5. Pengecut

Zayn dan Dennis sedang menunggu kedatangan Yusuf di sebuah restoran. Kebetulan perusahaan milik Zayn dan perusahaan milik keluarga Wicaksono akan melakukan sebuah kontrak kerja sama. Dan siang ini Yusuf yang akan datang mewakili perusahaan milik keluarga Wicaksono, Wicaksono Group, untuk bertemu dengan Zayn.

Tidak lama kemudian, Yusuf pun akhirnya sampai di restoran tersebut, bersama dengan sekertarisnya, Riko. Yusuf dan Riko pun lalu bergegas untuk menghampiri meja Zayn dan Dennis.

"Selamat siang, Tuan Zayn," sapa Yusuf.

Zayn dan Dennis berdiri dari duduknya dan menyambut kedatangan Yusuf dan Riko.

"Selamat siang, Tuan Yusuf," balas Zayn.

Kedua eksekutif muda yang sama-sama tampan itu pun kemudian saling berjabat tangan. Sebisa mungkin Zayn menahan emosinya sendiri terlebih dahulu saat ini.

"Mari Tuan Yusuf, silahkan duduk," kata Zayn kemudian, mempersilahkan, setelah jabatan tangan mereka berdua terlepas.

"Terima kasih, Tuan Zayn," ucap Yusuf.

Zayn dan Yusuf kemudian mendudukkan diri mereka masing-masing dan saling berhadapan. Di sebelah Zayn ada Dennis, sementara di sebelah Yusuf juga ada sekretarisnya, Riko.

Dennis sudah terlebih dahulu memesankan minuman dan makanan untuk mereka berempat sebelumnya. Dan setelah meminum minuman mereka masing-masing, Zayn dan Yusuf pun kemudian mulai membahas tentang rencana kerja sama yang akan dijalankan oleh kedua belah pihak.

Beberapa saat kemudian, pembahasan tentang rencana kerja sama yang akan dijalankan oleh perusahaan milik Zayn dengan perusahaan Wicaksono Group itu pun akhirnya sudah selesai dan mencapai kata sepakat bersama.

"Baiklah Tuan Zayn, semoga kerja sama kita kedepannya nanti bisa berjalan dengan lancar," kata Yusuf.

"Tentu saja, Tuan Yusuf," balas Zayn. "Mari, silahkan diminum lagi minumannya, Tuan Yusuf," lanjut Zayn, kembali mempersilahkan.

"Iya, terima kasih, Tuan Zayn," balas Yusuf.

Zayn dan Yusuf kembali meminum minuman mereka masing-masing.

"Tuan Yusuf, bolehkah saya bertanya tentang sesuatu di luar konteks pekerjaan?" tanya Zayn kemudian setelah meletakkan kembali cangkir yang dia pegang ke atas meja.

"Oh, tentu saja, Tuan Zayn. Silahkan," jawab Yusuf.

"Setahu saya, bukankah adik perempuan saya dan adik perempuan Tuan Yusuf adalah sahabat baik? Benar begitu bukan, Tuan Yusuf?" tanya Zayn.

Zayn bisa melihat Yusuf yang sedikit tersentak kecil.

"Ah, iya, Tuan Zayn benar. Adik perempuan saya dan adik perempuan Tuan Zayn adalah sahabat baik. Mereka berdua adalah sahabat sejak masih duduk di bangku SMA dulu," jawab Yusuf kemudian.

"Dan, apakah tidak ada yang ingin Tuan Yusuf sampaikan mengenai adik perempuan saya?" tanya Zayn lagi.

"Mmh, maaf, tapi saya tidak mengerti dengan maksud dari perkataan Tuan Zayn," jawab Yusuf, mulai terlihat salah tingkah.

"Bukankah sebelum adik perempuan saya meninggal karena kecelakaan mobil kemarin itu, dia sempat bertemu berdua dengan Tuan Yusuf?" tanya Zayn lebih mendetail.

Dan bisa Zayn lihat Yusuf yang semakin terlihat gugup saat ini.

"Hmm, saat itu kami berdua memang sempat bertemu. Tetapi kami hanya bertemu biasa saja, Tuan Zayn," jawab Yusuf.

"Tidak adakah pembicaraan yang serius?" tanya Zayn lagi.

Yusuf terdiam untuk sesaat.

"Tidak ada, Tuan Zayn. Hanya pembicaraan biasa saja," jawab Yusuf kemudian, berbohong.

"Ah, tidak ada pembicaraan yang serius rupanya. Jadi, Tuan Yusuf sama sekali tidak ingin mengatakan sesuatu tentang adik perempuan saya, Zunia, dan juga tentang kecelakaan yang terjadi kepada Zunia sampai akhirnya menyebabkan Zunia meninggal kemarin itu?" tanya Zayn kembali, final.

Lagi-lagi Yusuf terdiam untuk sesaat.

"Ehem, maaf Tuan Zayn, saya turut berduka cita untuk apa yang sudah terjadi kepada Zunia. Tetapi memang tidak ada yang harus saya katakan tentang adik perempuan Tuan Zayn tersebut. Jadi sekali lagi, saya mohon maaf," jawab Yusuf dengan berdehem kecil, mencoba untuk bersikap setenang mungkin.

"Oh, baiklah kalau begitu. Maaf karena saya sudah bertanya terlalu banyak kepada Tuan Yusuf," kata Zayn kemudian.

"Tidak apa-apa, Tuan Zayn. Baiklah, kalau begitu saya dan sekertaris saya mohon pamit terlebih dahulu, Tuan. Dan terima kasih banyak untuk jamuannya," ucap Yusuf yang kemudian berpamitan.

"Sama-sama, Tuan Yusuf. Dan, silahkan," balas Zayn.

Yusuf dan Riko kemudian berdiri dari duduknya. Zayn dan Dennis pun juga lalu ikut berdiri. Zayn dan Yusuf kemudian kembali berjabatan tangan.

"Saya sangat berharap semoga kerja sama antara perusahaan kita kedepannya nanti bisa berjalan dengan baik dan lancar, Tuan Zayn," kata Yusuf seraya menjabat tangan kanan Zayn.

"Tentu saja, Tuan Yusuf," balas Zayn.

Jabatan tangan Zayn dan Yusuf pun terlepas.

"Mari Tuan Zayn, selamat siang," pamit Yusuf.

"Selamat siang, Tuan Yusuf," balas Zayn lagi.

Riko menganggukkan kepalanya pelan, berpamitan kepada Zayn dan juga Dennis. Begitu juga dengan Dennis yang juga menganggukkan kepalanya kepada Yusuf dan Riko.

Yusuf dan Riko kemudian meninggalkan Zayn dan Dennis berdua di restoran tersebut. Setelah kepergian Yusuf dan Riko, Zayn pun kemudian kembali mendudukkan dirinya, begitu juga dengan Dennis.

Zayn tersenyum getir.

"Jangan bilang kalau gue tidak pernah memberikan kesempatan kepada laki-laki brengsek itu untuk mengakui kesalahannya," kata Zayn. "Lo juga lihat sendiri kan, Den. Laki-laki brengsek itu terlalu pengecut untuk berani mengatakan apa yang sebenarnya sudah terjadi kepada kita," lanjut Zayn.

"Hmh, mungkin saja dia merasa sungkan karena ada gue dan sekertarisnya tadi," kata Dennis, mencoba untuk berpikiran positif.

"Kalau gitu kenapa dia nggak ngajak gue untuk berbicara berdua saja, secara pribadi? Kenapa dia justru langsung berbohong dengan mudahnya seperti itu?" tanya Zayn.

Dennis terdiam, tidak tau harus mengatakan apa. Karena jujur saja, sebenarnya Dennis sendiri pun juga merasa marah dan kecewa dengan sikap pengecut dari Yusuf tadi.

"Oke. Jangan salahkan gue. Gue pasti akan membuat laki-laki brengsek itu merasakan seperti apa yang udah gue rasakan. Kehilangan adik perempuan yang sangat dia sayangi," ucap Zayn dengan serius.

"Zayn. Lo nggak akan sampai menghilangkan nyawa Yumna juga, kan?" tanya Dennis, memastikan.

Kekhawatiran terlihat dengan sangat jelas pada raut wajah Dennis saat ini. Dennis sangat hafal betul dengan tabiat dari atasan sekaligus sahabat baiknya itu.

"Kita lihat aja nanti," jawab Zayn dengan tersenyum smirk.

Terpopuler

Comments

❤️⃟Wᵃf Zeno Bachtiar◌ᷟ⑅⃝ͩ●

❤️⃟Wᵃf Zeno Bachtiar◌ᷟ⑅⃝ͩ●

yusuf hanya bisa sembunyi dari rasa bersalah. tapi kenapa tidak ingat sama sekali sm zunia apakah bnr2 tdk cinta hanya memikirkan nafsu saja

2025-04-08

0

ℛᵉˣℱᵅᵐⁱⳑʸAdel❤️⃟Wᵃf●⑅⃝ᷟ◌ͩ

ℛᵉˣℱᵅᵐⁱⳑʸAdel❤️⃟Wᵃf●⑅⃝ᷟ◌ͩ

semoga kekhawatiran mu tidak terjadi ya Dennis

2024-11-27

1

ℛᵉˣℱᵅᵐⁱⳑʸAdel❤️⃟Wᵃf●⑅⃝ᷟ◌ͩ

ℛᵉˣℱᵅᵐⁱⳑʸAdel❤️⃟Wᵃf●⑅⃝ᷟ◌ͩ

profesional ya, masalah kerjaan jangan dilibatkan dengan masalah peribadi

2024-11-27

1

lihat semua
Episodes
1 1. Kehilangan
2 2. Akar Masalah
3 3. Tidak Lengkap
4 4. Rencana Pindah ( Big Secret )
5 5. Pengecut
6 6. Mitos Persahabatan Bertiga
7 7. Penculikan
8 8. Perubahan Rencana
9 9. Ijab Kabul Dadakan
10 10. Yumna Hilang
11 11. Kabar Yang Mengejutkan
12 12. Kenyataan Pahit
13 13. Sedikit Nyaman
14 14. Mendatangi Zayn
15 15. Drama Julia
16 16. Memanfaatkan Situasi
17 17. Sebuah Pengakuan
18 18. Tidur Bersama
19 19. Permohonan Seorang Ayah
20 20. Konsekuensi
21 21. Salah Paham ( 1 )
22 22. Salah Paham ( 2 )
23 23. Salah Paham ( Lagi )
24 24. Goyah
25 25. Luluh ( Pertemuan Kembali )
26 26. Ayah Dan Bunda Tau
27 27. Nasehat Ayah Dan Bunda
28 28. Mencoba Mulai Berubah
29 29. Inisiatif Mbok Sum
30 30. Ternyata
31 31. Ponsel Baru
32 32. Ceria
33 33. Selangkah Lebih Dekat Lagi
34 34. Mimpi Buruk
35 35. Ziarah Bersama
36 36. Tiga Mobil Mencurigakan
37 37. Penyerangan
38 38. Khawatir
39 39. Penegasan
40 40. Pupus
41 41. Nyonya Amira Akhirnya Tahu
42 42. Kenyataan Yang Sebenarnya
43 43. Penjelasan Zayn ( 1 )
44 44. Penjelasan Zayn ( 2 )
45 45. Bertemu Dengan Nenek Amira
46 46. Plot Twist
47 47. Kedatangan Papa Dan Mama
48 48. Berbicara Dengan Papa
49 49. Berbicara Dengan Keluarga Yumna
50 50. Berkumpul Bersama Sahabat ( 1 )
51 51. Berkumpul Bersama Sahabat ( 2 )
52 52. Berkumpul Bersama Sahabat ( 3 )
53 53. Terima Kasih
54 54. First Kiss
55 55. Ketagihan
56 56. Penegasan Yumna
57 57. Rutinitas Baru ( Makin Berani )
58 58. Julia Kembali Berulah
59 59. Perhatian
60 60. Amarah Zayn
61 61. Perubahan Zayn
62 62. Wisuda
63 63. Zunia?
64 64. Keributan
65 65. Menguatkan
66 66. Inisiatif Mbok Sum ( Lagi )
67 67. Sebuah Titik Terang
68 68. Pillow Talk
69 69. Kesempatan Untuk Memperbaiki
70 70. Membulatkan Tekad
71 71. Ikut Melakukan Penyelidikan
72 72. Menghilangkan Penat
73 73. Terganggu = Pembalasan
74 74. Perjuangan Dimulai
75 75. Fitting Baju Pengantin
76 76. Bersekutu
77 77. Berita Mengejutkan
78 78. Pertemuan Kembali
79 79. Alasannya
80 80. Perdebatan Kecil
81 81. Perdebatan Berlanjut ( Rebutan )
82 82. Terganggu ( Lagi )
83 83. Deep Talk
84 84. Closer
85 85. Masa Tenang ( ? )
86 86. Rencana Davin Dimulai
87 87. Yumna Diculik
88 88. Menyusun Strategi
89 89. Usaha Penyelamatan
90 90. Tertangkap
91 91. Berdamai
92 92. Kelanjutan Masalah
93 93. Persiapan
94 94. Pesta Resepsi Pernikahan
95 95. Akhirnya
96 96. Usaha Belum Usai
97 97. Kejadian Tak Terduga
98 98. Kenyataan Mengejutkan
99 99. Memiliki Seutuhnya
100 100. Akhirnya Tahu
101 101. Menyusul Ke Singapura
102 102. Berkumpul Kembali ( Geng Alphabet Terakhir )
103 103. Bujukan Untuk Pulang
104 104. Interaksi Pertama
105 105. Memutuskan Pulang
106 106. Pulang
107 107. Menguji ( 1 )
108 108. Menguji ( 2 )
109 109. Menguji ( 3 )
110 110. Membaik
Episodes

Updated 110 Episodes

1
1. Kehilangan
2
2. Akar Masalah
3
3. Tidak Lengkap
4
4. Rencana Pindah ( Big Secret )
5
5. Pengecut
6
6. Mitos Persahabatan Bertiga
7
7. Penculikan
8
8. Perubahan Rencana
9
9. Ijab Kabul Dadakan
10
10. Yumna Hilang
11
11. Kabar Yang Mengejutkan
12
12. Kenyataan Pahit
13
13. Sedikit Nyaman
14
14. Mendatangi Zayn
15
15. Drama Julia
16
16. Memanfaatkan Situasi
17
17. Sebuah Pengakuan
18
18. Tidur Bersama
19
19. Permohonan Seorang Ayah
20
20. Konsekuensi
21
21. Salah Paham ( 1 )
22
22. Salah Paham ( 2 )
23
23. Salah Paham ( Lagi )
24
24. Goyah
25
25. Luluh ( Pertemuan Kembali )
26
26. Ayah Dan Bunda Tau
27
27. Nasehat Ayah Dan Bunda
28
28. Mencoba Mulai Berubah
29
29. Inisiatif Mbok Sum
30
30. Ternyata
31
31. Ponsel Baru
32
32. Ceria
33
33. Selangkah Lebih Dekat Lagi
34
34. Mimpi Buruk
35
35. Ziarah Bersama
36
36. Tiga Mobil Mencurigakan
37
37. Penyerangan
38
38. Khawatir
39
39. Penegasan
40
40. Pupus
41
41. Nyonya Amira Akhirnya Tahu
42
42. Kenyataan Yang Sebenarnya
43
43. Penjelasan Zayn ( 1 )
44
44. Penjelasan Zayn ( 2 )
45
45. Bertemu Dengan Nenek Amira
46
46. Plot Twist
47
47. Kedatangan Papa Dan Mama
48
48. Berbicara Dengan Papa
49
49. Berbicara Dengan Keluarga Yumna
50
50. Berkumpul Bersama Sahabat ( 1 )
51
51. Berkumpul Bersama Sahabat ( 2 )
52
52. Berkumpul Bersama Sahabat ( 3 )
53
53. Terima Kasih
54
54. First Kiss
55
55. Ketagihan
56
56. Penegasan Yumna
57
57. Rutinitas Baru ( Makin Berani )
58
58. Julia Kembali Berulah
59
59. Perhatian
60
60. Amarah Zayn
61
61. Perubahan Zayn
62
62. Wisuda
63
63. Zunia?
64
64. Keributan
65
65. Menguatkan
66
66. Inisiatif Mbok Sum ( Lagi )
67
67. Sebuah Titik Terang
68
68. Pillow Talk
69
69. Kesempatan Untuk Memperbaiki
70
70. Membulatkan Tekad
71
71. Ikut Melakukan Penyelidikan
72
72. Menghilangkan Penat
73
73. Terganggu = Pembalasan
74
74. Perjuangan Dimulai
75
75. Fitting Baju Pengantin
76
76. Bersekutu
77
77. Berita Mengejutkan
78
78. Pertemuan Kembali
79
79. Alasannya
80
80. Perdebatan Kecil
81
81. Perdebatan Berlanjut ( Rebutan )
82
82. Terganggu ( Lagi )
83
83. Deep Talk
84
84. Closer
85
85. Masa Tenang ( ? )
86
86. Rencana Davin Dimulai
87
87. Yumna Diculik
88
88. Menyusun Strategi
89
89. Usaha Penyelamatan
90
90. Tertangkap
91
91. Berdamai
92
92. Kelanjutan Masalah
93
93. Persiapan
94
94. Pesta Resepsi Pernikahan
95
95. Akhirnya
96
96. Usaha Belum Usai
97
97. Kejadian Tak Terduga
98
98. Kenyataan Mengejutkan
99
99. Memiliki Seutuhnya
100
100. Akhirnya Tahu
101
101. Menyusul Ke Singapura
102
102. Berkumpul Kembali ( Geng Alphabet Terakhir )
103
103. Bujukan Untuk Pulang
104
104. Interaksi Pertama
105
105. Memutuskan Pulang
106
106. Pulang
107
107. Menguji ( 1 )
108
108. Menguji ( 2 )
109
109. Menguji ( 3 )
110
110. Membaik

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!