Balas Dendam Pertama

Pada suatu senja, ketika Alex sedang berlatih pedang sendirian di halaman pondok, tiba-tiba Yipao melesat masuk dengan tergopoh-gopoh.

"Ada berita penting!" seru Yipao. "Aku baru mendengar desas-desus bahwa Pangeran Mahkota akan mengunjungi kota besok. Inilah kesempatan kita!"

Mata Alex berkilat tajam. Inilah saatnya melancarkan serangan balas dendam pada sang Pangeran, salah satu orang yang bertanggung jawab atas penderitaan Li Mei di masa lalu.

"Kita harus bersiap," ujar Alex. Ia memanggil Mikael dan bersama-sama mereka menyusun rencana serangan keesokan harinya. Malam itu juga Alex tidak bisa tidur, hatinya dipenuhi rasa dendam dan amarah Li Mei yang membara.

Keesokan paginya, ketiganya berangkat menuju kota sebelum fajar menyingsing. Mereka menyamar dan berbaur dengan kerumunan warga yang memenuhi jalanan menyambut kedatangan sang Pangeran.

Tak lama kemudian, iring-iringan kuda putih mulai memasuki gerbang kota diiringi tabuhan genderang dan sorak sorai warga. Di atas kuda putih jenjang bagaikan seekor elang, Pangeran Mahkota duduk angkuh melambai-lambaikan tangan ke arah rakyat jelata.

Melihat seringai arogan di wajah sang Pangeran, amarah Alex makin membuncah. Ia memberi isyarat pada Yipao dan Mikael bahwa saatnya sudah tiba. Ketiganya segera melompat ke tengah jalan, menghadang iring-iringan kuda Pangeran.

Para pengawal berteriak marah dan mencabut pedang, tapi dalam sekejap, Yipao dan Mikael sudah menumbangkan mereka semua. Kini tinggal Pangeran Mahkota sendirian di atas kuda putihnya. Napas sang Pangeran menderu ketakutan menatap Alex yang berjalan perlahan mendekat dengan aura membunuh.

"Si-siapa kalian... Apa mau kalian?!" pekik sang Pangeran gemetar.

Alex menyeringai, matanya berkilat dendam. "Aku Li Mei, datang kembali dari kematian untuk membalaskan dendamku padamu."

Sang Pangeran membelalakkan mata tidak percaya. "Ti-tidak mungkin! Li Mei sudah lama mati!"

Alex mengacungkan pedangnya ke leher Pangeran. "Memang. Tapi jiwa balas dendamnya hidup kembali di dalam tubuh ini. Dan kini saatnya kau membayar semua penderitaan yang kaubuat dia rasakan!"

Dengan gerakan kilat, Alex menebaskan pedangnya. Pangeran memekik dan refleks melompat turun dari kuda putihnya yang juga ikut meringkik kaget. Alex kembali menyerang, tapi sang Pangeran dengan gesit menghindar. Mereka pun terlibat pertarungan sengit di tengah kerumunan massa yang ketakutan dan berhamburan melarikan diri.

"Dasar gadis sinting! Beraninya kau menyerangku!" raung Pangeran sambil terus menangkis tebasan demi tebasan pedang Alex. Namun kemampuan berpedang Alex jauh di atas sang Pangeran. Dalam waktu singkat Alex berhasil melukai bahu dan paha Pangeran. Darah segar mengucur dari luka-lukanya.

"Ukh, sialan!" umpat sang Pangeran. Ia mulai kewalahan.

Melihat sang Pangeran kepayahan, Alex menyeringai puas. Ia melancarkan jurus mematikan Li Mei yang baru diasahnya kemarin. Sebilah pedang halus melesat dan menggores leher Pangeran. Darah segar muncrat kemana-mana.

"Arrrgghhh!" Pangeran jatuh berlutut sambil memegangi lehernya.

Alex menodongkan ujung pedangnya ke dada sang Pangeran. Inilah saatnya, balas dendam Li Mei akan segera terwujud! Namun, tiba-tiba saja bayangan senyum polos anak kecil penerima roti waktu itu melintas di benak Alex. Amarah dendamnya sedikit mereda digantikan keraguan. Apakah pembunuhan ini benar-benar harus dilakukan demi tercapainya keadilan?

Keraguan sesaat tadi memberi kesempatan bagi sang Pangeran untuk melompat mundur dan melarikan diri sambil terseok-seok memegangi lehernya yang terluka.

"Jangan lari kau, pengecut!" raung Alex marah. Ia segera mengejar sang Pangeran yang sudah jauh berlari menuju istana.

Namun baru beberapa langkah, jalannya terhalang oleh puluhan prajurit bersenjata lengkap yang tiba-tiba muncul memenuhi jalan. Mereka dikerahkan Raja untuk melindungi Pangeran Mahkota.

"Itu Li Mei! Tangkap perempuan sinting itu!" komando sang Jenderal.

Para prajurit itu menyerbu maju. Alex bersiap bertarung meski jumlah lawan jauh lebih banyak. Ia mengangkat pedangnya tinggi-tinggi, bersiap menyambut gelombang serangan.

Namun tiba-tiba Yipao melesat maju dan berdiri melindungi di depan Alex. "Pergilah, biar kami yang mengurus mereka!" seru Yipao.

Disusul Mikael yang juga turun tangan. "Cepat kejar Pangeran sebelum terlambat! Kami akan menahan mereka!" tambah Mikael sambil menghentakkan sayapnya, menerbangkan puluhan prajurit hanya dengan satu kepakan.

Melihat kedua sahabatnya rela bertarung demi dirinya, Alex terharu. Ia pun mengangguk dan segera melompati atap rumah demi atap rumah, melesat mengejar sang Pangeran yang hampir mencapai gerbang istana.

Alex melompat dengan lincah di atas atap demi atap rumah penduduk, berusaha mengejar sang Pangeran yang sudah hampir mencapai istana. Sayup-sayup terdengar suara dentingan pedang dan teriakan dari arah Alex datang tadi, pertanda Yipao dan Mikael sedang sengit bertarung melawan pasukan istana.

Tak jauh di depan, Pangeran terhuyung-huyung berusaha berlari secepat mungkin menuju gerbang istana dengan darah segar terus mengucur dari luka di lehernya. Beberapa meter sebelum gerbang, tiba-tiba Alex melesat turun dari atap dan mendarat tepat di hadapan Pangeran, menghadang langkahnya.

"Mau ke mana kau?! Aku belum selesai denganmu!" desis Alex geram. Matanya menatap tajam bak elang mengunci mangsanya.

Pangeran mundur selangkah dengan wajah pucat pasi. "Menyingkirlah, perempuan sinting! Pengawalku akan segera datang!"

"Pengawalmu sedang disibukkan teman-temanku. Sekarang hanya ada kau dan aku!" Alex mengacungkan pedangnya.

Pangeran menelan ludah gugup. Ia memutar otak mencari cara meloloskan diri. Retakan tembok tua di sisi kirinya memberinya ide. Dengan sisa tenaga yang ada, Pangeran mendorong tembok itu hingga roboh menimpa Alex.

"Awaaas!" pekik Alex sambil melompat mundur menghindari reruntuhan tembok. Debu tebal berhamburan ke udara.

Pangeran segera memanfaatkan kelengahan itu untuk kabur. Namun baru beberapa langkah, ujung pedang Alex sudah menempel di tengkuknya. Rupanya sang putri petarung itu dengan gesit sudah menyusulnya.

"Kena kau!" desis Alex.

Keringat dingin membanjiri wajah pucat pangeran. Ia mengangkat kedua tangannya tanda menyerah. "Ba-baiklah... kau menang. Lakukan apa pun sesukamu, asal jangan bunuh aku..."

Alex menyeringai puas. Akhirnya, inilah saatnya dendam Li Mei akan terbalaskan! Ia mengayunkan pedangnya, bersiap menebas leher sang Pangeran untuk membayar semua dosanya di masa lalu.

Namun lagi-lagi keraguan muncul menghantuinya. Apakah pembunuhan benar-benar jalan satu-satunya untuk mendapatkan keadilan dan kebebasan? Bukankah kebencian hanya akan melahirkan kebencian baru? Apakah inilah yang Li Mei inginkan?

Sementara batin Alex bergelut, tiba-tiba terdengar suara derap langkah kaki banyak orang mendekat. Rupanya para pengawal istana akhirnya tiba. Mereka pasti sudah berhasil menumbangkan Yipao dan Mikael!

"Itu Li Mei! Serang dia!" komando sang Jenderal begitu melihat sosok Alex.

Puluhan prajurit itu menyerbu maju mengepung Alex dengan pedang dan tombak teracung. Situasi berbalik genting bagi sang putri petarung. Ia kini terkepung sendirian oleh musuh yang jauh lebih banyak.

Tanpa pikir panjang Alex segera meraih tubuh Pangeran dan menempelkan ujung pedangnya ke leher sang Putra Mahkota.

"Mundur! Atau leher Pangeran kalian ini putus!" ancam Alex.

Para prajurit kontan menghentikan langkah. Sang Jenderal menggeram marah tetapi tidak berani gegabah, nyawa Pangeran taruhannya. Ia memberi isyarat pasukannya untuk menurunkan senjata.

"Lepaskan Pangeran sekarang juga!" bentak Jenderal.

Alex menggeleng tegas. "Suruh prajuritmu mundur dulu! Aku akan membawa Pangeran pergi!"

Sang Jenderal menggeretakkan gigi menahan amarah, tapi ia terpaksa menurut. Satu per satu prajurit itu mulai mundur menjauh. Begitu merasa aman, Alex pun mulai berjalan perlahan menjauhi gerombolan prajurit sambil terus menodongkan pedangnya ke leher Pangeran.

Tetapi baru beberapa langkah, tiba-tiba terdengar suara desingan panah melesat ke arahnya. Alex sigap menangkisnya dengan pedang, tapi selang beberapa detik kemudian puluhan anak panah sudah melesat dari segala arah.

Rupanya beberapa prajurit istana yang mundur tadi adalah pemanah elit. Mereka kini memenuhi atap rumah dan menghujani Alex dengan hujan panah dari posisi yang lebih tinggi.

Alex berusaha sekuat tenaga menangkis laju panah yang bagai hujan badai itu, tapi jumlahnya terlalu banyak. Seekor panah akhirnya menembus bahunya, membuat Alex mengerang kesakitan dan lengah. Para prajurit di tanah pun menyerbu maju menyerangnya.

Dalam sekejap Alex sudah terkepung puluhan pedang dan tombak dari segala penjuru. Ia tidak mungkin bisa melawan sendirian. Apalagi bahunya kini berdarah-darah terkena panah. Tenaganya mulai menipis.

Ini adalah akhir jalan bagiku, batin Alex pasrah. Setidaknya aku sudah berusaha sekuat tenaga membalaskan dendam Li Mei...

Saat pasukan istana hendak menangkapnya, tiba-tiba terdengar suara raungan harimau menggelegar. Sosok harimau raksasa menerjang masuk ke kerumunan prajurit, diikuti seekor rubah oranye besar dan sesosok pria tinggi berbadan kekar dengan sayap putih lebar di punggungnya.

Itu pasti Yipao, Mikael, dan... harimau siapa? pikir Alex bingung.

Sang harimau liar mengamuk membabi-buta, menerkam dan mencakar para prajurit malang yang berusaha melarikan diri ketakutan. Sementara Yipao melompat gesit menerkam leher prajurit yang lengah, juga merobohkan pemanah-pemanah di atap dengan ekornya yang kuat.

Mikael terbang rendah sambil menghempaskan sayapnya, menerbangkan prajurit-prajurit seperti boneka kain ringan. Ketiganya beraksi bak tim kerja sama sempurna, dengan cepat menumbangkan seluruh pasukan istana hanya dalam hitungan menit, menyisakan sang Jenderal yang gemetar ketakutan seorang diri.

"A-ampuni aku..." rintih Jenderal sambil bersujud di hadapan keempat makhluk mengerikan itu. Si harimau mengaum garang, membuat sang Jenderal pingsan seketika.

Yipao dan Mikael segera menghampiri Alex yang bersandar lemah memegangi bahunya yang berlumuran darah.

"Kau tidak apa-apa, Alex?" tanya Mikael khawatir.

Alex menggeleng lemah. "Aku baik-baik saja, terima kasih telah menyelamatkanku..."

Yipao mendekati harimau besar yang mulai berubah wujud menjadi sesosok pemuda gagah berotot. "Ini Xiong, sahabat baikku. Dia datang membantu begitu dengar kita kesulitan," jelas Yipao.

Sang pemuda jelmaan harimau itu tersenyum lebar penuh rasa bangga. Alex balas tersenyum dan mengucap terima kasih. Xiong hanya mengangguk singkat dengan wajah memerah malu-malu.

"Luka di bahumu cukup parah, Alex. Kita harus segera mengobatinya," ujar Mikael cemas.

Alex hendak mengiyakan ketika matanya menangkap sosok Pangeran yang tengah merangkak mencoba melarikan diri di tengah kekacauan.

"Tunggu! Jangan lepaskan Pangeran dulu!" seru Alex. Ia masih belum selesai dengan urusannya.

Dengan langkah terseok Alex menghampiri sang Pangeran dan menodongkan pedangnya. "Kita belum selesai!"

Apa yang akan Alex lakukan pada Pangeran? Apakah ia tetap berniat membalaskan dendam Li Mei atau tidak? Penasaran kelanjutannya?

Terpopuler

Comments

Rey

Rey

hai kak aku mampir,
ayo saling mendukung kak
saling berbalas membaca setiap part'nya.
saling berbalas like serta komen 🤗

2024-02-11

3

🏘⃝Aⁿᵘ≛🦆͜͡ᶍᷢɪⷪḛⷱᴙⷶḁᷞ𝐧ᷤ࿈°👻ᴸᴷ

🏘⃝Aⁿᵘ≛🦆͜͡ᶍᷢɪⷪḛⷱᴙⷶḁᷞ𝐧ᷤ࿈°👻ᴸᴷ

kurung sja dia ,jngn kotorin tangan mu Alex /Facepalm/nggk pantas bagi mu mengotori tangan buat balas dendam dengan orng kayak gtu...

2024-01-26

2

lihat semua
Episodes
1 Transmigrasi Alex di Tubuh Li Mei
2 Balas Dendam Pertama
3 Kepribadian Ganda Putra Mahkota
4 Pertempuran Membawa Ingatan Pertama Li Mei
5 Wujud Perubahan Mikael
6 Perubahan Drastis Putra Mahkota
7 Perubahan Drastis Putra Mahkota (1)
8 Menolong Putra Mahkota
9 Xiong Terpesona Kepada Li Mei
10 Godaan Xiong Kepada Jiwa Alex di Tubuh Li Mei
11 Mulai Dekat Dengan Pangeran
12 Perlakuan Pangeran Membuat Iri Hati Bangsawan
13 Rencana Alex dalam Tubuh Li Mei Untuk Misi Membangkitkan Sisi Gelap Pangeran
14 Jantung Hutan Langit
15 Ketika Pesona Takdir Memilih Wanita yang Berbeda
16 Membangkitkan Sisi Gelap Sang Pangeran
17 Apakah Sudah Berakhir?
18 Latihan Ekstrim Bagi Alex yang Ada di Tubuh Li Mei
19 Rencana Alex Kepada Keluarga Klan Li
20 Jebakan Tak Terduga Bagi Alex yang Berada di Tubuh Li Mei
21 Li Mei Melawan Yongha
22 Pengecut Keluarga Klan Li
23 Alex Merasakan Energi Baru
24 Lautan Kesadaran Milik Li Mei Telah Aktif
25 Obsesi Sisi Jahat Xibei Kepada Alex yang Berada di Tubuh Li Mei
26 Lelaki yang Menyamar
27 Kegilaan Xibei di Istana
28 Li Mei Membuat Xibei Lunak
29 Rebutan Li Mei
30 Kencan Tak Terduga
31 Hukuman Keluarga Klan Li
32 Kau Membuatku Takut
33 Xibei Tak Tahu Malu
34 Apakah Harapan Palsu?
35 Menggoda Li Mei
36 Li Mei dan Xibei Saling Memanfaatkan Keadaan
37 Tempat Mengenaskan
38 Aku Takut Kehilangan Kamu
39 Berlatih Sihir Klan Li
40 Pilihan Hidup Atau Menuruti Xibei?
41 Memanfaatkan Keadaan Li Mei
42 Li Mei Menggunakan Serangan Kejutan
43 Protes Pembagian Tubuh
44 Kenapa Bisa?
45 Melawan Klan Yong
46 Berpindah Jiwa Lagi, Emang Bisa?
47 Xibei Berulah Lagi
48 Sengaja Menyembunyikan Lokasi Li Mei
49 mencari Tahu Sendiri
50 Perasaan Memaksa
51 Permintaan Li Mei
52 Konsekuensi Permintaan Li Mei
53 Saling Berdebat
54 Xibei Tak Suka Wanita Menang
55 Tipu Muslihat Xibei Demi Li Mei
56 Mimpi atau Nyata?
57 Mimpi Buruk
58 Xibei Berubah?
59 Pembantaian Klan Li
60 Pertemuan Adik dan Kakak
61 Eksistensi Keberadaan Yong Ha
62 Xibei Terluka
63 ingkar Janji
64 Obsesi Xibei
65 Dalang Pembantaian Klan Li
66 Li Mei Sengaja Meninggalkan Xibei
67 Belajar di Akademi
68 Pria Itu Berulah Lagi Demi Li Mei
69 Sistem Muncul Kala Alex Bingung
70 Kebersamaan Alex dan Li Mei
71 Kedatangan Tak Terduga
72 Jawaban Dari Petualangan Alex
73 Khawatir
74 Saling Mencari Petunjuk
75 Tempat Lain yang Disinggahi Li Mei
Episodes

Updated 75 Episodes

1
Transmigrasi Alex di Tubuh Li Mei
2
Balas Dendam Pertama
3
Kepribadian Ganda Putra Mahkota
4
Pertempuran Membawa Ingatan Pertama Li Mei
5
Wujud Perubahan Mikael
6
Perubahan Drastis Putra Mahkota
7
Perubahan Drastis Putra Mahkota (1)
8
Menolong Putra Mahkota
9
Xiong Terpesona Kepada Li Mei
10
Godaan Xiong Kepada Jiwa Alex di Tubuh Li Mei
11
Mulai Dekat Dengan Pangeran
12
Perlakuan Pangeran Membuat Iri Hati Bangsawan
13
Rencana Alex dalam Tubuh Li Mei Untuk Misi Membangkitkan Sisi Gelap Pangeran
14
Jantung Hutan Langit
15
Ketika Pesona Takdir Memilih Wanita yang Berbeda
16
Membangkitkan Sisi Gelap Sang Pangeran
17
Apakah Sudah Berakhir?
18
Latihan Ekstrim Bagi Alex yang Ada di Tubuh Li Mei
19
Rencana Alex Kepada Keluarga Klan Li
20
Jebakan Tak Terduga Bagi Alex yang Berada di Tubuh Li Mei
21
Li Mei Melawan Yongha
22
Pengecut Keluarga Klan Li
23
Alex Merasakan Energi Baru
24
Lautan Kesadaran Milik Li Mei Telah Aktif
25
Obsesi Sisi Jahat Xibei Kepada Alex yang Berada di Tubuh Li Mei
26
Lelaki yang Menyamar
27
Kegilaan Xibei di Istana
28
Li Mei Membuat Xibei Lunak
29
Rebutan Li Mei
30
Kencan Tak Terduga
31
Hukuman Keluarga Klan Li
32
Kau Membuatku Takut
33
Xibei Tak Tahu Malu
34
Apakah Harapan Palsu?
35
Menggoda Li Mei
36
Li Mei dan Xibei Saling Memanfaatkan Keadaan
37
Tempat Mengenaskan
38
Aku Takut Kehilangan Kamu
39
Berlatih Sihir Klan Li
40
Pilihan Hidup Atau Menuruti Xibei?
41
Memanfaatkan Keadaan Li Mei
42
Li Mei Menggunakan Serangan Kejutan
43
Protes Pembagian Tubuh
44
Kenapa Bisa?
45
Melawan Klan Yong
46
Berpindah Jiwa Lagi, Emang Bisa?
47
Xibei Berulah Lagi
48
Sengaja Menyembunyikan Lokasi Li Mei
49
mencari Tahu Sendiri
50
Perasaan Memaksa
51
Permintaan Li Mei
52
Konsekuensi Permintaan Li Mei
53
Saling Berdebat
54
Xibei Tak Suka Wanita Menang
55
Tipu Muslihat Xibei Demi Li Mei
56
Mimpi atau Nyata?
57
Mimpi Buruk
58
Xibei Berubah?
59
Pembantaian Klan Li
60
Pertemuan Adik dan Kakak
61
Eksistensi Keberadaan Yong Ha
62
Xibei Terluka
63
ingkar Janji
64
Obsesi Xibei
65
Dalang Pembantaian Klan Li
66
Li Mei Sengaja Meninggalkan Xibei
67
Belajar di Akademi
68
Pria Itu Berulah Lagi Demi Li Mei
69
Sistem Muncul Kala Alex Bingung
70
Kebersamaan Alex dan Li Mei
71
Kedatangan Tak Terduga
72
Jawaban Dari Petualangan Alex
73
Khawatir
74
Saling Mencari Petunjuk
75
Tempat Lain yang Disinggahi Li Mei

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!