Satu minggu kemudian.
Sabtu siang ini Yumna, Wanda, dan Vio kembali berkunjung ke rumah kedua orang tua Zunia. Tetapi kali ini ketiga gadis cantik itu tidak diantar oleh Yusuf. Yumna, Wanda, dan Vio datang ke rumah orang tua Zunia dengan mengendarai mobil milik Vio.
Dan seperti biasanya, kedatangan ketiga sahabat baik Zunia itu selalu disambut dengan sangat hangat oleh Zara, Mama Zunia. Saat ini Zara mengajak Yumna, Wanda, dan Vio untuk duduk bersama di ruang keluarga rumah besar tersebut.
"Makasih banyak ya Nana, Wanda, Vio, kalian bertiga udah sering datang ke sini buat mengunjungi dan menghibur Tante," kata Zara mengucapkan rasa terima kasihnya.
"Sama-sama, Tante," balas Yumna, Wanda, dan Vio bersamaan.
"Tante Zara nggak perlu bilang makasih. Kita bertiga seneng kok Tante bisa main ke sini. Selain bisa silaturahmi kita juga bisa jengukin Tante Zara juga," lanjut Yumna.
"Terima kasih banyak, sayang. Semuanya ini sangat berarti banget buat Tante. Tapi besok-besok kalian bertiga nggak perlu lagi repot-repot datang ke sini buat ketemu sama Tante, ya," kata Zara tiba-tiba.
"Loh, emangnya kenapa, Tante?" tanya Yumna merasa bingung.
"Tante merasa keganggu ya sama kedatangan kami bertiga?" tanya Wanda menebak.
"Enggak kok, sayang. Bukan begitu," jawab Zara dengan tersenyum lembut.
"Terus kenapa dong, Tante? Kok kita udah nggak boleh datang ke sini lagi?" tanya Vio.
"Soalnya rencananya lusa Tante sama Om mau ke Singapore. Selain untuk mengurusi perusahaan Om yang ada di sana, kata Om juga biar Tante ada suasana baru. Biar Tante nggak terus merasa sedih karena kepergian Nia. Jadi, ya, sepertinya Tante dan Om akan stay di sana untuk waktu yang lumayan lama," jawab Zara, menjelaskan.
Yumna, Wanda, dan Vio saling berpandangan setelah mendengar jawaban dari Zara tersebut.
"Iya, Tante. Om Yash benar. Tante memang butuh suasana yang baru agar tidak terus menerus merasa sedih karena kepergian Nia. Semoga di sana nanti suasana hati Tante Zara juga bisa segera membaik ya, Tante," kata Yumna kemudian.
"Makasih banyak, Nana sayang," ucap Zara.
"Yah, berarti nanti kita udah nggak bisa lagi dong ketemu sama Tante Zara," keluh Wanda.
"Maaf ya, sayang. Nanti kalau Tante pulang ke sini pasti Tante kabarin kalian bertiga, biar kita bisa ketemu lagi. Lagian kan kalian juga punya nomor telepon Tante. Jadi kalau nanti kalian kangen sama Tante, kalian bisa langsung telepon Tante. Ya, sayang," kata Zara, menghibur.
"Hmm, iya deh, Tante," ucap Wanda kemudian.
"Sini sayang, semuanya peluk Tante," pinta Zara seraya merentangkan kedua tangannya.
Yumna, Wanda, dan Vio pun kemudian bangun dari duduk mereka masing-masing dan menghampiri Zara. Ketiga gadis cantik itu lalu memeluk Zara secara bersamaan.
🌿🌿🌿
Saat ini Zayn sedang berada di dalam ruangannya di perusahaan, bersama dengan Dennis. Zayn sedang memeriksa data informasi tentang Yumna dan Yusuf yang sudah berhasil didapatkan oleh Dennis.
"Sesuai dugaan gue, ternyata ada rahasia besar di balik asal usul gadis ini. Dan wow, gue bener-bener nggak nyangka kalau ternyata ini ada hubungannya dengan keluarga Chandrawinata," kata Zayn.
"Awalnya gue agak curiga dengan keterangan lahir yang dimiliki oleh Yumna. Agak sedikit janggal menurut gue. Itu kenapa gue mulai menyelidiki lebih mendalam lagi. Terlebih lagi saat gue inget pesen dari Lo, untuk menyelidiki asal usul Yumna dengan lengkap. Dan ternyata, hasil yang gue dapat benar-benar di luar dugaan kita semua, Zayn," ucap Dennis.
"Dari awal gue udah menduga Den, Yusuf dan Yumna bukan saudara kandung. Selain dari garis wajah mereka berdua yang tidak terlalu mirip, perlakuan Yusuf ke Yumna juga bukan menunjukkan perilaku yang wajar dari seorang kakak ke adiknya. Mungkin kalau dilihat sekilas hanya seperti seorang kakak laki-laki yang begitu menyayangi adik perempuannya saja, tetapi gue tau pasti ada yang lebih dari itu, Den. Itu adalah rasa suka yang terpendam dan disembunyikan dengan sangat rapi," kata Zayn.
"Jadi maksud Lo, Yusuf diam-diam suka sama adik perempuannya sendiri?" tanya Dennis mempertegas.
"Inget Den, mereka berdua bukan saudara kandung," jawab Zayn dengan tersenyum smirk.
"Oh my gosh," lirih Dennis merasa terkejut.
"Yang gue sama sekali nggak menduga, kalau ternyata gadis ini ada hubungannya dengan keluarga Chandrawinata. Sebuah keluarga besar yang sudah kehilangan penerus aslinya dan sekarang masih menjadi perebutan di antara keluarga dari almarhum Tuan Chandrawinata yang lainnya," kata Zayn.
"Iya Zayn, gue juga nggak menduga sama sekali. Pantesan aja gue kemarin susah banget pas mau menyelidiki tentang asal usul Yumna yang sebenarnya. Dan ternyata hasil yang gue dapet emang sebuah rahasia yang sangat mengejutkan," ucap Dennis.
"Dan bagaimana bisa Yumna menjadi bagian dari keluarga Wicaksono?" tanya Zayn.
"Tuan Cakra, putra tunggal Tuan Chandrawinata, sekaligus ayah kandung Yumna, adalah sahabat baik Tuan Malik. Dan setelah musibah kecelakaan yang menewaskan Tuan Cakra dan istrinya, bayi mereka yang juga dinyatakan meninggal ternyata berhasil diselamatkan dan langsung diamankan oleh Tuan Malik. Sepertinya itu adalah permintaan dari Tuan Cakra juga agar Tuan Malik menjaga dan merawat putri Tuan Cakra tersebut, yaitu Yumna, dan menyembunyikan identitas aslinya," jawab Dennis.
"Sangat bisa dimaklumi. Perebutan kekuasaan dan harta warisan seringkali berubah menjadi sangat kejam dan menakutkan, melupakan ikatan persaudaraan yang ada," ucap Zayn.
"Ya, Lo bener banget Zayn. Jadi apa rencana Lo selanjutnya?" tanya Dennis kemudian.
"Sepertinya ada sedikit perubahan pada rencana gue. Nanti gue pikirin dulu," jawab Zayn.
"Oh, oke," balas Dennis.
🌿🌿🌿
Malam ini di meja makan keluarga Hartawan.
"Kalau Mama sama Papa mau ke Singapore dan stay di sana, kalau gitu aku juga mau pindah ke villa aku aja," kata Zayn setelah menyelesaikan makan malamnya.
"Loh, kok gitu sih, Zayn?" tanya Zara, menyayangkan.
"Daripada aku di sini sendirian, mending aku di villa dong. Di sana ada Mbok Sum sama Pak San," jawab Zayn.
"Di sini kan juga ada Bik Siti sama Pak Ujang, Zayn," kata Zara.
"Ya bedalah, Ma. Enggak, pokoknya aku mau pindah ke villa aku juga. Lagian dari sana ke perusahaan juga lebih dekat," kekeuh Zayn.
Mbok Sum dan Pak San adalah pasangan suami istri yang sudah membantu merawat Zayn sejak Zayn masih kecil dulu. Dan sekarang keduanya diamanahi oleh Zayn untuk mengurusi villa milik Zayn. Sementara Bik Siti dan Pak Ujang adalah pasangan suami istri yang bertugas untuk mengurusi segala sesuatu di rumah kedua orang tua Zayn ini.
"Ya sudahlah, Ma. Biarkan Zayn tinggal di villanya sendiri. Kalau dia tinggal di rumah ini sendirian tanpa adanya kita berdua juga malah kasihan. Kalau di sana kan ada Mbok Sum sama Pak San yang bisa nemenin Zayn," kata Yash yang pada akhirnya angkat bicara.
"Hmm, ya udah deh kalau gitu," ucap Zara pada akhirnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 109 Episodes
Comments
❤️⃟Wᵃf Zeno Bachtiar◌ᷟ⑅⃝ͩ●
pasti bahagia sekali sebagai ortunya ketika teman pada datang. walau zunia sdh meninggal mereka masih mengingat nya
2025-04-08
0
ℛᵉˣℱᵅᵐⁱⳑʸAdel❤️⃟Wᵃf●⑅⃝ᷟ◌ͩ
beruntung Zunia mempunyai teman seperti mereka yang baik dan mau menghibur mama nya
2024-11-19
1
ℛᵉˣℱᵅᵐⁱⳑʸAdel❤️⃟Wᵃf●⑅⃝ᷟ◌ͩ
tapi kok sekarang bisa ya, wah hebat berarti kamu Denis
2024-11-19
1