Jane sungguh melakukan tugasnya sebagai seorang CEO dengan sangat baik dan tanpa perasaan. Setiap kata yang terucap begitu tegas, bahkan mereka merasa aura kepemimpinan begitu kuat dari Jane sama persis dengan Dean.
" Nyonya sungguh berubah, dia yang seperti ini sangat berbeda dari waktu Tuan Dean masih ada."
" Ya kau benar, dulu Nyonya Jane terlihat lembut, tapi kini terlihat begitu tenang dan tegas."
Beberapa karyawan berbisik-bisik mengenai sikap Jane sebagai seorang CEO DB Grup. Tapi bukan hanya para karyawan saja yang merasa seperti itu, bahkan Olinda dan Joy pun sepakat dengan apa yang mereka katakan. Jane sungguh berbeda dari sebelumnya. Bahkan 3 hari kemarin saja Jane masih terlihat lemah dan tidak bersemangat.
" Olind, bagaimana soal Magna Arbor, apakah semua berjalan lancar? Masihkah klien kita yang dulu memesan pada kita?" tanya Jane, saat ini mereka sudah berada di ruangan CEO. Jane duduk di kursi kebesaran miliki Dean dulu. Sedangkan Olinda duduk di depan meja, lalu Joy, dia berdiri tepat di samping keduanya.
" Sebenarnya ini sedikit meresahkan. Setelah kabar kematian Kak Dean, mereka lambat laun mulai berhenti untuk menjadi langganan kita. Joy yang tahu persis soal itu," jawab Olinda dengan nada lesu.
Joy melanjutkan apa yang dikatakan oleh Olinda. Ia juga memberikan laporan selama 2 tahun terakhir bahwa Magna Arbor mengalami kemerosotan yang begitu tajam. Jane hanya diam, semuanya itu memang wajar terjadi. Saat pemimpin suatu organisasi dinyatakan sudah mati maka akan mempengaruhi segala aspek. Ditambah Jane waktu itu juga tidak ada di tempat untuk mengurus Magna Arbor.
Magna Arbor dibawah pimpinan Dean menjadi sebuah gangster dan kartel terbesar di wilayah negara A itu. Namun seketika meredup karena Dean yang dinyatakan meninggal.
" Baiklah, kalian tidak perlu khawatir. Aku akan mencari cara mengembalikan Magna Arbor seperti sebelumnya. Yang mereka harus tahu bahwa Magna Arbor masih ada dan tentu akan ada sebuah gebrakan nanti. Tunggu saja."
Lagi dan lagi, Olinda dan Joy saling pandang. Mereka tidak tahu apa yang saat ini dipikirkan oleh Jane. Namun yang jelas mereka memilih untuk diam dan percaya.
Jane sekarang berada di ruangannya sendiri saat Olinda dan Joya sudah keluar. Olinda harus mengurus hal lain begitu juga Joy.
Jane tergugu, air mata nya luruh juga. Rupanya dia hanya berpura-pura tegar saat berhadapan dengan banyak orang tadi. Namun, saat sendiri Jane kembali pada dirinya yang masih belum bisa melupakan sang suami. Terlebih di meja kerjanya itu ada foto dirinya dan Dean yang diambil setelah mereka menikah. Foto liburan di Maldives itu memperlihatkan pancaran kebahagiaan keduanya. Selain foto itu ternyata juga ada foto maternity Jane yang waktu itu hamil besar.
Jane masih sangat ingat bagaimana Dean begitu senang saat mengetahui dirinya hamil. Terlebih ketika tahu bahwa ada dua makhluk kecil di perut sang istri. Dean bahkan membagikan bonus kepada seluruh karyawan sebagai rasa syukurnya mendapatkan anak kembar.
" Tapi sekarang bahkan kau tidak ingat padaku Dean. Lihatlah, Ethan dan Emma sudah besar. Bukankah kamu ingin menamai mereka dengan dua nama itu? Aku telah mewujudkannya, tapi kamu tidak ingat padaku. Kamu melupakanmu. Hampir gila rasanya saat aku tahu kamu meninggal, tapi ternyata kamu masih hidup dan malah mempunyai anak dan istri. Ada apa dengan mu Dean, apa yang terjadi sebenarnya?"
Jane mengusap wajahnya kasar. Dia masih belum mengerti dengan apa yang terjadi sesungguhnya. Mengapa Dean tidak mengenalinya. Dan bodohnya, waktu itu dia langsung berlari pergi ketika melihat wanita dan anak kecil menghampiri Dean. Seharusnya dia bertanya dulu. Tapi waktu itu dia tidak bisa mengontrol emosinya. Dia tidak ingin rasa sedihnya dilihat oleh kedua anak kembarnya.
" Aku harus mencari tahu, tapi sepertinya akan ku lakukan nanti. Yang saat ini harus ku lakukan adalah mencarikan sekolah untuk si kembar. Mereka harus segera masuk ke sekolahan."
Meskipun Jane begitu penasaran mengenai apa yang terjadi dengan Dean, tapi saat ini masih banyak hal yang harus diurus. Setalah meninggalkan perusahaan serta Magna Arbor terlalu lama, maka tentu saja pekerjaan rumah semakin banyak. Ia harus mengembalikan kejayaan keduanya sesegera mungkin.
Kemarin ketika di Tanah Air, Jane cukup untuk merawat dirinya. Bahkan Olinda juga selalu ada di sampingnya untuk menjaga kedua anaknya. Kini Jane merasa musti melakukan balasan kebaikan Olinda dan Joy. Dia harus menjadi sandaran terbaik untuk adik iparnya itu. Jane saat ini menjadi satu- satu nya keluarga yang dimiliki Olinda, maka dari itu dia tidak boleh mengecewakan Olinda dan juga semua yang pernah berkerja dengan Dean.
" Aku harus menjadi kuat seperti dulu. Aku yakin aku bisa, dan untukmu Dean, tunggu aku untuk menjemputmu. Aku yakin itu adalah dirimu. Itu bukalah orang yang mirip, tapi itu memang lah dirimu."
TBC
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 71 Episodes
Comments
Nanik Kusno
Yakinlah Jane ... suamimu akan kembali...
2024-12-09
0
Eemlaspanohan Ohan
lanjut. seru
2024-10-17
0
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝒎𝒂𝒌𝒊𝒏 𝒔𝒆𝒓𝒖
2024-08-20
0