Waktu itu masih pagi, Bu Rahayu menyuruh kami untuk pergi ke laboratorium Biologi. Yulia, Zakia, Aldo dan Noval segera berjalan ke lab juga masih kosong, kami paling awal menjadi orang pertama berada dalam ruangan. Kebetulan waktu itu pelajaran biologi menjadi pelajaran pertama, di adakannya di laboratorium.
Dari awal menginjakkan kaki di laboratorium, Yulia sudah merasakan ada yang aneh, terutama di pojok ruangan. Beberapa kali yulia merasa kalau di dalamnya seperti ada “aktifitas”, ketika ruangan masih sepi. Begitu juga dengan pagi itu, ketika yulia pertama masuk ke ruangan sudah merasakan ada yang aneh. Yulia berhenti sejenak, Kalian tidak merasakan aneh? Yulia bertanya kepada teman-temannya yang lebih dahulu melangkah ke dalam laboratorium. Semua sahabatnya kebingungan.
"Enggak" Zakia.
Hal pertama yang yulia lakukan adalah menyalakan lampu laboratorium, yang saklar nya berada gak jauh dari pintu masuk. Setelah lampu menyala, barulah ruangan menjadi terang, tapi tetap masih seperti malam karena di luar cukup gelap akibat cuaca mendung.
Yulia Berjalan ke sudut ruangan untuk menaruh tas, pada akhirnya Yulia harus lewat lemari yang ada di sampingnya, saat itu gak terjadi apa-apa. Tetapi, ketika tas sudah berada di atas meja, Yulia mendengar suara di dalam lemari tersebut.
“Trak, trak, trak, trak” Kira-kira seperti itu lah bunyinya.
“Suara apa barusan?” Pertanyaan itu yang ada di dalam benak Yulia.
Kemudian hening, gak terdengar apa-apa lagi, namun gw terus memperhatikan lemari di laboratorium. Beberapa saat lamanya yulia masih berdiri diam, sampai akhirnya bunyi itu muncul lagi.
“Trak, trak, trak, trak,”
Lalu datang Zakia memukul pundak Yulia dari belakang. "Yul loh kenapa?" Zakia kebingungan. Seketika itu pula Yulia merinding, perasaan tiba-tiba jadi gak enak. Langsung ambil langkah cepat ke luar ruangan, gak mau menuruti penasaran, rasa takutlah yang menang kali ini.
Di luar Yulia bertemu Bu Sri, Yul ayo masuk sudah jam tujuh pagi, teman-teman siswa siswi mulai berdatangan, sekolah berangsur ramai.
Di tengah-tengah pelajaran, suara itu muncul lagi. Awalnya yulia kembali mengarahkan pandangan ke lemari, tapi setelah ke berapa kali bunyi itu terdengar Yulia memutuskan untuk mengabaikannya.
“Trak, trak, trak, trak"
Bu Sri yang waktu itu sedang mengajar di depan kelas seperti gak mendengar apa-apa, mungkin karena bunyi itu terlalu kecil. Tapi harusnya beliau mendengar juga, karena jarak mejanya gak jauh lemari.
“Trak, trak, trak, trak, trak..”
Entah untuk yang ke berapa kali suara itu muncul lagi, Yulia yang awalnya cuek jadi terkesiap ketika melihat Aldo yang duduk persis di sebelah, seperti mendengar juga suara itu, dia langsung memperhatikan lemari di depan laboratorium.
“Lo denger do?” Tanya gw pelan.
“Iya Yul ” Jawab Aldo
Ah syukurlah, ternyata gw gak halu, suara itu memang benar ada.
“Suara apa ya itu?” Tanya Yulia lagi.
“Gak tau, udahlah cuekin aja.” Jawab Aldo.
Kegiatan belajar lalu berlanjut, sesekali suara itu muncul lagi dan lagi, sampai pelajaran selesai. Sekitar jam 10 pagi pelajaran selesai, setelahnya kami langsung pulang ke kelas. Tapi, ketika sudah di pertengahan jalan, Yulia baru sadar kalau dompet ketinggalan di laboratorium Biologi. Yulia terpaksa harus balik lagi, harus ambil dompet itu.
Hingga akhirnya gw sampai juga di lab biologi. Sudah sepi, sama sekali gak ada orang ruangan kosong. Gak buang waktu lagi, langsung menuju meja tempat gw belajar tadi. Dompet masih ada di mejanya, Yulia langsung meraihnya lalu memasukkannya ke dalam tas. Pada saat itulah gw mendengar suara itu lagi..
"Trak, trak, trak, trak"
Duh, kenapa ada bunyi itu lagi sih. Kali ini suaranya terdengar cukup keras, agak mengagetkan. Reflek Yulia langsung melihat ke lemari, lalu terdiam sambil terus menatap, ada yang aneh, ada yang beda dari biasanya.
Ternyata pintu lemari sedikit terbuka, ada celah kecil, tapi gw tetap gak bisa melihat ke dalamnya. Penasaran, cemas, takut, bercampur aduk seketika perlahan Yulia melangkah mendekati lemari.
"Trak, trak, trak, trak,"
Kedengaran lagi, kali ini suaranya lebih keras, karena pintu dalam keadaan terbuka lebar.
Seketika itu juga mata gw mencari sumber suara. Dalam lemari keadaan gelap, tumpukan kardus berdebu. Semakin berani, gw terus memperbesar celah pintu lemari membukanya lebar-lebar. Benda-benda perlengkapan lab tergeletak di dalam lemari, beberapa di antaranya tertutup debu yang gak terlalu tebal. Udara pengap menyeruak keluar, terhisap indera penciuman muncul tikus-tikus yang mengangetkan.
Di titik itu Yulia mulai sedikit lega, karena hanya seekor tikus tidak menemukan hal yang menyeramkan. Akhirnya Yulia berlari kencang ke luar ruangan.
"Kenapa gw tiba-tiba lari ketakutan?" Yulia yang ngos-ngosan.
"Lo kenapa Yul?" Zakia.
"Gpp kok"Yulia tadi lihat tikus.
"Tikus aja loh takut Yul! Mau ke kantin gak?" Zakia yang menggelengkan kepalanya.
"Ayo" Yulia meletakan bukunya di atas meja
DI KANTIN
Mereka makan bersama Aldo, Noval, Zakia dan Yulia.
"Coba, kalau ada Adelia pasti kita udah makan gratis!" ucap Noval berpostur gendut.
"Ust... Orang sudah gak ada kok masih aja di omongin" Zakia menegur Noval.
"Nih kikil buat loh buat tambah montok"Aldo yang makan bakso memberikan kikil ke Noval
"Wah ini baru sahabat gw" Noval yang semakin lahap makan.
Denger-denger dulu waktu gw di kelas satu dan sekarang gw udah kelas tiga, ada yang gantung diri loh di sekolah kita gak tau deh, beneran di bunuh atau gantung diri. Dia juga ngajak teman-teman nya loh. "Serem serem" Untung kita bukan temannya. Kematian Nabila sudah jadi buah bibir sekolah.
"Ngomongin apa sih" Zakia mendengar percakapan kakak kelasnya.
"Paling juga, mau nakuti- nakuti" Yulia.
"Iya masa iya sih? Setiap pagi kan sekolah selalu membacakan Al-Qur'an" Aldo yang selesai makan.
Yuk buruan, kita ke kelas noval tetap aja asik makan sampai mereka tidak sadar.
"Tunggu woy!" ucap Noval berteriak sahabat- sahabatnya yang meninggalkannya sambil meminum kuah bakso.
Di tengah perjalanan, Aldo, Zakia, Noval, dan Yulia berjalan menuju lorong untuk masuk ke dalam kelas. Tidak sengaja Yulia mendengar suara "Minta Tolong"
"Tolong aku, Tolong aku, Tolong aku".
Yulia berhenti sejenak lalu mengikuti suara itu dengan perlahan-lahan. Yulia melihat kelas 11 yang dulunya di tepati oleh Nabila dan Anggi kelas lamanya, pintunya tertutup sangat rapat dan tergembok. Yulia yang penasaran melihat dari kaca, gak ada satupun siswa-siswi yang berada di sana.
"Sepertinya gw pernah kesini?" Yulia yang kebingungan. Tapi kapan ya?
"Dor" Zakia menepuk pundak Yulia yang membuat dia kaget.
"Gw cariin loh kemana? Buruan udah masuk kelas" merekapun pergi meninggalkan kelas itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 39 Episodes
Comments