(14-8)² : 3 + 1

Kenzo langsung kembali ke perusahaan setelah selesai urusannya dengan Tuan Erik. Meskipun tidak mengerti apa yang di bicara oleh Tuan Erik, Thomas tidak berusaha bertanya kepada Kenzo. Dia tahu Kenzo tidak sedang ingin membahas masalah tersebut.

Tak mudah bagi Kenzo mempertahankan statusnya sebagai cucu tertua dari keluarga Will. Sebagai cucu tertua tentu dia yang berhak menyandang status sebagai pewaris utama, yang akan meneruskan semua usaha dan memegang kendali penuh atas seluruh harta kekayaan keluarga Will.

Hanya karena kekurangan pada fisiknya membuat beberapa anggota keluarga Will menentang Kenzo sebagai pewaris. Mereka seolah menutup mata dengan kejadian saat Kenzo berusaha menyelamatkan sang adik dari kebakaran dan menyebabkan Kenzo mengalami luka bakar serius diwajahnya.

Belum lagi identitas Kenzo sebagai anak dari seorang wanita miskin diangkap tidak setara dengan keluarga Will yang sangat kata raya. Seorang Kenzo bertahan dengan statusnya sebagai pewaris hanya ingin membuktikan jika dirinya memang layak.

Kenzo ingin mendapatkan kekuasaan penuh yang akan membungkam siapa saja yang berani menghina almarhum ibunya, meski hanya perjuangan sendiri namun dia tak pantang menyerah.

"Thom, tolong panggilkan Yiesha keruangan saya segera," pinta Kenzo sebelum masuk kedalam ruang kerjanya.

Thomas mengangkat alisnya, "untuk apa Tuan?" tanya Thomas ingin tahu.

"Itu urusanku, apa kamu juga ingin tahu."

"Maaf Tuan, saya tidak berani. Baiklah akan saya panggilkan," balas Thomas lirih

Thomas berjalan menuju ruangannya yang tak jauh dari ruang kerja Kenzo sambil menghentak-hentakkan kakinya. Matanya tak sengaja melihat sang sekretaris Kenzo, sesaat kekesalannya menebal.

"Bagus ya, masih bisa kerja dengan tenang disini? Kenapa ga sekalian resign aja!!" hardik Thomas kepada Lusi.

Lusi yang tengah sibuk mengatur jadwal ulang, mengangkat kepalanya sejenak kemudian kembali fokus bekerja.

"Pak Thomas yang terhormat apa anda salah minum obat?" tanyanya dengan polos.

"Heh Lusi, masih bagus aku tidak mengajukan pemecatan dirimu kepada pihak HRD. Kamu masih bisa tenang bekerja padahal sudah membuat kekacauan besar!!!" seru Thomas, dia meluapkan kekesalannya kepada wanita di depannya itu.

"Coba saja pacar kau berani!! Bapak Thomas yang terhormat, seharusnya anda bersyukur jika bukan karena saya tidak masuk kerja anda tidak akan menemukan partner kerja baru. Anda jadi tidak sendiri bukan??" sahut Lusi sambil terkekeh. Sekarang dia tidak akan tinggal diam jika ditindas oleh Thomas.

"Beraninya kau!!!"

Ngomong -ngomong soal Yiesha, Thomas jadi melupakan permintaan Kenzo untuk memanggilnya. Akhirnya Thomas meninggalkan Lusi dan segera menuju ke ruang kerjanya.

❤️

❤️

Hampir seluruh dokumen yang diberikan oleh Thomas sudah diselesaikan. Ternyata ini lebih mudah dibandingkan pekerjanya dahulu saat memimpin perusahaan keluarganya, sesekali Yiesha merenggangkan otot bahu dan pinggangnya yang terasa sedikit pegal.

Ceklek

Lagi-lagi Thomas langsung masuk kedalam ruangan tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu. Dia masih menganggap jika itu adalah ruangan kerja miliknya sehingga tidak perlu untuk mengetuk pintu.

"Ternyata begini ya cara kerjamu, sangat santai mentang-mentang tidak ada yang mengawasi. Kamu pikir ini perusahaan milik nenek moyang kamu!!!" ucap Thomas tiba-tiba.

Yiesha masih bersikap santai menganggap tidak ada manusia yang satu itu didepannya. Dia fokus menyelesaikan permainan tetrisnya yang sejak dua puluh menit berlalu belum kalah juga.

"Apa kamu tidak punya telinga kadal betina?!!!" seru Thomas dengan raut wajah merah padam. Untung saja ruangan kerja tersebut kedap suara jika tidak mungkin suara Thomas akan terdengar hingga lantai dasar

Thomas berusaha mengatur napasnya yang terasa sesak, emosinya membuat adrenalin terpacu begitu keras. Menghadapi Yiesha harus dengan rencana yang lain, tidak bisa dengan emosi karena sudah pasti Thomas yang akan cape sendiri.

Pada akhirnya Thomas memilih mengalah dan berusaha meredam emosinya. Dia teringat dengan permintaan Kenzo.

"Tuan Kenzo meminta kamu untuk segera menghadapnya. Sebaiknya kamu segera menuju ke ruangannya jangan sampai Tuan Kenzo terlalu lama menunggu," ucap Thomas

Yiesha mengangkat kepalanya dan segera berdiri sambil membawa dokumen yang sudah dia pisahkan untuk di periksa dan ditandatangani oleh Kenzo.

"Bukankah berbicara dengan santai lebih enak? Dan saya rasa anda lebih terlihat tampan jika tidak marah -marah seperti tadi," cicit Yiesha sambil berlalu meninggalkan Thomas yang masih berdiri kaku.

Thomas masih tak bergeming, tiba-tiba tubuhnya sulit di gerakkan, apalagi perkataan Yiesha barusan telah memporak-porandakan hatinya. Tapi logikanya berusaha untuk menolak, dia tidak ingin terpedaya.

"Dasar betina!! Mulutnya banyak mengandung racun. Sudah aku duga dia memang betina penggoda. Aku harus memikirkan cara agar bisa menendangnya secepat mungkin!!!"

☘️

☘️

Yiesha berhasil mendapatkan kabar jika perusahaan milik keluarganya sedang diambang masalah yang cukup berat. Setelah membaca salah satu berita di sebuah portal online jika PT Lotus Pharma mengalami kerugian yang cukup besar akibat kegagalan beberapa proyek yang sedang dijalani.

Untuk melepas penat sambil memikirkan cara untuk bisa masuk ke perusahaan tersebut Yiesha mampir terlebih dahulu ke sebuah taman di dekat perusahaan Will Group.

Suasana sore hari yang mendukung di tambah langit sore yang masih benderang, membuat Yiesha begitu menikmati waktunya. Terlihat beberapa pasangan sedang menghabiskan waktunya dengan berjalan -jalan disekitarnya taman. Karena merasa harus, Yiesha mampir kesebuah stand minuman kekinian.

Tak sengaja matanya melihat ke salah satu bangku taman seorang pria tengah duduk sendirian. Meskipun penampilannya sangat tertutup mengunakan topi, masker dan kacamata tetapi Yiesha masih mengenalinya dengan cukup baik, Yiesha segera berjalan menghampiri pria tersebut.

"Ken," sapa Yiesha dengan suara yang sangat manis.

"Yie-yiesha, kau disini?" tanyanya dengan terkejut.

Kenzo tak menyangka jika penampilannya yang sekarang masih di kenali oleh Yiesha. Dan tidak mengira juga akan bertemu dengan wanita tersebut padahal niat hati ingin menghabiskan waktu sejenak guna mengurangi sedikit beban yang dia simpan.

"Sedang apa? Kemana Thomas?" tanya Yiesha sambil celingak-celinguk mencari keberatan ikan buntal.

"Kenapa kau justru mencarinya? Kangen??" Ledek Kenzo.

"Aiihhh bukan, jangan menuduh yang tidak tidak Ken. Kalian berdua kan boss dan assisten, dimana ada Ken pasti ada Thomas," elak Yiesha

"Ada kalanya saya juga ingin sendiri Sha, bosen jika harus bersama Thomas selama dua puluh empat jam, tujuh hari. Kebetulan Thomas sedang ada perlu, makanya saya sendirian. Tidak bisakah kau duduk, sudah kayak payung Pancoran saja berdiri didepan," ucap Kenzo sambil menepuk bangku kosong disebelah.

Tanpa rasa sungkan, Yiesha pun duduk disampingnya. Namun setelahnya hanya terdiam sambil menikmati cahaya senja yang mulai nampak di ujung langit. Hangatnya sore hari, sedikit banyaknya membawa pergi sejenak beban kedua insan manusia.

"Sha...."

"Heemmmm" sahut Yiesha hanya dengan deheman.

Kenzo mulai membaca raut wajah wanita disebelahnya itu. Entah ada magnet apa yang membuatnya begitu tertarik untuk mencari tahu tentang kehidupannya dan segala sesuatu yang dia jalani. Kenzo merasa dia dan Yiesha saling terikat satu sama lain.

"Kau ada masalah?" tanya Kenzo.

"Hemmm apa, masalah? Bukankah kita sebagai manusia yang masih bernapas dan memiliki nyawa pasti akan memiliki masalah," jawab Yiesha

"Ya kau benar, masing-masing orang pasti memiliki masalah," sahut Kenzo, Ahhh gagal untuk meneruskan pembicaraan. Kenzo tidak cakap untuk memulai suatu pembicaraan yang serius.

"Apa kau percaya, jika seseorang yang sudah meninggal akan di beri kesempatan kehidupan kedua untuk memperbaiki kehidupannya?" celetuk Yiesha tiba-tiba

Kenzo mengereyitkan dahinya, ucapan Yiesha terdengar aneh dan ambigu.

"Apa maksudmu?"

"Tidak!! Lupakan, aku hanya asal bicara. Dan apa yang kamu lakukan disini Ken??"

Ahhh iya, saking menikmati suasana sore di taman Kenzo lupa dengan masalah berat yang sedang dia alami saat ini. Kenzo sejak awal sudah mengetahui apa yang akan disampaikan oleh kakeknya. Cepat atau lambat, mau tidak mau masalah itu akan di ungkit oleh semua anggota keluarga Will yang menentang dan berusaha mengantikan posisinya sebagai pewaris.

"Sha, kau pernah berjanji akan membantu dan menuruti keinginanku bukan?" tanya Kenzo dengan raut wajah serius.

"Tentu saja aku ingat Ken. Kau telah membantuku saat itu, mungkin jika bukan kamu yang menolongku sudah pasti aku akan mati kelaparan. Memangnya kau butuh bantuanmu saat ini??" ucap Yiesha,

Kenzo memutar posisi duduknya sehingga saat ini mereka saling berhadapan. Kedua bola mata saling terkunci satu sama lain, mendadak suasana menjadi begitu serius. Jantung Kenzo mulai berdetak dengan sangat cepat, ini mungkin hal yang paling gila yang akan di lakukan oleh Kenzo.

"Menikahlah denganku!! Aku tidak suka penolakan!!"

Terpopuler

Comments

Cahaya yani

Cahaya yani

lh mnta nikh mlh bilng tdk boleh enolak y itu mh keharusan ken, hadweehh

2024-02-22

2

Fifid Dwi Ariyani

Fifid Dwi Ariyani

trussehst

2024-02-11

0

Retno Palupi

Retno Palupi

wah lamaran mu g romantis sama sekali Ken 🤭🤭🤭

2024-01-20

1

lihat semua
Episodes
1 1+1x0
2 (12:3)-2
3 √25 - 2
4 ⅕ x 10 + 2
5 4 sin ² (90⁰) + 2 cos 60⁰
6 (256:16)-(250:25)
7 ²log 32 + ³log 9
8 40 x ⅕
9 (4! - 3!) : 2
10 Bab 10
11 ²log 8 + 3tan 45⁰ + √25
12 3³- ( 3 x ⅕)
13 (14-8)² : 3 + 1
14 (2 sin 90⁰ ) x √49
15 √625 - √100
16 (9-5)² x ( 2³: ⅛)
17 √81 + (100 × 8%)
18 {(log 1000)x 3 } + (⅔ : ⅑) + 3
19 (15²-10²) : 5 - 6
20 Bab 10 x 2
21 (1250 : 25) - √841
22 3³- ²log 32
23 (11²-10²) + (2 sin² 90⁰)
24 √(30²-18²)
25 √625
26 26
27 (³log27 x ²log 32) - ( 3 tan² 45⁰)
28 (⅘ x 5²) + 2³
29 (4 x ⅐) + √1
30 (3²+1) x ( 54 : 18)
31 5²+ ( 18:3)
32 √64 x √16
33 11 x ³log 27
34 17 x 2
35 35
36 (10-4)²
37 4! + 3! + ( 42:6)
38 √625 + √121 + 2 Tan² 45⁰
39 (12 x 3) + ( 21 : 7)
40 40
41 √400 x 2 + 1
42 (20 x 3) - (9 x 2)
43 √1600+ √9
44 (18-7) x 4
45 9 x 5
46 (25 x 2) - ( 16:4)
47 (√81 x 5) + ³log 9
48 (10 x 5) - 2 sin 90⁰
49
50 50
51 17 x 3
52 (100 : 4) x (√144: 6) + 2
53 (5! : 3!) + ( 68-35)
54 √81 x 6
55 11 x 5
56 (15 x 4) - √16
57 (27 x 2) + √9
58 60-√4
59 7²+ 3! + 4
60 60
61 61
62 (9 x 7) - 1
63 (15 x 3) + (6x 3)
64 4⁴
65 13 x 5
66 11 x 6
67 67
68 68
69 69
70 70
71 71
72 9 x 8
73 80- √49
74 74
75 75
76 76
77 77
78 78
79 79
80 80
Episodes

Updated 80 Episodes

1
1+1x0
2
(12:3)-2
3
√25 - 2
4
⅕ x 10 + 2
5
4 sin ² (90⁰) + 2 cos 60⁰
6
(256:16)-(250:25)
7
²log 32 + ³log 9
8
40 x ⅕
9
(4! - 3!) : 2
10
Bab 10
11
²log 8 + 3tan 45⁰ + √25
12
3³- ( 3 x ⅕)
13
(14-8)² : 3 + 1
14
(2 sin 90⁰ ) x √49
15
√625 - √100
16
(9-5)² x ( 2³: ⅛)
17
√81 + (100 × 8%)
18
{(log 1000)x 3 } + (⅔ : ⅑) + 3
19
(15²-10²) : 5 - 6
20
Bab 10 x 2
21
(1250 : 25) - √841
22
3³- ²log 32
23
(11²-10²) + (2 sin² 90⁰)
24
√(30²-18²)
25
√625
26
26
27
(³log27 x ²log 32) - ( 3 tan² 45⁰)
28
(⅘ x 5²) + 2³
29
(4 x ⅐) + √1
30
(3²+1) x ( 54 : 18)
31
5²+ ( 18:3)
32
√64 x √16
33
11 x ³log 27
34
17 x 2
35
35
36
(10-4)²
37
4! + 3! + ( 42:6)
38
√625 + √121 + 2 Tan² 45⁰
39
(12 x 3) + ( 21 : 7)
40
40
41
√400 x 2 + 1
42
(20 x 3) - (9 x 2)
43
√1600+ √9
44
(18-7) x 4
45
9 x 5
46
(25 x 2) - ( 16:4)
47
(√81 x 5) + ³log 9
48
(10 x 5) - 2 sin 90⁰
49
50
50
51
17 x 3
52
(100 : 4) x (√144: 6) + 2
53
(5! : 3!) + ( 68-35)
54
√81 x 6
55
11 x 5
56
(15 x 4) - √16
57
(27 x 2) + √9
58
60-√4
59
7²+ 3! + 4
60
60
61
61
62
(9 x 7) - 1
63
(15 x 3) + (6x 3)
64
4⁴
65
13 x 5
66
11 x 6
67
67
68
68
69
69
70
70
71
71
72
9 x 8
73
80- √49
74
74
75
75
76
76
77
77
78
78
79
79
80
80

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!