Ketika Alex diseret paksa memasuki istana, tiba-tiba terdengar suara benturan dan teriakan dari arah penjara bawah tanah tempat Yipao, Mikael, dan Xiong ditahan.
Rupanya ketiga sahabat Alex itu tidak tinggal diam. Mereka memberontak dan berhasil lolos dari sel tahanan. Kini Mikael terbang menerjang para penjaga sambil menghempaskan mereka dengan kepakan sayapnya yang kuat.
Sementara Yipao melompat lincah menerkam leher para pengawal istana dengan gigi dan cakarnya yang tajam. Xiong pun berubah wujud menjadi harimau ganas, menerkam dan merobek korban yang dilaluinya.
Keributan semakin memanas di halaman istana. Prajurit istana berdatangan dengan tombak dan panah, berusaha menumpas pemberontakan itu. Namun Mikael dan kawan-kawan tampaknya tak terbendung.
Tengah kekacauan itu, tiba-tiba Alex yang tadinya lesu tak berdaya mendadak bangkit dan memelintir tangan pengawal yang menahannya hingga patah. Ia merebut pedang sang pengawal dan menebaskannya ke leher prajurit malang itu.
" wow...kenapa tiba-tiba aku bisa begini?" tanya Alex dalam hati. Ia merasa mendadak memiliki kemampuan luar biasa dalam ilmu bela diri dan pedang. Tanpa ragu Alex menerjang maju, menebas apa saja yang menghalanginya dengan gerakan anggun namun mematikan.
Dalam sekejap puluhan prajurit tumbang di tangan Alex yang kini bagai dewi kematian tak terbendung. Darah membasahi seluruh tubuh rampingnya.
Pangeran dan Raja yang menyaksikan pemandangan mengerikan itu langsung melarikan diri ketakutan, menyelamatkan diri mereka yang tersisa. Sementara Alex terus mengamuk membabi buta, tenggelam dalam nafsu membunuh yang tiba-tiba merasukinya.
***
Melihat putra mahkotanya dalam bahaya, Raja segera memerintahkan sisa prajurit yang tersisa untuk melindungi sang Pangeran agar bisa meloloskan diri.
"Lindungi Pangeran! Biar bagaimanapun caranya!" titah Baginda tegas.
Puluhan prajurit yang masih hidup segera berlari mengerubungi sang Putra Mahkota, membentuk formasi pelindung agar Pangeran bisa kabur menyelamatkan diri dari amukan membabi buta Alex.
Sementara para prajurit rela mengorbankan nyawa mereka demi melindungi Pangeran yang mulai mengendap-endap pergi menjauh dari Arena pertarungan. Namun mata Alex yang sudah buta dendam langsung menangkap pergerakan sang Putra Mahkota.
"Mau kemana kau, Pengecut?! Jangan harap bisa kabur dariku!" raung Alex garang. Ia menerobos dengan ganas formasi prajurit pelindung itu dan menerjang ke arah Pangeran.
Melihat dewi kematian itu berlari ke arahnya, Pangeran ketakutan setengah mati. Ia semakin mempercepat larinya sambil berteriak minta tolong.
"To-tolong... pengawalku... selamatkan aku!" pekik sang Putra Mahkota panik.
Alex semakin mendekati mangsa buruannya itu dengan langkah pasti. Jarak di antara mereka sudah dekat sekali, tinggal beberapa meter lagi sebelum jangkauan pedang Alex.
Namun tiba-tiba Alex merasakan seluruh tubuhnya kaku tak bisa digerakkan. Pandangannya memudar dan kepalanya pening berat.
Brukk!!
Ia ambruk tak sadarkan diri tepat sebelum berhasil menggapai Pangeran yang sudah hampir ada dalam jangkauannya. Rupanya efek kekuatan supernatural yang tiba-tiba merasukinya itu telah habis.
Sang Putra Mahkota menghela napas lega melihat pengejarnya pingsan tak berdaya. Ia pun melanjutkan pelarian diri ke tempat yang lebih aman.
***
Setelah Alex pingsan, Pangeran yang sudah berada jauh dari keramaian istana tiba-tiba juga oleng dan ambruk tak sadarkan diri. Rupanya ia terlalu shock dan ketakutan menyaksikan amukan mengerikan Alex tadi.
Keduanya kini terbaring lemah di hamparan rumput liar nan hijau, saling bersebelahan tanpa sadar.
Di alam bawah sadarnya, Alex melihat potongan kenangan masa lalu Li Mei di saat gadis malang itu tengah disiksa kelaparan oleh keluarganya sendiri.
Li Mei kecil mengendap-endap keluar dari rumah rodanya di tengah malam, berharap menemukan makanan untuk mengganjal perut di luar sana.
Dalam kondisi lemah dan putus asa, tak sengaja ia bertabrakan dengan seorang anak laki-laki sebayanya yang tengah membawa sepotong roti di tangannya.
Anak laki-laki itu tertegun melihat penampilan kumuh Li Mei. Ia pun tanpa ragu mengulurkan rotinya pada Li Mei.
"Ini... ambillah..." ucap anak itu polos. Li Mei menerima roti pemberian itu dengan mata berkaca-kaca bahagia. Ia melahapnya dengan penuh syukur.
"Siapa namamu? Aku Li Mei..." tanya Li Mei di sela kunyahannya.
Sang anak laki-laki tersenyum manis. "Namaku Putra..."
Tiba-tiba saja mimpi itu lenyap, membuat Alex tersentak bangun dari pingsannya. Ia menoleh dan mendapati Pangeran juga baru tersadar di sebelahnya.
Keduanya saling bertatapan untuk beberapa saat, sebelum akhirnya Pangeran bersuara lirih, "...Li Mei?"
Alex pun tersadar, anak pemberi roti yang selalu menguatkan hatinya itu ternyata Pangeran sendiri. Takdir mempertemukan mereka kembali sebagai Alex dan sang Putra Mahkota.
***
Belum sempat keterkejutan Alex mereda, tiba-tiba sang Pangeran bangkit berdiri dan menodongkan pedangnya ke arah Alex. Tatapan mata Pangeran berubah tajam dan aura wajahnya kembali angkuh seperti semula.
"Beraninya kau... berpura-pura jadi teman masa kecilku!" desis Pangeran marah.
Alex membelalak kaget. "A-apa maksudmu?? Bukankah kau ingat aku Li Mei?"
Pangeran mendengus sinis. "Jangan bercanda! Mana mungkin aku berteman dengan gadis kumuh menjijikkan begitu!"
"Ta-tapi... kau memberiku roti waktu itu... kau bilang namamu Putra..." Alex tergagap bingung.
"Diam kau, penipu!" bentak sang Putra Mahkota. "Aku tidak sudi berbagi roti dengan gembel sepertimu!"
Alex sangat terpukul mendengar perkataan kasar itu. Jadi ingatan masa kecil Pangeran telah sirna seutuhnya? Mengapa ia jadi sejahat ini?
"Kumohon Pangeran... coba ingat kembali..." pinta Alex memelas.
Namun Pangeran tetap angkuh dan arogan. "Cukup omong kosongmu! Sekarang, serahkan dirimu baik-baik atau kutebas lehermu!"
Alex akhirnya mengerti, sifat asli Pangeran memang kejam dan ambisius. Ia sama sekali berbeda dengan anak pemberi roti dalam kenangan Li Mei itu. Mungkin dulu Pangeran hanya berpura-pura baik demi mendapatkan simpati.
Dengan berat hati, Alex bersiap menerima takdir pahitnya. Ia memejamkan mata, pasrah dengan apapun yang akan terjadi selanjutnya pada dirinya.
Namun ketika Pangeran hendak menebaskan pedangnya, tiba-tiba kepalanya terasa berdenyut menyakitkan. Penglihatannya memudar sesaat.
Ia pun terhuyung dan jatuh berlutut sambil memegangi kepalanya. Raut wajahnya menyiratkan kesakitan luar biasa.
"Arghh! Kepalaku!" erang sang Putra Mahkota.
Alex membuka mata dan terkejut melihat Pangeran kesakitan seperti itu tepat di hadapannya. Ada apa dengannya?
Namun Alex tidak berani mendekat karena takut diserang. Ia hanya bisa menyaksikan Pangeran yang merintih kesakitan dengan bingung.
Tak lama kemudian Pangeran mendadak berdiri dan bergegas pergi meninggalkan Alex sendirian. Rupanya ia tak sanggup berlama-lama menatap wajah Alex. Entah apa penyebabnya.
Alex menatap punggung Pangeran yang menjauh dengan perasaan campur aduk. Apa sesungguhnya yang tengah terjadi? Ia sama sekali tidak mengerti.
"Kemana perginya dia? " batin Alex. Dia tak mengerti dengan keadaan putra mahkota saat ini. Meski, dia telah memberitahukannya ada kepribadian ganda, tapi kepribadian yang satu ini sedikit berbeda dari yang ia temui.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 75 Episodes
Comments
azka aldric Pratama
mksudnya ceritanya gmn sih ....😵😵😵 bolak balik baik dan jahat 🤨🤨🤨
2024-02-02
3
🏘⃝Aⁿᵘ≛🦆͜͡ᶍᷢɪⷪḛⷱᴙⷶḁᷞ𝐧ᷤ࿈°👻ᴸᴷ
nah lohhh bingung kan/Facepalm/
2024-01-26
2