Keesokan harinya,Raka dan Sandra memasuki kelas bersama, Indah melihat mereka seperti kurang suka.Tiba-tiba salah satu siswa mengatakan kalau ada kepala sekolah kesini untuk razia seragam. Semua ya panik dan merapikan pakaian mereka masing-masing. Mereka duduk rapi saat kepala sekolah dan pak guru Dito sampai. Kepala sekolah memperhatikan mereka dan melihat Sandra yang menutupi wajahny dengan tasnya, begitu juga dengan Indah, dia juga di panggil ke depan.
"Sandra, Indah coba ke depan." kata kepala sekolah.
Mereka berdua maju ke depan. Kepala sekolah melihat mereka dari bawah ke atas.
"Sudah berapa kali diperingatkan, jangan pakai seragam ketat. Kenapa kalian tidak patuh! " ucap kepala sekolah.
"Bu inikan lagi ngetren. Lagian anak-anak sekolah sekarang harus bisa berekspresi supaya gak ketinggalan jaman. Terus pakaian sekolah juga harus bervariasi yang penting cocok buat kita-kita buk, ya gak!!" kata Indah pada semua murid di kelas, mereka sangat setuju dengan perkataan Indah.
"Cukup ! kalian tau di sekolah ini ada peraturan nya. Sandra kamu mau sekolah atau mau show." kata kepala sekolah melihat dandanan Sandra penuh aksesoris.
"Dua-dua nya bu. Kan cita-cita saya pengen jadi model." jawab Sandra, hingga membuat semua yang ada di kelas menyorakinya.
"Buka sekarang!!" perintah kepala sekolah, terpaksa Sandra melepaskan aksesoris miliknya itu.
"Ini peringatan juga untuk kalian, kalau masih ada yang pakai seragam ketat dan aksesoris. Ibu gak segan-segan mengambil tindakan. Mengerti !!!
"kata kepala sekolah dengan tegas.
"Mengerti bu." jawab semuanya.
"Silahkan kembali." ucap kepala sekolah.
Mereka berdua pun kembali ke tempat duduk masing-masing.
"Pak Dito, silahkan dimulai pelajaran nya." ucap kepala sekolah.
"Baik bu." jawab pak guru Dito.
***
Larut malam, Indah bangun kemudian ia bergegas ke dapur untuk minum, dalam gelap, ia melihat pintu kulkas terbuka. Ia menghidupkan saklar lampu, kemudian mengendap masuk menuju ke kulkas itu, tiba-tiba Raka muncul, hingga Indah jadi kaget. Raka melihat Indah sedang berada di ambang pintu.
"Gue gak bisa tidur nih." kata Raka.
"Siapa?" kata Indah.
"Gue lah." jawab Raka.
"Siapa nanya!"kata Indah kasar.
"Yaudah deh, kalo lo gak mau ngomong sama gue. Sandra aja tadiiii" ucap Raka menggantung, melihat reaksi raut muka Indah cemberut setelah mendengar nama Sandra, Raka jadi tersenyum dan GR.
"Lo nungguin gue selesai ngomong yah!" kata Raka senyum. Indah mengelak.
"Enggak kok." jawab Indah gugup.
Raka mengambil Jeruk ke dalam kulkas bersamaan dengan Indah. Tangan mereka pun saling memegang jeruk itu.Mereka pun saling tatap-tatapan. Raka tersenyum.
"Ternyata selera kita sama ya, tapi ini buat lo aja deh." kata Raka tersenyum sambil memberikan jeruk itu dari tangannya.Namun Indah diam dan tidak mau mengambil jeruk yang di pegang Raka.
"Gue gak mau lo minta maaf sama gue karena terpaksa.Gue pengen permintaan maaf bener-bener tulus Ndah." ucap Raka menatap serius Indah.
"Gue pikirin dulu." ucap Indah pergi meninggalkan Raka. Mendengar hal itu Raka tersenyum senang.
***
Pagi-pagi Riko cs sedang memamerkan contekan mereka masing-masing karena pagi ini ada ulangan. Contekan Dony ada di balik kaos kakinya, punya Riko ada di balik dasinya sementara itu Didit, ia berpura-pura sakit, dengan dagu, dan keduanya tangan nya di perban, padahal itu bukan luka melainkan tempat untuk menyimpan contekan. Hal iti di ketahui oleh Sela.
"Wah pada mau main curang ni, gue aduin lo ke pak Dito." ancam Sela.
"Jangan dong sayang!" ucap Dony mencubit pipi Sela.
"Ih dasar ganjen." jawab Sela kesal pergi meninggalkan mereka bertiga.
Pas masuk ke kelas, Sela melihat Indah dan Raka saling curi pandang. Sela pun tersenyum.
Tiba-tiba bel berbunyi, pak Dito masuk, namun kali ini pak Dito berujar kalo hari ini bukan ulangan tertulis melainkan ulangan lisan. Sontak semua murid jadi protes,termasuk Dony yanh paling keras suaranya.
"Nah kamu Dony karena kamu paling keras suaranya. Kamu maju ke depan." kata pak guru Dito.
Dony pun maju ke depan dengan rasa gugup dan tidak percaya diri.
"Don ada 4 keindahan puisi satu di antaranya adalah majas, sebutkan 3 yang lainnya." ujar pak guru Dito.Tak bisa menjawab Dony hanya terdiam.
"Ayo jawab." kata pak Dito. Tiba-tiba Didit maju ke depan dengan alasan sakit perut ingin pergi ke wc begitu juga dengan Riko.
"Misi pak, Didit ijin ke wc ya pak, udah gak tahan nih." ucapnya berpura-pura, sambil memegangi perutnya.
"Saya juga pak, nanto kalo di panggil saya siap kok." kata Riko.
"Loh mau BAB kok barengan, yasudah cepetan."ujar pak Dito.
Kembali ke Dony, pak Dito menunggu jawaban dari Dony.
"Ayo jawab yang tadi." ucap pak Dito.
Didit dan Riko mencoba memberikan jawaban pada buku dengan tulisan besar agar terbaca oleh Dony.
"Bentar pak." ucap Dony melihat tulisan itu.
"Em diksi, roma, irama pak." jawab Dony, sontak semua murid tertawa.Didit dan Riko hanya bisa menepuk kepala mereka akibat Dony yang salah menjawab.
"Kok jadi roma irama. Itu karena kamu tidak fukos, ayo kembali ke tempat duduk kamu." ucap pak Dito.
"Baik pak." jawab Dony.
"Anak-anak siapa yang tahu." kata pak Dito pada semuanya.
Raka mengacungkan tangannya.
"Iya kamu Raka."
"Jawabannya diksi, rima dan irama pak." ucap Raka.
"Nah itu baru betul." kata pak Dito.
Raka menoleh, tersenyum ke arah Indah yang pura-pura tidak memerhatikannya.
***
Riko di panggil ke ruang kepala sekolah, ternyata ibu dan ayah datang, hingga membuatnya terkejut.
"Mama, papa. Tumben kesekolah Riko.Ada apa ya." tanya Riko.
"Papa ingin menjemput , sekalian pamit dengan ibu kepala sekolah, karena besok kita semua harus berangkat ke australia." jawab ayahnya.Riko terkejut.
"Pa kita jadi pulang ke australia." kata Riko.
"Iya." jawab ayahnya.
"Papa bilangkan kita pindah setelah Riko SMA."ucap Riko.
"Semua itu di percepat, papa di minta segera mengisi kantor perwakilan disana." jawab ibunya.
"Tapi sekolah Riko gimana ma?"
"Kamu gak usah khawatir, Mama sering menghubungi kepala sekolah kamu untuk mengurus surat kepindahan kamu disana., dan pasti kamu bakalan senang sekolah disana karena kamu akan satu sekolah dengan family kita disana." jawab ibunya.
"Yaudah ma, kalau gitu Riko pamitan sama temen-temen dulu." ucap Riko terpaksa sekaligus sedih tentunya.
"Iya sayang"
Setelah memberitahu kepada Dony dan Didit, mereka sedih sebab mereka tidak bisa lagi bertemu dengan Riko.
"Gue bakalan kangen sama lo Ko." kata Didit sedih.
"Sama gue juga, meskipun lo suka rese ma kita tapi kan lo sahabat kita yang baik Ko." ucap Dony sedih.
Indah dan Sela sedang duduk di taman sekolah sambil menikmati minuman, kemudian Raka duduk tak jauh dari mereka. Raka menoleh tersenyum melihat Indah, sedangkan Indah pura-pura tidak memperhatikan Raka.
"Cie, samperin tuh Indah." kata Sela.
"Sela nggak ada dalam kamus, cewek duluan nyamperin cowok." jawab Indah.
"Ah masa sih. Gapapa dong skali-kali." jawab Sela.
Indah jadi senyum-senyum sendiri di buatnya.
***
Siang ini, Indah membawakan jus jambu kepada bu Rita, Indri juga Raka. Namun sayang Indah cuma membawa jus itu dua enak , itupun untuk nya dan ibunya.
"Wah enak tuh bagi dong!" kata Indri.
"Ambil aja sendiri." jawab Indah.
"Hufh pelit!!" ucap Indri kesal, ia pun mengambil sendiri jus nya.
Ibu Rita menegur Indah yang tidak membawakan jus untuk Raka.
"Indah kamu kok ngambil jus nya buat mama sama kamu sendiri, buat Raka nya mana." tanya Ibu Rita.
"Elo mau ambil sendiri sana!!!" ucap Indah bicara ketus pada Raka.
Indri pun kembali dengan membawa jus tetapi cuma satu. Dia pun di tegur oleh ibu Rita juga.
"Indri kok kamu gak ngambil jusnya buat Raka?" kata bu Rita.
"Kirain yang itu buat kak Rian ma.Soalnya dibelakang gak ada lagi." jawab Indri.
"Yaudah ini buat kamu yah." kata bu Rita memberikan jus nya, namun di tolak oleh Raka.
"Oh gak usah tante, makasih." jawab Raka.
"Gapapa itu buat kak Raka aja. Nanti Indri berdua sama mama,yak kan ma." ucap Indri , ibu Rita tersenyum.
"Kalian semua pada baik yah." kata Raka.
"Kecuali mbak indah egois!!!" ucap Indri pada Indah.
"Kalian tuh yang egois, main kok nggak ngajak-ngajak." jawab Indah.
"Kamu itu kalo mau main ya gabung dong jangan disitu aja, diam terus dari tadi.Yaudah deh kamu mainin punya mama ya." ucap bu Rita pada indah.Tiba-tiba Indri pun berpura-pura kalau dirinya belum mengerjakan PR nya.
"Aduh Indri lupa ngerjain PR.yaudah sekarang kak Raka sama mbak Indah yang main dulu, Indri mau ngerjain PR ya. Ayo ma!" kata Indri mengajak ibu Rita pergi.
Tinggallah mereka berdua,suasana jadi canggung, tapi Raka mengajak Indh main , rupanya ular tangga adalah permainannya. Indah menolak , namun tangannya ditahan oleh Raka.
"Kenapa lo takut kalah." kata Raka.
"Elo nantangin gue, ayo kita liat siapa yang menang." ucap Indah songong.
Mereka pun main bersama.Indah mengocok dadu miliknya.
"Nah sekarang giliran lo." kata Indah, namun Raka hanya bengong sambil memerhatikan Indah.
"Lu mau main apa ngeliatin gue sih." jawab Indah risih.
Tiba-tiba tangan Raka ingin menyentuh bibir indah, sontak Indah merasa marah.
"Eh elo jangan nyamain gue sama Sandra." jawabnya ketus.
Raka mengambil tisu kemudian memberikannya kepada Indah.
"Mulut lu celemotan." ucap Raka tertawa kecil. Indah meraih tisu di tangan Raka dan segera mengelap mulutnya kemudian tersenyum.
"Bener juga, lo tambah cantik kalo tersenyum." puji Raka, yang membuat Indah salah tingkah dan tersipu malu.
Menyaksikan itu Indri sangat senang melihat mereka makin dekat.
Dikamar Indah membaca buku sambil senyum-senyum sendiri, Indri diam-diam melihat nya lalu muncul ide nya untuk mengunci Indah dan Raka ke dalam kamar mandi.
"Tolong mbak Indah ada kecoak nih." teriak Indri di dalam.Indah yang mendengar hali itu pun langsung menemui Indri.
"Mana kecoak nya Indri." kata Indah masuk ke dalam sambil membawa sendal untuk menepuk kecoak tersebut.
"Itu kak." jawab nya, indri pun keluar lalu memanggil Raka.Kemudian Raka pun masuk ke dalam bersama Indah. Indri pun mengunci mereka.
"Indiri buka!!! Indri bukain gak!!!" teriak Indah kesal, namun nihil pintu masih di kunci. indah berbalik badan kemudian tersenyum melihat Raka, sebaliknya Raka juga membalasnya dengan senyuman.Namun tiba-tiba Indah merasa ingin buang air kecil.
"Aduh gue mau pipis nih."kata Indah.
"Oh kalau gitu gue merem." jawab Raka sambil menutup mata nya dengan kedua tangannya.
"Gak ah mending gue tahan aja."jawab Indah.
Kemudian Raka merasa ingin buang air kecil juga, dan menyuruh Indah tidak boleh melihatnya, merasa tidak nyaman, Indah mengecek pintu yang ternyata sudah tidak di kunci.Indah keluar dan mendapati Indri di depan kamar mandi tersebut.
"Mbak tadi gak c*um-c*uman, apa kecoak nya gak mau di cium." kata Indri.
"Heh kamu belum ngerasain ya kalau sendal ini masuk ke dalam mulut kamu." jawab Indah seraya membawa sendal di tangannya, Indri pun akhirnya pergi
"indri!!!!" teriak Indah kesal.
Bersambung.
Jgn lupa like,subscribe dan vote story aku ya.makasih para readers.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 35 Episodes
Comments