbentang penuh keyakinan.

      Tak ada ketakutan yang mengekang mereka, lautan yang terbentang itu seolah tidak ada artinya di mata mereka, demi meraup kekayaan yang melebihi tingginya langit, apapun akan dilakukan oleh Rainero begitupun dengan Mylan yang mengikuti jejak sang suami tanpa memedulikan kehidupan sebelumnya adalah siapa.

      "Di seberang sana adalah hutan berkabut hitam, konon katanya di sana kehidupan kerajaan laut berlangsung, tapi satupun tidak ada yang bisa nembus ke dalam pilar itu," jelas Rainero berdiri kokoh memunggungi semua anggotanya.

       Anggota yang dia kirim ke perusahaan Jarzam pun telah berada di sana, bergabung dengan semua orang dalam operasi untuk menemukan keberadaan Ellena saat ini. Pria paruh baya yang masih terlihat gagah itu berdiri di samping Rainero.

       "Putri kesayangan tuan Jarzam adalah putri yang sangat cantik, kulitnya seputih susu, seperti ada air yang mengalir di dalam tubuhnya, matanya pipih dengan warna bola mata sapphire blue, saya hanya mendengar dari orang lain karena sesungguhnya saya sendiri pun tidak pernah melihat wajah putri kecil itu," jelas Armando sang mata-mata yang Rainero kirim ke perusahaan itu.

      "Oke. Semuanya turun dan tembus dinding pilar itu, temukan gadis itu dalam keadaan hidup ataupun mati," perintah Rainero tanpa memikirkan akibat buruk apa yang akan terjadi jika mereka turun ke dalam lautan dalam itu.

      Netra semua anggotanya seketika mematung, bola matanya mengeras kala merekam betapa luas dan dalamnya lautan yang ada di hadapannya kini. Mereka menelan ludahnya secara kasar, tidak mungkin mereka terjun begitu saja tanpa alat bantu pernapasan atau perlengkapan keselamatan untuk menyelam.

       Pasalnya mereka hanya manusia biasa yang tidak bisa bernapas lama di dalam air, walau mereka komplotan mafia yang dikenal kejam dan bengis, terkadang tidak memiliki perasaan, tetap saja jika untuk turun ke dasar lautan rasanya itu seperti mengirim kematiannya sendiri lebih cepat.

      "Tuan, bagaimana bisa turun ke dalam lautan tanpa bantuan apapun?" tanya salah satu anggota yang memiliki luka goresan di area pipinya.

      Rainero memutar tubuhnya kasar ke hadapan semua anggotanya yang memiliki tubuh kekar dan berwajah kasar. "Kalian adalah komplotan mafia terbesar di negeri ini, kenapa kalian takut mati?" tukasnya enteng.

      Armando yang berada di sampingnya lekas mengerut dan kemudian dia melangkah ke depan untuk berhadapan langsung dengan Rainero. "Tuan, kami adalah manusia yang akan mati sesuai kehendak tuhan, kematian bukan kuasa kita."

...----------------...

...Next .......

Episodes
1 ADD Prolog
2 ADD | Eps 1
3 ADD | Eps 2
4 ADD Eps 3
5 ADD Eps 4
6 ADD Eps 5
7 ADD Eps 6
8 ADD Eps 7
9 ADD Eps 8
10 ADD Eps 9
11 ADD Eps 10
12 ADD Eps 11
13 ADD Eps 12
14 ADD Eps 13
15 ADD Eps 14
16 ADD Eps 15
17 ADD Eps 16
18 ADD Eps 17
19 ADD Eps 18
20 ADD Eps 19
21 ADD Eps 20
22 ADD Eps 21
23 ADD Eps 22
24 ADD Eps 23
25 ADD Eps 24
26 ADD Eps 25
27 ADD Eps 26
28 ADD Eps 27
29 ADD Eps 28
30 ADD Eps 29
31 ADD Eps 30
32 ADD Eps 31
33 ADD Eps 32
34 ADD Eps 33
35 ADD Eps 34
36 ADD . Eps 35
37 ADD Eps 36
38 ADD Eps 37
39 ADD Eps 38
40 ADD Eps 39
41 ADD Eps 40
42 ADD Eps 41
43 ADD Eps 42
44 ADD Eps 43
45 ADD Eps 44
46 ADD Eps 45
47 ADD Eps 46
48 ADD Eps 47
49 ADD Eps 48
50 ADD Eps 49
51 ADD Eps 50
52 ADD Eps 51
53 ADD Eps 52
54 ADD Eps 53
55 ADD Eps 54
56 ADD Eps 55
57 ADD Eps 56
58 ADD Eps 57
59 ADD Eps 58
60 ADD Eps 59
61 ADD Eps 60
62 ADD Eps 61
63 ADD Eps 62
64 ADD Eps 63
65 ADD Eps 64
66 ADD Eps 65
67 ADD Eps 66
68 ADD Eps 67
69 ADD Eps 68
70 ADD Eps 69
71 ADD Eps 70
72 ADD Eps 71
73 ADD Eps 72
74 ADD Eps 73
75 ADD Eps 74
76 ADD Eps 75
77 ADD Eps 76
78 ADD Eps 77
79 ADD Eps 78
80 ADD Eps 79
81 ADD Eps 80
82 ADD Eps 81
83 ADD Eps 82
84 ADD Eps 83
85 ADD Eps 84
86 ADD Eps 85
87 ADD Eps 86
88 ADD Eps 87
89 ADD Eps 88
90 ADD Eps 89
91 ADD Eps 90
92 ADD Eps 91
93 ADD Eps 92
94 ADD Eps 93
95 ADD Eps 94
96 ADD Eps 95
97 ADD Eps 96
98 ADD Eps 97
99 Add Eps 98
100 ADD Eps 99
101 ADD Eps 100
102 ADD Eps 101
103 ADD Eps 102
104 ADD Eps 103
105 ADD Eps 104
106 ADD Eps 105
107 ADD Eps 106
108 ADD Eps 107
109 ADD Eps 108
110 ADD Eps 109
111 ADD Eps 110
112 ADD Eps 111
113 ADD Eps 112
114 ADD Eps 113
115 ADD Eps 114
116 ADD Eps 115
117 ADD Eps 116
118 ADD Eps 117
119 ADD Eps 118
120 ADD Eps 119
121 ADD Eps 120
122 ADD Eps 121
123 ADD Eps 122
124 ADD Eps 123
125 ADD Eps 124
126 ADD Eps 125
127 ADD Eps 126
128 AdD Eps 127
129 ADD Eps 128
130 ADD Eps 129
131 ADD Eps 130
132 ADD Eps 131
133 ADD Eps 132
134 ADD Eps 133
135 ADD Eps 134
136 ADD Eps 135
137 ADD Eps 136
138 ADD Eps 137
139 ADD Eps 138
140 ADD Eps 139
141 Tamat
Episodes

Updated 141 Episodes

1
ADD Prolog
2
ADD | Eps 1
3
ADD | Eps 2
4
ADD Eps 3
5
ADD Eps 4
6
ADD Eps 5
7
ADD Eps 6
8
ADD Eps 7
9
ADD Eps 8
10
ADD Eps 9
11
ADD Eps 10
12
ADD Eps 11
13
ADD Eps 12
14
ADD Eps 13
15
ADD Eps 14
16
ADD Eps 15
17
ADD Eps 16
18
ADD Eps 17
19
ADD Eps 18
20
ADD Eps 19
21
ADD Eps 20
22
ADD Eps 21
23
ADD Eps 22
24
ADD Eps 23
25
ADD Eps 24
26
ADD Eps 25
27
ADD Eps 26
28
ADD Eps 27
29
ADD Eps 28
30
ADD Eps 29
31
ADD Eps 30
32
ADD Eps 31
33
ADD Eps 32
34
ADD Eps 33
35
ADD Eps 34
36
ADD . Eps 35
37
ADD Eps 36
38
ADD Eps 37
39
ADD Eps 38
40
ADD Eps 39
41
ADD Eps 40
42
ADD Eps 41
43
ADD Eps 42
44
ADD Eps 43
45
ADD Eps 44
46
ADD Eps 45
47
ADD Eps 46
48
ADD Eps 47
49
ADD Eps 48
50
ADD Eps 49
51
ADD Eps 50
52
ADD Eps 51
53
ADD Eps 52
54
ADD Eps 53
55
ADD Eps 54
56
ADD Eps 55
57
ADD Eps 56
58
ADD Eps 57
59
ADD Eps 58
60
ADD Eps 59
61
ADD Eps 60
62
ADD Eps 61
63
ADD Eps 62
64
ADD Eps 63
65
ADD Eps 64
66
ADD Eps 65
67
ADD Eps 66
68
ADD Eps 67
69
ADD Eps 68
70
ADD Eps 69
71
ADD Eps 70
72
ADD Eps 71
73
ADD Eps 72
74
ADD Eps 73
75
ADD Eps 74
76
ADD Eps 75
77
ADD Eps 76
78
ADD Eps 77
79
ADD Eps 78
80
ADD Eps 79
81
ADD Eps 80
82
ADD Eps 81
83
ADD Eps 82
84
ADD Eps 83
85
ADD Eps 84
86
ADD Eps 85
87
ADD Eps 86
88
ADD Eps 87
89
ADD Eps 88
90
ADD Eps 89
91
ADD Eps 90
92
ADD Eps 91
93
ADD Eps 92
94
ADD Eps 93
95
ADD Eps 94
96
ADD Eps 95
97
ADD Eps 96
98
ADD Eps 97
99
Add Eps 98
100
ADD Eps 99
101
ADD Eps 100
102
ADD Eps 101
103
ADD Eps 102
104
ADD Eps 103
105
ADD Eps 104
106
ADD Eps 105
107
ADD Eps 106
108
ADD Eps 107
109
ADD Eps 108
110
ADD Eps 109
111
ADD Eps 110
112
ADD Eps 111
113
ADD Eps 112
114
ADD Eps 113
115
ADD Eps 114
116
ADD Eps 115
117
ADD Eps 116
118
ADD Eps 117
119
ADD Eps 118
120
ADD Eps 119
121
ADD Eps 120
122
ADD Eps 121
123
ADD Eps 122
124
ADD Eps 123
125
ADD Eps 124
126
ADD Eps 125
127
ADD Eps 126
128
AdD Eps 127
129
ADD Eps 128
130
ADD Eps 129
131
ADD Eps 130
132
ADD Eps 131
133
ADD Eps 132
134
ADD Eps 133
135
ADD Eps 134
136
ADD Eps 135
137
ADD Eps 136
138
ADD Eps 137
139
ADD Eps 138
140
ADD Eps 139
141
Tamat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!