Indah Si Gadis Yang Ternoda

Indah Si Gadis Yang Ternoda

Episode 1

Jam menunjukkan pukul 20.00 WiB, seorang gadis sedang asyik dengan gawainya.Terlihat dia senyum-senyum sendiri, ternyata ia sedang bertukar pesan dengan seseorang. Namun ia dikejutkan oleh seorang gadis yang tiba-tiba masuk ke dalam kamar nya.

"Mbak Indah."ucap gadis kecil tersebut pada Indah, ya dia adalah Indah Safitri atau biasa di panggil Indah, dia berusia 15 tahun, dan sekarang duduk di kelas 3 (tiga) Sekolah Menengah Pertama.

"Apaan sih Indri, ganggu aja."Ucap Indah pada Indri, gadis kecil itu bernama Indri Saputri atau Indri, adik dari Indah yang usia nya cuma terpaut 2 tahun saja.

"Lagi ngapain mbak? "Tanya Indri.

"kepo amat!"Ucap ketus Indah sembari senyum-senyum menatap layar ponselnya.

"nah aku tahu nih, pasti mbak lagi chat-an sama kak Riko kan?"Indri bisa menebak seseorang yang membuat kakak nya itu sangat senang hingga senyum-senyum sendiri.

"Sok tau kamu! udah pergi sana! jangan ganggu mbak!"Tegas Indah.

Indri pun dengan lancang mengambil handphone milik Indah yang terletak di kasur, ia pun mengecek isi pesan antara Indah dan Riko.Indah marah pada Indri, ia pun mengambil handphone nya itu di tangan Indri.

"Sini handphone mbak."Ucap Indah.

"Gak mau!"jawab Indri meledek.

"Balikin gak! cepat balikin!"Teriak Indah.

Tiba-tiba seorang wanita berusia sekitar 30 tahunan datang kemari, dia adalah ibu Rita, ibu dari Indah juga Indri.

"Ada apa ini ribut-ribut?"ucap ibu Rita.

"Ini ma, Indri tu ambil handphone aku."jawab Indah kesal.

"Ya maaf , Indri kan pengen tau aja ma."kata Indri pada ibu Rita.

"Yasudah, sekarang Indri kasih handphone nya sama mbak Indah ya."

"Iya ma, ini kak."

"Lain kali kamu gak boleh lancang. "

"Iya deh iya."

"Indah, Indri yuk kita ke depan bantuin papa nyiapin makan malam."ajak ibu Rita pada kedua anaknya itu.

Mereka pun bergegas menemui papa yang sedang memanggang dan mengipasi daging. Nama papa mereka adalah pak Harun Wijaya atau biasa di panggil pak Harun.

"Asyik barbeque, pa sering-sering buat makanan spesial."ucap Indri.

"Besok ada yang spesial loh!"ucap ibu Rita.

"Besok barbeque lagi, kalau kebanyakan makan daging nanti ngomelnya mbak Indah jadi berkali-kali lipat pa."ucap Indri meledek Indah.

"Sembarangan aja kalau ngomong."jawab Indah kesal.

"Bukan barbeque, kalian ingat dengan om Handi,sahabat papa dari Tasikmalaya, pekerjaan dia diperpanjang, jadi Raka,anak nya ingin bersekolah dan tinggal disini."ujar pak Harun.

"Tapi kita kan gak punya kamar kosong pa?"kata Indah.

"Kamar yang cocok untuk Rika adalah kamar kamu," jawab pak Harun.

Mendengar perkataan pak Harun itu Indah tidak setuju merelakan kamar nya di tempati siapapun.

Enggak!! Indah gak mau pokoknya."tegas Indah.

"Ini keputusan final papa! sekarang kamu duduk manis, sebentar lagi kita makan."jawab pak Harun.

"Indah gak mau makan kalau papa tetap ngotot, ini juga keputusan final Indah pa!" dengan hati dan perasaan marah, Indah pergi meninggalkan mereka bertiga.

"Indah, Indah! "Teriak bu Rita.

"Sudah ma, biar papa nanti bicara sama dia."

***

Indah mengurung diri di dalam kamar, ia tidak bisa merelakan kamar nya di tempati oleh orang baru yang bernama Raka itu.

Tok..tok..tok

"Indah ini papa, buka pintunya. Papa bawakan kamu makan." kata pak Harun dari balik pintu.

"Indah gak mau makan!" tegas Indah.

"Entar kamu sakit,"jawab pak Harun.

"Biarin ! Aku kuat kok!" jawab Indah.

"Indah,," pak Harun tak hentinya mengetuk pintu agar di bukakan oleh Indah. Selang cukup lama, Indah pun membukakan pintu kamar nya.

"Indah makan ya, kamu jangan marah begitu."ucap pak Harun.

Indah melempar senyum pada ayah nya.

"Kayaknya aku harus nurut sama papa deh, ya gak apa-apa sementara dia nempati kamar aku, tapi liat aja nanti aku akan buat dia gak betah." batin Indah.

"Indah kok bengong?" tanya pak Harun.

"Enggak pa, em setelah dipikir-pikir Indah mau ngerelain kamar Indah buat anak om Handi."

"Nah gitu dong, ini baru anak papa yang baik."

"Papa bisa aja deh,"

***

Indah membereskan barang-barang miliknya dan membawa nya ke kamar Indri.

"Wah jadi juga ngerelain kamar,"kata Indri.

"Siapa bilang, mbak bakalan buat dia gak betah tinggal disini. Liat aja nanti! " ucap Indah tersenyum sinis.

***

Sekolah Menengah Pertama Cahaya Bangsa, tempat dimana Indah dan Indri menurut ilmu dan seluruh murid lainnya disana. Jam menunjukkan pukul 06.30 WIB, Indah sudah ada di sekolah dan sedang mengobrol dengan salah satu temannya yang bernama Marsela atau Sela, panggilan nya. Sedang asyik mengobrol, mereka di kejutkan dengan sebuah mobil mewah masuk ke halaman sekolah, kemudian di bukakan pintu mobil tersebut, dan ternyata itu adalah Cassandra atau Sandra, gadis centil sekaligus musuh Indah. Sandra berjalan dengan gaya centilnya sembari membawa bedak di tangannya.

"Ih kecentilan banget gak sih."ucap Sela.

"Ini nih salah satu orang yang gak pantes di gauli, liat aja kerjaan nya dandan melulu."ucap Indah.

"Bener banget tuh, udah yuk kita ke kelas aja."ajak Sela.

Diperjalanan menuju kelas, Indah pun merasa ingin buang air kecil.

"Aduh sel, lu duluan aja, aku kebelet nih."

"Ok."

Setelah selesai buang air kecil, Indah di kejutkan oleh seorang cowok yang menghampiri nya.

"Indah" sapa nya.

"Eh Riko."jawab Indah, cowok itu bernama Riko, teman sekelas nya.

"Buku catatan gue mana? " tanya Indah.

"Buku catatan lo ada kok,"ucap Riko yang terlihat memantau suasana dan kelihatan sangat aneh menurut Indah.

"Oh gitu."kata Indah.

Tiba-tiba , Riko memegang tangan Indah yang membuat Indah kaget.

"Apaan nih!"

"Ndah , gue tu suka banget sama lo, jadi lo mau kan gue cium."

Indah melepaskan tangan Riko dengan kasar.

"Lu mabok ya?" ucap Indah.

"Nggak gue gak mabok kok, ayolah indah," 

Riko mendekat ke arah Indah untuk mencium nya, nampun Indah menampar pipi nya.

"Plak, plak, plak"

"Aw !!! " Riko meringis kesakitan.

"Eh denger ya ko, gue bukan cewek sembarangan yang dengan mudah lo cium, camkan itu! " 

Indah pergi meninggalkan Riko yan masih memegangi pipinya yan terasa sakit juga pedas rasanya.

"Gawat nih, jangan sampai ada orang yang liat kalo gue di tampar sama Indah, bisa malu gue, mau di tarok mana muka gue!" batin Riko.

***

Hari ini adalah kedatangan Raka ke rumah keluarga Pak Harun. Ia datang bersama dengan pak Harun dan bu Rita. Merekapun masuk dan mendapati Indah dan Indri sedang berlarian kesana kemari, nampak nya Indah tengah menjaili adiknya itu.

"Indah, Indri." teriak pak Harun.

Merekapun menghentikan aksinya, kemudian pak Harun memperkenalkan Raka pada Indah dan Indri.

"Indah ini Raka," kata pak Harun.

Raka menjulurkan tangan ke arah Indah sebagai bentuk perkenalan.

"Hai aku Raka," ucapnya sambil tersenyum.

"Udah tau." jawab Indah ketus, ia mengabaikan Raka yang ingin bersalaman dengannya, namun Indri yang menyambut jabat tangan Raka.

"Hai kak aku Indri, ini mbak saya namanya mbak Indah,dia emang orang gitu tapi aslinya baik banget kok," ucap Indri.

"Eh kamu jangan keganjenan yah." jawab Indah kesal.

"Sudah, sudah ! Raka ayo biar om antar kamu ke kamar."

"Iya om."

***

Malam tiba, jam menunjukkan puk 20.00 WIB, Indah dan Indri tengah di kamar, Indri menceritakan pada Indah bahwa dia senang kalau Raka tinggal disini yang menurut nya baik dan juga ganteng. Mendengar perkataan Indri, sebaliknya Indah tidak suka dan ingin memberi pelajaran untuk Raka, agar dia bisa pulang ke tempat asalnya.

"Pokoknya aku akan buat rencana, biar dia gak betah disini." batin Indah tersenyum sinis.

Larut malam, Raka sedang tertidur lelap, namun ia di kejutkan suara yang aneh dan terdengar seram. Ia pun bangun, di lihatnya dari balik kaca jendela,terlihat sosok wanita memakai baju putih berambut panjang.Raka bergidik gemetar dan ketakutan, ia merasa kalau itu adalah hantu.

"Hi hi hi hi kamar ini milik saya, saya mau di kamar ini." ucap hantu wanita itu.

"Iya, iya besok saya pulang kok, argggh hantuuuu." teriak Raka ketakutan, ia pun memutuskan tidur di bawah kolong tempat tidur. Hantu wanita itu tertawa kecil, ternyata hantu itu adalah Indah yang menyamar untuk menakuti Raka. Dengan hati yang gembira, rencana nya berhasil, Indah pergi dari kamar Raka. Dalam keadaan gelap ia berjalan namun pak Harun menghidupkan saklar lampu,dan mendapati Indah sedang berdiri mematung sambil memakai pakaian layaknya hantu.

"Papa!" kaget Indah.

Bersambung....

Jgn lupa tinggalkan jejak dengan cara klik tombol like,subscribe dan vote biar saya sebagai author makin rajin up cerita nya.Makasih yang udah baca 😊

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!