My Lovely Devil
Sebuah mobil melaju dengan kecepatan sangat tinggi. Di dalam mobil tersebut terlihat seorang gadis dengan penampilan yang kacau. Rambut yang berantakan. Wajahnya juga dipenuhi dengan air mata. Suara tangisan gadis itu yang terdengar begitu pilu menggema memenuhi mobil yang melaju dengan sangat kencang tersebut.
"Kamu jahat, Kak. Huu huu huu. Kamu benar-benar kejam. Hiks. Anak ini bahkan tidak tau apa-apa, tapi kamu menyuruh aku untuk menggugurkannya. Kamu benar-benar jahat, Kak. Aku benci sama kamu. Huu huu huu," racau gadis itu, frustasi, seraya memacu mobilnya dengan kencang.
Gadis itu membawa mobilnya melaju ke daerah perbukitan. Tidak berapa lama kemudian, ketika melewati sebuah tikungan, gadis itu dikejutkan dengan sebuah truk yang melaju dari arah yang berlawanan. Gadis itu merasa sangat terkejut. Tidak bisa menguasai laju mobilnya yang terlalu kencang, akhirnya gadis itu pun membanting kemudi mobilnya ke arah kiri.
Sungguh nahas, mobil yang dikendarai oleh gadis itu akhirnya menerobos pembatas jalan dan terjun ke jurang yang berada di sisi jalan tersebut.
🌿🌿🌿
Suasana haru mengiringi pemakaman Zunia, gadis yang menangis frustasi sampai akhirnya mengalami sebuah kecelakaan dan mobil yang dikendarainya terperosok masuk ke jurang di sisi jalan.
Yumna, Wanda, dan Vio, tiga sahabat baik Zunia, menangis sambil berangkulan di dekat makam Zunia. Ketiga gadis cantik itu ikut mengantarkan kepergian sahabat baik mereka tersebut ke tempat peristirahatannya yang terakhir.
Setelah acara pemakaman selesai, satu per satu pelayat kemudian berpamitan dan meninggalkan area pemakaman keluarga tersebut. Yumna, Wanda, dan Vio juga kemudian menghampiri Zara, ibunda Zunia, yang saat ini masih menangis sesenggukan di dalam dekapan suaminya, Yash.
"Tante Zara," panggil Yumna.
Zara bangun dari dekapan suaminya dan langsung memeluk tubuh Yumna, menumpahkan tangisannya di dalam pelukan sahabat baik almarhumah putrinya itu.
"Nana. Bagaimana semuanya ini bisa terjadi, Na? Huu huu huu. Nia, Tante udah kehilangan Nia untuk selamanya, Na. Huu huu huu," keluh Zara.
"Tante yang sabar ya. Kita berdo'a sama-sama semoga Nia tenang di sana ya, Tante," hibur Yumna yang juga sudah kembali menangis saat ini.
"Nia, Na. Nia udah nggak ada. Nia udah meninggal, Na. Nia udah ninggalin Tante. Huu huu huu," ucap Zara meratapi kepergian putri kesayangannya tersebut.
"Ma, udah, jangan seperti ini. Kasihan Zunia di sana kalau Mama terus menangisi dia seperti ini," kata Yash seraya mengusap-usap punggung Zara.
"Tante, bener kata Om Yash, kita nggak boleh terus-terusan nangisin Nia kayak gini. Kasihan Nia di sana, Tante. Nia juga pasti sedih banget kalau lihat Tante yang seperti ini," ucap Yumna, mencoba menenangkan Zara.
Yumna melepaskan pelukannya kepada Zara kemudian menghapus air mata yang membasahi wajah cantik wanita paruh baya tersebut.
"Udah ya, Tante. Yuk kita pulang sekarang. Sebentar lagi udah mau hujan," ajak Yumna kemudian.
"Ayo Ma, kita pulang," ajak Yash juga.
Yash kembali merangkul pundak istrinya itu. Yash dan Yumna kemudian membawa Zara untuk melangkah meninggalkan area pemakaman tersebut. Wanda dan Vio mengikuti di belakangnya.
"Nia kita, Pa. Huu huu huu," keluh Zara seraya bersandar kepada Yash.
Tidak jauh dari tempat berdiri Yash dan Zara tadi, seorang laki-laki dengan raut wajah tegas dan datar terus memperhatikan interaksi antara kedua orang tuanya dengan sahabat adiknya itu. Dia adalah Zayn, putra pertama Yash dan Zara, kakak dari Zunia.
Dan setelah kepergian Yash, Zara, dan yang lainnya, seorang laki-laki nampak menghampiri Zayn.
"Saya sudah mendapatkan semua informasinya, Bos," kata laki-laki itu, melaporkan kepada Zayn.
"Bagus. Kita pulang sekarang," balas Zayn.
"Baik, Bos," ucap laki-laki itu, Dennis, asisten pribadi sekaligus sekretaris Zayn.
Zayn melihat sekali lagi ke arah gundukan tanah yang penuh dengan taburan bunga di sampingnya. Menatap pilu ke arah makam sang adik tercinta. Setelah itu Zayn dan Dennis pun kemudian melangkah meninggalkan area pemakaman itu juga.
🌿🌿🌿
Air hujan yang turun membasahi bumi tidak menyurutkan niat seorang laki-laki muda untuk mendatangi gundukan tanah makam yang penuh dengan taburan bunga itu. Laki-laki muda itu bersimpuh di dekat makam yang masih baru tersebut. Tidak memperdulikan tubuhnya sudah basah kuyup saat ini.
"Maafkan aku, Nia. Aku sungguh tidak menyangka kalau semuanya akan menjadi seperti ini. Tolong maafkan aku, Nia," ucap pilu laki-laki muda itu, penuh penyesalan.
🌿🌿🌿
Assalamu'alaikum semuanya 😊
Mamah ada novel baru lagi nih 🤭🤭🤭
Semoga kalian semua juga suka ya dengan cerita yang baru di novel kali ini 😊😊😊
Dan seperti biasa, jangan lupa sajennya untuk mamah ya, biar mamah makin semangat juga 🤗🤗🤗
Tolong tekan tombol favorit ❤️ dulu ya,,, setelah itu jangan lupa kasih rate bintang 🌟 5, terus tekan tombol like 👍 dan tulis komentar 📝 dan juga saran kalian untuk mamah ya 🙏🙏🙏
Kalau mau kasih vote, mawar, atau kopi juga boleh banget loh, mamah akan menerima semuanya dengan senang hati pokoknya 😍😍😍
Mamah mengucapkan terima kasih banyak untuk semua dukungan dari kalian semua selama ini untuk mamah ya 🙏🙏🙏
Maaf kalau mamah nggak bisa bales apa-apa, mamah cuma bisa mendo'akan semua kebaikan untuk kalian semuanya saja,,, jazakumullooh khoiron katsiron ya 🙏🙏🙏
Dan satu yang pasti, pokoknya mamah sayang kalian semua 😘😘😘
BIG THANKS AND HUG FOR YOU ALL,,, LOVE YOU ALL 😘😘😘
Salam sayang 😘
iin nuryati
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 101 Episodes
Comments
ℛᵉˣℱᵅᵐⁱⳑʸAdel❤️⃟Wᵃf
jangan sampai fokus mu terbagi ya, mengendarai mobil dengan kecepatan penuh apalagi dengan kondisi yang kacau
2024-10-29
1
ℛᵉˣℱᵅᵐⁱⳑʸAdel❤️⃟Wᵃf
astaghfirullah, sungguh naas sekali kamu Zunia
2024-10-29
1
༄༅⃟𝐐 🥑⃟🇩B❣️ 🏡 ⃝⃯᷵Ꭲᶬ🌀🖌
penyesalan selalu adanya di akhir
2024-10-15
1