NovelToon NovelToon

Indah Si Gadis Yang Ternoda

Episode 1

Jam menunjukkan pukul 20.00 WiB, seorang gadis sedang asyik dengan gawainya.Terlihat dia senyum-senyum sendiri, ternyata ia sedang bertukar pesan dengan seseorang. Namun ia dikejutkan oleh seorang gadis yang tiba-tiba masuk ke dalam kamar nya.

"Mbak Indah."ucap gadis kecil tersebut pada Indah, ya dia adalah Indah Safitri atau biasa di panggil Indah, dia berusia 15 tahun, dan sekarang duduk di kelas 3 (tiga) Sekolah Menengah Pertama.

"Apaan sih Indri, ganggu aja."Ucap Indah pada Indri, gadis kecil itu bernama Indri Saputri atau Indri, adik dari Indah yang usia nya cuma terpaut 2 tahun saja.

"Lagi ngapain mbak? "Tanya Indri.

"kepo amat!"Ucap ketus Indah sembari senyum-senyum menatap layar ponselnya.

"nah aku tahu nih, pasti mbak lagi chat-an sama kak Riko kan?"Indri bisa menebak seseorang yang membuat kakak nya itu sangat senang hingga senyum-senyum sendiri.

"Sok tau kamu! udah pergi sana! jangan ganggu mbak!"Tegas Indah.

Indri pun dengan lancang mengambil handphone milik Indah yang terletak di kasur, ia pun mengecek isi pesan antara Indah dan Riko.Indah marah pada Indri, ia pun mengambil handphone nya itu di tangan Indri.

"Sini handphone mbak."Ucap Indah.

"Gak mau!"jawab Indri meledek.

"Balikin gak! cepat balikin!"Teriak Indah.

Tiba-tiba seorang wanita berusia sekitar 30 tahunan datang kemari, dia adalah ibu Rita, ibu dari Indah juga Indri.

"Ada apa ini ribut-ribut?"ucap ibu Rita.

"Ini ma, Indri tu ambil handphone aku."jawab Indah kesal.

"Ya maaf , Indri kan pengen tau aja ma."kata Indri pada ibu Rita.

"Yasudah, sekarang Indri kasih handphone nya sama mbak Indah ya."

"Iya ma, ini kak."

"Lain kali kamu gak boleh lancang. "

"Iya deh iya."

"Indah, Indri yuk kita ke depan bantuin papa nyiapin makan malam."ajak ibu Rita pada kedua anaknya itu.

Mereka pun bergegas menemui papa yang sedang memanggang dan mengipasi daging. Nama papa mereka adalah pak Harun Wijaya atau biasa di panggil pak Harun.

"Asyik barbeque, pa sering-sering buat makanan spesial."ucap Indri.

"Besok ada yang spesial loh!"ucap ibu Rita.

"Besok barbeque lagi, kalau kebanyakan makan daging nanti ngomelnya mbak Indah jadi berkali-kali lipat pa."ucap Indri meledek Indah.

"Sembarangan aja kalau ngomong."jawab Indah kesal.

"Bukan barbeque, kalian ingat dengan om Handi,sahabat papa dari Tasikmalaya, pekerjaan dia diperpanjang, jadi Raka,anak nya ingin bersekolah dan tinggal disini."ujar pak Harun.

"Tapi kita kan gak punya kamar kosong pa?"kata Indah.

"Kamar yang cocok untuk Rika adalah kamar kamu," jawab pak Harun.

Mendengar perkataan pak Harun itu Indah tidak setuju merelakan kamar nya di tempati siapapun.

Enggak!! Indah gak mau pokoknya."tegas Indah.

"Ini keputusan final papa! sekarang kamu duduk manis, sebentar lagi kita makan."jawab pak Harun.

"Indah gak mau makan kalau papa tetap ngotot, ini juga keputusan final Indah pa!" dengan hati dan perasaan marah, Indah pergi meninggalkan mereka bertiga.

"Indah, Indah! "Teriak bu Rita.

"Sudah ma, biar papa nanti bicara sama dia."

***

Indah mengurung diri di dalam kamar, ia tidak bisa merelakan kamar nya di tempati oleh orang baru yang bernama Raka itu.

Tok..tok..tok

"Indah ini papa, buka pintunya. Papa bawakan kamu makan." kata pak Harun dari balik pintu.

"Indah gak mau makan!" tegas Indah.

"Entar kamu sakit,"jawab pak Harun.

"Biarin ! Aku kuat kok!" jawab Indah.

"Indah,," pak Harun tak hentinya mengetuk pintu agar di bukakan oleh Indah. Selang cukup lama, Indah pun membukakan pintu kamar nya.

"Indah makan ya, kamu jangan marah begitu."ucap pak Harun.

Indah melempar senyum pada ayah nya.

"Kayaknya aku harus nurut sama papa deh, ya gak apa-apa sementara dia nempati kamar aku, tapi liat aja nanti aku akan buat dia gak betah." batin Indah.

"Indah kok bengong?" tanya pak Harun.

"Enggak pa, em setelah dipikir-pikir Indah mau ngerelain kamar Indah buat anak om Handi."

"Nah gitu dong, ini baru anak papa yang baik."

"Papa bisa aja deh,"

***

Indah membereskan barang-barang miliknya dan membawa nya ke kamar Indri.

"Wah jadi juga ngerelain kamar,"kata Indri.

"Siapa bilang, mbak bakalan buat dia gak betah tinggal disini. Liat aja nanti! " ucap Indah tersenyum sinis.

***

Sekolah Menengah Pertama Cahaya Bangsa, tempat dimana Indah dan Indri menurut ilmu dan seluruh murid lainnya disana. Jam menunjukkan pukul 06.30 WIB, Indah sudah ada di sekolah dan sedang mengobrol dengan salah satu temannya yang bernama Marsela atau Sela, panggilan nya. Sedang asyik mengobrol, mereka di kejutkan dengan sebuah mobil mewah masuk ke halaman sekolah, kemudian di bukakan pintu mobil tersebut, dan ternyata itu adalah Cassandra atau Sandra, gadis centil sekaligus musuh Indah. Sandra berjalan dengan gaya centilnya sembari membawa bedak di tangannya.

"Ih kecentilan banget gak sih."ucap Sela.

"Ini nih salah satu orang yang gak pantes di gauli, liat aja kerjaan nya dandan melulu."ucap Indah.

"Bener banget tuh, udah yuk kita ke kelas aja."ajak Sela.

Diperjalanan menuju kelas, Indah pun merasa ingin buang air kecil.

"Aduh sel, lu duluan aja, aku kebelet nih."

"Ok."

Setelah selesai buang air kecil, Indah di kejutkan oleh seorang cowok yang menghampiri nya.

"Indah" sapa nya.

"Eh Riko."jawab Indah, cowok itu bernama Riko, teman sekelas nya.

"Buku catatan gue mana? " tanya Indah.

"Buku catatan lo ada kok,"ucap Riko yang terlihat memantau suasana dan kelihatan sangat aneh menurut Indah.

"Oh gitu."kata Indah.

Tiba-tiba , Riko memegang tangan Indah yang membuat Indah kaget.

"Apaan nih!"

"Ndah , gue tu suka banget sama lo, jadi lo mau kan gue cium."

Indah melepaskan tangan Riko dengan kasar.

"Lu mabok ya?" ucap Indah.

"Nggak gue gak mabok kok, ayolah indah," 

Riko mendekat ke arah Indah untuk mencium nya, nampun Indah menampar pipi nya.

"Plak, plak, plak"

"Aw !!! " Riko meringis kesakitan.

"Eh denger ya ko, gue bukan cewek sembarangan yang dengan mudah lo cium, camkan itu! " 

Indah pergi meninggalkan Riko yan masih memegangi pipinya yan terasa sakit juga pedas rasanya.

"Gawat nih, jangan sampai ada orang yang liat kalo gue di tampar sama Indah, bisa malu gue, mau di tarok mana muka gue!" batin Riko.

***

Hari ini adalah kedatangan Raka ke rumah keluarga Pak Harun. Ia datang bersama dengan pak Harun dan bu Rita. Merekapun masuk dan mendapati Indah dan Indri sedang berlarian kesana kemari, nampak nya Indah tengah menjaili adiknya itu.

"Indah, Indri." teriak pak Harun.

Merekapun menghentikan aksinya, kemudian pak Harun memperkenalkan Raka pada Indah dan Indri.

"Indah ini Raka," kata pak Harun.

Raka menjulurkan tangan ke arah Indah sebagai bentuk perkenalan.

"Hai aku Raka," ucapnya sambil tersenyum.

"Udah tau." jawab Indah ketus, ia mengabaikan Raka yang ingin bersalaman dengannya, namun Indri yang menyambut jabat tangan Raka.

"Hai kak aku Indri, ini mbak saya namanya mbak Indah,dia emang orang gitu tapi aslinya baik banget kok," ucap Indri.

"Eh kamu jangan keganjenan yah." jawab Indah kesal.

"Sudah, sudah ! Raka ayo biar om antar kamu ke kamar."

"Iya om."

***

Malam tiba, jam menunjukkan puk 20.00 WIB, Indah dan Indri tengah di kamar, Indri menceritakan pada Indah bahwa dia senang kalau Raka tinggal disini yang menurut nya baik dan juga ganteng. Mendengar perkataan Indri, sebaliknya Indah tidak suka dan ingin memberi pelajaran untuk Raka, agar dia bisa pulang ke tempat asalnya.

"Pokoknya aku akan buat rencana, biar dia gak betah disini." batin Indah tersenyum sinis.

Larut malam, Raka sedang tertidur lelap, namun ia di kejutkan suara yang aneh dan terdengar seram. Ia pun bangun, di lihatnya dari balik kaca jendela,terlihat sosok wanita memakai baju putih berambut panjang.Raka bergidik gemetar dan ketakutan, ia merasa kalau itu adalah hantu.

"Hi hi hi hi kamar ini milik saya, saya mau di kamar ini." ucap hantu wanita itu.

"Iya, iya besok saya pulang kok, argggh hantuuuu." teriak Raka ketakutan, ia pun memutuskan tidur di bawah kolong tempat tidur. Hantu wanita itu tertawa kecil, ternyata hantu itu adalah Indah yang menyamar untuk menakuti Raka. Dengan hati yang gembira, rencana nya berhasil, Indah pergi dari kamar Raka. Dalam keadaan gelap ia berjalan namun pak Harun menghidupkan saklar lampu,dan mendapati Indah sedang berdiri mematung sambil memakai pakaian layaknya hantu.

"Papa!" kaget Indah.

Bersambung....

Jgn lupa tinggalkan jejak dengan cara klik tombol like,subscribe dan vote biar saya sebagai author makin rajin up cerita nya.Makasih yang udah baca 😊

Episode 2

Pak Harun, bu Rita, Indah dan Indri, memutuskan ke kamar Raka, sambil menemani Indah untuk minta maaf atas ulahnya tadi.Pintu tidak di kunci, namun mereka tidak menemukan keberadaan Raka, terlihat ada bantal di bawah, pak Harun mengambil bantal itu  kemudian muncul tangan, dan itu tangan Raka rupanya. Pak Harun menarik tangan Raka, hingga Raka jadi kaget. Dalam keadaan mata tertutup Raka meminta hantu itu tolong jangan mengganggu dia.

"Jangan! jangan ganggu saya!" ucap Raka ketakutan.

"Raka, tenang jangan takut, ini om." ucap pak Harun menyadarkan, Raka membuka matanya.

"Om kamar ini berhantu, mending saya kost aja ya." ucap Raka.

"Raka yang kamu lihat itu Indah,  bukan hantu dia hanya menakuti kamu saja" ucap pak Harun.

"Iya Raka, Indah cuma bercanda aja kok," jawab bu Rita.

"Indah sekarang kamu minta maaf sama Raka." perintah pak Harun.

"Aku minta maaf ya."

Indah memberikan tangannya untuk bersalaman dengan Raka, kemudian mereka pun bersalaman, namun di hati Raka masih syok dan takut sebenarnya.

"Yasudah, waktu tidur kalian tinggal sedikit, sekarang ayo tidur semua." ucap pak Harun.

***

Pagi tiba, Indah , Indri juga Raka berangkat ke sekolah dengan di antar oleh pak Harun. Setelah melewati perjalanan sekitar kurang lebih 30 menit, mereka sudah sampai disekolah. Tak lupa mereka bertiga berpamitan pada pak Harun seraya menyalimi tangan beliau.

***

Tiga pemuda sedang asyik mengobrol di halaman sekolah, mereka adalah Riko cs yang terdiri dari Riko, Dony, dan Didit. Kebetulan Indah dan Sela lewat di depan mereka.

"Eh Indah, tadi gue liat lo sama siapa?. Apa dia anak baru." tanya Didit.

"Oh dia itu namanya Raka, tuh ada di ruang kepala sekolah." ucap Indah sambil menatap sinis Riko akibat kejadian kemarin, Indah muak melihat nya. Indah dan Sela pun meninggalkan mereka.

"Wah ko lo punya saingan, udah deh kesempatan lo buat nyium dia, nihil!" ucap Doni.

"Siapa bilang ! dia itu udah gue cium." kata Riko berbohong pada kedua temannya itu.

"Gak di tabok lo sama dia, dia kan galak." jawab Dony.

"Iya gue di tabok tapi pake bi**r , bego amat sih mana ada sejarah nya Riko di tabok sama cewek." jawab Riko sombong.

"Jadi Indah beneran lo cium dong!" kata Didit dengan nada suara yang cukup keras, hingga terdengar salah satu siswa cewek di belakang nya, dia menganga mendengar kalau Indah sudah di cium oleh Riko. Ia pun menghampiri mereka bertiga.

"Eh beneran Indah udah lo cium, asik nih ada gosip baru. Gue kasih tau Sandra ah." ucap cewek itu senang, kemudian pergi menemui Sandra.

"Eh San, kamu udah tau gak! Indah udah di cium sama Riko." ucap cewek itu.

"Apa ! lagak nya aja sok jual mahal ternyata nyosor juga." jawab Sandra, tak sengaja Indah dan Sela mendengar ucapan mereka, merasa dirinya tidak melakukan , Indah pun melabrak mereka.

"Eh tukang gosip, denger ya yang tadi dia bilanh itu fitnah, jangan sembarangan kalo ngomong, dan lo Sandra gue peringatin sam lo, kalau gue sama lo jelas-jelas beda ! ngerti!! " ucap Indah pada Sandra yang mendengus kesal.

Dengan perasaan marah, Indah menghampiri Riko dan memberinya pelajaran.

"Eh lo abis ngomong apaan aja tadi." tanya Indah menahan amarah.

"Enggak kok gue gak ngomong apa-apa," jawab Riko.

"Jangan bohong, lo kan yang bilang kalo lo udah berhasil nyium gue." kata Indah.

"Enggak kok, siapa yanh bilang gitu." jawab Riko masih saja tidak mengakui.

"Udah lo ngaku aja kalo lo masih mau temenan sama Indah."ucap Sela, Riko pun menggertak Sela.

"Lo tuh, " belum selesai Riko bicara, Sela memotong ucapan Riko.

"Minta maaf sekarang! " ucap Sela.

"Yaudah, aku minta maaf ya tapi kali ini boleh dong gue cium lo." ucap Riko.

"Eh lo gak ada kapok-kapok nya, apa gue harus bilang ke semua murid disini kalau lo kemarin gue apain." ancam Indah. Riko pun terdiam.

"Eh emang lo apain sih Riko." kata Didit penasaran juga dengan Dony.

"Kalian mau tau, Riko gue apain. Riko iti gue..." belum selesai Indah bicara, bel berbunyi. Riko menghela nafas lega.

"Bel bunyi tuh." ucap Riko senang.

"Lo harus terimakasih sama bel." ucap Indah pada Riko.

Di dalam kelas, pak guru Dito mempersilahkan Raka untuk memperkenalkan diri.

"Perkenalkan saya Raka Pramana, kalian bisa panggil saya Raka." kata Raka.

"Raka kamu ganteng juga ya, boleh dong minta nomor hape nya." celetuk salah satu siswi yang membuat semua penghuni kelas menyorakinya.

"Sudah, harap diam semuanya, kamu ! jangan genit , ingat sekolah belajar yang pinter." ucap pak guru Dito pada siswi itu .

"Raka, silahkan kamu duduk di sebelah Didit ."

"Iya pak."

Namun pada saat hendak duduk, Indah dengan sengaja menghalangi jalan nya Raka dengan kakinya, alhasil Raka terjatuh, semua penghuni kelas pun tertawa girang melihat Raka.

"Maka nya kalo jalan liat-liat dong! "ucap Indah.

Namun tak di sangka, Sandra pun mencoba membantu Raka berdiri.

"Kamu gak apa-apa, kamu jangan heran yah kalau disini emang orang-orang pada jahil." ucap Sandra menyinggung Indah.

"Makasih ya. " ucap Raka tersenyum.

"Sama-sama, gue Sandra. Gue senang bisa berteman sama lo." kata Sandra

"Makasih ya." jawab Raka tersenyum.

Menyaksikan mereka berdua itu Indah pun merasa jengkel.

***

Jam istirahat tiba, Raka berdiri didepan kelas sendiri namun ia di hampiri oleh Sandra.

"Raka." sapa Sandra.

"Eh Sandra." kata Raka.

"Em, Raka menurut lo penampilan gue oke gak, cantik gak menurut elo." tanya Sandra.

"Iya cantik kok." jawab Raka.

"Makasih ya. Yaudah mending kita kantin bareng ajo yok" kata Sandra seraya menggandeng tangan Raka.

Setelah memesan makanan dan minuman, Sandra memberanikan diri untuk menyuapi Raka makan, kebetulan juga Indah dan Sela duduk di belakang mereka. Raka sebenarnya tidak mau, tapi dia tidak enak dengan Sandra. Melihat itu Indah dan Sela menganga.

"Ih centil banget sih." kata Sela. 

Indah cuma bisa diam, tapi dalam hatinya jengkel.

***

Malam hari, Indah berencana mengerjai Raka, ia menyelinap masuk ke dalam kamar Raka. Terlihat ada secangkir teh di meja, ia pun memberikan obat pencuci perut ke teh milik Raka itu.

"Mampus lo! biar tau rasa!" ucap Indah tersenyum sinis, ia pun pergi dari kamar Raka.

Raka meminum tehnya, selang beberapa menit, ia merasa perut nya mulas. Ia bergegas pergi ke toilet

Sementara itu Pak Harun dan bu Rita sedang mengobrol serius di kamar mereka.

"Gimana nantinya papa sama anak-anak setelah saya pergi. Apa mungkin ini saat nya kita bilang soal penyakit mama." kata bu Rita

"Mereka belum cukup dewasa ma, mereka tidak bisa menerima kenyataan ini." jawab pak Harun.

"Tapi pa, mereka nanti akan syok kalau seandainya mama pergi. Penyakit mama sudah parah dan itu gak bisa di sembuhkan lagi pa," kata bu Rita.

"Mama tidak boleh pergi, mama harus sembuh." jawab pak Harun.

"Kenapa sih pa, papa belum bisa menerima kenyataan yang ada.Papa sama dokter sama aja bisanya cuma nyenengin mama." kata bu Rita.

"Ma suami mana yang bisa menerima kenyataan akan di tinggalkan istrinya selama nya, papa gak bisa terima." ucap pak Harun sedih.

"Papa harus siap menerima kemungkinan terburuk sekalipun.Papa harus siap menjadi ayah sekaligus ibu buat anak-anak." jawab bu Rita.

Pak harun tak bisa berkata-kata lagi yang pasti ia sedih dan ia tak mau istrinya pergi meninggalkan dia dan anak-anaknya. ia mencium tangan istrinya, sama hal dengan bu Rita, dia juga sangat sedih. Tiba-tiba , Indri melihat mereka, sontak mereka terkejut.

"Indri kamu belum tidur." tanya bu Rita.

"Hehe sorry ma, kalau gitu Indri ke kamar dulu." ucap Indri cengengesan.

Dalam perjalanan menuju kamar, Indri melihat Raka yang muka nya pucat, dan lemas.

"kakak kenapa?" tanya Indri.

"Gak tau nih, perut kakak mules nih, kakak udah beberapa kali bolak-balik ke toilet." jawab Raka memegangi perutnya yang sakit.

"Siapa sih yang ngelakuin, tega amat." kata Indri.

"Kakak tau nih , pasti ini ulah Indah, dia kan gak suka sama kakak. Liat aja kalau dia gak mau minta maaf kakak bakalan aduin ke om Harun." ucap Raka, perutnya mulas lagi dan ia pun ke toilet lagi.

"Wah gawat ni mbak Indah gak bakalan mau minta maaf, kalau gak minta maaf , papa bakalan marah besar." ucap Indri dalam hati.

Indri pun berinisiatif membuat kan kado permintaan maaf atas nama Indah. Sementara itu Indah tidak tahu, karena dia sudah tidur duluan.

***

Paginya, Indah keluar dari kamar nya, Ia melihat ada kado yang tergeletak di depan pintu kamar Raka.Penasaran, Indah pun mengambilnya dan membaca kado itu yang ternyata itu dari dia. Kebetulan juga, Raka membukakan pintu, Raka tersenyum melihat Indah membawa kado.

"Gue gak butuh kado, yang gue butuh obat diare, air putih, sama bubur ayam, tolong ambilin yah." kata Raka.

"Enak aja lo nyuruh gue. Asal lo tau gue gak ada niat buat yang kayak beginian buat lo." jawab Indah kesal meninggal kan Raka yang tersenyum.

Indah bergegas menuju kamar, ia tahu betul kalau itu ulah dari Indri. 

"Heh kamu kan yang buat beginian. Pake jual nama mbak lagi. Ingat ya sekali lagi kamu jual nama mbak, mbak bakalan musuhin kamu." ucap indah.

"Abis nya mbak mana mau minta maaf. Jadi, Indri yang buat inisiatif sendiri." jawab nya.

"Jangan pernah ikut campur ya, ini urusan mbak sama dia." ucap Indah.

"Suka-suka Indri dong wekk." ucap Indri meledek kemudian pergi meninggalkan Indah.

"indri!!! " teriak Indah kesal.

***

Indri dan Raka berjalan bersama menuju sekolah. Ia mengatakan bahwa ia ingin melihat Indah dan Raka bisa akur. Tiba-tiba Sandra menghampiri mereka.

"Raka, dari tadi aku cariin kami lo. Ni undangan buat kamu, jangan sampai gak dateng ya , kamu yang terspesial loh." ucap Sandra.

"Wah undangan ke pesta ni, boleh ni Indri ikut." jawab Indri.

"Aduh maaf ya, temen-temen cewek aja gak banyak aku undang, apalagi kamu, anak kecil.Raka ngapain sih ngobrol sama anak kecil mending ngobrol sama aku aja." kata Sandra menarik tangan Raka. Indri kesal , dan menjulurkan lidah nya ke arah Sandra.

Dalam perjalanan menuju kelas, Sandra dan Raka bertemu dengan Indah juga Sela. Sandra pun menghampiri Indah dan Sela.

"Halo, sorry ya gue gak bisa undang lo pada ke party gue. Soalnya gimana sih gak level." kata Sandra mengejek.

"Ih biar gue dibayar sekalipun gue gak bakalan sudi pergi ke party lo itu. Soalnya gue udahbisa ngebayangin gimana party lo yang gak bermutu itu." jawab Indah.

"Ih dasar sirik, tetep aja sirik. Udah deh Raka kita pergi aja daripada kita dengerin ocehan cewek angkuh ini." kata Sandra mengajak Raka pergi.

Indah terlihat kesal dan marah. Sela pun meledek nya bahwa Indah sedang cemburu.

"Indah lo cemburu ya." tanya Sela.

"Cemburu, amit-amait gue cemburu sama dia." jawab Indah.

"Beneran ni, tapi lo pernah bilang kan kalau cowok yang lu suka gak boleh bergaul sama cewek yang lo benci, bener kan!" kata Sela.

"Sela, dia itu musuh gue mana mungkin gue suka sama musuh gue sendiri." kata Indah.

"Sekarang lo bilang musuh, tapi kalo nanti jadi lengket gimana?" jawab Sela.

"Apaan sih." ucap Indah kesal, ia pun meninggal kan Sela sendiri.

"Eh indah , tungguin gue !" kata nya.

***

Siangnya, Raka mendapat panggilan telepon dair ibunya, tanpa sengaja , Indah lewat dan menguping pembicaraan Raka dan ibunya.

"Mama kangen sama kamu.Padahal belum satu minggu ya kamu di jakarta.Dimana disana kamu betah?" tanya ibunya.

"Betah ma." jawab Raka.

"Anak-anak nya om Harun baik semua sama kamu?" tanya ibu nya.

"Mereka semua pada baik sama Raka." jawab Raka.

"Kamu jangan berantem ya, walau gimana pum kamu itu tamu loh." kata ibunya.

"Iya ma Raka gak pernah berantem kok," jawab Raka.

"Temen-temen di skolah kamu gimana?" tanya ibunya.

"Temen-temen sekolah juga pada baik, malahan Raka di undang ke pesta ulang tahun, cewek lagi ma." kata Raka.

"Yaudah kamu baik-baik disana ya.Assalamualaikum." sapa ibunya.

"Walaikum salam." jawab Raka.

Mendengar Raka sudah selesai bicara dengan ibu nya lewat telepon, Indah menghampiri Raka. 

"Kenapa sih lo kudu pura-pura, kenapa lo gak bilang kalo lo gak betah tinggal disini dan lo pengen pulang." maki Indah pada Raka.

"Gue emang betah disini, dan gue gak punya masalah sama yang lain kecuali punya masalah sama lo." jawab Raka.

"Emang, emang kita punya masalah dan gue gak akan pernah berhenti bikin masalah sama lo supaya lo cepat pergi dari rumah ini, pokoknya gue bakalan buat lo bete abis" kata Indah mengancam.

"Terserah lo mau ngelakuin apa aja , gue gak bakalan pulang." ucap Raka tersenyum sinis kemudian pergi meninggalkan Indah yang kesal.

Bersambung...

Episode 3

Malamnya, Indah berencana mengerjai Raka lagi, ia menyelinap masuk ke dalam kamar Raka. Sambil membawa botol minyak sayur lalu dia menuangkan minyak itu ke lantai berharap Raka jatuh.

"Gue gak bakalan ijinin lo berlama-lama nempatin kamar ini.Mampus lo." ucap Indah sambil tersenyum sinis.

Tak sengaja, hal itu di lihat Raka, ia tahu betul kalau Indah bakalan mengerjai dia lagi.

"Ngapain Indah di kamar gue. Pasti mau ngerjain gue lagi. Awas aja! " ucap Raka dalam hati.

Setelah selesai semuanya , Indah pergi ke kamar mandi.Raut wajahnya senang sekali, ia berharap Raka celaka.

"Haha!Rasain lo! emang enak!" ucapnya sambil mencuci tangan dan wajahnya.

"Tok..tok..tok" bunyi seseorang mengetuk pintu.

"Siapa sih," jawab Indah di dalam.

"Raka. Cepetan kebelet nih!" ucap Raka di luar, sambil membawa handuk di bahunya.

"Iya, bawel banget sih!" jawab Indah, ia mencari sesuatu yang bisa mengelap tangan dan wajah nya , tapi tidak ada. Indah membuka pintu, terlihat Raka sedang membawa handuk miliknya.

"Inikan handuk gue." kata Indah.

"Iya maaf." jawab Raka segera masuk kedalam, ia menghitung mundur dari satu sampai tiga, kemudian ia membukakan pintu, tanpa di sadari Indah, mukanya sudah hitam dan kotor. Raka melihatnya pun tertawa terbahak-bahak.

"Kenapa lo ketawa?" tanya Indah bingung.

"Handuk lo lumayan juga buat ngepel kamar gue, hahaha!!!" ucap Raka tertawa senang.

Indah melihat handuk itu yang kotor dan hitam. Ia mengelap wajahnya , kemudian masuk ke dalam kamar mandi untuk bercermin.Indah berteriak histeris melihat wajanya yang hitam, kotor, dan jelek.

"Hahaha senjata makan tuan!" ucap Raka sambil berlari keluar kamar mandi.Indah kesal lalu mengejar Raka . Mereka kejar-kejaran, cukup lama Raka pun mengakhiri nya dengan masuk ke dalam kamar mandi.

"Hu emang enak!" kata Raka senang.

***

Pagi sebelum berangkat sekolah, ibu Rita mencoba merapikan baju Raka.

"Nah kalo gini kan ganteng." kata bu Rita.

"Makasih tante begitu perhatian sama aku, aku jadi tambah betah disini." ucap Raka menoleh ke Indah yang tidak suka.

"Oh iya tante aku boleh gak dateng ke pesta ulang tahun nya temen." ucap Raka.

"Boleh." jawab bu Rita.

Indah melewati mereka berdua, lalu bu Rita menanyai Indah apakah dia juga di undang ke acara ulang tahun seperti Raka.

"Indah kamu juga di undang." tanya bu Rita.

"Ya enggak la ma. Sandra kan salah satu orang yang gak pantes temenan sama aku." ucap Indah, ia berjalan tapi  dengan sengaja menyenggol bahu Raka.

"Aduh!!!" pekik Raka.

"Indah hati-hati kalo jalan kan jadi nabrak." kata bu Rita.

"Raka ngapain juga sih lo ngalangin jalan." kata Indah kasar.

Keributan kecil itu, terdengar oleh pak Harun.

"Ada apa ribut-ribut begini." tanya pak Harun.

"Tau nih anak-anak." jawab bu Rita.

"Indah bicara kamu ketus begitu, kalian masih musuhan?"  tanya Pak harun.

"Oh gak om, kitw gak musuhan. Mungkin Indah gak sengaja, ya kan Indah." ucap Raka menoleh ke arah Indah yang mengacuhkan nya.

"Yasudah ayo kita berangkat." ujar Pak Harun.

***

Jam istirahat tiba, Sandra dan Raka ke kantin , memesan makanan dan minuman. Seperti biasa Sandra  menyuapi Raka. 

"Udah San, gak usah." ucap Raka tidak nyaman.

"Gak papa kok kamu harus nurut dong, hari ini kan hari ulang tahun aku." kata Sandra.

Perkataan mereka terdengar oleh Indah dan Sela yang  sedang duduk tak jauh dari mereka.

"Raka aku tu suka banget sama kamu. Abis kamu ganteng, pinter lagi. Pokoknya kamu mesti dateng ya ke pesta ulang tahun aku. Soalnya kamu tu undangan yang terspesial buat aku." kata Sandra pada Raka.

" Iya San." jawab Raka.

Mendengar mereka Indah merasa jengkel.

"Ndah menurut gue mereka berdua gak cocok deh, kayak di paksain gitu. Menurut lo gimana?" tanya Sela.

"Emang gue pikirin. Gue udah bosen liat muka dia." jawab Indah.

"Kok gitu sih Ndah." kata Sela bingung.

"Ah udah Sel gue udah gerah disini. Cabut yuk." ajak Indah yang hati mulai panas akibat melihat Sandra dan Raka.

"Kan belum abis." jawab Sela.

Mereka pergi melewati Sandra dan Raka. Sandra tertawa senang melihat Indah yang sangat jengkel.

***

Pesta ulang tahun Sandra tiba, pesta yang cukup mewah dan meriah dan banyak juga yang hadir. Didit dan Dony datang namun tanpa Riko. Sandra menyambut Didit dan Dony. 

"Selamat ulang tahun ya Sandra." kata Dony , ia pun di cium oleh Sandra.

Namun sayang Didit sudah siap ingin di cium Sandra, tapi Sandra hanya mencubit pipi nya saja membuat nya sangat kecewa.

"Giliran elo di aja di cium. Gue aja di cubit, sakit  tau." ucap Didit.

"Nyantai aja baru permulaan." jawab Dony.

"Eh kalian liat Riko sama Raka gak?" tanya Sandra.

"Belum dateng." jawab Didit.

"Oh." kata Sandra.

Sandra pun pergi meninggalkan mereka dan menerima tamu yang lain. Tak disangka, pucuk di cinta ulam pun tiba. Raka datang bersama Riko, Sandra sangat senang sekali.

" Sandra cantik ,selamat ulang tahun ya." kata Riko sambil di cium oleh Sandra.

Giliran Raka memberi selamat, Sandra hendak mencium namun di tahan oleh Raka.

"Sorry San. Gue boleh minum gak ,gue haus nih." kata Raka.

Sebenarnya Sandra kesal pada Raka yang tidak mencium nya tapi ia tidak mempermasalahkan itu.

"Yaudah ayok!" ajak Sandra.

****

Setelah lama menikmati pesta, Sandra pun menarik tangan Raka dan membawa nya ke tempat yang sepi.

"San ngapain kita disini. Kenapa gak gabung sama yang lain " kata Raka bingung.

"Sttt biarin aja mereka pada asik disana." jawab Sandra.

Ia mencoba memegang tangan Raka yang sebenarnya bingung apa yang di lakukan Sandra terhadapnya. Ternyata Sandra hendak mencium Raka, namun Raka mendorongnya dan berpura-pura batuk.

"Sorry San gue batuk, gue mau ambil minum dulu ya." kata Raka meninggalkan Sandra yang sedang kesal.

Raka mencoba menjauhi Sandra, dan berjalan menuju tempat minum. Namun ia menabrak seorang wanita, kira-kira seusia ibu nya Indah.

"Aw.." pekik wanita itu.

"Sorry tante, saya gak sengaja." jawab Raka.

"Saya belum pernah liat kamu." ujar nya.

"Dia anak baru mam. Namanya Raka, emang sih malu-malu entar lama-lama jadi malu-maluin. Gimana keren gak?." kata Sandra.

"Keren, pinter juga kamu cari temen." jawab wanita itu yang ternyata adalah mama nya Sandra.

"Cocok kan jadi pacar Sandra." kata Sandra.

"Cocok, tapi ingat sebelum mami mendapat pengganti papi kamu, no no kamu gak boleh mendahului." jawab ibu nya Sandra.

"Ah mami, maka nya cepetan dong cari papa baru nya. Pokoknya gak boleh galak-galak harus kayak Raka, udah ganteng , pinter , baik lagi sama Sandra." pinta Sandra.

"Kamu gak usah khawatir ya, itu gampang sekali. Sekarang liat deh mami, Oke gak?" ucap ibu nya sambil memamerkan tubuhnya.

"Em ok banget, cantik banget yah." kata Sandra pada Raka.

"Em iya." jawab Raka mengangguk.

"Siapa dulu dong." jawab ibu nya sombong.

"Eh Raka kamu mau minum gak aku ambilin." kata Sandra.

"Boleh." jawab Raka.

Sandra mengambil minuman dan memberikannya kepada Raka.

"Makasih ya." kata Raka.

Kemudian Raka meletakkan minuman yang selesai ia minum di meja. Rupanya si Riko cs, sudah menunggu saat-saat begini, tiba lah saat nya mereka membuat rencana agar Raka mabuk di pesta itu. Dony mendekat ke arah Raka, Sandra dan ibu Sandra.

"Halo tante." Sapa Dony. "Halo.",balas ibu Sandra kemudian beliau pun pergi. Sementara Sandra dan Raka asyik mengobrol. Dony memberikan sesuatu ke dalam minuman milik Raka, kemudian Dony pun pergi menuju Riko dan juga Didit.

"Ok men." ucap Riko pada Dony.

"Kamu mau minum lagi gak." tanya Sandra, ia pun mengambil gelas minuman itu.

"Udah san cukup." kata Raka.

"Ah dikit lagi." pinta Sandra.

"Udah San." jawab Raka.

"Ah dikit lagi dong." pinta Sandra lagi.

"Cukup San." tolak Raka

"Yaudah deh." kata Sandra.

Padahal Riko cs, menunggu saat-saat Raka menenggak minuman itu, tapi nyata nya gagal total.

"Arggghh!!!" kata Riko kesal, begitu juga dengan Dony juga Didit.

"Yaudah yok kita cabut yuk." ajak Sandra pada Raka.

Tiba-tiba ibu Sandra terlihat sedang memilih minuman milik dia, namun dia malah gak memilih minuman yang di beri sesuatu untuk Raka. Mereka bertiga pun kaget juga kesal.

"Aduh Ko salah sasaran." kata Didit.

"Sial, padahal gue pengen banget liat anak baru itu tepar, biar jadi gosip di sekolahan, tapi gagal men." ucap Riko.

"Mending kita cabut aja  yuk!" ajak Dony.

"Gimana mau cabut. Didit kan belum nyium Sandra."  jawab Didit.

"Udah deh, biar Sandra buat dia tapi Indah punya gue, gue juga udah bete disini." kata Riko.

"Yaudah cabut yuk." ajak Dony.

"Tapi Raka nanti pulang sama siapa?" tanya Didit.

"Biar Sandra yang urus." jawab Riko

Mereka bertiga pulang meninggalkan Raka.

***

Raka pulang lewat pintu belakang ,kebetulan ada Indah disana hingga membuat Indah kaget.

"Lu ngapain sih lewat belakang. Mau nakut-nakuti gue," kata Indah.

"Abis pintu depan di kunci. Kenapa gue di kira hantu," kata Raka.

"Emang lo tu hantu yang harus dibasmi." jawab Indah.

"Sama dong lo juga pernah kan jadi hantu"

Sambil duduk, Raka melanjutkan pembicaraan nya.

"Hantu belum tidur, karena nunggu hantu yang lain. Makasih ya udah di tungguin." ucap Raka senyum, Indah kesal lalu menepuk meja.

"Gue nungguin lo pulang, karena gue pengen liat apa lo pulang dalam keadaan utuh atau gak! " ucap Indah.

"Berarti emang lo bener-bener perhatiin gue dong." jawab Raka senyum.

"Jangan ke-GR-an deh lo, supaya lo gak nyangka gue kecentilan nungguin lo pulang, asal lo tau ya temen-temen gue, yang lo yang  gak perlu tau namanya ngerjai lo supaya..."

kemudian perkataan Indah di potong oleh Raka.

"Supaya gue di cium Sandra. Sorry ya becanda kalian murahan." jawab Raka dengan tegas.

Raka bergegas pergi , ia pun mencoba menonton televisi, di pegangnya sebuah remot. Ia mencari siaran yang ia suka. Namun Indah merebut remot tersebut dari tangan Raka.

"Sini." ucap Indah, mereka saling berebut remot tv, hingga mereka terhempas di sofa. Saling menatap satu sama lain, kedua nya merasa deg-degan. Cukup lama, Indah tersentak sadar, dan mendorong tubuh Raka.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!