Kasih Yang Tertunda

Kasih Yang Tertunda

Bab 1 Teman Baik di Hari Pertama Kuliah

Pagi yang sangat cerah menujukkan pukul 07.00 Ocha bersiap-siap untuk berangkat ke kampus.

Hari ini adalah hari yang sangat spesial baginya untuk berangkat ke kampus karena dapat belajar untuk mendapatkan ilmu untuk mengejar impiannya. Ocha mengambil Jurusan Administrasi Bisnis karena bisnis adalah hal utama baginya untuk dikembangkan, dan Ocha merasa berbakat di bidang bisnis.

“Ocha ayo sarapan dulu sayang..." teriak Ibu Lina dari luar kamar Ocha.

Ibu Lina adalah mamahnya Ocha yang selalu ada untuk Ocha dalam keadaan susah maupun senang, dan ada Mutiara serta Galang adiknya Ocha.

Tidak lama kemudian, Ocha pun keluar dari kamar dan sarapan bersama ibunya dan juga kedua adiknya.

“Ocha... kamu harus semangat ya nak, berjuang demi masa depan kamu. Mama selalu dukung kamu.” Kata Mamah Lina kepada Ocha sambil mengambilkan nasi untuk Ocha.

“Ia mah, pokoknya mamah tenang aja aku akan berjuang sekuat tenaga agar aku bisa berhasil. Oh ya mah papah udah berangkat yah?” tanya Ocha.

“Sudah sayang baru aja,” jawab Mamah Lina.

Sarapan pun selesai, Ocha pun berangkat ke kampus dengan menggunakan angkutan umum.

Ocha memang tidak punya kendaraan sendiri, tepatnya belum. Ocha gadis yang mandiri dan pekerja keras bahkan Ocha pun kuliah sambil bekerja.

1 jam kemudian, Ocha pun sampai di kampus. Jarak rumah Ocha dan kampusnya lumayan jauh makanya Ocha selalu berangkat lebih awal ke kampusnya. Ocha biasa berangkat naik angkot, kadang juga ojeg yang ada di pangkalan dekat rumahnya.

“Hai kenalin aku Elsa” Datang dari arah luar kelas.

“Hai, aku Ocha,"kata Ocha.

"Boleh aku duduk sama kamu? Kayaknya kita harus temenan deh!” kata Elsa kepada Ocha sambil tersenyum.

“Duduk aja!” jawab Ocha kepada Elsa.

Lalu Elsa pun duduk disebelah Ocha lalu mereka berbincang-bincang dengan serunya.

Tak terasa waktu pun terus bejalan sampai kelas pun dimulai.

Siang harinya mata kuliah pun berakhir, Ocha dan juga Elsa pergi ke kantin untuk makan siang. Meskipun baru pertama kenal, Ocha dan Elsa sudah seperti sahabat. Mereka sangat akrab dan terlihat bahagia.

“Aku harap kamu sama aku selalu menjadi teman baik ya!” ucap Elsa kepada Ocha.

"Aku nyaman bisa berteman sama kamu, walaupun kita baru aja kenal. Kamu gak keberatan kan kalo kita menjadi sahabat?” kata Elsa.

“Aku senang kamu mau menjadi sahabat aku, baiklah mulai sekarang kita bersahabat,” Ocha pun tersenyum karena mendapatkan teman baru yang sangat baik.

Waktu terus berjalan sampai akhirnya kelas pun berakhir. Ocha pulang dari kampus dan langsung berangkat bekerja, karena Ocha sudah mendapat izin untuk bisa bekerja sambil kuliah. Ocha bekerja menjadi koki di sebuah Restaurant.

Pagi-pagi Ocha berangkat kuliah dan sorenya bekerja sampai pukul 21.00 malam. Setiap hari kegiatan Ocha seperti itu dan dia tidak pernah mengeluh sedikitpun.

“Ocha ko tumben jam segini belum pulang?” tanya Pak Fahri papanya Ocha kepada Mamah Lina.

“Ocha biasanya pulang jam 21.00 kan pah, ini baru jam berapa baru juga jam 17.00,” jawab Mamah Lina kepada Papah Fahri.

“Oh ia ya, papa lupa mah,” kata Papah Fahri.

"Ya udah nanti kalo Ocha udah pulang kasih tau papah ya mah," kata Pak Fahri.

“Ia pah, kok tumben nanyain Ocha ada apa?” tanya Ibu Lina.

“Papah mau kasih kejutan buat Ocha,” kata Pak Fahri.

Pak Fahri pun pergi setelah berbincang dengan Ibu Lina.

“Papah nih aneh banget biasanya gak pernah kayak gitu cuek-cuek aja tapi sekarang beda gitu, seneng banget keliatannya. Emang mau kasih apa sih sama Ocha jadi penasaran deh he..he..he,” kelutus Ibu Lina sambil tersenyum setelah melihat kepergian Pak Fahri dari hadapannya.

“Udah selesai deh yeeee...” ucap Ocha karena pekerjaannya sudah selesai.

“Pesanan masih banyak kali Cha, kamu mau kemana? Udah rapi aja!” kata salah satu karyawan di Restaurant tersebut.

Memang sih Ocha adalah karyawan terbaik di Restaurant tersebut sampai-sampai jika pekerjaannya sudah selesai, dia dibolehkan untuk pulang. Bahkan bulan depan Ocha akan diangkat menjadi kasir dan bukan koki lagi. Betapa bahagianya Ocha karena dia dipercaya untuk bekerja disana.

“Kakak udah pulang, kakak pasti cape ya pulang kuliah langsung berangkat bekerja?” kata Mutiara kepada Ocha.

“Apa sih kamu Tiara, kakak gak pernah cape kok, oh ia kamu gimana sekolahnya?” tanya Ocha.

“Udah deh kakak gak usah mengalihkan pembicaraan."

“Beneran, kakak gak cape kenapa kamu kok nanya gitu?” kata Ocha.

“Gak papa sih kak. Kak udah ditungguin tuh sama papah, sama mamah dan juga Galang” Kata Mutiara.

Lalu Mutiara dan Ocha pun masuk ke dalam dan berkumpul bersama.

“Papah bangga sama kamu Ocha, papah sangat senang karena kamu bisa kuliah dan mendapatkan Beasiswa untuk memenuhi cita-cita kamu,” ucap Pak Fahri kepada Ocha.

“Ia pah, ini juga berkat papah, mamah dan semuanya. Makanya Ocha bisa mendapatkan Beasiswa ini,” senyum ocha mengembang sambil memeluk mamah dan papanya.

“Papah punya hadiah buat kamu sayang, coba deh lihat!” Pak Fahri pun memberikan bungkusan hadiah kepada Ocha.

“Waaaahh ini apa pah?” Ocha pun menerima bungkusan hadiah tesebut lalu membuka hadiah tersebut.

“Waaaw pah ini tas, bagus banget Ocha suka deh. Papah makasih ya tasnya."

“Kamu suka?” tanya Pak Fahri kepada Ocha.

“Suka banget pah, makasih ya pah, papah baik deh.” kata Ocha.

“Kamu tuh bisa aja deh Ocha. Ia sama-sama sayang,” jawab Pak Fahri.

“Cieee dapat tas baru dari papah,” ledek Galang kepada Ocha sambil ketawa-ketawa.

“Biarin aja, kasian deh gak dapet hadiah dari papah,” Ocha pun membalas ledekan dari Galang.

Malam harinya Elsa pun menelpon Ocha.

“Halo Cha, aku kesel deh kesel banget Ocha,” Kata Elsa.

“Loh kesel kenapa Elsa kamu kok bisa sekesel ini?” tanya Ocha.

“Pokoknya aku kesel, besok kamu harus dengerin curhatan aku oke!" kata Elsa.

“Oke Elsa, aku siap mendengar curhatan kamu, sekarang udah malam kamu harus istirahat oke” suruh Ocha kepada Elsa karena Ocha pun sudah mengantuk, Melihat waktu sudah larut.

“Janji ya Ocha kamu harus dengerin aku, gak pake enggak!" kata Elsa.

“Ia Elsa, udah yah daaaaahhh," kata Ocha.

Ocha pun menutup telpon dari Elsa karena memang sudah terlalu larut untuk mengobrol, Yang ada besok malah kesiangan untuk masuk kelas dan akan kena hukuman dan itu tidak akan pernah terjadi.

Senyum Ocha mengembang, karena mendapatkan hadiah yang sangat bagus dari papahnya hari ini. Rencana dinaikan jabatan oleh Bosnya dan Ocha bahagia karena mempunyai keluarga yang lengkap dan juga hangat. Selain didalam keluarga, kini Ocha mendapatkan teman baru di kampusnya. Elsa akan menjadi sahabatnya dan bahkan seterusnya. Karena persahabatan mereka sangat erat dan akan terus seperti itu dimulai dari hari ini.

Terpopuler

Comments

Elis

Elis

Aku baru mampir nih.. Maaf ya thor telat..


Udah like sama rate 5 juga.. Semangat teruss🤗🤗

2020-12-09

1

Euis Teuki

Euis Teuki

asyik...
punya sahabat

author "wedding dress" mampir nih
aku udah like
sesama author saling dukung 😉

2020-12-09

1

Wulandari

Wulandari

likee 😍😍

2020-12-05

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Teman Baik di Hari Pertama Kuliah
2 Bab 2 Kekesalan Elsa
3 Bab 3 Dia Datang
4 Bab 4 Hilang Kesadaran
5 Bab 5 Keributan
6 Bab 6 Revisi
7 Bab 7 Ungkapan
8 Bab 8 Terlambat
9 Bab 9 Berharap
10 Bab 10 Rencana Jahat Widia
11 Bab 11 Salah Faham
12 Bab 12 Kecewa dan Amarah
13 Bab 13 Tunangan
14 Bab 14 Kelulusan
15 Bab 15 Perpisahan
16 Bab 16 Pindahan
17 Bab 17 Pengakuan
18 Bab 18 Pencarian
19 Bab 19 Sakit
20 Bab 20 Semangat Baru
21 Bab 21 Pada Akhirnya
22 Bab 22 Pembicaraan
23 Bab 23 Reuni
24 Bab 24 Pamitan
25 Bab 25 Dekat Kembali
26 Bab 26 Bekerja Kembali
27 Bab 27 Mengunjungi
28 Bab 28 Jalan dan Belanja
29 Bab 29 Membantu Untuk Beberapa Hari
30 Bab 30 Disa Hilang
31 Bab 31 Dibalik Kebaikan
32 Bab 32 Ketemu
33 Bab 33 Pulang
34 Bab 34 Widia Kembali Mengejar Dika
35 Bab 35 Terbongkar
36 Bab 36 Maaf
37 Bab 37 Menyatakan Perasaan
38 Bab 38 Kecelakaan
39 Bab 39 Koma
40 Bab 40 Ancaman Ibu Nita
41 Bab 41 Incaran Heln
42 Bab 42 Siuman
43 Bab 43 Pilihan
44 Bab 44 Gagal Lagi
45 Bab 45 Membantu Heln
46 Bab 46 Hanya Kamu
47 Bab 47 Ocha Sakit
48 Bab 48 Merawat
49 Bab 49 Berusaha
50 Bab 50 Serba Salah
51 Bab 51 Pada Kenyataannya
52 Bab 52 Tersembunyi
53 Bab 53 Siapa Pelakunya
54 Bab 54 Apa?
55 Bab 55 Akhirnya Kamu Dalam Genggamanku
56 Bab 56 Kejadian
57 Bab 57 Ini Sulit Untukku
58 Bab 58 Berusaha
59 Bab 59 Dapat
60 Bab 60 Bimbang
61 Bab 61 Menunggu
62 Bab 62 Persiapan Hati (1)
63 Bab 63 Persiapan Hati (2)
64 Bab 64 Sekarang Waktunya
65 Bab 65 Kamu harus tau
66 Bab 66 Cemburu
67 Bab 67 Masih
68 Bab 68 Masa Lalu Itu
69 Bab 69 Kebakaran
70 Bab 70 Tidak Bertemu Beberapa hari
71 Bab 71 Tamparanmu Itu Loh
72 Bab 72 Akibat Terlalu Lelah
73 Bab 73 Diabaikan Bukan Berarti Tak Sayang
74 Bab 74 Keukeuh Banget Sih
75 Bab 75 Martabak dan Sate
76 Bab 76 Hari Yang Ditunggu-tunggu
77 Bab 77 Hari ini ke Jakarta, Besok?
78 Bab 78 Gak Bisa Bohong Deh Pokoknya
79 Bab 79 Widia Kembali
80 Bab 80 Ada Apa Ya?
81 Bab 81 Dia Kembali Juga.
82 Bab 82 Ketahuan Selingkuh
83 Bab 83 Kepergok
84 Bab 84 Penasaran
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89 Episode Terakhir
Episodes

Updated 89 Episodes

1
Bab 1 Teman Baik di Hari Pertama Kuliah
2
Bab 2 Kekesalan Elsa
3
Bab 3 Dia Datang
4
Bab 4 Hilang Kesadaran
5
Bab 5 Keributan
6
Bab 6 Revisi
7
Bab 7 Ungkapan
8
Bab 8 Terlambat
9
Bab 9 Berharap
10
Bab 10 Rencana Jahat Widia
11
Bab 11 Salah Faham
12
Bab 12 Kecewa dan Amarah
13
Bab 13 Tunangan
14
Bab 14 Kelulusan
15
Bab 15 Perpisahan
16
Bab 16 Pindahan
17
Bab 17 Pengakuan
18
Bab 18 Pencarian
19
Bab 19 Sakit
20
Bab 20 Semangat Baru
21
Bab 21 Pada Akhirnya
22
Bab 22 Pembicaraan
23
Bab 23 Reuni
24
Bab 24 Pamitan
25
Bab 25 Dekat Kembali
26
Bab 26 Bekerja Kembali
27
Bab 27 Mengunjungi
28
Bab 28 Jalan dan Belanja
29
Bab 29 Membantu Untuk Beberapa Hari
30
Bab 30 Disa Hilang
31
Bab 31 Dibalik Kebaikan
32
Bab 32 Ketemu
33
Bab 33 Pulang
34
Bab 34 Widia Kembali Mengejar Dika
35
Bab 35 Terbongkar
36
Bab 36 Maaf
37
Bab 37 Menyatakan Perasaan
38
Bab 38 Kecelakaan
39
Bab 39 Koma
40
Bab 40 Ancaman Ibu Nita
41
Bab 41 Incaran Heln
42
Bab 42 Siuman
43
Bab 43 Pilihan
44
Bab 44 Gagal Lagi
45
Bab 45 Membantu Heln
46
Bab 46 Hanya Kamu
47
Bab 47 Ocha Sakit
48
Bab 48 Merawat
49
Bab 49 Berusaha
50
Bab 50 Serba Salah
51
Bab 51 Pada Kenyataannya
52
Bab 52 Tersembunyi
53
Bab 53 Siapa Pelakunya
54
Bab 54 Apa?
55
Bab 55 Akhirnya Kamu Dalam Genggamanku
56
Bab 56 Kejadian
57
Bab 57 Ini Sulit Untukku
58
Bab 58 Berusaha
59
Bab 59 Dapat
60
Bab 60 Bimbang
61
Bab 61 Menunggu
62
Bab 62 Persiapan Hati (1)
63
Bab 63 Persiapan Hati (2)
64
Bab 64 Sekarang Waktunya
65
Bab 65 Kamu harus tau
66
Bab 66 Cemburu
67
Bab 67 Masih
68
Bab 68 Masa Lalu Itu
69
Bab 69 Kebakaran
70
Bab 70 Tidak Bertemu Beberapa hari
71
Bab 71 Tamparanmu Itu Loh
72
Bab 72 Akibat Terlalu Lelah
73
Bab 73 Diabaikan Bukan Berarti Tak Sayang
74
Bab 74 Keukeuh Banget Sih
75
Bab 75 Martabak dan Sate
76
Bab 76 Hari Yang Ditunggu-tunggu
77
Bab 77 Hari ini ke Jakarta, Besok?
78
Bab 78 Gak Bisa Bohong Deh Pokoknya
79
Bab 79 Widia Kembali
80
Bab 80 Ada Apa Ya?
81
Bab 81 Dia Kembali Juga.
82
Bab 82 Ketahuan Selingkuh
83
Bab 83 Kepergok
84
Bab 84 Penasaran
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89 Episode Terakhir

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!