Juan bisa apa, kalau bella sudah mewek Juan kelimpungan sendiri.bella memang suka ngaco.usia belum genap delapan belas tahun , berlagak dewasa.
"baiklah, aku akan pergi ke kantor lagi, baik baik di rumah okey" Juan mengecup kening bella lalu keluar dari kamar.
bella masih rindu tapi apadaya dia hanya menatap kepergian juan.tanpa sadar dia mengelus perutnya yang rata.
sore sehabis mandi, bella turun ke bawah, dia ingin menunggu dean pulang, mungkin juga Juan... bella tidak terlalu mengharap Karena bagaimanapun Juan punya rumah sendiri.bella menghela nafas dalam dalam dalam.
duduk di dekat air mancur , sedikit termenung. dia tidak menyesal mencintai Juan tapi akankah Juan memperjuangkan cintanya?
tidak lama kemudian Mobil Thomas datang, bella tersenyum dia rindu adik laki lakinya. sehari tidak bertemu seperti sudah seminggu.
"dean" bella memeluk dean, begitu pria kecil itu keluar dari mobil.dean mengernyitkan dahinya.
"kenapa kamu tiba tiba memelukku seperti ini kak" dean melerai pelukan bella.
"kita tidak bertemu seharian ini dean. tentu aku sangat merindukanmu" bella mengacak gemas rambut dean. dean berlalu masuk ke dalam. Thomas tersenyum.
"apa kabarmu Nona cantik. hari ini kamu terlihat sangat cantik" Thomas mengerling.
bella Salah tingkah bukanya dia cantik dari dulu, kenapa Thomas baru memujinya sekarang.
"kabarku baik Thom, by the way thanks sudah traktir dean makan siang" bella tersenyum merasa bahagia dean mendapat banyak perhatian.
"hanya ingin ngobrol kecil dengan dean" Thomas lalu duduk di sofa ruang santai,bella duduk di sofa di sampingnya dengan jarak satu meter.
"oh ya. kalian ngobrol apa saja?" bella melirik ke arah dean yang sedang masuk lift untuk naik ke atas.
"hanya obrolan ringan seputar sekolah" thomas nampak sedang berpikir.
"anak seumur dean masih sangat membutuhkan perhatian untuk menyemangatinya belajar, aku harap kamu meluangkan banyak waktu untuknya" Thomas merasa prihatin dengan keadaan dean tanpa orangtua.
bella mengernyit,selama ini dia merasa tidak pernah mengabaikan dean.
"akhir akhir ini dia merasa tersisih saat kamu sibuk dengan Juan" bella terkejut
"apa dia mengatakan itu semua padamu Thom?" bella merasa tidak perlu lagi memanggil Thomas dengan embel embel om,biar terlihat lebih dewasa pikir bella.
"tidak, tapi aku cuma menebaknya" huh Thomas ini sok tau banget, bella mendecih.
"kalau begitu, makan malamlah di sini,sebagai rasa terima kasihku atas perhatianmu pada dean" bella berusaha ramah.dia juga ingin dekat dengan sahabat Juan itu.
"Malam ini ada undangan makan malam bersama Juan,jadi maaf bukan maksud aku menolak tawaranmu"
"oh ya, mungkin lain kali saja" bella mengerti.kalau begitu Juan malam ini tidak datang.bella tiba tiba merasa sedih.
beberapa saat kemudian Thomas berpamitan,bella mengantarnya sampai depan. mengucapkan terima kasih sekali lagi.
bella duduk sendiri, termenung. tentu Juan menghadiri undangan malam bersama Carla. tentu saja Karena Carla istrinya.bella pun murung dia tidak ingin makan malam.
tapi,bella ingat kata kata thomas kalau dean membutuhkan perhatian lebih darinya.
naik ke atas menggunakan lift, hobbynya menghitung anak tangga dengan iseng menguap.bella sedikit patah semangat.
mengetuk kamar dean, dean membukakan pintu.bella masuk lalu duduk di atas kasur.
"kenapa?"Tanya dean melihat wajah murung bella,dean nampak baru selesai mandi.
"apanya yang kenapa?" bella nampak bingung dengan pertanyaan adiknya itu.
"wajah kamu kak" dean menunjuk wajah bella.
"aku merasa bosan saja seharian di rumah tanpa melakukan apapun" bella mencari alasan yang masuk akal.
"kita jalan jalan kak" dean juga ingin menghibur kakaknya yang terlihat murung.
"apa boleh?" bella rasa mereka harus minta ijin pada Juan.
"biar aku yang bicara" dean mengambil inisiatifnya sendiri.
"hallo ya dean, ada apa?" suara Juan di seberang sana.
"om, aku dan kak bella ingin jalan jalan ke sebentar. bolehkan? kak bella terlihat bosan seharian di rumah" dean mulai banyak bicara. dia merasa nyaman dengan Juan. anak seumur dia memang peka, Tau mana yang tulus padanya.
"oh baiklah, biar sopir yang mengantar kalian. jangan pulang terlalu malam. mana bella?" Juan mengkhawatirkan bella.
"hallo" suara bella tidak bersemangat, membuat Juan mengernyitkan dahi.
"kalian akan kemana?" Juan penasaran saja.
"kemana saja, yang bisa menghibur" terdengar bella menjawab asal.
"okey jaga diri kalian baik baik" Juan merasa ada sesuatu dengan bella. setelah bella menutup telfon. Juan menghubungi Thomas untuk memerintahkan dua bodyguardnya mengawasi bella dan dean dari jarak jauh.juan khawatir akan keselamatan mereka.
saat duduk di dalam Mobil dean menatap bella yang nampak termenung memikirkan sesuatu.
"kak, kita akan kemana?" bukankah dean yang mengajak bella jalan jalan, tapi dean juga tidak tau mau ke mana.
"kak" dean memanggil bella untuk kesekian kalinya. hingga bella sadar dari lamunananya.
"oh ya maaf, kakak tidak dengar tadi. lihat cuaca sore ini dean sangat cerah bukan?" bella tersenyum agar nampak baik baik saja.
"ya tapi wajahmu mendung kak" jawab dean dalam hati.
"kita ke rumah sakit jenguk mama saja kak" dean mengusulkan, mungkin kakaknya bisa curhat dengan mama.karena mereka sama sama wanita.
bella mengangguk, lalu menyuruh sopir untuk menuju ke arah rumah sakit. Juan yang sedang sibuk berkemas untuk pulang dan bersiap untuk menghadiri acara makan malam pun mengernyitkan dahinya.
Thomas melapor kalau anak buah yang di perintahkan untuk mengawasi bella dan dean memberitau Mobil mereka menuju ke rumah sakit.
"kenapa tidak berterus terang kalau mau ke rumah sakit,ada apa dengan mereka?" Juan berpikir. tapi dia sudah tidak punya waktu.
Juan hanya menyuruh bodyguard yang mengikuti bella dan dean terus siaga.juan tidak ingin terjadi apa apa dengan mereka.
di rumah sakit. bella memeluk mamanya penuh rindu, mencium kening mamanya, memegang tangan mamanya dengan erat. bella terisak, biasanya dia akan biasa biasa saja ingin terlihat kuat di mata dean.
tapi entahlah saat ini bella ingin menangis meluapkan kesedihanya pada mamanya yang masih belum bangun dari komanya.
dean mengusap pelan punggung bella dia tau kakaknya sedang ada yang di pikirkan, mungkin dean Masih terlalu kecil untuk mengerti beban apa yang sedang bella rasakan.
air mata bella membasahi tangan mamanya.tiba tiba kedua kelopak mata mama bella terbuka, posisi bella sedang menunduk terisak hingga tidak melihat itu.
"mama, mama bangun kak" dean memekik girang. insting seorang ibu itu kuat. mengetahui anak gadisnya berada di titik terendahnya,mama bella pun terbangun.
bella memencet tombol yang ada di situ untuk memanggil para medis, lalu seorang perawat memerintah teman sesama perawat untuk memanggil dokter setelah melihat arumi membuka mata.
bella dan dean berpelukan.mereka menangis bahagia melihat mamanya membuka mata, tersadar setelah beberapa bulan koma.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments
Simon Tambun
Mama Della.. Arumi sudah sadar dari koma nya selama berbulan-bulan
2024-03-24
1