bel istirahat pertama berbunyi, sebagian siswa memilih untuk keluar membeli makanan dan sebagiannya lagi memilih untuk tetap berada di dalam kelas termasuk karina. karina dengan lesu membenamkan kepala nya diatas meja karena kepalanya terasa pusing.
lavanya isvara, teman sebangku karina menyadari ada yang tidak beres dengan gadis disamping nya. vanya dengan pelan mengguncang kan tubuh karina.
"kar, kalo sakit ke UKS aja, " ucap vanya saat karina mengangkat kepala nya dari atas meja. "nanti aku izinin sama guru yang ngajar."
karina tersenyum dengan bibirnya yang pucat. "Terima kasih ya van." ucapan karina yang mendapat anggkan dari vanya.
"perlu gue antar? " tawar vanya yang dibalas gelengan kepala dari karina.
"ga usah. gue bisa sendiri ko, terimakasih ya. " karina berjalan perlahan menuju ke luar kelas. kepala nya yang tertunduk dan tangannya sesekali memijat kepala nya.
sepertinya gue bakal tumbang sebelum sampai di UKS, batin karina, merasa tidak kuat lagi menopang tubuhnya.
sesuatu terasa menetes dari hidungnya. "darah? " ucap karina saat melihat seragam yang dikenakan nya terdapat noda merah. dia langsung menutup hidung nya menggunakan tangannya.
"karina."
sebuah panggilan membuat kepala yang sedari tadi tertunduk kini mendongak. "kala?".
kalandra melangkah mendekat , tapi karina sama sekali tidak mendengar apa apa, telinganya berdengung dan kini pandangannya nya mulai buram. hingga akhirnya tubuh nya jatuh tepat didalam pelukan kalandra.
----------------
Ruangan bernuansa putih dan bau obat obatan yang tajam hingga menusuk indra penciuman karina saat pertama kali membuka matanya. karina mengedarkan pandangan nya dan langsung bertatapan dengan Kasandra kakaknya yang berdiri di samping ranjangnya.
tatapan Kasandra yang terlihat tidak bersahabat.
"ka Sandra, ngapain kesini? "
"jangan panggil gue kakak, gue bukan kakak lo!" ucap Kasandra dengan wajah datar.
"gue denger lo masih deketin kalandra ya sampai jalan berdua? " tanya gadis itu dengan tatapan mengejek. karina terdiam sejenak dan menggangukan kepala nya. "iya kak, lagian wajar kan dia pacar aku."
"dasar cewe murahan! engga usah so polos! " ucap Kasandra dengan nada menghina. "berapa banyak laki laki yang udah lo peras hanya untuk kesenangan dan uangnya saja?" kalimat Kasandra hanya bisa menyakiti hati karina, tidak menyangka kalau ternyata Kasandra berbicara seperti itu dihadapannya.
"JAGA MULUT KAKAK! "
plaakk!!
"BERANI BERANINYA LO BENTAK GUE! DASAR JALANG SIALAN! " sembur Kasandra sesaat melayang kan tamparan keras dipipi karina. "gue peringatin lo, jangan deketin kalandra lagi! karena kalandra selamanya akan jadi milik gue, kehadiran lo cuman bikin kalandra menjauh dari gue! ", Kasandra menjeda ucapan . " lo taukan apa akibatnya kalo lo bikin gue marah? " ucapnya lalu pergi dari sana.
pandangan karina kosong setelah menatap kepergian Kasandra yang berjalan menjauh dari ruang UKS.
dia sakit hati karena Kasandra menghina nya dengan sebutan gadis murahan oleh kakaknya sendiri. dia menekuk kakinya lalu memeluk lututnya, menangis dalam diam dengan keheningan yang menyesakkan.
----------------
saat karina hendak kembali ke kelas, langkah nya terhenti saat melihat kalandra dan Kasandra kakaknya sedang duduk berdua ditaman sekolah. mereka berdua tidak menyadari kehadiran karina yang berdiri tepat dibelakang nya. karina memutar bola matanya malas, lalu berjalan kearah mereka berdua. dengan sekuat tenaga ia melemparkan batu batu kerikil kecil kearah kalandra. rintihan keras kalandra membuat semua orang orang yang ada disana sontak memperhatikan nya.
"sial! "
kalandra mengumpat begitu merasakan sakit di punggungnya. ia langsung membalikkan badannya, menghadap ke orang yang dengan berani melemparkan batu kerikil itu kepadanya. baru saja ingin memarahi, tapi diri nya sudah lebih dulu dibuat terdiam oleh karina yang sudah berdiri dihadapan nya.
"karina?"
"iya gue, kenapa?" tanya balik karina sinis.
karina menatap Kasandra yang sedari tadi memberikan tatapan remehnya kearah nya. "ka kakak kenapa sih selalu deketin kala, kaka mau diejek pelakor sama orang orang?".
" apa maksud lo! "
karina mendengus kesal "apa bahasa gue sulit buat lo pahami? "
"kar!.. " tegur kalandra.
"APAA? KAKAK MAU BELAIN KASANDRA? "
balas karina marah. ia tak habis pikir dengan isi otak laki laki dihadapan nya ini.
"masalah kita yang kemarin aja belum selesai kal! dan sekarang lo mau buat masalah baru lagi! ".
" gak gitu kar.. " kalandra mencoba membela.
karina menatap kalandra datar. "lo pura pura bego, apa bego beneran sih? ".
kalandra menghela napas pelan, sebelum akhirnya menarik karina untuk menjauh dari sana, karena semakin banyak yang memperhatikan nya." ikut gue! "
"lepasin tangan gue! " karina menghempaskan tangan kalandra yang mencengkram tangannya kuat.
"apa lo ga ngerti kalo gue cemburu, tapi kenapa lo ga ngerti? "
"gue ngerti kar.. " kalandra berucap pelan.
"terus kenapa lo bisa sedekat itu sama Kasandra, walaupun dia sahabat lo, tapi posisi dia disini mantan lo, dan gue pacar lo! "
"iya gue tau. "
karina berdecak kesal. "kalau tau kenapa lo malah prioritasin dia?! "
"prioritasin gimna? "
"kemarin pas kita makan malam berdua, seharusnya lo masih tetap disini temenin gue makan!, lo malah nyuruh pulang karena Kasandra nyuruh lo untuk jaga dia! "
mata karina yang mulai memerah menatap tajam mata kalandra. " lo masih suka kan sama mantan lo itu? "
"ga kar. gue sekarang sukanya cuma sama lo. " kalandra tak membenarkan perkataan karina.
"tapi lo suka kan sama Kasandra? "
"GAK! " tegas kalandra sekali lagi. "udah gue bilang, bokap lo yang nyuruh gue buat jaga Kasandra! dia cuman percaya sama gue dan abang lo! fisik Kasandra itu lemah! " sambung kalandra, mencoba menjelaskan.
"gladi bersih jadi baby sitter lo? "
karina tidak mengerti, misalnya benar kalau tidak lagi menyukai Kasandra, kenapa kalandra begitu mematuhi perkataan Dirga papahnya? menurut karina, kalandra bisa saja menolak kalau dirinya berinisiatif menjaga jarak dengan Kasandra.
"karina!" tegur kalandra tak tahan.
"apa?! "
"Kasandra itu sakit! " bentak laki laki itu.
karina menatap kecewa kalandra. ia kemudian mengangguk pelan, menyetujui ucapan laki laki itu barusan.
"iya gue tau disakit.... sakit mental! " lalu pergi dari sana.
"kar! " kalandra menahan tangan karina, tapi dengan cepat dihempaskan sama karina.
"ga usah ganggu gue dulu kalo lo ga mau kita putus! " anacam karina dan kembali melangkah kan kaki nya menjauh.
kalandra hanya bisa menatap punggung karina yang perlahan semakin lama semakin menghilang dari pandangan nya. kalandra mengehela napas panjang.
"lama lama gue yang sakit mental. arghh".
ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 46 Episodes
Comments