“Cieee ada yang dianterin nih pulangnya dari kampus,” ledek Elsa kepada Ocha sambil senyum.
Ocha pun tersipu malu dengan ucapannya Elsa, karena memang benar Ocha diantar pulang oleh Dika karena angkot yang dinaiki oleh Ocha mogok kemarin.
“Kamu dapet berita dari mana sih El? Perasaan aku gak bilang apa-apa deh sama kamu," tanya Ocha.
“Emang kamu gak bilang, tapi Widia yang bilang karena kemarin dia lihat kamu di boncengin sama Dika. Yah cewek cantik seperti kamu sih gak bakalan ada yang komentar kalo kamu di boncengin Dika, tapi kalo aku sih pasti mereka gak akan terima deh ha.. ha..ha,” kata Elsa sambil tertawa.
“Mulai lagi yah,” Ocha pun ikut tertawa bersama Elsa.
Tak lama kemudian, Widia pun datang dan menghampiri Ocha lalu menarik tangan Ocha keluar dari kelas. Dengan heran ocha pun mengikuti widia.
“Ocha dengerin aku yah, kamu gak tau yah kalo aku deket sama Dika, kamu tolong dong jangan deket-deket sama Dika. Apalagi sampe dibonceng kayak kemarin,” ucap Widia kepada Ocha sambil marah dan kesal.
“Apa sih Wid, kamu itu salah faham aku cuma dianterin aja sama Dika dan itu pun kebetulan pas angkot yang aku naikin itu mogok. Kamu kenapa marah-marah, oh aku tau kamu cemburu yah aku deket sama Dika?” kata Ocha membalas perkataannya Widia.
Dengan kesal Widia pun pergi dari hadapan Ocha sambil marah-marah. Tiba-tiba Ocha merasakan pusing dikepalanya sambil memegang kepalanya.
GUBBRAAK...
Ocha pun hilang kesadarannya dan tidak ada yang tau satu orang pun karena Widia tadi membawa Ocha ke belakang kampus yang memang jarang di lewati oleh Orang.
Beberapa saat kemudian kelas pun dimulai, Elsa merasa gelisah karena sedari tadi Ocha belum balik lagi ke kelas, padahal Widia sudah ada di kelas. Mata kuliah pun dimulai tanpa Ocha.
Kemudian setelah jam mata kuliah selesai Elsa pun mencari Ocha.
“Ocha gak masuk yah Elsa?” tanya Dika kepada Elsa.
“Ocha tadi masuk cuma pas dia keluar dia gak balik lagi ke kelas,” kekhawatiran Elsa kepada Ocha begitu besar karena gak seperti biasanya Ocha seperti itu.
Lalu Dika dan Elsa pun mencari Ocha di sekitar kampus, dan akhinya mereka menemukan Ocha yang tergeletak tak sadarkan diri di belakang kampus.
Elsa pun panik lalu menghampiri Ocha dan menangis, lalu Dika dan Elsa pun membawa Ocha ke UKS.
“Pasti Ocha ini kecapean deh El makanya pingsan,” kata Dika kepada Elsa yang sedang panik.
“Aku juga yakin gitu Ka. Cha bangun dong kamu sadar dong ocha, aku mohon.” Kata Elsa.
Widia pun menyaksikan kejadian itu dan semakin marah kepada Ocha seakan Ocha tidak menghiraukan perkataannya. Padahal Ocha tidak pernah meminta agar Dika dekat dengannya dan juga Elsa.
Ocha pun sadar dari pingsannya dan kaget karena didapati Elsa dan juga Dika berada di sampingnya.
“Oooh ya ampun kalian, aku sampai kaget,” kata Ocha.
Elsa pun langsung memeluk Ocha sambil menangis dan membuat Ocha merasa tidak enak karena menurut Ocha Elsa terlalu berlebihan kepadanya.
“Udah dong Elsa jangan nangis, aku gak papa kok kan aku udah sadar,” sambil melepas pelukannya Elsa.
“Ehm makasih ya karena kalian udah bantuin aku,” kata Ocha.
“Sama-sama, lain kali kamu harus lebih memperhatikan diri kamu sendiri ya,” kata Dika lalu langsung pergi dari hadapan mereka.
Merasa aneh tapi ini sungguh nyata karena Dika begitu perhatian kepada Ocha. Elsa pun mengantarkan Ocha pulang ke rumah dan didapati mamah Ocha sudah berada di depan pintu, karena sudah diberitahu oleh Elsa lewat telepon tadi bahwa Ocha pingsan, makanya mamahnya Ocha sangat khawatir kepada Ocha dan menunggu Ocha untuk kembali.
Setibanya di rumah, Ocha langsung beristirahat di kamarnya.
“Terima kasih ya Elsa, kamu sudah mengantarkan Ocha pulang dan menjaga Ocha, kamu tunggu disini dulu yah, tante punya sesuatu buat kamu,” lalu Ibu Lina pun mengambil bingkisan untuk dibawa pulang oleh Elsa.
“Aduh tante gak usah repot-repot, aku jadi gak enak loh tante,” kata Elsa.
“Udah bawa aja yah buat kamu sama mamah kamu, dan salam buat mamah kamu yah. Oh ia lain kali kamu sama mamah kamu main kesini!” kata Ibu Lina.
“Ia tante, makasih ya tante...” Elsa pun menerima bingkisan itu dari Ibu Lina.
“Kalo gitu Elsa pamit dulu ya tante salamin ke Ocha,” kata Elsa.
“Ia elsa nanti tante sampein ke Ocha ya!” kata Mama Lina sambil senyum kepada Elsa.
Tak lama elsa pun pulang.
“Kok kamu pulang cepet El?” kata mamahnya kepada Elsa.
“Ia mah, soalnya tadi anterin Ocha pulang, jadi Elsa juga ikut pulang.”
Di rumah Dika, Dika selalu membantu kedua orang tuanya bahkan saat ini Dika pun sudah bekerja di sebuah sekolah untuk membantu papanya mengajar, kini Dika menjadi seorang guru musik di sekolah.
Selain menjadi guru musik, Dika pun menjadi ketua organisasi.
“Terima kasih ya pah karena udah bantuin Dika buat menjadi seorang guru musik di sekolah, Dika janji akan menjadi guru terbaik di sekolah,” ujar Dika kepada papahnya yang juga bekerja di sekolah menjadi seorang guru biologi.
“Ia sayang sama-sama, papah juga bangga sama kamu. Yang papah heran kenapa kamu ngambil jurusan kuliah itu bisnis, kenapa gak musik aja?”
“Ia pah, Dika tertarik untuk bisnis juga jadi Dika pilih jurusan bisnis."
Papahnya Dika sangat bangga kepada Dika, selain pintar Dika juga mandiri. Dika adalah anak paling dibanggakan dan sangat di manja tetapi Dika mampu menjadi anak yang terbaik di keluarga Pak Tio.
Tiba-tiba Ocha kefikiran soal tadi di kampus, dia sangat berhutang budi karena Dika sudah menolongnya.
“Halo El...” kata Ocha.
“Ia Cha kenapa?” tanya Elsa.
“Ko kamu langsung pulang gitu aja sih El tadi?”
“Ia sorry yah Cha soalnya aku pengen istirahat hehehe,”
“Iya udah gak papa,” kata Ocha.
“ kamu udah baikan kan cha?” tanya Elsa.
“Ya, udah kok El...” jawab Ocha.
“Ya udah deh El aku tutup ya, dah Elsa,” lalu Ocha pun menutup teleponnya.
Batin Ocha terus berkata bahwa dia harus membalas kebaikan Dika kepadanya setelah yang dilakukan Dika menolongnya tadi. Ocha pun berniat untuk membalas kebaikan Dika padanya.
Di rumah Widia, Widia marah-marah sendiri di kamarnya mengingat kejadian tadi di kampus.
“Ih sebel sebel sebel kenapa sih harus Ocha lagi Ocha lagi, kenapa gak aku coba. Lihat saja aku gak akan biarin mereka deket lagi, dan aku akan buat Dika benci sama Ocha,” Kata Widia.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 89 Episodes
Comments
@M⃠ⁿꫝieʸᵃɴᵉᵉʰʜɪᴀᴛ𓆊🎯™☂⃝⃞⃟ᶜᶠ
semangat up
2020-12-09
1
Nia Riswandi
salam sahabat Thor
2020-11-16
1
🐾Ocheng🐾
like mendarat kak 🖒😆
2020-10-08
1