Bab 2 Pertemuan Pertama

Dengan terpaksa akhirnya Harris mengikuti saran kedua temannya. Setelah dari cafe ia pergi mengendarai mobilnya, menuju ke tempat perjodohan yang sudah ibunya atur. Harris pun sampai lebih dulu disana. Setelah melihat jam tangannya, ternyata ia tiba satu jam lebih awal, kebetulan sekali restoran tempat perjodohan tidak lah jauh dari cafe tempat ia bertemu dengan Theo dan Rendy.

Dengan langkah berat Harris memasuki ruang restoran sky lounge, tempat untuk kencan buta malam ini. Restoran yang terkenal viral akan suasana romantisnya. Berdiri kokoh di lantai 25 gedung hotel bintang lima, banyak orang memilih restoran ini untuk tempat kencan buta, lamaran, dan anniversary. Selain pemandangan kota jakarta dari ketinggian, restoran ini juga menyediakan paket-paket makan malam untuk pasangan.

"Selamat datang, pesanan atas nama siapa tuan?" tanya mba-mba Reception.

"Atas nama Harrisson." ujar Harris dengan nada lesu tidak bersemangat.

"Silahkan sebelah sini." ujar petugas restoran mengantarkan ke tempat duduk.

Restoran sore ini cukup sepi belum banyak orang yang datang, Harris duduk dekat jendela kaca yang mengelilingi seluruh ruangan. Sambil menunggu pasangan kencan buta-nya ia menikmati pemandangan kota jakarta dari lantai 25. Pemandangan kota tempat kelahirannya, jadi mengingatkan dia akan apartemen di kota New York, tempat tinggalnya selama berkuliah disana. Seorang pramusaji menyuguhkannya sekeranjang kecil potongan roti Prancis dan segelas wine. Sembari menunggu Harris bercermin dahulu, merapikan rambut yang tergerai dan juga pakaian. Walaupun tidak niat mengikuti acara perjodohan ini, namun ia tetap ingin memberikan kesan yang baik di pertemuan pertama dengan wanita pilihan ibunya.

.

.

"Maaf nona, anda tidak bisa langsung masuk gitu aja." ujar mba-mba Reception di depan.

"Sorry mbak, saya tuh lupa di pesankan meja atas nama siapa, bolehkah saya duduk sebentar, kaki saya terasa sakit karena tidak terbiasa pakai hal tinggi, saya cuma mau duduk sebentar sambil telepon ibu saya." seorang wanita cantik memaksa masuk ke dalam restoran.

Mendengar perdebatan antara wanita cantik dan mbak-mbak reception, Harris penasaran dan mengintip sedikit. "Apa mungkin..., Dia itu wanita yang mau dijodohkan dengan ku??"

"Excuse me..!!, Miss..!!" teriak Harris dari kejauhan, ia sambil melambaikan tangannya ke arah wanita yang baru datang itu.

"Ahh...!! itu dia orangnya, ternyata sudah datang, syukurlah....~." Wanita itu tampak senang, ia bergegas mendatangi meja Harris, dengan wajah berseri-seri.

Mata Harris langsung membulat, setelah melihat wanita itu lebih dekat. Dia begitu cantik, tubuhnya ramping dan tinggi, rambutnya Hitam lurus panjang, gaya rambutnya berponi rata seperti wanita jepang, kulitnya juga putih dan mulus, riasan wajahnya sederhana tidak menor, sangat terlihat natural, tidak seperti kebanyak wanita yang sering Harris temui di acara-acara.

"Haduh...., Haus banget, gila ini restoran tinggi amat ya, kaki gua pegel banget gara-gara berdiri lama di lift." keluh wanita itu sambil mengibaskan rambutnya yang panjang.

Harris langsung tercengang mendengar ocehannya.

"Btw gua minta minum lu ya." ujar wanita itu blak-blakan tanpa bilang permisi, ia langsung mengambil gelas wine Harris begitu saja. Ia minum dengan sangat haus menegak semua isi dari gelas wine sampai habis dan tidak bersisa.

"Hmm..!! i..iya silakan, waiters...!!!" Harris yang masih syok karena melihat sikap santainya, segera memanggil pramusaji.

Setelah selesai minum, wanita itu, membasuh keringatnya dengan lengan kanannya. "Cantik tapi kok gayanya tomboy..." tanpa berkedip kedua mata Harris terus memerhatikan gaya wanita yang dijodohkan.

"Oh ya...Kamu pasti lapar, aku sudah suruh waiters untuk segera hidangkan makanan pembuka, btw perkenalkan dulu namaku Harris." Harris memberikan isyarat untuk bersalaman.

"Kenalkan nama gua Gaby." ujar Gaby dengan lantang, ia menjabat tangan Harris dengan begitu kencang. Tenaganya tidak main-main.

"A D A W..!!" teriak Harris, tangannya terasa sedang di remukan. Tenaga wanita ini kuat sekali.

"Aduh duh....Sorry kekencangan ya..., Maaf kebiasaan gua buruk ini...hehehe." Gaby cengengesan menjawab santai.

"I...iya...gak apa-apa kok..." Harris terbata-bata.

Sembari mereka berdua menunggu makan malam tiba, tubuh Gaby sedikit membungkuk, ia melepaskan kedua sepatu haknya, lalu memijit kakinya yang pegal. Tanpa merasa malu ia melakukan hal ini di tempat umum.

Melihat tingkah laku Gaby yang sangat santuy dan cuek. Harris terbengong-bengong. Tumben sekali dirinya dijodohkan dengan wanita yang jauh sekali dari kriteria ibunya yang suka dengan wanita tipe-tipe anggun.

Beberapa saat pramusaji tiba-tiba datang membawa hidangan pembuka untuk dua orang. Menu pembuka berupa, Cocktail udang dengan saus Marie Rose. Harris segera mengambil garpu-nya untuk menyantap Cocktail udang ini. Sedangkan Gaby dia langsung menggunakan tangannya untuk memakan udang yang menggantung di gelas berbentuk segitiga itu. Hal itu langsung membuat Harris terdiam membeku, mulutnya menganga idak jadi melahap udang yang sudah ada di garpu-nya.

"Hmm...,Nyam...lumayan enak juga, nyam.. walaupun porsinya undangnya kecil, nyam..nyam..." Gaby berbicara sambil mengunyah.

Harris tidak percaya pada apa yang ia lihat, seorang wanita cantik dengan dress yang elegan, bisa bertingkah konyol seperti ini di depan calon pasangannya.

"Kalau boleh tau, Gaby lagi sibuk apa saat ini?" Tanya Harris basa basi.

"Kebetulan aku baru tiga bulan diterima kerja di perusahaan ternama, jadi masih sibuk sama penyesuaian disana." ujar Gaby sambil memotong steak nya.

"Ooh ya....Bagus dong.., Aku minggu depan baru mau mulai kerja di perusahaan ayahku." ujar Harris.

"Wow..!! Aku pikir kamu cuma karyawan aja di perusahaan, taunya anak pemilik perusahaan juga ya, gak nyangka deh." ujar Gaby sambil memakan steak nya.

"Memang ibu kamu gak cerita tentang aku ya??" tanya Harris.

"Ya... Ada cerita sih, cuma waktu itu aku lagi dengerin music rock di kamar, jadi gak terlalu jelas." jawab Gaby dengan santai.

Harris tercengang mendengar jawaban Gaby, Apa ibunya tau, kalau calon mantu yang dipilih-nya suka dengar music rock. Tiba-tiba banyak pertanyaan yang muncul di pikiran Harris, membuat dirinya terasa sedikit pusing, sambil memijit pelipisnya. Namun sebenarnya ia tidak kecewa melihat Gaby yang bertingkah apa adanya. Harris jadi iri sama Gaby, putri pengusaha minyak yang bisa bertingkah bebas seperti ini, berbeda dengan dirinya yang tidak bisa menjadi diri sendiri di depan banyak orang terutama di depan ayahnya.

"Setelah makan malam ini, apa kamu ada acara lain lagi?" tanya Gaby

"Hmm actually.., Sudah lama aku gak di Jakarta, jadi kurang tau mau lanjut kemana." jawab Harris.

"Begitu ya, kalau gitu gimana kalau kita ke Ancol aja, kebetulan hari ini lagi ada live music disana." ajak Gaby.

"Ancol..?? Aku belum pernah ke Ancol, tapi khusus malam ini, i will try it." Harris setuju.

Setelah selesai makan di restoran, mereka turun dengan lift ke basemen parkiran motor.

"Kenapa kok kita ke parkiran motor?" Harris terlihat bingung.

"Aku tadi kesini naik motor, soalnya aku gak suka kemacetan." tiba-tiba Gaby sambil memberikan Helm ke Harris.

Sebelum menaiki motor, Gaby mengganti sepatu hak-nya dengan sepatu kets, lalu menggunakan jaket kulit kesayangannya. Melihat gaya Gaby yang seperti seorang pembalap, jantung Harris berdebar-debar. "Wah...Kerennya." itu kata yang ada dalam benak Harris saat melihat Gaby.

Ini malam perjodohan yang tak terlupakan bagi Harris, untuk pertama kalinya dia naik motor, dan di bonceng oleh seorang wanita cantik. Harris memegang ransel Gaby dan Gaby mengendarai motornya dengan lihai, melewati mobil-mobil di sekitarnya.

Setelah selesai memarkirkan motornya, Gaby dan Harris memasuki area live music yang ada di tepi pantai jakarta. Ada banyak sekali orang disana sedang berkumpul. ada banyak juga pedagang kaki lima di sekitaran pantai. Harris belum pernah ke tempat yang seramai dan sepenuh ini.

"Jajan dulu yuk kesana." ajak Gaby.

Harris kesulitan melewati banyak orang yang berlalu lalang, saat lagi mengikuti Gaby dari belakang, tiba-tiba salah satu pejalan kaki, menabrak Harris, dan Harris pun mulai terjatuh.

"Hap..!!!" Tangan Gaby refleks memegang tangan Harris agar tidak jatuh.

"Aduh hati-hati, bahaya kalau jatuh di tempat ramai begini." Gaby segera menarik tubuh Harris. Sebagai seorang wanita ia memiliki tenaga uang luar biasa.

"Thank you ya, hampir saja." Harris jadi merasa malu, dirinya malah ditolong seorang wanita.

Gaby memborong beberapa jajanan kaki lima, ada Telur gulung, cumi bakar, dan gorengan.

"Cobain ini enak loh." Gaby memberikan plastik berisi seporsi telur gulung.

Harris bingung itu makanan apa, bentuknya berbeda dengan sate, tapi melihat Gaby yang makan dengan nikmat, Harris jadi ingin mencobanya.

"Nyam..nyam..." Harris mulai memakan telur gulung.

"Gimana suka gak?" tanya Gaby.

"So yummy, aku baru pernah cobain ini." Harris syok baru pernah merasakan jajanan enak dan unik.

"Hahaha...Serius masa sih...., sama sekali belum pernah makan telur gulung, lu tinggal di planet mana bro..." ucap Gaby ia tertawa meledeknya.

"Ya.., Mungkin planet mars..." sikap santai Gaby membuat Harris nyaman.

Selang beberapa waktu, para anggota group band mulai memasuki panggung dan sang vokalis berbicara kata-kata pembuka acara. Orang-orang berteriak sorak gembira, Lagu pun mulai dinyanyikan, Gaby dan Harris melihat panggung dari kejauhan. Mereka duduk di kursi bar tempat mereka memesan minuman sambil duduk menikmati iringan musik.

Harris jarang mendengarkan musik, apalagi musik rock, tapi karena terbawa suasana yang seru, ia jadi ikut menikmatinya juga. Gaby bersemangat ikut bernyanyi riang sambil mengangkat kedua tangannya. Harris sangat senang hari ini, matanya terus memerhatikan Gaby yang bersemangat, ia bersyukur sudah ikut perjodohan hari ini.

Malam pun semakin larut, Gaby mengantarkan kembali Harris ke gedung restoran, tempat Harris memarkirkan mobilnya.

"Thank you ya, benar-benar malam yang tidak akan terlupakan oleh ku." Harris sambil memberikan helm-nya.

"Iya hari ini seru, thank you juga udah bayarin makan malamnya." Gaby menyalakan motornya.

"Btw aku setuju kalau perjodohan ini berlanjut lagi, kalau kamu gak keberatan boleh kita kencan sekali lagi." tanya Harris yang mukanya yang agak memerah karena merasa deg-degan, pertama kali ia merasakan debaran jantung yang tidak karuan ini.

"Hmm.... Kalau soal itu, sorry banget ya, sebenarnya aku datang ke perjodohan hari ini cuma karena gak mau ribut sama ibuku, sebelum kesini aku sudah memutuskan gak mau melanjutkan perjodohan ini, jadi kita sampai disini aja ya, Bye..." kekeh Gaby, lalu pergi melaju dengan motor.

Mendengar perkataan Gaby, Harris jadi merasa sedih, karena baru kali ini ia suka dengan seorang wanita yang ibunya pilih, tapi malah langsung di tolak.

Tiba-tiba hp Harris bergetar, ternyata ibunya menelepon.

"Yes mom.." Harris mengangkat telpon.

"HARRIIISSS....!!! KAMU DIMANA..!!!" terdengar suara ibunya yang sangat marah.

"Slow....mom, Harris baru aja selesai kencan buta hari ini." segera ia menjauhkan Hp dari telinga. Suara teriakan ibunya membuat gendang telinga berdengung.

"Kamu ini bicara apa!! jangan bohong..!!!, Tadi baru saja teman ibu telepon, putrinya sudah dateng ke sky lounge, tapi gak lihat kamu sama sekali, dia udah keliling cariin kamu sampai nangis-nangis, kamu pasti kabur kan..!! Pokoknya jangan banyak alasan lagi, CEPAT PULANG...!!!" titah ibunya dengan marah lalu menutup telepon.

Harris menjadi sangat bingung, setelah mendengar perkataan ibunya tadi, wanita yang ibunya jodohkan tidak bertemu Harris, itu berarti Gaby bukan wanita yang di jodohkan oleh ibunya hari ini, berarti Gaby bukan putri dari pengusaha minyak, pantas saja tingkah Gaby berbeda jauh dari kriteria ibunya.

"Ha..ha...hahaha...." Harris tertawa karena kesalahan pahaman yang sudah terjadi.

"Sayang sekali ya, harusnya aku minta nomor Hp dia tadi." Harris tersenyum sumringah sambil memandangi jalanan yang sudah sepi.

Bersambung~

...****************...

Terpopuler

Comments

♀️Mari_Mar🍀

♀️Mari_Mar🍀

typo, tenaga uang?

2024-07-08

0

♀️Mari_Mar🍀

♀️Mari_Mar🍀

gaya bahasa anak Jaksel, actually, literally, Basically /Chuckle/

2024-07-08

0

♀️Mari_Mar🍀

♀️Mari_Mar🍀

aku curiga bukan dia ceweknya, ketuker kayaknya.

2024-07-08

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Permulaan Gaby dan Harris
2 Bab 2 Pertemuan Pertama
3 Bab 3 Pertemuan Kedua
4 Bab 4 Pendekatan
5 Bab 5 Tidak Menyerah
6 Bab 6 Makin Menjauh
7 Bab 7 Pulau Seribu
8 Bab 8 Awal Kedekatan
9 Bab 9 Harus Lembur
10 Bab 10 Pura-pura Sakit
11 Bab 11 Perhatian (Visual Karakter)
12 Bab 12 Jadi Makin Akrab
13 Bab 13 Gara-gara Covid
14 Bab 14 Pindahan
15 Bab 15 Numpang Tinggal
16 Bab 16 Terpesona
17 Bab 17 Marahan
18 Bab 18 Bukti..??
19 Bab 19 Acara Outbound Kantor
20 Bab 20 Ciuman Hangat
21 Bab 21 Sama-sama Egois
22 Bab 22 Impostor
23 Bab 23 Kencan Pertama
24 Bab 24 Kedatangan Theo
25 Bab 25 Kegalauan
26 Bab 26 Pulang ke Rumah
27 Bab 27 Reunian
28 Bab 28 Misi Rahasia
29 Bab 29 Tangisan Sahabat
30 Bab 30 Welcome to Bali
31 Bab 31 Salah Paham
32 Bab 32 Romansa di Bali
33 Bab 33 Jadian di Bali
34 Bab 34 Office Couple
35 Bab 35 Nyamuk Nakal
36 Bab 36 Liburan Bareng
37 Bab 37 Berteduh (21+)
38 Bab 38 Wisata Air Terjun
39 Bab 39 Lamaran Mendadak
40 Bab 40 Pertengkaran
41 Bab 41 Baikkan
42 Bab 42 Janji Setia
43 Bab 43 Menahan Hasrat (21+)
44 Bab 44 Muncul Lagi
45 Bab 45 Kucing-kucingan
46 Bab 46 Kencan Panas (21+)
47 Bab 47 Terhalang Restu
48 Bab 48 Terhalang Restu Lagi
49 Bab 49 Nasihat Theo
50 Bab 50 Permainan di Mulai
51 Bab 51 Memancing
52 Bab 52 Kak Helena
53 Bab 53 Jebakan
54 Bab 54 Kecewa
55 Bab 55 Me and You End
56 Bab 56 Sama-sama Menderita
57 Bab 57 Menahan Rasa Sakit
58 Bab 58 Mengakhiri Cinta Kita
59 Bab 59 Godaan Mantan
60 Bab 60 I Love You (21+)
61 Bab 61 Jadi Selingkuhan
62 Bab 62 Tunangan
63 Bab 63 Orang Ketiga
64 Bab 64 Melarikan Diri
65 Bab 65 Saingan
66 Bab 66 Teman Curhat
67 Bab 67 Meninggalkan Jejak (21+)
68 Bab 68 Kebetulan Dua Kali
69 Bab 69 Kemarahan Herlina
70 Bab 70 Pulang ke Rumah
71 Bab 71 Berkunjung
72 Bab 72 Pelayan Gadungan
73 Bab 73 Menebar Bulu
74 Bab 74 Kepanikan
75 Bab 75 Pertunangan Telah Batal
76 Bab 76 Ada Ujian Lagi
77 Bab 77 Ujian Calon Istri
78 Bab 78 Godaan Calon Istri (21+)
79 Bab 79 Hari Melamar Gaby
80 Bab 80 Calon Mertua Harris
81 Bab 81 Calon Mertua Gaby
82 Bab 82 Perkenalan
83 Bab 83 Cemburu Buta
84 Bab 84 Hukuman (21+)
85 Bab 85 Hari Lamaran
86 Bab 86 Naik Kapal
87 Bab 87 Sebelum Hari H
88 Bab 88 Mengucap Janji
89 Bab 89 Malam Spesial (21+)
90 Bab 90 Buka Kadonya (21+)
91 Bab 91 Pengantin Baru
92 Bab 92 Nyonya Baru
93 Bab 93 Kehidupan Baru Gaby
94 Bab 94 Kelelahan
95 Bab 95 Kesabaran ada Batasnya
96 Bab 96 Keegoisan
97 Bab 97 Amarah
98 Bab 98 Keras Hati
99 Bab 99 Menyesal
100 Bab 100 Hujannya mereda (21+)
101 Bab 101 Rutinitas Baru
102 Bab 102 Perhatian Kecil
103 Bab 103 Berkunjung ke Bali
104 Bab 104 Teman Lama
105 Bab 105 Teman Tapi Mesra
106 Bab 106 Cinta di Masa Lalu
107 Bab 107 Please Love Me Honey (21+)
108 Bab 108 Honeymoon Kedua
109 Bab 109 Mau Punya Anak ??
110 Bab 110 Yakin Mau Punya Anak...??
111 Bab 111 Kecurigaan Harris
112 Bab 112 Ipar yang Meresahkan
113 Bab 113 Suami Versi Bocah
114 Bab 114 Gebuk-gebukkan
115 Bab 115 Please ! Jangan Ribut
116 Bab 116 Kencan Ganda
117 Bab 117 Nostalgia Nakal Pasutri
118 Bab 118 Just Wait Mom
119 Bab 119 Mendambakan Momongan
120 Bab 120 1st Wedding Anniversary (21+)
121 Bab 121 Berdamai Dengan Masa Lalu
122 Bab 122 Akhir Kisah Berdua (End)
Episodes

Updated 122 Episodes

1
Bab 1 Permulaan Gaby dan Harris
2
Bab 2 Pertemuan Pertama
3
Bab 3 Pertemuan Kedua
4
Bab 4 Pendekatan
5
Bab 5 Tidak Menyerah
6
Bab 6 Makin Menjauh
7
Bab 7 Pulau Seribu
8
Bab 8 Awal Kedekatan
9
Bab 9 Harus Lembur
10
Bab 10 Pura-pura Sakit
11
Bab 11 Perhatian (Visual Karakter)
12
Bab 12 Jadi Makin Akrab
13
Bab 13 Gara-gara Covid
14
Bab 14 Pindahan
15
Bab 15 Numpang Tinggal
16
Bab 16 Terpesona
17
Bab 17 Marahan
18
Bab 18 Bukti..??
19
Bab 19 Acara Outbound Kantor
20
Bab 20 Ciuman Hangat
21
Bab 21 Sama-sama Egois
22
Bab 22 Impostor
23
Bab 23 Kencan Pertama
24
Bab 24 Kedatangan Theo
25
Bab 25 Kegalauan
26
Bab 26 Pulang ke Rumah
27
Bab 27 Reunian
28
Bab 28 Misi Rahasia
29
Bab 29 Tangisan Sahabat
30
Bab 30 Welcome to Bali
31
Bab 31 Salah Paham
32
Bab 32 Romansa di Bali
33
Bab 33 Jadian di Bali
34
Bab 34 Office Couple
35
Bab 35 Nyamuk Nakal
36
Bab 36 Liburan Bareng
37
Bab 37 Berteduh (21+)
38
Bab 38 Wisata Air Terjun
39
Bab 39 Lamaran Mendadak
40
Bab 40 Pertengkaran
41
Bab 41 Baikkan
42
Bab 42 Janji Setia
43
Bab 43 Menahan Hasrat (21+)
44
Bab 44 Muncul Lagi
45
Bab 45 Kucing-kucingan
46
Bab 46 Kencan Panas (21+)
47
Bab 47 Terhalang Restu
48
Bab 48 Terhalang Restu Lagi
49
Bab 49 Nasihat Theo
50
Bab 50 Permainan di Mulai
51
Bab 51 Memancing
52
Bab 52 Kak Helena
53
Bab 53 Jebakan
54
Bab 54 Kecewa
55
Bab 55 Me and You End
56
Bab 56 Sama-sama Menderita
57
Bab 57 Menahan Rasa Sakit
58
Bab 58 Mengakhiri Cinta Kita
59
Bab 59 Godaan Mantan
60
Bab 60 I Love You (21+)
61
Bab 61 Jadi Selingkuhan
62
Bab 62 Tunangan
63
Bab 63 Orang Ketiga
64
Bab 64 Melarikan Diri
65
Bab 65 Saingan
66
Bab 66 Teman Curhat
67
Bab 67 Meninggalkan Jejak (21+)
68
Bab 68 Kebetulan Dua Kali
69
Bab 69 Kemarahan Herlina
70
Bab 70 Pulang ke Rumah
71
Bab 71 Berkunjung
72
Bab 72 Pelayan Gadungan
73
Bab 73 Menebar Bulu
74
Bab 74 Kepanikan
75
Bab 75 Pertunangan Telah Batal
76
Bab 76 Ada Ujian Lagi
77
Bab 77 Ujian Calon Istri
78
Bab 78 Godaan Calon Istri (21+)
79
Bab 79 Hari Melamar Gaby
80
Bab 80 Calon Mertua Harris
81
Bab 81 Calon Mertua Gaby
82
Bab 82 Perkenalan
83
Bab 83 Cemburu Buta
84
Bab 84 Hukuman (21+)
85
Bab 85 Hari Lamaran
86
Bab 86 Naik Kapal
87
Bab 87 Sebelum Hari H
88
Bab 88 Mengucap Janji
89
Bab 89 Malam Spesial (21+)
90
Bab 90 Buka Kadonya (21+)
91
Bab 91 Pengantin Baru
92
Bab 92 Nyonya Baru
93
Bab 93 Kehidupan Baru Gaby
94
Bab 94 Kelelahan
95
Bab 95 Kesabaran ada Batasnya
96
Bab 96 Keegoisan
97
Bab 97 Amarah
98
Bab 98 Keras Hati
99
Bab 99 Menyesal
100
Bab 100 Hujannya mereda (21+)
101
Bab 101 Rutinitas Baru
102
Bab 102 Perhatian Kecil
103
Bab 103 Berkunjung ke Bali
104
Bab 104 Teman Lama
105
Bab 105 Teman Tapi Mesra
106
Bab 106 Cinta di Masa Lalu
107
Bab 107 Please Love Me Honey (21+)
108
Bab 108 Honeymoon Kedua
109
Bab 109 Mau Punya Anak ??
110
Bab 110 Yakin Mau Punya Anak...??
111
Bab 111 Kecurigaan Harris
112
Bab 112 Ipar yang Meresahkan
113
Bab 113 Suami Versi Bocah
114
Bab 114 Gebuk-gebukkan
115
Bab 115 Please ! Jangan Ribut
116
Bab 116 Kencan Ganda
117
Bab 117 Nostalgia Nakal Pasutri
118
Bab 118 Just Wait Mom
119
Bab 119 Mendambakan Momongan
120
Bab 120 1st Wedding Anniversary (21+)
121
Bab 121 Berdamai Dengan Masa Lalu
122
Bab 122 Akhir Kisah Berdua (End)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!