Berapa Harganya

Suara musik semakin kencang, pengunjung pun semakin ramai. Apa mungkin karena semakin malam orang-orang semakin mendatangi tempat ini.

Kartika sangat heran, apa yang dicari orang-orang itu di tempat ini. Bahkan suara musiknya saja membuat Kartika sakit telinga.

Kartika berdiri di luar tempat utama klub itu. Dia memilih toilet di luar ruangan itu, kepalanya sudah pusing saat duduk terlalu lama di tempat yang penuh hingar-bingar itu.

Setelah memberikan obat tetes mata, rasa perihnya sudah berkurang.

Kartika ingin menenangkan dirinya, juga menjauhi lelaki yang tadi bertatapan dengannya.

Kartika tak mau jika dia ketahuan mengamati lelaki itu secara detil. Kata Kayla itu tidak sopan dan bisa menyinggung orang lain.

Ya Kartika mengamati cara pria itu berbicara dengan wanita-wanita yang menghampirinya, caranya menyentuh wanita bahkan saat dia minum juga membuat Kartika ingin menyentuh leher pria itu dan membandingkannya dengan leher miliknya yang lembut.

Dia sepertinya sudah gila, padahal tak meminum air berwarna keemasan milik Sandra. Kartika tak pernah ingin mengamati pria lain, baginya biasa saja.

Tetapi tidak pria yang satu ini, ada magnet yang membuatnya ingin melihat ke arahnya terus. Padahal Kartika tau kalau pria itu adalah playboy.

Setelah matanya terasa tidak perih, Kartika pun masuk. Cukup lama dia di luar, apalagi saat masuk dia melihat orang yang semakin ramai. Membuatnya malas untuk masuk kembali, namun dia harus menemani Sandra. Takut jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

Ketika Kartika baru saja duduk, dia melihat pria itu berjalan lurus. Menuju tempatnya duduk, apa dia akan marah karena Kartika memperhatikannya terus. Seperti teman kampusnya yang marah dengan mengatakan 'Apa Lo lihat-lihat gue??'

Kartika memilih menunduk, mempersiapkan diri jika pria ini ingin memarahinya. Namun justru hal berbeda yang didapatnya. Pria itu tersenyum, pria ini masuk kategori tampan. Bukan sangat tampan.

"Hai... Boleh aku bergabung denganmu?" tanya pria itu sopan

Kartika hanya mengangguk karena lidahnya kelu.

" Zaidan, siapa nama wanita cantik di depanku ini?" Pria itu mengulurkan tangan dan mengenalkan diri

"Kartika" kataku dan menyambut uluran tangannya. Tapi ada yang aneh, tangan itu begitu hangat dan kokoh. Kartika seperti tersengat listrik saat menyentuhnya. Dengan cepat Kartika menarik tangannya.

Zaidan tersenyum melihat reaksi Kartika. Gadis yang menarik, terlihat malu-malu dan polos. Bahkan pakaiannya pun tak cocok untuk datang ke tempat ini. Celana kulot panjang dengan baju kaos panjang kedodoran. Wajahnya pun tak menggunakan makeup sama sekali, cantik alami.

Pantas saja beberapa lelaki yang baru datang ingin menargetkannya. Dan sebelum itu terjadi Zaidan akan menandai miliknya.

"Baru pertama datang ke sini?" tanya Zaidan padahal dia tau selama ini tak pernah melihat gadis ini.

"Iya, menemani teman saya yang sedang di sana" kata Kartika sambil menunjuk seorang wanita yang sedang berjoget bersama seorang pria.

"Dia bersama teman prianya dan kamu di sini sendiri. Itu bukan menemani honey." kata Zaidan mulai melancarkan aksinya

"Maaf?" tanya Kartika, karena sepertinya pria itu memanggilnya dengan panggilan yang biasa Sandra dan Jordi gunakan. Honey.

"Aku akan menemanimu, wanita cantik sepertimu akan sangat berbahaya jika duduk sendirian di tempat ini. Kau lihat para pria yang ada di sana. Mereka menargetkan dirimu untuk malam ini." kata Zaidan sambil menunjuk segerombol pria di dekat tempat Zaidan duduk tadi. Mereka memang dari tadi melihat ke arah sini.

Kartika langsung menunduk dan mengambil minumannya, jus jeruk. Zaidan hampir tertawa melihat wanita ini. Apa wanita cantik ini baru keluar dari tempat suci.

Tapi bagi Zaidan wanita yang sudah mendatangi klub malam berarti wanita itu sudah siap jika melakukan hal-hal yang lebih intim. Karena jika wanita baik dan polos dia akan berpikir berkali-kali untuk datang ke tempat ini.

"Apa kamu tidak nyaman di tempat ini?" Kata Zaidan sambil menatap wanita itu, cantik sekali.

"Bisa dibilang begitu" kata Kartika sambil meminta jus nya lagi.

"Kamu meminum jus ditempat ini? Apa kamu mau mencoba minuman yang ku pesan ini." kata Zaidan merayunya, dia ingin membawa wanita ini ke ranjangnya malam ini, bagaimanapun caranya.

"Saya tidak suka. Lebih baik saya meminum yang aman-aman saja" kata Kartika

Menarik sungguh gadis yang menarik ' batin Zaidan

"Kamu akan rugi jika tak mencoba, cicipi saja sedikit. Anggap saja ini sesuatu yang ingin kamu teliti rasa dan efeknya" kata Zaidan masih merayunya dan menyodorkan gelas itu ke arah Kartika

Kartika pun mengambilnya dan menghirup aromanya, tidak seperti aroma minuman Sandra yang menyengat. Aroma minuman ini seperti buah. Kartika pun menyesapnya dan rasanya sangat enak

Kartika menghabiskannya, membuat Zaidan tersenyum smirk. Dia tak pernah berbuat sejauh ini untuk mendapatkan wanita. Selama ini wanitalah yang mendatanginya dan berbuat hal untuk menarik perhatiannya.

"Kamu suka? Minumlah lagi, aku tadi memesan dia gelas. Tenang saja belum ku minum kok." kata Zaidan melihat Kartika yang seperti sudah mulai dalam pengaruh alkohol itu.

Kartika pun tak tau mengapa setelah meminum air beraroma buah itu, dia seperti melayang dan rasanya menyatu dengan tempat ini. Pantas saja Sandra bisa bertahan ditempat ini selama itu.

Kartika mengambil gelas itu lagi, namun baru saja dia meminum seteguk. Tangannya goyah, air itu tumpah. Zaidan pun dengan sigap mengambil gelas di tangan Kartika. Sepertinya wanita ini sudah mulai mabuk.

Zaidan melihat wajah Kartika yang sudah memerah, dia tak mau bermain dengan wanita teler. Dia mau Kartika masih bisa merespon apa yang diberikannya nanti.

"Honey, apa kamu mau keluar dari tempat ini saja. Aku akan menunjukkan tempat menarik yang tak pernah kamu lihat selama ini. Zaidan berniat membawanya ke apartemen miliknya. Selama ini dia tak pernah membawa wanita ke sana, Zaidan selalu menghabiskan malam panasnya di hotel. Tapi tidak malam ini, wanita ini begitu spesial

Kartika yang sudah tak bisa berpikir itu pun hanya mengangguk.

"Sandra??? Bagaimana dengan Sandra???"

Ya Ampun, kondisi seperti ini saja masih ingat temannya.

"Ada temanku yang akan menjaganya" kata Zaidan menunjuk seorang pria yang berdiri dekat bartender

"Ayo honey" Zaidan mengulurkan tangannya dan disambut Kartika

Setelah mereka keluar dari klub, Zaidan mengajak Kartika masuk ke mobilnya. Namun sebelum masuk Kartika menolak dan ingin kembali lagi ke dalam.

Zaidan tentu merasa kesal, dan tak mau melepaskannya. Dengan cepat dia mencium bibir lembut Kartika. Dia menggoda Kartika dengan sentuhannya. Bibir sangat manis, Zaidan seperti sedang mencicipi buah terlarang namun sangat menikmatinya, membuatnya candu.

Zaidan melumat habis bibir Kartika, memaksa wanita itu membuka mulutnya dan menelusuri bagian mulut wanita itu. Lidah Kartika dihisapnya membuat Kartika mengeluarkan suara-suara lirih yang membuatnya semakin bergairah

Zaidan sudah tidak tahan lagi, nafsunya sudah di ubun-ubun. Matanya menangkap papan nama sebuah motel murahan.

Dia pun menarik Kartika menuju ke tempat itu. Tempat yang tak pernah Zaidan datangi karena bukan kelasnya. Tapi tidak malam ini, jika tak cepat mendapatkan wanita ini dia bisa gila. Apalagi wanita ini masih kekeh ingin kembali pada temannya itu.

Dan disinilah mereka sebuah kamar sempit dengan sebuah tempat tidur queen size dan sebuah lemari.

Zaidan sudah tak tahan lagi diapun segera menyerang Kartika. Membuat Kartika melayang dengan cumbuannya. Mereka berdua bahkan sudah tak mengenakan apapun saat berbaring di tempat tidur itu.

Suara desahan Kartika bagaikan simfoni indah untuk Zaidan. Dia tak perduli apa yang akan terjadi di belakang hari, saat ini gadis dibawahnya ini harus menjadi miliknya malam ini.

Zaidan sadar dia tak menggunakan pengaman seperti biasanya. Benda itu tak pernah dilupakannya, dia rela pergi untuk membelinya dulu jika lupa membawanya. Tapi untuk kali ini, aturan itu tak berlaku, Kartika harus menjadi miliknya.

Ketika dia menghujamkan nya ke arah palung milik Kartika. Ada pembatas yang dia tembus, membuat Kartika berteriak kesakitan. Dilihatnya ke arah bawah dan melihat tombaknya sudah berlumuran darah.

Gadis perawan...

Kartika seorang gadis perawan sebelum dia menembusnya.

Namun Zaidan tak bisa berhenti, dia bisa gila kalau berhenti sekarang. Apalagi setelah merasakan palung milik Kartika yang hangat dan sangat sempit.

Zaidan mencium bibir Kartika dan menghapuskan air mata Kartika dengan jarinya. Dia memperlakukan Kartika dengan sangat lembut. Lagi-lagi diluar kebiasaannya.

Suara desahan Kartika dan erangan Zaidan bersatu dalam kamar itu. Sampai Kartika merasa ingin mengeluarkan sesuatu dan semakin memacu gerakannya karena dia tau Kartika sudah hampir menuju puncaknya

"Aaaah....." suara Kartika ketika sampai pada titik yang dia tak tau apa itu, karena baru pertama kali dia alami. Bahkan tubuhnya sudah melengkung seperti busur.

"Kau suka sayang, aku akan memberikannya terus sepanjang malam ini sayang." kata Zaidan lembut sambil menyesap leher Kartika. Dia sangat menyukainya, aroma strawberry di tubuh Kartika.

Zaidan kembali melanjutkan aksinya. Dia tak pernah merasakan seperti ini, bukan hanya karena Kartika perawan. Tapi dia merasa nyaman bersama Kartika.

Saat hampir mencapai puncaknya Zaidan berniat mencabut tombaknya. Namun reaksi Kartika yang mencapai puncak lebih dulu itu membuat Zaidan mengurungkan niatnya. Dia sangat suka ketika Kartika mengeluarkan cairan hangatnya. Dia sangat menyukainya...

Sampai dia pun juga menyemburkan serangan balasan kepada Kartika. Cairan kental miliknya yang tak pernah menyirami ladang wanita manapun kali ini menyembur dengan kekuatan penuh di rahim milik Kartika.

Malam itu tak hanya sekali Zaidan menggempur Kartika, dia melakukannya sepanjang malam sampai dia kelelahan.

Sebelum dia tidur karena kelelahan itu, entah sengaja atau tidak dia mengatakan sesuatu yang menggores hati Kartika.

"Nanti sebutkan berapa harga yang harus ku bayar, jangan meletakkan harga yang murah. Karena aku sangat puas malam ini" Kata Zaidan sebelum tidur meninggalkan Kartika yang menangis tanpa suara itu.

Terpopuler

Comments

Ta..h

Ta..h

itulah kartika merasa di anggap wanita jalang meskipun secara tidak langsung memang iya.

2024-03-14

1

lihat semua
Episodes
1 Klub Malam
2 Berapa Harganya
3 Benda Bersejarah
4 Pelajaran Biologi Dari Sandra
5 Memanggil Sandra
6 Bertemu Sandra
7 Halo Sayang
8 Darrel ????
9 Selamat Bobok Awal
10 Strawberry Kita
11 Pengakuan Abrar
12 Istri Saya Ngidam
13 Ke Kantor Zaidan
14 Mau Oppa Bukan Mas
15 Selera saya bukan bapak-bapak
16 Cemburu Dengan Oppa
17 Kartika Hamil
18 Pukulan Mama Resha
19 Baby strawberry
20 Amukan Papa Dika
21 Pasangan Romantis
22 Kedatangan Orang Tua Kartika
23 Ternyata Mereka....
24 Akad Nikah
25 Malam pengantin
26 Janji Pertama Zaidan
27 Ayah Bunda pulang
28 Apartemen Zaidan
29 Istri ???
30 Romantisme Pagi Pasutri Baru
31 Kekesalan Abrar
32 Kesempatan dalam kesempitan
33 Tekad Kayla
34 Zaidan Mual-mual
35 Kartika Sudah Pintar
36 Ular Betina
37 Cintya Mencari Tahu
38 Kartika dan Impiannya
39 Apa Yang Kau Harapkan?
40 Keberuntungan Zaidan
41 Cara Kartika Tebar Pesona
42 Kayla Dilamar???
43 Kesayangan Mertua
44 Menunggu Jandamu
45 Model Dadakan
46 Kartika Jadi Rebutan
47 Habis Abrar Terbitlah Nando
48 Cintya si Wanita Ular
49 Menantu dan Mertua
50 Kebencian Edward
51 Cintya Dipecat
52 Kedatangan Ayah Bunda
53 Kepanikan Zaidan
54 Penjelasan Zaidan
55 Niat Kartika Sebenarnya
56 Seblak Level Cetek
57 Bertemu Edward
58 Hai, Ed
59 Romi cemburu
60 Anak mantan terindah
61 Dua orang dari masa lalu
62 Edward yang licik
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Kelahiran Twins
67 Koma
68 Masih berjuang
69 I love you, Papa Idan
70 Sahabat Baik
71 Para Tersangka
72 Obrolan Dua Pria
73 Sayangnya Bukan Kaleng-kaleng
74 Akikah Twins
75 Dora Eksplorer
76 Belum Bisa Move On
77 Pak Sopir
78 Sayang
79 Kanan Kiri Oke
80 Edward Yang Kepanasan
81 Edward Yang Patuh
82 Kedatangan Jordi
83 Gara-gara Rambut Basah
84 Salah Paham
85 Cemburu
86 Adu Mulut
87 Edward Di Rumah Zaidan
88 Calon Istri
89 Edward Lelaki Baik
90 Sah
91 Abrar, Si Saksi
92 Suap-suapan
93 MP (Malam Pertengkaran )
94 Dua Sahabat Lama
95 Harapan Zaidan
96 Terima Kasih, Suamiku
97 Menyelesaikan
98 Cahaya Cinta Kartika
99 Sandra Lahiran
100 Tamat
Episodes

Updated 100 Episodes

1
Klub Malam
2
Berapa Harganya
3
Benda Bersejarah
4
Pelajaran Biologi Dari Sandra
5
Memanggil Sandra
6
Bertemu Sandra
7
Halo Sayang
8
Darrel ????
9
Selamat Bobok Awal
10
Strawberry Kita
11
Pengakuan Abrar
12
Istri Saya Ngidam
13
Ke Kantor Zaidan
14
Mau Oppa Bukan Mas
15
Selera saya bukan bapak-bapak
16
Cemburu Dengan Oppa
17
Kartika Hamil
18
Pukulan Mama Resha
19
Baby strawberry
20
Amukan Papa Dika
21
Pasangan Romantis
22
Kedatangan Orang Tua Kartika
23
Ternyata Mereka....
24
Akad Nikah
25
Malam pengantin
26
Janji Pertama Zaidan
27
Ayah Bunda pulang
28
Apartemen Zaidan
29
Istri ???
30
Romantisme Pagi Pasutri Baru
31
Kekesalan Abrar
32
Kesempatan dalam kesempitan
33
Tekad Kayla
34
Zaidan Mual-mual
35
Kartika Sudah Pintar
36
Ular Betina
37
Cintya Mencari Tahu
38
Kartika dan Impiannya
39
Apa Yang Kau Harapkan?
40
Keberuntungan Zaidan
41
Cara Kartika Tebar Pesona
42
Kayla Dilamar???
43
Kesayangan Mertua
44
Menunggu Jandamu
45
Model Dadakan
46
Kartika Jadi Rebutan
47
Habis Abrar Terbitlah Nando
48
Cintya si Wanita Ular
49
Menantu dan Mertua
50
Kebencian Edward
51
Cintya Dipecat
52
Kedatangan Ayah Bunda
53
Kepanikan Zaidan
54
Penjelasan Zaidan
55
Niat Kartika Sebenarnya
56
Seblak Level Cetek
57
Bertemu Edward
58
Hai, Ed
59
Romi cemburu
60
Anak mantan terindah
61
Dua orang dari masa lalu
62
Edward yang licik
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Kelahiran Twins
67
Koma
68
Masih berjuang
69
I love you, Papa Idan
70
Sahabat Baik
71
Para Tersangka
72
Obrolan Dua Pria
73
Sayangnya Bukan Kaleng-kaleng
74
Akikah Twins
75
Dora Eksplorer
76
Belum Bisa Move On
77
Pak Sopir
78
Sayang
79
Kanan Kiri Oke
80
Edward Yang Kepanasan
81
Edward Yang Patuh
82
Kedatangan Jordi
83
Gara-gara Rambut Basah
84
Salah Paham
85
Cemburu
86
Adu Mulut
87
Edward Di Rumah Zaidan
88
Calon Istri
89
Edward Lelaki Baik
90
Sah
91
Abrar, Si Saksi
92
Suap-suapan
93
MP (Malam Pertengkaran )
94
Dua Sahabat Lama
95
Harapan Zaidan
96
Terima Kasih, Suamiku
97
Menyelesaikan
98
Cahaya Cinta Kartika
99
Sandra Lahiran
100
Tamat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!