Sandra pulang ketika matahari sudah di atas kepala, dia membawa dua nasi bungkus untuknya dan Kartika
Saat dia masuk ke rumah, sepi...
"Tumben, mana tu anak?"
Sandra pun mengetuk pintu, lama tak ada jawaban dari dalam. Akhirnya Sandra pun membuat pintunya. Dia melihat Kartika tidur di dalam selimut, padahal hari ini cukup panas dan mereka tak menggunakan AC.
Saat Sandra membangunkan Kartika, dia melihat wajah pucat sahabatnya itu. Disentuhnya kening Kartika, panas..
Kartika demam
"Ka...Tika.. Kamu demam, udah minum obat belum?" tanya Sandra ketika Kartika mulai membuka matanya.
"Kartika hanya menggeleng lemah. Kamu makan dulu ya, aku bawain nasi bungkus. Habis itu minum obat." kata sandra
Untung tadi minta sambalnya dipisah ' batin Sandra
Kartika mencoba untuk duduk dan mengambil piring nasi, namun ditahan Sandra. Karena Sandra melihat Kartika sangat lemah dan dia yang akan menyuapi Kartika makan.
Baru beberapa sendok saja, Kartika sudah menolak untuk makan. Mulutnya sangat pahit dan tak enak untuk makan.
"Udah san" kata Kartika lirih
" Baru juga beberapa sendok, makan lagi sesendok. Habis ini baru udahan." kata Sandra, dia panik sahabatnya sakit. Bagaimanapun Kartika adalah tanggung jawabnya. Karena saat Kartika datang Ayah dan Bundanya menitipkan pada Sandra.
Setelah meletakkan piring Sandra mengambil obat penurun panas dan air kemudian menyerahkan pada Kartika.
Betapa terkejutnya Sandra melihat tanda merah keunguan di bawah dagu Kartika. Dan dia tau tanda apa itu, karena Jordi selalu meninggalkan jejak itu jika mereka bersama.
"Ka.. Boleh aku tanya?" tanya Sandra pelan
"Kamu tadi malam kemana? Aku cariin kamu tadi malam. Aku nyariin kamu sampai tadi subuh, sampai nyari ke rumah Kayla. Mana hp kamu gak aktif lagi" kata Sandra
Hari ini di kantor dia sangat gelisah karena temannya ini hilang. Akhirnya dia meminta ijin pada atasannya dengan alasan sakit. Setelah mendapat info dari tetangganya kalau melihat mobil tadi pagi berhenti di depan rumahnya.
Kartika menangis, dia bingung mau menjawab apa. Mau berbohong juga tidak bisa karena Sandra pasti sudah curiga padanya, dia pasti melihat tanda itu di lehernya
"Aku pergi sama laki-laki di klub San. Aku sama dia tidur di motel dekat klub, Gladys motel." kata Kartika sambil menangis lagi
"Ya ampun... Kartika. Jadi kamu udah???" tanya Sandra dan Kartika hanya mengangguk
"Siapa dia? Laki-laki kurang ajar yang mengambil keperawanan mu?" kata Sandra geram.
" Gak tau, cuma tau namanya Zaidan." kata Kartika
"Dia pakai pengaman gak?" tanya Sandra, Kartika bingung apa maksudnya pengaman?
"Ko**om, sarung yang dipakai di itunya, jadi pas dia pipis gak kena kamu" kata Sandra sambil memeragakan dengan tangannya membuat wajah Kartika memerah karena malu.
"Nggak pakai apa-apa disitu, memang kenapa kalau pipisnya kena ke aku?" tanya Kartika
"Duh ini salah aku, bawa bayi ke tempat kayak begitu. Kamu bisa hamil Kartika Gayatri. Itu bukan pipis biasa, itu yang namanya sp**ma dan bisa membuahi rahim kamu dan membuat kamu hamil 9 bulan. Paham???" kata Sandra menjelaskan.
Dia tau Kartika cerdas dan sudah pernah belajar materi reproduksi di pelajaran Biologi, tapi dia tak pernah mengetahui apa proses pembuahan itu.
Jangankan mau menonton film kayak begituan, melihat warna dunia saja baru beberapa bulan.
Hamil????
Wajah Kartika menjadi panik, bagaimana jika dia hamil. Ayah Bunda pasti kecewa,, dia menjadi pezina saja sudah membuat ayah bundanya menanggung dosanya. Apalagi kalau dia hamil, mereka pasti akan malu.
"Jadi aku harus gimana dong San?" ucap Kartika semakin menangis.
"Cari laki-laki itu. Minta tanggung jawab. Gila enak banget dapat temen gue masih polos gini main tinggal aja. Mana tempatnya gak banget lagi. Cowok kere tapi sok keren" kata Sandra berapi-api ingin mencari lelaki yang merusak temannya.
"Tapi aku yang ninggalin dia di motel itu, dia masih tidur waktu aku pergi. Aku sakit hati, dia minta aku sebutin harga. Katanya jangan terlalu murah." kata Kartika
"APA??!!!! Fix ini aku mau cari dia, terus aku cincang tongkatnya biar gak bisa dipakai lagi" kata Sandra yang hampir bangkit dan ingin pergi ke motel itu. Mereka pasti punya datanya, walaupun hanya no telepon.
"Jangan, aku gak mau." kata Kartika menahannya, kemudian Kartika melanjutkan ucapannya
" Berdoa saja supaya aku gak hamil." kemudian menarik selimut dan membaringkan tubuhnya, dia sangat lelah.
Padahal tadi dia berharap kalau ini hanya mimpi. Ternyata ini kenyataan yang harus dia hadapi. Padahal baru saja dia melihat indahnya dunia.
Ayah bundanya mengumpulkan uang untuk biaya operasi transplantasi kornea matanya. Setelah mendapatkan donor yang cocok barulah dia bisa melihat dunia seperti sekarang.
Kartika bukanlah dari keluarga kaya raya, ayahnya hanyalah seorang guru, sedangkan ibunya membantu perekonomian keluarga dengan membuat dan menitipkan kue di kantin sekolah dan kantor di desanya.
Ayah dan bundanya memang sulit mendapatkan keturunan, beberapa kali bundanya mengalami keguguran. Saat hamil Kartika, bundanya harus bedrest sampai Kartika lahir.
Setelah itu bundanya sudah tak bisa hamil lagi karena rahimnya bermasalah dan harus diangkat.
Ayah bundanya sangat bersyukur dengan kelahiran Kartika, karena bagaimanapun Kartika adalah anak yang ditunggu-tunggu mereka selama 12 tahun menikah.
Ayahnya yang seorang guru SD selalu mengajari Kartika sama seperti anak lainnya. Hanya saja perbedaannya adalah cara yang digunakan. Sang Ayah mengajaknya melihat dunia melalui pendengaran, perasa ataupun penciuman.
Tidak heran Kartika itu cerdas dan dapat mengikuti pelajaran walaupun terbatas.
Ayahnya selalu menyisihkan gajinya untuk biaya operasi Kartika begitupun sang bunda. Dokter mengatakan Kartika bisa melihat jika melakukan operasi transplantasi kornea mata. Namun mencari kornea yang cocok tidaklah semudah membeli cabe di pasar.
Cukup lama menunggu sampai di usia 20 tahunnya, dokter tempatnya berkonsultasi mengatakan ada donor yang cocok untuk Kartika.
Ketika pertama kali dia bisa melihat, yang ingin dilihat Kartika adalah orangtuanya.
Tangis haru pun menghiasi ruangan saat Kartika bisa melihat cahaya, dan wajah samar orangtuanya.
"Ayah... Bunda.... Ika kangen" Kartika menyentuh gelang pemberian orang tuanya. Hadiah ulang tahunnya dua bulan yang lalu.
Kartika pun tertidur karena pengaruh obat yang tadi diminumnya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments
Neli Allen
duh sedih bangengat penderitaan Kartika Thor stelah mendapatkan yg di inginkan eh harus pupus pula.buar Zaidan mau tanggung jawab pada Kartika Thor dan Zidan mau nikahi Tika dan bahagia jdkan kluarga samawa tuk Tika dan Zaidan .walaupun Tika menerima pahid dl tp manis kmudian
2024-06-05
0
Ta..h
duh si tika menyesal pun g ada guna tika.
2024-03-14
0