Dengan terpaksa akhirnya Harris mengikuti saran kedua temannya. Setelah dari cafe ia pergi mengendarai mobilnya, menuju ke tempat perjodohan yang sudah ibunya atur. Harris pun sampai lebih dulu disana. Setelah melihat jam tangannya, ternyata ia tiba satu jam lebih awal, kebetulan sekali restoran tempat perjodohan tidak lah jauh dari cafe tempat ia bertemu dengan Theo dan Rendy.
Dengan langkah berat Harris memasuki ruang restoran sky lounge, tempat untuk kencan buta malam ini. Restoran yang terkenal viral akan suasana romantisnya. Berdiri kokoh di lantai 25 gedung hotel bintang lima, banyak orang memilih restoran ini untuk tempat kencan buta, lamaran, dan anniversary. Selain pemandangan kota jakarta dari ketinggian, restoran ini juga menyediakan paket-paket makan malam untuk pasangan.
"Selamat datang, pesanan atas nama siapa tuan?" tanya mba-mba Reception.
"Atas nama Harrisson." ujar Harris dengan nada lesu tidak bersemangat.
"Silahkan sebelah sini." ujar petugas restoran mengantarkan ke tempat duduk.
Restoran sore ini cukup sepi belum banyak orang yang datang, Harris duduk dekat jendela kaca yang mengelilingi seluruh ruangan. Sambil menunggu pasangan kencan buta-nya ia menikmati pemandangan kota jakarta dari lantai 25. Pemandangan kota tempat kelahirannya, jadi mengingatkan dia akan apartemen di kota New York, tempat tinggalnya selama berkuliah disana. Seorang pramusaji menyuguhkannya sekeranjang kecil potongan roti Prancis dan segelas wine. Sembari menunggu Harris bercermin dahulu, merapikan rambut yang tergerai dan juga pakaian. Walaupun tidak niat mengikuti acara perjodohan ini, namun ia tetap ingin memberikan kesan yang baik di pertemuan pertama dengan wanita pilihan ibunya.
.
.
"Maaf nona, anda tidak bisa langsung masuk gitu aja." ujar mba-mba Reception di depan.
"Sorry mbak, saya tuh lupa di pesankan meja atas nama siapa, bolehkah saya duduk sebentar, kaki saya terasa sakit karena tidak terbiasa pakai hal tinggi, saya cuma mau duduk sebentar sambil telepon ibu saya." seorang wanita cantik memaksa masuk ke dalam restoran.
Mendengar perdebatan antara wanita cantik dan mbak-mbak reception, Harris penasaran dan mengintip sedikit. "Apa mungkin..., Dia itu wanita yang mau dijodohkan dengan ku??"
"Excuse me..!!, Miss..!!" teriak Harris dari kejauhan, ia sambil melambaikan tangannya ke arah wanita yang baru datang itu.
"Ahh...!! itu dia orangnya, ternyata sudah datang, syukurlah....~." Wanita itu tampak senang, ia bergegas mendatangi meja Harris, dengan wajah berseri-seri.
Mata Harris langsung membulat, setelah melihat wanita itu lebih dekat. Dia begitu cantik, tubuhnya ramping dan tinggi, rambutnya Hitam lurus panjang, gaya rambutnya berponi rata seperti wanita jepang, kulitnya juga putih dan mulus, riasan wajahnya sederhana tidak menor, sangat terlihat natural, tidak seperti kebanyak wanita yang sering Harris temui di acara-acara.
"Haduh...., Haus banget, gila ini restoran tinggi amat ya, kaki gua pegel banget gara-gara berdiri lama di lift." keluh wanita itu sambil mengibaskan rambutnya yang panjang.
Harris langsung tercengang mendengar ocehannya.
"Btw gua minta minum lu ya." ujar wanita itu blak-blakan tanpa bilang permisi, ia langsung mengambil gelas wine Harris begitu saja. Ia minum dengan sangat haus menegak semua isi dari gelas wine sampai habis dan tidak bersisa.
"Hmm..!! i..iya silakan, waiters...!!!" Harris yang masih syok karena melihat sikap santainya, segera memanggil pramusaji.
Setelah selesai minum, wanita itu, membasuh keringatnya dengan lengan kanannya. "Cantik tapi kok gayanya tomboy..." tanpa berkedip kedua mata Harris terus memerhatikan gaya wanita yang dijodohkan.
"Oh ya...Kamu pasti lapar, aku sudah suruh waiters untuk segera hidangkan makanan pembuka, btw perkenalkan dulu namaku Harris." Harris memberikan isyarat untuk bersalaman.
"Kenalkan nama gua Gaby." ujar Gaby dengan lantang, ia menjabat tangan Harris dengan begitu kencang. Tenaganya tidak main-main.
"A D A W..!!" teriak Harris, tangannya terasa sedang di remukan. Tenaga wanita ini kuat sekali.
"Aduh duh....Sorry kekencangan ya..., Maaf kebiasaan gua buruk ini...hehehe." Gaby cengengesan menjawab santai.
"I...iya...gak apa-apa kok..." Harris terbata-bata.
Sembari mereka berdua menunggu makan malam tiba, tubuh Gaby sedikit membungkuk, ia melepaskan kedua sepatu haknya, lalu memijit kakinya yang pegal. Tanpa merasa malu ia melakukan hal ini di tempat umum.
Melihat tingkah laku Gaby yang sangat santuy dan cuek. Harris terbengong-bengong. Tumben sekali dirinya dijodohkan dengan wanita yang jauh sekali dari kriteria ibunya yang suka dengan wanita tipe-tipe anggun.
Beberapa saat pramusaji tiba-tiba datang membawa hidangan pembuka untuk dua orang. Menu pembuka berupa, Cocktail udang dengan saus Marie Rose. Harris segera mengambil garpu-nya untuk menyantap Cocktail udang ini. Sedangkan Gaby dia langsung menggunakan tangannya untuk memakan udang yang menggantung di gelas berbentuk segitiga itu. Hal itu langsung membuat Harris terdiam membeku, mulutnya menganga idak jadi melahap udang yang sudah ada di garpu-nya.
"Hmm...,Nyam...lumayan enak juga, nyam.. walaupun porsinya undangnya kecil, nyam..nyam..." Gaby berbicara sambil mengunyah.
Harris tidak percaya pada apa yang ia lihat, seorang wanita cantik dengan dress yang elegan, bisa bertingkah konyol seperti ini di depan calon pasangannya.
"Kalau boleh tau, Gaby lagi sibuk apa saat ini?" Tanya Harris basa basi.
"Kebetulan aku baru tiga bulan diterima kerja di perusahaan ternama, jadi masih sibuk sama penyesuaian disana." ujar Gaby sambil memotong steak nya.
"Ooh ya....Bagus dong.., Aku minggu depan baru mau mulai kerja di perusahaan ayahku." ujar Harris.
"Wow..!! Aku pikir kamu cuma karyawan aja di perusahaan, taunya anak pemilik perusahaan juga ya, gak nyangka deh." ujar Gaby sambil memakan steak nya.
"Memang ibu kamu gak cerita tentang aku ya??" tanya Harris.
"Ya... Ada cerita sih, cuma waktu itu aku lagi dengerin music rock di kamar, jadi gak terlalu jelas." jawab Gaby dengan santai.
Harris tercengang mendengar jawaban Gaby, Apa ibunya tau, kalau calon mantu yang dipilih-nya suka dengar music rock. Tiba-tiba banyak pertanyaan yang muncul di pikiran Harris, membuat dirinya terasa sedikit pusing, sambil memijit pelipisnya. Namun sebenarnya ia tidak kecewa melihat Gaby yang bertingkah apa adanya. Harris jadi iri sama Gaby, putri pengusaha minyak yang bisa bertingkah bebas seperti ini, berbeda dengan dirinya yang tidak bisa menjadi diri sendiri di depan banyak orang terutama di depan ayahnya.
"Setelah makan malam ini, apa kamu ada acara lain lagi?" tanya Gaby
"Hmm actually.., Sudah lama aku gak di Jakarta, jadi kurang tau mau lanjut kemana." jawab Harris.
"Begitu ya, kalau gitu gimana kalau kita ke Ancol aja, kebetulan hari ini lagi ada live music disana." ajak Gaby.
"Ancol..?? Aku belum pernah ke Ancol, tapi khusus malam ini, i will try it." Harris setuju.
Setelah selesai makan di restoran, mereka turun dengan lift ke basemen parkiran motor.
"Kenapa kok kita ke parkiran motor?" Harris terlihat bingung.
"Aku tadi kesini naik motor, soalnya aku gak suka kemacetan." tiba-tiba Gaby sambil memberikan Helm ke Harris.
Sebelum menaiki motor, Gaby mengganti sepatu hak-nya dengan sepatu kets, lalu menggunakan jaket kulit kesayangannya. Melihat gaya Gaby yang seperti seorang pembalap, jantung Harris berdebar-debar. "Wah...Kerennya." itu kata yang ada dalam benak Harris saat melihat Gaby.
Ini malam perjodohan yang tak terlupakan bagi Harris, untuk pertama kalinya dia naik motor, dan di bonceng oleh seorang wanita cantik. Harris memegang ransel Gaby dan Gaby mengendarai motornya dengan lihai, melewati mobil-mobil di sekitarnya.
Setelah selesai memarkirkan motornya, Gaby dan Harris memasuki area live music yang ada di tepi pantai jakarta. Ada banyak sekali orang disana sedang berkumpul. ada banyak juga pedagang kaki lima di sekitaran pantai. Harris belum pernah ke tempat yang seramai dan sepenuh ini.
"Jajan dulu yuk kesana." ajak Gaby.
Harris kesulitan melewati banyak orang yang berlalu lalang, saat lagi mengikuti Gaby dari belakang, tiba-tiba salah satu pejalan kaki, menabrak Harris, dan Harris pun mulai terjatuh.
"Hap..!!!" Tangan Gaby refleks memegang tangan Harris agar tidak jatuh.
"Aduh hati-hati, bahaya kalau jatuh di tempat ramai begini." Gaby segera menarik tubuh Harris. Sebagai seorang wanita ia memiliki tenaga uang luar biasa.
"Thank you ya, hampir saja." Harris jadi merasa malu, dirinya malah ditolong seorang wanita.
Gaby memborong beberapa jajanan kaki lima, ada Telur gulung, cumi bakar, dan gorengan.
"Cobain ini enak loh." Gaby memberikan plastik berisi seporsi telur gulung.
Harris bingung itu makanan apa, bentuknya berbeda dengan sate, tapi melihat Gaby yang makan dengan nikmat, Harris jadi ingin mencobanya.
"Nyam..nyam..." Harris mulai memakan telur gulung.
"Gimana suka gak?" tanya Gaby.
"So yummy, aku baru pernah cobain ini." Harris syok baru pernah merasakan jajanan enak dan unik.
"Hahaha...Serius masa sih...., sama sekali belum pernah makan telur gulung, lu tinggal di planet mana bro..." ucap Gaby ia tertawa meledeknya.
"Ya.., Mungkin planet mars..." sikap santai Gaby membuat Harris nyaman.
Selang beberapa waktu, para anggota group band mulai memasuki panggung dan sang vokalis berbicara kata-kata pembuka acara. Orang-orang berteriak sorak gembira, Lagu pun mulai dinyanyikan, Gaby dan Harris melihat panggung dari kejauhan. Mereka duduk di kursi bar tempat mereka memesan minuman sambil duduk menikmati iringan musik.
Harris jarang mendengarkan musik, apalagi musik rock, tapi karena terbawa suasana yang seru, ia jadi ikut menikmatinya juga. Gaby bersemangat ikut bernyanyi riang sambil mengangkat kedua tangannya. Harris sangat senang hari ini, matanya terus memerhatikan Gaby yang bersemangat, ia bersyukur sudah ikut perjodohan hari ini.
Malam pun semakin larut, Gaby mengantarkan kembali Harris ke gedung restoran, tempat Harris memarkirkan mobilnya.
"Thank you ya, benar-benar malam yang tidak akan terlupakan oleh ku." Harris sambil memberikan helm-nya.
"Iya hari ini seru, thank you juga udah bayarin makan malamnya." Gaby menyalakan motornya.
"Btw aku setuju kalau perjodohan ini berlanjut lagi, kalau kamu gak keberatan boleh kita kencan sekali lagi." tanya Harris yang mukanya yang agak memerah karena merasa deg-degan, pertama kali ia merasakan debaran jantung yang tidak karuan ini.
"Hmm.... Kalau soal itu, sorry banget ya, sebenarnya aku datang ke perjodohan hari ini cuma karena gak mau ribut sama ibuku, sebelum kesini aku sudah memutuskan gak mau melanjutkan perjodohan ini, jadi kita sampai disini aja ya, Bye..." kekeh Gaby, lalu pergi melaju dengan motor.
Mendengar perkataan Gaby, Harris jadi merasa sedih, karena baru kali ini ia suka dengan seorang wanita yang ibunya pilih, tapi malah langsung di tolak.
Tiba-tiba hp Harris bergetar, ternyata ibunya menelepon.
"Yes mom.." Harris mengangkat telpon.
"HARRIIISSS....!!! KAMU DIMANA..!!!" terdengar suara ibunya yang sangat marah.
"Slow....mom, Harris baru aja selesai kencan buta hari ini." segera ia menjauhkan Hp dari telinga. Suara teriakan ibunya membuat gendang telinga berdengung.
"Kamu ini bicara apa!! jangan bohong..!!!, Tadi baru saja teman ibu telepon, putrinya sudah dateng ke sky lounge, tapi gak lihat kamu sama sekali, dia udah keliling cariin kamu sampai nangis-nangis, kamu pasti kabur kan..!! Pokoknya jangan banyak alasan lagi, CEPAT PULANG...!!!" titah ibunya dengan marah lalu menutup telepon.
Harris menjadi sangat bingung, setelah mendengar perkataan ibunya tadi, wanita yang ibunya jodohkan tidak bertemu Harris, itu berarti Gaby bukan wanita yang di jodohkan oleh ibunya hari ini, berarti Gaby bukan putri dari pengusaha minyak, pantas saja tingkah Gaby berbeda jauh dari kriteria ibunya.
"Ha..ha...hahaha...." Harris tertawa karena kesalahan pahaman yang sudah terjadi.
"Sayang sekali ya, harusnya aku minta nomor Hp dia tadi." Harris tersenyum sumringah sambil memandangi jalanan yang sudah sepi.
Bersambung~
...****************...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 122 Episodes
Comments
♀️Mari_Mar🍀
typo, tenaga uang?
2024-07-08
0
♀️Mari_Mar🍀
gaya bahasa anak Jaksel, actually, literally, Basically /Chuckle/
2024-07-08
0
♀️Mari_Mar🍀
aku curiga bukan dia ceweknya, ketuker kayaknya.
2024-07-08
0