Sepeninggal Pangeran, Alex hanya bisa termangu bingung. Ia sama sekali tidak mengerti mengapa Pangeran tiba-tiba kesakitan saat hendak menebasnya tadi. Apa sebenarnya hubungannya dengan masa lalu Li Mei?
Lamunan Alex buyar oleh suara langkah kaki mendekat. Rupanya Mikael, Yipao dan Xiong telah berhasil meloloskan diri dari istana setelah menumbangkan semua prajurit yang mengepung mereka.
"Alex! Kau tidak apa-apa? Mana Pangeran?" tanya Mikael cemas begitu menemukan Alex terduduk termenung sendirian.
Alex menceritakan kejadian aneh yang baru dialaminya pada ketiga sahabat setianya itu. Mereka semua turut bingung.
"Mungkin kepala Pangeran terbentur saat jatuh pingsan tadi," tebak Yipao asal.
"Yang pasti kita harus waspada. Pangeran bisa menyerang kapan saja. Sebaiknya kita segera pergi dari sini," usul Xiong bijaksana.
Mereka berempat pun memutuskan untuk meninggalkan istana dan memulai petualangan ke daerah pegunungan yang jauh dari jangkauan Raja dan para pengawalnya.
Perjalanan melewati hutan lebat dan sungai dalam menuju pegunungan berhari-hari lamanya. Apalagi kondisi Alex masih agak lemah akibat luka tusuk di bahunya belum sepenuhnya pulih.
Setibanya di kaki gunung, mereka mendirikan pondok sederhana dari kayu dan dedaunan sebagai tempat berlindung sementara.
Suatu hari saat Mikael dan Xiong mencari kayu bakar, tiba-tiba terdengar suara erangan kesakitan dari pondok. Yipao dan Alex yang sedang meracik obat herbal terkejut dan segera berlari ke sumber suara.
Rupanya Mikael tengah bergelung kesakitan di tanah sambil memegangi kepalanya!
"Mikael! Kau kenapa?" pekik Yipao panik. Mikael hanya bisa merintih, sekujur tubuhnya gemetar hebat seolah tengah disiksa.
Alex berusaha memapah tubuh Mikael yang lebih besar ke dipan bambu. Setelah beberapa saat, erangan Mikael mereda digantikan napas terengah-engah kelelahan.
"Mi... apa yang terjadi padamu?" tanya Alex cemas seraya mengusap peluh di dahi Mikael. Sang malaikat hanya bisa menggeleng lemah.
"Entah... tiba-tiba saja kepalaku terasa mau pecah... lalu semuanya gelap..." sahut Mikael lirih.
Kejadian aneh itu terus berulang beberapa hari belakangan. Mikael akan tiba-tiba kesakitan hebat tanpa sebab yang jelas, membuat Alex dan lainnya cemas bukan kepalang.
Hingga suatu malam saat bulan purnama...
Mikael kembali mengerang kesakitan. Alex dan Yipao berusaha menenangkannya. Namun kali ini aura Mikael perlahan memudar diikuti cahaya putih menyilaukan yang menyelimuti tubuhnya!
Alex dan Yipao melompat menjauh, terkejut bukan main. Cahaya itu kian terang hingga keduanya harus memicingkan mata.
Begitu cahaya sirna, sosok Mikael sudah menghilang digantikan sesosok pemuda asing berpakaian serba putih! Pemuda itu menatap kedua tangannya sendiri dengan heran.
"Si...siapa kau... di mana Mikael??" seru Alex syok bercampur waspada. Makhluk apa lagi yang kini ada di hadapannya??
Pemuda asing itu balas menatap Alex dengan sorot mata nanar. "Aku... aku adalah Mikael..." lirihnya pelan.
Baik Alex maupun Yipao terperanjat kaget. Bagaimana mungkin?? Apa yang sebenarnya terjadi pada Mikael??
Alex dan Yipao masih terpaku menatap sosok asing di hadapan mereka yang mengaku sebagai Mikael itu.
"Apa maksudmu kau Mikael? Jelas-jelas kau bukan Mikael!" seru Yipao waspada.
Sang pemuda menggeleng lemah. "Percayalah... entah mengapa aku berubah wujud begini... tapi jiwaku tetap Mikael..."
Suara dan sorot mata pemuda itu memang mirip Mikael. Alex memberanikan diri mendekatinya.
"Kalau kau Mikael, ceritakan padaku, apa percakapan terakhir kita sebelum kejadian aneh ini," pintanya.
Sang pemuda nampak berusaha menggali ingatannya. "Kau... bertanya apakah aku sanggup mencari kayu bakar sendirian di hutan... dan aku mengiyakan..."
Alex dan Yipao saling berpandangan takjub. Hanya Mikael yang mengetahui percakapan itu!
"Ka-kau benar Mikael?" Alex tak percaya. Sang pemuda mengangguk lemah sambil tersenyum tipis.
Alex pun memeluk erat tubuh Mikael, air mata haru meluncur di pipinya. "Syukurlah... tapi apa yang terjadi padamu?" tanyanya lagi.
Mikael sendiri nampak kebingungan. "Entahlah, Alex... yang kuingat, aku sedang mencari kayu, lalu kepalaku tiba-tiba terasa mau meledak... setelah itu aku sudah jadi seperti ini..."
"Mungkin ini ada kaitannya dengan masa lalu Li Mei juga... sama seperti Pangeran," gumam Yipao menerka-nerka. Alex mengiyakan dalam hati. Pasti ada sesuatu dibalik semua ini!
Ketiganya masih sibuk berdiskusi saat Xiong pulang membawa hasil buruan berupa babi hutan besar. Ia sangat terkejut mendapati sosok asing di pondok mereka.
Setelah Alex menjelaskan apa yang terjadi, Xiong hanya bisa melongo tak percaya. Mikael sendiri nampak sedih karena kehilangan identitasnya sebagai malaikat.
Keesokan harinya, saat Alex dan Yipao mencari buah-buahan, Mikael yang masih lemah tiba-tiba kejang hebat di pondok. Xiong berusaha menenangkannya.
Tiba-tiba seberkas cahaya menyilaukan keluar dari tubuh Mikael dan mengenai Xiong telak. Sang jelmaan harimau itu pun ambruk kesakitan sambil berteriak histeris, tubuhnya berubah wujud antara manusia dan harimau
Begitu Alex dan Yipao kembali, mereka mendapati Xiong telah bertransformasi menjadi sesosok pemuda berbadan kekar dengan iris mata emas menyala ganas.
"Xiong... kau juga?" Alex menutup mulutnya syok melihat perubahan sang sahabat. Mikael dan Xiong kini sama-sama kehilangan identitas mereka..
namun sebelum sempat bertanya apa yang terjadi, tiba-tiba tanah tempat mereka berpijak berguncang hebat.
Rupanya gempa dahsyat mengguncang wilayah pegunungan itu! Alex dan kawan-kawan berpegangan erat pada pohon terdekat, berusaha menyeimbangkan tubuh mereka.
Puncak kepungan gunung di dekat situ tiba-tiba saja meletus dahsyat, memuntahkan awan panas dan batu lava. Lava mengalir deras ke lereng bagai sungai merah membara, menghanguskan apa saja di sekitarnya.
"Gunung berapi meletus! Kita harus segera lari dari sini!" seru Yipao panik bercampur ngeri.
Mereka pun bergegas melarikan diri dari lereng gunung yang makin panas. Mikael dan Xiong yang masih lemah berjalan agak lambat, terpaksa ditopang Alex dan Yipao.
Keempat sahabat itu terus menuruni lereng yang curam dan licin, berkali-kali hampir jatuh tergelincir. Suara gemuruh dari puncak gunung semakin mengeras, disertai gumpalan awan panas yang melesat di atas kepala mereka.
Setelah hampir seharian berjalan tanpa henti, akhirnya mereka selamat menjauh dari jangkauan lava yang mengalir. Namun getaran tanah akibat letusan tidak juga reda.
Malam harinya, saat sedang beristirahat di tepian sungai, tiba-tiba sesosok makhluk aneh raksasa yang tubuhnya terbakar api muncul dari kegelapan. Makhluk itu mengaum garang, menerbangkan bola-bola api ke segala arah dengan ekornya.
"Itu Siluman Api! Monster legenda penunggu gunung berapi! Menyingkir!" pekik Yipao panik. Mereka pun kembali berlari tunggang langgang menghindari amukan makhluk buas itu.
Sungguh petualangan yang sangat melelahkan. Alex nyaris putus asa apakah mereka akan selamat dari bencana dahsyat ini. Namun ia tahu, mereka harus tetap berjuang demi meraih hari esok.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 75 Episodes
Comments