Pagi ini di meja makan keluarga Wicaksono.
Saat ini Yumna sedang sarapan pagi bersama dengan kedua orang tuanya beserta kakak laki-laki dan juga adik perempuannya.
"Kakak tega banget sih. Masak kemarin beneran nggak dateng ke pemakamannya Nia," gerutu Yumna.
"Maaf, Dek. Kemarin kakak ada meeting yang sangat penting dan nggak bisa ditinggalin," kata Yusuf, kakak laki-laki Yumna.
"Terus kemarin sore kakak pulang kok basah kuyup itu kenapa? Kakak dari mana emangnya?" tanya Yuki, adik perempuan Yusuf dan Yumna, yang masih duduk di bangku SMP saat ini.
Yusuf tersentak kecil.
"Oh, itu, hmm, kakak lupa nggak bawa payung," jawab Yusuf, beralasan.
"Bukannya di mobil kakak selalu ada payung, ya?" tanya Yuki lagi.
Yusuf merutuk di dalam hatinya, adiknya yang satu ini memang kritis sekali kalau sedang bertanya.
"Kemarin pas mau turun nggak sempat cari payungnya, Dek. Kakak males. Lagian juga kakak kira hujannya nggak deres-deres banget. Eh, nggak taunya sampai basah gitu baju kakak," jawab Yusuf yang akhirnya menjelaskan dengan sejelas-jelasnya.
"Oh, gitu. Kakak sih, males kok dipiara," celetuk Yuki kemudian.
"Hmm, iya deh, lain kali enggak lagi," kata Yusuf yang akhirnya memilih untuk mengalah.
Yusuf sudah terlalu hafal dengan tabiat adiknya yang paling kecil itu. Kalau terus diladeni, maka pasti akan terjadi sebuah perdebatan yang semakin panjang dan bahkan bisa sampai melebar kemana-mana.
"Tapi Yah, Bunda kasihan banget loh lihat Mbak Zara kemarin. Dia kelihatan sangat syok dan terpukul banget," kata Yasmin, ibunda Yusuf, Yumna, dan Yuki.
"Ya namanya juga kehilangan anaknya, Bun. Ibu manapun juga pasti akan syok, sedih, dan terpukul seperti itu kan," balas Malik, suami Yasmin, ayah dari ketiga bersaudara itu.
"Iya juga ya, Yah. Hmh, Bunda nggak bisa bayangin gimana sedihnya perasaan Mbak Zara karena kehilangan Zunia, Yah," ucap Yasmin lagi.
Diam-diam kedua tangan Yusuf mengepal, menggenggam sendok dan garpunya dengan sangat erat.
"Kemarin itu pas aku ikut nganterin Tante Zara pulang ke rumahnya, Tante Zara sempat pingsan lagi loh, Bun," kata Yumna, menceritakan.
"Iyakah, Na?" tanya Yasmin, mempertegas.
"Beneran, Bun," jawab Yumna.
"Yaa Allah, Mbak Zara pasti merasa sedih dan kehilangan banget. Kapan-kapan kamu main ke sana ya, Na. Biar bisa menghibur Mbak Zara. Ajak Wanda sama Vio juga," kata Yasmin kemudian.
"Iya, Bun. Kapan-kapan aku ajak Wanda sama Vio main ke rumah Tante Zara," ucap Yumna mengiyakan.
Yusuf membuang nafasnya pelan. Dan tanpa Yusuf sadari, sang ayah sedari tadi memperhatikan gerak-gerik Yusuf yang terlihat tidak seperti biasanya itu.
🌿🌿🌿
"Apa yang udah Lo dapat, Dennis?" tanya Zayn kepada Dennis.
Dennis sudah hafal, kalau Zayn sudah berbicara menggunakan bahasa tidak baku seperti itu, itu artinya yang sedang berbicara dengan dirinya saat ini adalah Zayn sahabat baiknya semasa kuliah dulu, bukan Zayn sebagai atasannya.
"Zunia sedang hamil saat kecelakaan itu terjadi, Zayn," jawab Dennis, to the point.
"APA???" kaget Zayn seraya berdiri dari duduknya.
Zayn mencengkeram kerah kemeja Dennis.
"Apa yang udah Lo bilang tadi? Zunia hamil? Lo serius dengan ucapan Lo itu, Den?" tanya Zayn penuh amarah.
"Lo tenang dulu, Zayn. Duduk dulu, baru gue ceritain semuanya," kata Dennis.
Zayn membuang nafasnya kasar. Melepaskan cengkeramannya pada kerah kemeja Dennis, Zayn pun kemudian kembali mendudukkan dirinya. Zayn tau kalau dia tidak menuruti perkataan Dennis maka Dennis juga benar-benar tidak akan bercerita kepada dirinya. Tapi Zayn juga bersyukur, karena dari dulu Dennis selalu bisa membantu mengontrol emosi Zayn yang seringkali meluap-luap.
"Minum air putih dulu," ucap Dennis seraya menyerahkan segelas air putih kepada Zayn.
"Gue nggak haus. Buruan cerita sekarang," ucap Zayn, tidak sabar.
"Minum dulu," tegas Dennis.
"Ck!!!"
Zayn berdecak kesal. Tapi tak ayal Zayn pun kemudian meraih gelas pemberian Dennis dan meminum setengah isinya.
"Udah. Sekarang buruan cerita, apa yang sebenarnya udah terjadi," pinta Zayn setelah meletakkan gelas tersebut ke atas meja sofa di depannya.
"Zayn, Lo inget nggak pas tahun baru kemarin Zunia merayakan pergantian malam tahun baru bersama sahabat-sahabatnya di villa milik keluarga Wicaksono?" tanya Dennis, memulai ceritanya.
"Iya, gue inget. Terus?" jawab Zayn sekaligus bertanya balik.
"Saat itu ternyata terjadi sesuatu hal yang tidak terduga, Zayn," ucap Dennis.
Zayn tersentak kecil.
"Apa yang udah terjadi?" tanya Zayn, yang ekspresi wajahnya sudah berubah menjadi dingin.
Dennis mengesah pelan, Zayn cepat sekali sudah kembali ke mode dinginnya lagi. Sepertinya Zayn sudah bisa menebak kalau cerita dari Dennis selanjutnya pasti adalah sesuatu yang buruk.
"Jam 2 dini hari, saat Zunia dan ketiga sahabatnya sudah tertidur, ternyata kakak laki-laki Yumna datang ke villa itu. Yusuf, Direktur Muda Wicaksono Group," jawab Dennis.
"Lalu?" tanya Zayn lagi, serius.
"Yusuf baru saja pulang setelah merayakan malam pergantian tahun baru juga bersama dengan teman-temannya sesama eksekutif muda. Dan sepertinya saat itu ada yang sudah dengan sengaja memasukkan obat ke dalam minuman Yusuf. Saat Yusuf datang, kebetulan Zunia yang membukakan pintu. Zunia yang merasa khawatir melihat kondisi Yusuf yang kacau, sementara Yusuf yang mulai terkena pengaruh obat. Sampai akhirnya Yusuf memaksa untuk berhubungan badan dengan Zunia pada malam hari itu," jawab Dennis, melanjutkan ceritanya.
"BRENGSEK!!!"
Prang!
Zayn berteriak marah kemudian memukul kaca meja sofa di depannya itu sampai pecah berhamburan.
"Zayn," kaget Dennis ketika melihat tangan kanan Zayn yang berdarah karena menghantam kaca meja sofa tadi.
Dennis menghampiri Zayn dan memegang tangan kanan Zayn yang terluka itu. Tetapi Zayn justru langsung menarik kembali tangan kanannya tersebut dengan sedikit kasar.
"Apa Zunia tidak berteriak? Dan bagaimana bisa ketiga sahabat Zunia itu tidak terusik sama sekali dan tidak mengetahui tentang kejadian itu?" tanya Zayn.
"Zayn, asal kamu tau, Zunia sudah lama menaruh hati pada Yusuf. Zunia tentu saja juga berontak. Tetapi sepertinya ada hal-hal yang tidak bisa kita ketahui secara detail tentang kejadian pada malam hari itu, selain hanya Zunia dan Yusuf sendiri yang tau," jawab Dennis menjelaskan.
"Apa? Jadi laki-laki yang selama ini diam-diam disukai sama Zunia itu adalah Yusuf?"
"Iya, Zayn." jawab Dennis membenarkan. "Dan sebelum kecelakaan itu terjadi, ternyata Zunia bertemu dengan Yusuf dan berbicara berdua dengan laki-laki itu. Kemungkinan besar Zunia memberitahu Yusuf tentang dirinya yang sedang hamil, akibat dari kejadian pada malam tahun baru itu. Zunia dan Yusuf sempat terlibat adu mulut. Sampai akhirnya Zunia pergi dan mengendarai mobilnya dengan kecepatan yang sangat tinggi. Ketika melewati sebuah tikungan, Zunia yang terkejut ketika ada sebuah truk yang melintas dari arah yang berlawanan akhirnya tidak bisa menguasai kemudi dan membanting kemudi mobilnya itu ke kiri hingga akhirnya mobilnya terperosok ke dalam jurang di sisi jalan," lanjut Dennis.
"Dasar laki-laki baj1 ng4n!" umpat Zayn penuh emosi.
Zayn berusaha untuk bisa menguasai emosinya sendiri saat ini. Tidak bisa. Zayn harus membalas dendam untuk adik kesayangannya yang sudah meninggal, Zunia. Dan Zayn bersumpah, Yusuf pasti akan mendapatkan pembalasan yang sangat kejam dari Zayn. Zayn pasti akan membuat Yusuf merasa sangat menyesal atas apa yang sudah dia perbuat terhadap Zunia. Dan Yusuf juga harus merasakan kehilangan seperti yang dirasakan oleh Zayn saat ini.
"Cari semua informasi tentang laki-laki brengsek itu Den, secepatnya," perintah Zayn kepada Dennis.
"Gue akan berusaha sebisa gue, Zayn. Tapi ini adalah keluarga Wicaksono, sepertinya tidak akan bisa semudah itu," kata Dennis.
"Lo ragu dengan kemampuan Lo sendiri?" tanya Zayn.
"Tentu tidak, Zayn. Oke, Lo tunggu aja. Secepatnya gue akan dapatkan semua informasi tentang laki-laki brengsek itu," jawab Dennis penuh percaya diri.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 110 Episodes
Comments
❤️⃟Wᵃf Zeno Bachtiar◌ᷟ⑅⃝ͩ●
sepenting itukah sama kerjaan sampai mau ke pemakaman zunia saja tidak sempat.
2025-04-08
0
Beom Jin🎀
ada pembalasan yang akan terjadi ini
2025-01-28
0
ℛᵉˣℱᵅᵐⁱⳑʸAdel❤️⃟Wᵃf●⑅⃝ᷟ◌ͩ
jadi Zunia hanya pasrah aja diperlakukan itu sama Yusuf
2024-11-05
1