Bab 2 Kekesalan Elsa

Keesokan harinya, Ocha pun berangkat kuliah pagi sekali karena Elsa meminta untuk datang pagi.

Sesampainya di kampus, Ocha langsung masuk kelas untuk menemui Elsa kemudian langsung duduk di sebelah Elsa.

"Kamu kenapa? Harusnya kamu senang dan gak sedih apalagi kesel gitu, ada apa sih Elsa masa hari pertama masuk kampus kamu kesel gitu?" kata Ocha.

"Ochaaa, kamu harus dengerin curhatan aku ya. Masa aku dijodohin sama papa aku, aku kan masih mau kuliah dan ngejar impianku Cha," kata Elsa sambil meremas tangannya Ocha.

"Aww, sakit tau El ya ampun kamu kan bisa tolak perjodohan itu, bahkan kalo kamu suka ya kamu bisa terima perjodohan itu kan El," jawab Ocha sambil mengelus tangannya yang diremas Elsa tadi.

"Aku akan tolak perjodohan itu, kesel tau Cha," gerutu Elsa kepada Ocha.

Elsa pun terus curhat kepada Ocha sambil kesal, tak lama kemudian Ibu Sinta pun datang dan memulai mata kuliah pagi ini.

Semua Mahasiswa dan Mahasiswi sangat bersemangat mengikuti mata kuliah ini yaitu Mata Kuliah Bisnis. Semua Mahasiswa dan Mahasiswi di kelas ini menyukainya bahkan ada yang sudah mempunyai Bisnis sendiri, menjadi karyawan dan bahkan ada yang mempunyai Bisnis Online sendiri.

Sedangkan Ocha masih bekerja di salah satu Restaurant. Walaupun begitu, Ocha tetap bersemangat.

Mata kuliah pertama pun selesai, Elsa dan Ocha pergi ke perpusatakaan untuk menyelesaikan tugas yang di berikan Ibu Sinta, membuat Karya Ilmiah.

"Aku dengar besok akan ada Mahasiswa baru yah? Katanya dia pinter loh bahkan dia juga disukai banyak wanita," celetuk Elsa kepada Ocha.

Ocha memang selalu cuek dan tidak terlalu memperhatikan hal yang membuat dia tidak begitu penting, sampai Elsa bicara tentang Mahasiswa baru pun Ocha tidak terlalu memperhatikannya.

"Ochaaa ... " satu geplakan mendarat di bahunya Ocha.

"Elsa, aku lagi serius aku gak mau di ganggu kalo lagi buat tugas," kata Ocha.

"Aku ngerti Ocha tapi kamu harus denger dong, kamu...." kata Elsa.

"Syuuut.. berisik tau El ini di perpustakaan,"

" Oh ia sorry."

Elsa orang yang sangat aktif, dia selalu ribut sendiri. Elsa sangat ramah bahkan dia selalu ada untuk Ocha di kampus, keakraban Ocha dan Elsa mengundang keirian bagi sebagian Mahasiswi lainnya.

Mereka juga memiliki tujuan yaitu rebutan ingin dekat dengan Ocha dan juga Elsa.

Kekesalan Elsa pun secara perlahan hilang, karena Ocha yang telah menghibur Elsa dan membuat hati Elsa kembali tenang.

Jam menunjukkan pukul 11.00 Ocha dan Elsa masih tetap di dalam perpustakaan berkutat dengan tugasnya.

"Ocha kita mau disini sampai kapan? Pulang yuk" ajak Elsa.

"Sebentar lagi Elsa, oh ia kamu udah selesai?" tanya Ocha.

"Belum Cha," jawab Elsa sembari malas.

Tak lama kemudian Ocha dan Elsa pun keluar dari perpustakaan sembari membawa gulungan tugas dan tumpukan buku untuk mengerjakan tugasnya di rumah.

" Kamu pulang mau naik apa Cha? Angkutan lagi?" tanya Elsa.

"Ia," jawab Ocha singkat saat Elsa menanyakannya.

"Pulang bareng aku aja yuk Cha, aku anterin kamu sampe rumah dan mulai sekarang aku jemput kamu juga ya, boleh ya Cha boleh ya," bujuk Elsa kepada Ocha sambil memasang wajah memelasnya agar diizinkan menjemput dan mengantarnya pulang.

"Enggak, gak usah, aku gak mau nyusahin kamu. Kamu juga pasti ada kegiatan kan selain antar jemput aku?" kata Ocha.

"Kegiatanku hanya di rumah dan tidak pergi kemana-mana," jawab Elsa.

Elsa terus saja memaksa Ocha agar mendapatkan izin sampai akhirnya Ocha mengizinkan Elsa untuk mengantarnya pulang.

"Hanya untuk hari ini saja ya Elsa," tegas Ocha kepada Elsa.

"Ok deh aku setuju." Jawab Elsa.

Akhirnya mereka berdua pergi dan Elsa mengantar Ocha pulang, dan sesampainya di rumah Ocha , Elsa pun masuk ke rumahnya Ocha dan makan siang bersama dengan keluarga Ocha.

Walaupun Elsa baru saja bertemu dengan keluarga Ocha, tetapi Elsa sudah akrab dengan keluarga Ocha apalagi mamanya Ocha. Keakraban mereka dimulai sekarang dan tidak ada kata, mamanya Ocha langsung menganggap Elsa sudah seperti anaknya sendiri.

"Cha aku pulang dulu yah, ehm tante makasih ya tan, tante baik banget deh," kata Elsa sambil senyum, Elsa pun bersalaman kepada mamanya Ocha.

"Ia kamu hati-hati ya pulangnya Elsa, jangan bosen-bosen kesini yah," kata Mamah Lina kepada Elsa.

"Ia tante gak bakalan aku bosen deh pokoknya!" kata Elsa.

Lalu Elsa pun pulang.

"Mamah senang sekali Ocha, kamu bisa berteman baik dengan Elsa. Mamah harap kamu bisa bersama Elsa terus ya," kata Ibu Lina sambil mengusap pundaknya Ocha.

"Ia mah Ocha juga berharap seperti itu," kata Ocha.

Seperti biasa Ocha berangkat bekerja dengan senangnya, Ocha bekerja dengan penuh semangat apalagi dia akan di angkat jabatannya oleh bosnya itu.

Mengundang kebahagiaan keluarga Ocha, tak hanya itu Mutiara dan Galang pun akan segera lulus dari sekolah SMP nya.

Setelah selesai bekerja, Ocha langsung pulang dan mengerjakan tugasnya sehingga tugas Karya Ilmiahnya sebagian sudah hampir selesai.

"Kak Ocha ayo kita makan malam," kata Mutiara sambil membuka pintu kamarnya Ocha.

Tak lama Ocha pun turun dari kamarnya dan makan malam bersama keluarganya.

Tiba-tiba Galang memecahkan keheningan.

"Mah, pah minggu depan Galang ada lomba basket di sekolah, mamah sama papah bisa dateng kan ke acara Galang?" kata Galang kepada mama dan papahnya.

"Tentu dong Galang, papah senang sekali dan papa akan datang ke acara itu, kamu harus lebih giat lagi latihannya supaya kamu bisa menang," ucap papanya Galang.

"Ia dong pah, Galang akan berusaha, supaya Galang bisa menang," tekad Galang.

Makan malam pun selesai dan keluarga Pak Fahri pun berkumpul di ruang keluarga bersama sambil berbincang-bincang.

Mutiara sedang asik bermain game di hp milik Ocha. Mutiara pun baru tersadar ia ada tugas dari sekolah dan harus segera di kumpulkan besok pagi.

Lalu Mutiara pun pergi ke kamar dan menyelesaikan tugas dari sekolahnya.

Barengan dengan itu, semua keluarga Pak Fahri pun ikut istirahat.

Pagi harinya di rumah Elsa

"Elsaa..." teriak Ibu Opi, yang tak lain adalah mamahnya.

Karena mamahnya juga bekerja di sebuah butik miliknya, maka Elsa harus bangun pagi karena sebelum ke kampus, Elsa harus mengantar mamahnya ke butik.

Sehari-hari sepulang dari kampus, Elsa selalu membantu mamahnya di butik dan terkadang membantu papahnya di perusahaan milik papahnya.

"Aduh aduh jam segini baru bangun, mending setelah ini kamu ikut papah yuk ke kantor bantuin papah," kata Pak Evan kepada Elsa.

"Apa? Gak bisa dong pah, Elsa harus anterin mamah ke butik, papah ini!" kata mamahnya Elsa.

Rebutan Elsa pun dimulai karena mamah dan papahnya Elsa selalu tidak mau kalah dan selalu ingin bareng dengan Elsa.

"Aduh mah, pah gak usah ribut kayak gini dong, Elsa hari ini ada kelas. Hari ini gak akan anterin mamah atau pun ikut papah ke kantor... udah ah Elsa mau siap-siap dulu!" Kata Elsa sembari siap-siap untuk pergi ke kampus.

Terpopuler

Comments

Fira Ummu Arfi

Fira Ummu Arfi

lanjutttt lagiiiiii kak 😁

tinggalin jejak jg di Novelku yaa ASIYAH AKHIR ZAMAN 🥰

2021-09-22

0

Ferly Ina

Ferly Ina

saya mampir lg kaa bawa like + vote dan komen....

semangat trs thor 😊

2021-01-06

0

Elis

Elis

Lanjutt baca nihh😍😍

2020-12-13

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Teman Baik di Hari Pertama Kuliah
2 Bab 2 Kekesalan Elsa
3 Bab 3 Dia Datang
4 Bab 4 Hilang Kesadaran
5 Bab 5 Keributan
6 Bab 6 Revisi
7 Bab 7 Ungkapan
8 Bab 8 Terlambat
9 Bab 9 Berharap
10 Bab 10 Rencana Jahat Widia
11 Bab 11 Salah Faham
12 Bab 12 Kecewa dan Amarah
13 Bab 13 Tunangan
14 Bab 14 Kelulusan
15 Bab 15 Perpisahan
16 Bab 16 Pindahan
17 Bab 17 Pengakuan
18 Bab 18 Pencarian
19 Bab 19 Sakit
20 Bab 20 Semangat Baru
21 Bab 21 Pada Akhirnya
22 Bab 22 Pembicaraan
23 Bab 23 Reuni
24 Bab 24 Pamitan
25 Bab 25 Dekat Kembali
26 Bab 26 Bekerja Kembali
27 Bab 27 Mengunjungi
28 Bab 28 Jalan dan Belanja
29 Bab 29 Membantu Untuk Beberapa Hari
30 Bab 30 Disa Hilang
31 Bab 31 Dibalik Kebaikan
32 Bab 32 Ketemu
33 Bab 33 Pulang
34 Bab 34 Widia Kembali Mengejar Dika
35 Bab 35 Terbongkar
36 Bab 36 Maaf
37 Bab 37 Menyatakan Perasaan
38 Bab 38 Kecelakaan
39 Bab 39 Koma
40 Bab 40 Ancaman Ibu Nita
41 Bab 41 Incaran Heln
42 Bab 42 Siuman
43 Bab 43 Pilihan
44 Bab 44 Gagal Lagi
45 Bab 45 Membantu Heln
46 Bab 46 Hanya Kamu
47 Bab 47 Ocha Sakit
48 Bab 48 Merawat
49 Bab 49 Berusaha
50 Bab 50 Serba Salah
51 Bab 51 Pada Kenyataannya
52 Bab 52 Tersembunyi
53 Bab 53 Siapa Pelakunya
54 Bab 54 Apa?
55 Bab 55 Akhirnya Kamu Dalam Genggamanku
56 Bab 56 Kejadian
57 Bab 57 Ini Sulit Untukku
58 Bab 58 Berusaha
59 Bab 59 Dapat
60 Bab 60 Bimbang
61 Bab 61 Menunggu
62 Bab 62 Persiapan Hati (1)
63 Bab 63 Persiapan Hati (2)
64 Bab 64 Sekarang Waktunya
65 Bab 65 Kamu harus tau
66 Bab 66 Cemburu
67 Bab 67 Masih
68 Bab 68 Masa Lalu Itu
69 Bab 69 Kebakaran
70 Bab 70 Tidak Bertemu Beberapa hari
71 Bab 71 Tamparanmu Itu Loh
72 Bab 72 Akibat Terlalu Lelah
73 Bab 73 Diabaikan Bukan Berarti Tak Sayang
74 Bab 74 Keukeuh Banget Sih
75 Bab 75 Martabak dan Sate
76 Bab 76 Hari Yang Ditunggu-tunggu
77 Bab 77 Hari ini ke Jakarta, Besok?
78 Bab 78 Gak Bisa Bohong Deh Pokoknya
79 Bab 79 Widia Kembali
80 Bab 80 Ada Apa Ya?
81 Bab 81 Dia Kembali Juga.
82 Bab 82 Ketahuan Selingkuh
83 Bab 83 Kepergok
84 Bab 84 Penasaran
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89 Episode Terakhir
Episodes

Updated 89 Episodes

1
Bab 1 Teman Baik di Hari Pertama Kuliah
2
Bab 2 Kekesalan Elsa
3
Bab 3 Dia Datang
4
Bab 4 Hilang Kesadaran
5
Bab 5 Keributan
6
Bab 6 Revisi
7
Bab 7 Ungkapan
8
Bab 8 Terlambat
9
Bab 9 Berharap
10
Bab 10 Rencana Jahat Widia
11
Bab 11 Salah Faham
12
Bab 12 Kecewa dan Amarah
13
Bab 13 Tunangan
14
Bab 14 Kelulusan
15
Bab 15 Perpisahan
16
Bab 16 Pindahan
17
Bab 17 Pengakuan
18
Bab 18 Pencarian
19
Bab 19 Sakit
20
Bab 20 Semangat Baru
21
Bab 21 Pada Akhirnya
22
Bab 22 Pembicaraan
23
Bab 23 Reuni
24
Bab 24 Pamitan
25
Bab 25 Dekat Kembali
26
Bab 26 Bekerja Kembali
27
Bab 27 Mengunjungi
28
Bab 28 Jalan dan Belanja
29
Bab 29 Membantu Untuk Beberapa Hari
30
Bab 30 Disa Hilang
31
Bab 31 Dibalik Kebaikan
32
Bab 32 Ketemu
33
Bab 33 Pulang
34
Bab 34 Widia Kembali Mengejar Dika
35
Bab 35 Terbongkar
36
Bab 36 Maaf
37
Bab 37 Menyatakan Perasaan
38
Bab 38 Kecelakaan
39
Bab 39 Koma
40
Bab 40 Ancaman Ibu Nita
41
Bab 41 Incaran Heln
42
Bab 42 Siuman
43
Bab 43 Pilihan
44
Bab 44 Gagal Lagi
45
Bab 45 Membantu Heln
46
Bab 46 Hanya Kamu
47
Bab 47 Ocha Sakit
48
Bab 48 Merawat
49
Bab 49 Berusaha
50
Bab 50 Serba Salah
51
Bab 51 Pada Kenyataannya
52
Bab 52 Tersembunyi
53
Bab 53 Siapa Pelakunya
54
Bab 54 Apa?
55
Bab 55 Akhirnya Kamu Dalam Genggamanku
56
Bab 56 Kejadian
57
Bab 57 Ini Sulit Untukku
58
Bab 58 Berusaha
59
Bab 59 Dapat
60
Bab 60 Bimbang
61
Bab 61 Menunggu
62
Bab 62 Persiapan Hati (1)
63
Bab 63 Persiapan Hati (2)
64
Bab 64 Sekarang Waktunya
65
Bab 65 Kamu harus tau
66
Bab 66 Cemburu
67
Bab 67 Masih
68
Bab 68 Masa Lalu Itu
69
Bab 69 Kebakaran
70
Bab 70 Tidak Bertemu Beberapa hari
71
Bab 71 Tamparanmu Itu Loh
72
Bab 72 Akibat Terlalu Lelah
73
Bab 73 Diabaikan Bukan Berarti Tak Sayang
74
Bab 74 Keukeuh Banget Sih
75
Bab 75 Martabak dan Sate
76
Bab 76 Hari Yang Ditunggu-tunggu
77
Bab 77 Hari ini ke Jakarta, Besok?
78
Bab 78 Gak Bisa Bohong Deh Pokoknya
79
Bab 79 Widia Kembali
80
Bab 80 Ada Apa Ya?
81
Bab 81 Dia Kembali Juga.
82
Bab 82 Ketahuan Selingkuh
83
Bab 83 Kepergok
84
Bab 84 Penasaran
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89 Episode Terakhir

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!