Bab 4. Mr. Cool

Senin di Minggu kedua bulan Agustus ini Ariel memilih membawa sepeda untuk menghemat ongkosnya. Lumayan. Jika ia bisa menabung, ia bisa memiliki cukup uang saku untuk study tour di bulan Desember nanti usai ujian sekolah.

Maklum. Keluarganya memang sedang dalam kondisi yang tidak baik-baik saja. Ayahnya di PHK secara sepihak. Sementara usaha sang Ibu akhir-akhir ini mengalam penurunan. Begitulah kehidupan. Tak peduli seberapapun lamanya bermukim, naik turun pasti ada.

Saat tiba di lampu merah, ekor matanya sempat melihat sebuah poster yang berisikan lowongan pekerjaan.

" Penyiar radio?"

Namun belum juga Ariel menuntaskan aksi membacanya, suara-suara gaduh klakson sekonyong-konyong membuatnya tersentak.

TIN! TIN!

" Woy!"

Ariel gupuh dan mau tak mau harus mengayuh sepedanya. Maka dengan sangat terpaksa ia meninggalkan pengumuman itu. Berjanji dalam hati untuk membacanya lagi nanti sepulang sekolah.

Begitu ia tiba di parkiran, tanpa disadari ia berbarengan dengan Tasya yang baru keluar dari mobilnya.

" What? Sepeda beginian masih zaman ya?" hina Tasya sembari tergelak jijik melihat sepeda Ariel yang memang sudah uzur.

Ariel yang di sindir memilih diam. Memangnya kenapa? Orang aku yang punya PD-PD aja!

" Woy kita lagi ngomong sama kamu!" sentak Amel menarik kasar lengan Ariel sebab kesal dengan kebisuan gadis itu.

" Lepas!" Ariel memberontak.

" Wooyy, sok jagoan sekarang lu ya?" hardik Meicha turut tak suka.

" Woy woy ngapain di sini, cepat baris. Upacara!"

Maka kesemuanya langsung kocar-kacir kala Bu Mus memergoki mereka. Ariel bernapas lega karena bisa terlepas dari ketiga gadis sialan itu karena kehadiran Bu Mus.

Hari itu upacara, terlaksana dengan khidmat dan tanpa adanya tragedi siswa atau siswi yang pingsan. Hanya ada satu keajaiban aneh yang sempat mengundang gelak tawa dan rasa malu pemiliknya, yakni resleting sang guru pembina yang memberikan amanat tadi, tiba-tiba melorot dan membuat dewan guru lain tahan napas karena hal itu.

Tapi keriaan yang ada sepertinya tak bertahan lama. Usai semua murid dan dewan guru bubar guna memasukkan kelas untuk kegiatan belajar mengajar, riuh rendah anak-anak mereda kala guru paling saklek tiba.

Pak Harto namanya. Memang namanya sekilas mirip seperti nama presiden kedua kita. Tapi guru cungkring yang belum juga laku di usia yang nyaris setengah abad itu selalu berhasil membuat suasana tiba-tiba senyap tanpa berteriak.

" Selamat pagi anak-anak!" ucap sang guru sembari meletakkan tas kulit keluaran lawas ke atas meja.

" Pagi pak!" koor semua siswa yang langsung dalam mode hening.

" Hari ini bapak akan memperkenalkan teman baru buat kalian!" ucap pak Har sembari memindai seluruh siswa yang ada di kelasnya.

" Hah murid baru?"

" Dari Amerika mana?"

" Siapa tuh?"

" Laki-laki atau perempuan?"

Kasak-kusuk beraroma penasaran menguar jelas di kelas bercat kuning itu. Bagaimana tidak, meskipun ini baru menginjak awal semester, tapi tidak menyangka jika akan ada murid pindahan.

" Sudah-sudah kalian diam dulu. Vin, ayo masuk!" ucap sang guru mempersilahkan seseorang untuk masuk, ketika suasana mulai kembali ricuh.

Satu kelas itu kini terlihat senyap ketika seorang cowok berwajah tampan dengan tubuh tinggi, mengenakan sepatu mahal dengan potongan rambut yang begitu keren, masuk ke kelas mereka dan seketika membuat para siswi belingsatan karena terpesona.

" Astaga, dia sangat tampan!"

" Oh ya ampun, akhirnya ada yang bisa dibuat cuci mata!"

" Aaa, apakah itu jaket Adidas asli?"

Semua suara-suara kegirangan itu terlontar dari mulut para siswi yang begitu girang dengan kedatangan siswa baru berparas tampan itu.

Tapi tidak dengan gadis bernama Ariel. Gadis itu langsung mengambil buku untuk menutupi wajahnya demi melihat siapa yang datang ke kelasnya sebagai siswa baru.

" Sialan. Kenapa harus dia murid barunya. Haaa, gimana kalau dia ngelihat dan notice aku?" ia membatin resah ketika yakin jika cowok di depan sana itu adalah orang yang sempat ia mintai uang secara paksa.

"Ini teman baru kalian. Dia pindahan dari SMK Harapan Indah. Nah nak, sekarang perkenalkan diri kamu!"

" Buset dari Harapan Indah? Sekolahnya orang-orang kaya tuh. Kenapa dia mau pindah ke sini?"

Ariel turut memasang telinga saat Kenta, siswa paling gendud di belakangnya turut mengomentari hal tersebut.

" Benar juga. Kenapa dia pindah kesini?" batin Ariel penasaran.

" Kenalkan semua, namaku Kevin!" kata Kevin memperkenalkan diri yang terlihat datar tanpa ekspresi.

DEG

" Kampret! Jadi namanya Kevin. Aaaaa, sial sekali. Tau gitu aku sebut aja Kevin kemarin ke satpam itu. Gimana aku sekarang?"

" Woy Ril, kamu ngapain sih nunduk-nunduk gitu?" Hana yang melihat tingkah janggal temannya menjawil Ariel yang malah sibuk menenggelamkan kepalanya di bawah bangku.

" Eh Han, kamu ada masker nggak. Aku tiba-tiba b'rasa kayak flu. Hidungku gatel banget!" kilahnya mencari ide secepat mungkin.

" Ada, bentar!"

Ariel bernapas lega ketika mendengar jawaban Hana. Setidaknya ia harus menutupi wajahnya dulu dan berniat akan mengembalikan uang itu nanti.

" Nih!" kata Hana menyerahkan sebuah masker.

" Makasih ya Han!"Secepat kilat Ariel menyambar benda berwarna putih itu lalu segera mengenakannya.

" Kevin, di sana ada bangku kosong. Kamu bisa duduk di sebelah Bagas. Bagas, kamu tolong geser!" titah Pak Harto.

" Siap Pak!"

Kevin berjalan menuju ke arah bangku dengan malas. Tasya yang melihat Kevin langsung memasang senyuman terbaik namun di acuhkan oleh laki-laki itu. Membuat Tasya langsung kesal.

" Mel, dia ngacuhin aku. Apa aku kurang cantik?"

Amel dan Meicha langsung muram saat ketua gengnya menggerutu.

Bagas tersenyum berniat menyapa Kevin yang kini akan menjadi teman sebangkunya, tapi laki-laki itu segera meredupkan senyumannya kembali lantaran yang di sapa sama sekali tak merespon.

Terpopuler

Comments

Aran_MouHanAra

Aran_MouHanAra

huaaaa upacara, mengingatkan aku akan masa jaman putih abu abu mom 🤭🤭🤭🤭

2023-12-07

0

Moms_Anang&Ainun

Moms_Anang&Ainun

sebel sm tasya😤

2023-12-03

1

moerni🍉🍉

moerni🍉🍉

kevin...jangan jutek2...aku yg baca juga ikutan takut mau nyapa kamu🫢🙄🙄🙄

2023-12-02

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Senin yang sial
2 Bab 2. Vin?
3 Bab 3. Pindah?
4 Bab 4. Mr. Cool
5 Bab 5. Habis sudah aku!
6 Bab 6. Frustasi
7 Bab 7. Song from Radio
8 Bab 8. Perundungan?
9 Bab 9. Kindly
10 Bab 10. Menyentuh kalbu
11 Bab 11. My team
12 Bab 12. Tak pernah akur
13 Bab 13. Di rumahmu
14 Bab 14. Iri
15 Bab 15. Pendengar setia
16 Bab 16. Kasihan?
17 Bab 17. Keresahan Kevin
18 Bab 18. Marah
19 Bab 19. Alunan suara itu
20 Bab 20. Tak segampang itu
21 Bab 21. Kepo
22 Bab 22. Aku masih marah
23 Bab 23. Kenalan baru
24 Bab 24. Desiran di dada
25 Bab 25. Untung ada dia
26 Bab 26. Bisakah kita memulainya dari awal?
27 Bab 27. Takdir untuk bertemu
28 Bab 28. Deep talk
29 Bab 29. Lega
30 Bab 30. Ke rumahmu
31 Bab 31. Rival?
32 Bab 32. Pendengar?
33 Bab 33. Seorang penyiar
34 Bab 34. Kenyataan yang menghimpit
35 Bab 35. Pemikiran yang dewasa
36 Bab 36. Butuh tumpangan?
37 Bab 37. Hampir berkelahi
38 Bab 38. Ternyata dia
39 Bab 39. Kebetulan macam apa ini?
40 Bab 40. Kau mau jadi pacarku?
41 Bab 41. Menelan ludah sendiri?
42 Bab 42. Apapun untukmu
43 Bab 43. Datang pada Papa
44 Bab 44. Berdua denganmu
45 Bab 45. Ketahuan tak sekolah
46 Bab 46. Siapapun bisa marah
47 Bab 47. Emang boleh sekhawatir itu?
48 Bab 48. Kiss her
49 Bab 49. Ketemu juga akhirnya
50 Bab 50. Kekhwatiran Sukma
51 Bab 51. Fakta sebenarnya
52 Bab 52. Di kebimbangan hati
53 Bab 53. Segitiga setan
54 Bab 54. Jatuh pada lubang yang sama?
55 Bab 55. Metamorfosa hidup
56 Bab 56. Di lounge
57 Bab 57. Pria brengsek!
58 Bab 58. Start yang di curi
59 Bab 59. Pria misterius
60 Bab 60. Aku merindukanmu
61 Bab 61. Cinta lama bersemi kembali
62 Bab 62. Go to public?
63 Bab 63. My heart for you
64 Bab 64. Sebenarnya Cinta
65 Bab 65. Pria jantan
66 Bab 66. Kembalinya seorang sahabat
67 Bab 67. Jadi pingin
68 Bab 68. Ikhtiar menuju pernikahan
69 Bab 69. Sabar dulu dong!
70 Bab 70. Bakal mantu
71 Bab 71. Menanam kebaikan memanen kebahagiaan
72 Bab 72. Keduluan kawin
73 Bab 73. Kejutan jelang pernikahan
74 Bab 74. Takdir selalu punya cara
75 Bab 75. Hari bersejarah
76 Bab 76. Yang sebenarnya
77 Bab 77. Di balik kisah
78 Bab 78. Duty pertama sebagai suami
79 Bab 79. Aku sangat mencintaimu
80 Bab 80. Fokus pada kebahagiaan istri
Episodes

Updated 80 Episodes

1
Bab 1. Senin yang sial
2
Bab 2. Vin?
3
Bab 3. Pindah?
4
Bab 4. Mr. Cool
5
Bab 5. Habis sudah aku!
6
Bab 6. Frustasi
7
Bab 7. Song from Radio
8
Bab 8. Perundungan?
9
Bab 9. Kindly
10
Bab 10. Menyentuh kalbu
11
Bab 11. My team
12
Bab 12. Tak pernah akur
13
Bab 13. Di rumahmu
14
Bab 14. Iri
15
Bab 15. Pendengar setia
16
Bab 16. Kasihan?
17
Bab 17. Keresahan Kevin
18
Bab 18. Marah
19
Bab 19. Alunan suara itu
20
Bab 20. Tak segampang itu
21
Bab 21. Kepo
22
Bab 22. Aku masih marah
23
Bab 23. Kenalan baru
24
Bab 24. Desiran di dada
25
Bab 25. Untung ada dia
26
Bab 26. Bisakah kita memulainya dari awal?
27
Bab 27. Takdir untuk bertemu
28
Bab 28. Deep talk
29
Bab 29. Lega
30
Bab 30. Ke rumahmu
31
Bab 31. Rival?
32
Bab 32. Pendengar?
33
Bab 33. Seorang penyiar
34
Bab 34. Kenyataan yang menghimpit
35
Bab 35. Pemikiran yang dewasa
36
Bab 36. Butuh tumpangan?
37
Bab 37. Hampir berkelahi
38
Bab 38. Ternyata dia
39
Bab 39. Kebetulan macam apa ini?
40
Bab 40. Kau mau jadi pacarku?
41
Bab 41. Menelan ludah sendiri?
42
Bab 42. Apapun untukmu
43
Bab 43. Datang pada Papa
44
Bab 44. Berdua denganmu
45
Bab 45. Ketahuan tak sekolah
46
Bab 46. Siapapun bisa marah
47
Bab 47. Emang boleh sekhawatir itu?
48
Bab 48. Kiss her
49
Bab 49. Ketemu juga akhirnya
50
Bab 50. Kekhwatiran Sukma
51
Bab 51. Fakta sebenarnya
52
Bab 52. Di kebimbangan hati
53
Bab 53. Segitiga setan
54
Bab 54. Jatuh pada lubang yang sama?
55
Bab 55. Metamorfosa hidup
56
Bab 56. Di lounge
57
Bab 57. Pria brengsek!
58
Bab 58. Start yang di curi
59
Bab 59. Pria misterius
60
Bab 60. Aku merindukanmu
61
Bab 61. Cinta lama bersemi kembali
62
Bab 62. Go to public?
63
Bab 63. My heart for you
64
Bab 64. Sebenarnya Cinta
65
Bab 65. Pria jantan
66
Bab 66. Kembalinya seorang sahabat
67
Bab 67. Jadi pingin
68
Bab 68. Ikhtiar menuju pernikahan
69
Bab 69. Sabar dulu dong!
70
Bab 70. Bakal mantu
71
Bab 71. Menanam kebaikan memanen kebahagiaan
72
Bab 72. Keduluan kawin
73
Bab 73. Kejutan jelang pernikahan
74
Bab 74. Takdir selalu punya cara
75
Bab 75. Hari bersejarah
76
Bab 76. Yang sebenarnya
77
Bab 77. Di balik kisah
78
Bab 78. Duty pertama sebagai suami
79
Bab 79. Aku sangat mencintaimu
80
Bab 80. Fokus pada kebahagiaan istri

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!