Angka di ponsel Kartika menunjukkan pukul 06.20 saat dia keluar dari taksi online yang mengantarnya pulang ke kontrakannya. Dilihatnya rumah masih sepi, dan tak terlihat motor milik Sandra. Mungkin sahabatnya sudah pergi ke kantor?
Kartika merasakan sakit pada bagian inti tubuhnya saat berjalan. Dengan segera dia masuk ke kamar mandi. Dia mengguyur tubuh dengan pakaian yang masih lengkap.
Kartika menangis, karena menyesal dan merasa bodoh. Dia telah menjadi wanita kotor.
Dia membuka pakaiannya dan melihat banyaknya tanda merah keunguan di sekujur tubuhnya. Pria itu tak melewatkan satupun bagian tubuhnya, bahkan bagian dada dan paha dalamnya banyak sekali tanda itu.
Kartika jijik melihat tubuhnya, benci dengan tanda itu. Kartika menggosoknya dengan kuat bahkan kulitnya hampir lecet. Tapi tanda itu tak hilang seperti keadaannya mau bagaimanapun kesuciannya tak akan kembali.
Kartika mengingat perkataan bundanya jangan mendekati zina, justru dia malah menjadi pezina.
"Bunda maaf... Maafin Kartika. Sekarang Kartika harus gimana Bun??" tangis Kartika sambil mengucapkan maaf.
Kartika pernah mendengar cerita seseorang di tempatnya yang melakukan hal yang sama seperti dirinya. Mereka diusir dari desanya dan keluarga pun memutuskan hubungan dengan mereka.
Kartika takut, dia takut jika hal itu terjadi padanya. Dia tak mau mengecewakan ayah bundanya tapi saat ini itulah yang dilakukan Kartika.
Setelah mandi, Kartika masuk ke kamarnya. Dia menggunakan baju sweater tebal dan training hitam longgar.
Kartika lelah, dia ingin tidur. Berharap kalau ini hanya mimpi saja dan dia bangun dalam keadaan berbeda.
***
Zaidan bangun saat sinar matahari masuk ke dalam celah jendela. Melihat cahaya matahari yang sudah cukup terang, bisa dipastikan kalau saat ini bukan pagi hari. Dia pun ingin mengambil ponselnya namun aneh mengapa tak ada.
Zaidan langsung tersentak saat dia ingat dia tak di apartemen. Dia mengingat kalau sepanjang malam dia menghabiskan waktunya bersama gadis cantik bernama Kartika.
Zaidan menoleh ke samping, kosong. Disentuhnya sisi tempat tidur itu, dingin. Menandakan jika tempat itu sudah lama ditinggalkan.
Zaidan melihat noda darah yang mengering di sprei putih itu, juga noda-noda lainnya yang dia yakin berasal darinya. Dia menyibakkan selimutnya, melihat ada darah mengering di area kebanggaannya itu. Tadi malam dia memang tak membersihkan diri lagi dan langsung tidur.
Padahal kalau biasanya Zaidan akan meninggalkan hotel dan wanita teman mainnya. Dia pun tak pernah bermain sepanjang malam seperti ini. Biasanya setelah tuntas dia pulang ke apartemen.
'Kemana dia'
Zaidan tidak suka Kartika meninggalkannya begitu saja, tak ada pesan apapun. Dia tidak mau Kartika menghilang begitu saja setelah memberikannya kesan mendalam.
Dan juga membawa benih yang dia tanam semalam.
Zaidan sadar jika dia bisa membuat Kartika hamil karena tak menggunakan pengaman tadi malam. Namun bukannya berhenti Zaidan malah melakukannya berkali-kali.
Dia menandai Kartika harus menjadi miliknya sejak melihatnya di klub tadi malam.
Zaidan semakin terpesona melihat mata amber milik gadis itu. Warna mata yang sangat indah. Dia juga menyukai kelembutan gadis itu, aromanya dan semua yang ada pada Kartika.
Zaidan harus menemukannya.
Dia kemudian mengambil ponsel yang masih berada di saku celananya. Kemudian menghubungi seseorang sambil mengenakan pakaiannya. Dia tak mau mandi sekarang, masih ada aroma Kartika di tubuhnya. Dia belum mau menghilangkannya
"Rom, jemput aku di Gladys motel, terus urus segalanya. Aku mau membawa pulang beberapa souvenir dari tempat ini." Kata Zaidan kemudian mematikan ponselnya setelah mendapatkan jawaban dari Romi.
Zaidan melihat sprei dan selimutnya ada bercak darah pada kedua benda itu. Kemudian dia mengambil bantal yang digunakan Kartika tadi malam.
'Strawberry'
Aroma Kartika masih melekat pada bantal itu, kemudian menarik sprei putih itu. Zaidan melipat selimut dan sprei kemudian diletakkan bersama bantal beraroma Kartika itu di sofa dekat ranjang.
Menunggu Romi menjemputnya. Mungkin nanti asistennya itu akan mengatainya gila, tapi dia tak perduli. Dia akan menyimpan benda bersejarah mereka tadi malam.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments
Neli Allen
ngk tau mau koment apa thor
2024-06-05
0
Ta..h
dasar si zaidan hayo lho gimna nanti tuh nasib nya si tika.
2024-03-14
0