Karina masuk kelas nya setelah dia pergi ke ruang guru sendirian. Namun, melihat Kasandra dan teman-temannya keluar bersamaan sembari tertawa riang dari dalam ruang kelasnya membuat Karina mengerutkan dahinya.
Karina berdiri dibalik dinding kelasnya, lalu keluar dari tempat persembunyian nya ketika Kasandra dan teman-temannya sudah pergi menjauh dari sana.kemudian, dia langsung berjalan menuju kelasnya.
baru saja Karina tiba diambang pintu kelasnya, Karina langsung terpaku saat melihat tas nya yang terbuka dan barang barangnya sudah berantakan diatas meja.dia langsung masuk kedalam kelas dan langsung memeriksa nya.
Karina terdiam sesaat ketika dia tidak menemukan amplop berisi uang yang kemarin dia ambil di ATM untuk digunakan membayar bukunya. Tangan nya mencari dompet nya yang sebelumnya dia taruh didalam laci meja nya sebelum akhirnya mendengus kesal.
dengan segera Karina berlari keluar kelas, berniat menyusul rombongan Kasandra. dia masih bisa melihat rombongan itu berada di ujung koridor kelas.
sebenarnya Karina paling tidak mau berurusan dengan kakaknya itu, hanya saja tindakan kakanya kali ini sudah melewati batas kesabaran nya.
Karina berlari ke arah rombongan itu, dirinya berdiri tepat dihadapan Kasandra. "aku bener bener butuh uang itu, kembali kan uang itu" ucap Karina sambil berusaha merebut amplop dan kartu ATM nya dari tangan Kasandra.
Kasandra hanya tertawa, tubuh Karina yang pendek memberi nya banyak keberuntungan. Kasandra menatap Karina dengan tatapan mengejek.
"uang yang sedikit kaya gini mau buat apa sih? " tanya Kasandra dengan nada mengejek. "lebih baik digunain buat jajan kan? " tanya Kasandra kearah teman temannya.
"betul, mending buat isi perut kita dengan uang lo yang ga seberapa itu! " celetuk Fiona, salah satu anggota circle itu.
"kak! " Karina mendengus kesal ketika melihat Kasandra melempar lempar kan amplop yang berisi uang itu kearah Fiona
"APAA?! " bentak Kasandra.
Karina terdiam dan menghela napas lelah ketika melihat Fiona mulai menghambur hamburkan uang yang berasal dari amplop itu. Dia memberanikan diri memegang tangan Kasandra. "kak, aku bener bener butuh uang itu buat bayar buku. "
Kasandra menghempaskan tangan Karina. "berani banget lo sentuh sentuh gue! jijik tau ga?! " Karina hanya bisa diam mendengar hinaan yang keluar dari mulut kakak nya itu.
Kasandra kemudian menjangkau rambut Karina menarik nya hingga kepala Karina mendongak menatap Kasandra.
"Arghh! " rasa sakit dikulit kepala nya tidak mengaburkan pandangan nya, dia bisa melihat bagaimana wajah Kasandra yang tiba-tiba berubah sedih.
"kenapa? kenapa lo masih hidup sih? " bisi Kasandra tepat ditelinga Karina. "kenapa gak lo aja yang mati?! " lanjutnya, lalu mendorong Karina untuk menjauh dari hadapannya.
"udah lah, gue lapar . kekantin yuk! " ucap Kasandra dan menarik aruna untuk ikut berjalan.
Kasandra dan teman temannya pergi meninggalkan Karina yang masih terduduk disana sebab dorongan dari Kasandra. Karina duduk terpaku sambil menahan air mata yang dari tadi sudah ia tahan.
Karina mengadakan kepala nya menahan air mata yang sudah ingin keluar di ujung mata nya. pikirannya kini hanya terpaku pada bagaimana dia bisa mendapatkan uang itu lagi yang jumlah nya sama seperti yang diambil oleh kakaknya itu. tidak mungkin dia bisa mendapatkan uang sebanyak itu hanya dalam waktu satu malam.
namun tidak mungkin juga dia menerima dengan ikhlas akan nasib nya itu untuk tidak mengikuti ujian nya. "ahh, bagaimana ini" ucap Karina dengan wajah prustasi.
______________________________________________
saat ini kenzie berada di depan ruang kelas Kasandra, menunggu gadis itu keluar setelah tadi minta tolong kepada temannya untuk dipanggil kan.
"kenapa bang? " tanya Kasandra yang sudah berada di hadapan kenzie.
kenzie tak menjawab dan langsung menarik tangan Kasandra menuju rooftop sekolah nya. saat sudah berada di rooftop kenzie melepaskan cengkraman nya dari tangan Kasandra.
"sakit bang! " Kasandra meringis sambil mengusap pergelangan tangannya yang ditarik kuat oleh kenzie."lo gila? apa apaan sih? "
"lo apain Karina? " tanya kenzie dengan wajah datarnya.
"Karina? " ucap Kasandra heran, sebelum akhirnya dia mengerti apa yang dimaksud kenzie. "oh dia" ucap Kasandra sekali lagi dengan datar.
"jadi lo tarik gue kayak orang kerasukan begini cuma gara gara Karina? iya! "
cakra tak menjawab, dia hanya menatap dalam mata adiknya itu.
"lo ada apa dengan parasit itu, hah? luluh lagi lo sama dia? kasihan sama dia? " serang gadis itu dengan wajah penuh amarah sebelum kemudian wajah nya tiba tiba berubah menjadi sedih.
semua itu tidak luput dari pandangan kenzie. Kasandra mengatur napasnya yang tadi sempat memburu.
"sayang lagi lo sama dia? lupa sama apa yang sudah dia lakuin? " lirih Kasandra, dia menggelengkan kepala nya tidak percaya.
Kasandra memutar tubuhnya. "lo bego bang." tubuh gadis itu bergetar, dia kini mulai menitikan air matanya.
kenzie yang sedari tadi diam mendengus kesal pun berjalan mendekat ke arah Kasandra lalu memeluk tubuh adik nya dari belakang.
beberapa detik dalam keheningan sebelum akhirnya kenzie berbicara. "maaf, maafin gue."
"lo .. jahat, " ucap Kasandra mengusap kasar pipinya.
"iya gue jahat. maaf" kenzie mempererat pelukannya. mengelus rambut adiknya itu dengan sayang. "udah jangan nangis lagi, gue minta maaf," ucapnya sambil mencium pucuk kepala Kasandra.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 46 Episodes
Comments