selesai dengan makan siang mereka, bella membantu mamanya mencuci piring. lalu naik ke atas untuk membujuk adiknya yang sempat merasa terganggu dengan perbincangan antara bella dengan mamanya.
"dean, kamu lagi nggak tidur kan, boleh kakak masuk" bella mengetuk pintu dan bertanya dengan suara nyaring.hanya mendapat respon dari dean yang super singkat.
"masuk" suara yang di tinggikan agar terdengar dari luar kamar.
bella pun memutar knop pintu, ternyata tidak di kunci. membuka dan menutup kembali pintu kamar adiknya itu.terlihat dean sedang duduk di singgel sofa di pinggir jendela melihat ke luar.
"kamu baik baik saja kan de?" bela berdiri di hadapan dean,menatap sendu wajah murung adiknya.
"jangan khawatirkan aku, aku baik baik saja" kata dean masih menatap ke arah luar tanpa menoleh ke arah kakak perempuan yang sedang mengkhawatirkanya itu.
bella pun menatap keluar jendela, hanya ada taman bunga milik mamanya yang terawat dengan baik.mamanya mengisi waktu senggangnya dengan merawat bunga yang ada di taman samping rumah itu.
"kamu ingin turun bantu mama merawat bunga, sebentar lagi mama kesana" Tanya bella yang langsung di sesalinya.dean kan cowok kenapa dia menawarkan dean untuk membantu mamanya di kebun bunga,dia yang cewek aja nggak suka ikutan mama rawat bunga.mending tidur siang.
dean menoleh, menatap dengan tatapan yang entahlah. hingga bella tersenyum malu... "ups maaf, kakak ngomongnya Salah lagi. aduh belakangan ini kakak jadi nggak fokus ya kalau ngapa ngapain" keluh bella dengan sifat konyolnya yang terkadang muncul.
"it's okey kak, aku bisa memakluminya kok" dean tersenyum menatap kakaknya yang merasa bingung bagaimana harus memulai percakapan.
bella terkejut, setelah sekian lama. itu adalah kalimat terpanjang dari dean, bahkan dean tersenyum walau sekilas lalu kembali ke wajah murungnya.
anak seumuran dean memang sangat membutuhkan papanya. sedang mamanya terkurung dengan dukanya sendiri, terlalu lemah untuk menjadi mama sekaligus papah untuk anak anaknya.
"oh ya de, hari minggu besok kita ke pantai yuk. sekalian makan seafood di sana. kakak pengin selfie dekat pantai. kamu mau kan jadi fotografernya?" bella sangat cerewet, dia sibuk menghibur dua orang kesayanganya hingga lupa akan kesedihanya sendiri.
"okey" hanya itu jawaban dean. tapi itu sudah cukup membuat bella berjingkrak ria dan bertepuk tangan.dia itu suka heboh sendiri.
"horreee.... terimakasih dean ganteng... okey kakak mau bobo siang dulu ya. kamu juga de, jangan banyak melamun cheer up okey" bella mengacak rambut tebal milik dean.
setelah bella keluar kamar, dean melihat mamanya di taman bunga sedang membuang daun yang kering, mengelap daun yang Masih hijau dengan lap basah dengan air susu murni tanpa pemanis.
konon biar daun tetap segar dan hijau dan berkilau. dean menatap mamanya tak berkedip. seperti tau ada yang mengamatinya dari jendela kamar atas, mamanya pun mendongakkan kepala lalu tersenyum pada dean.
melambaikan tanganya pada putranya lalu bibirnya mengatakan I love you tanpa suara, yang kemudian di angguki oleh dean. ekspresi datar dan dingin melekat pada diri dean.
bella bersiap untuk tidur ketika ponselnya berdering, tertera nama papa di layar ponselnya. rasanya ennggan untuk mengangkat panggilan dari papanya tapi dia juga penasaran.papanya jarang bicara walau lewat telfon.
"hallo pah,ada apa" sapa bella nggak ada basa basi atau pun sapaan manis buat papanya.
"bell, kamu sudah pulang sekolah kan?" hemm si papa sepertinya tidak tau sama sekali apapun soal putrinya, bahkan jam berapa pulang sekolah pun dia tidak tau.
"sudah, nih bella baru mau istirahat tidur siang" bella sepertinya memberi kode pada papanya jika dia menelfon untuk Hal yang tidak penting baiknya membiarkan bella menikmati tidur siangnya.
"bell, tolong kamu ke kantor papa, sekarang bell" papanya terdengar memohon. bella mengernyitkan dahinya untuk menebak apa yang sedang di rencanakan papanya.
"bell, papa mohon" terdengar suara bara adi wicaksono mendesak putrinya untuk datang ke kantor tempat dia bekerja sekarang juga.
"bella ngomong sama mama dulu pah, minta anter mama aja biar cepat" bagaimanapun bella tidak bisa menolak permintaan papanya.
"jangan bella, jangan katakan apapun pada mamamu, papa takut nanti mama khawatir. naik taxi saja nak" bara sepertinya tidak ingin melibatkan istrinya lagi dalam masalah yang lebih rumit.
dia sudah cukup membuat arumi istrinya menderita Karena kekhilafanya bersama mantan pembantunya. menyesalpun tidak ada gunanya, wanita muda yang dia puja Karena kemolekan tubuhnya ternyata tidak sebijak arumi.
ita itu banyak merengek, banyak tuntutan dan Pemalas. arumi saja bisa mengerjakan semua pekerjaan rumah sendiri tanpa asisten rumah tangga.sedang ita dia selalu ingin di manja dan di ratukan.
di rumah mewah yang dia belikan, ita meminta dua baby sister untuk merawat anaknya yang berusia empat tahun. satu pembantu untuk masak dan melayaninya, satu lagi untuk bersih bersih rumah.
belum lagi tukang kebun dan dua satpam yang jaga rumah itu secara bergilir. Mobil pun ingin yang mahal, ita memang cerdas dia sudah bisa menyetir mobil sendiri, hingga bebas ngelayap sedang anak di asuh dua baby sister hampir dua puluh empat jam.
bella turun ke bawah, mencari mamanya. bagaimana pun dia harus berpamitan pada mamanya jika keluar rumah.
"mah, mamah di mana?" teriak bella sambil berkeliling ke semua ruangan di lantai bawah. rupanya bella lupa, jam segini tentu mamanya ada di taman bunga kesayanganya.
"aduh, kok bisa lupa sih. jam segini mama kan biasa di taman bunga" bella menepuk pelan keningnya, beranjak keluar menuju taman bunga.
"mah, mamah masih di sini ya, harusnya mamah juga istirahat. jangan terlalu capek, nanti mama jatuh sakit. kan kita mau heeling hari minggu besok" bella sangat berisik kalau lagi nasehati orang lain.
"iya, sebentar lagi juga kelar, baru mama istirahat. ada apa kamu carj mama? tumben?" arumi tersenyum pada putrinya yang selama ini membuatnya bisa bertahan dengan sikap cerianya.
"bella mau pamit ke kantor papah sebentar mah,boleh kan?" bella bisa menangkap ekspresi terkejut dari mamanya.
"ngapain?" Tanya mama dengan suara tergagap Karena belum pulih dari rasa terkejutnya.
"entahlah, bella juga nggak tau mah, tadi papa nelfon nyuruh bella datang ke kantornya" bella menjelaskan sambil mengendikkan kedua bahunya.dia benar benar tidak tau untuk apa papanya menyuruhnya datang ke kantornya.
"mama antar nak, biar mama cuci tangan dan ganti baju dulu ya" arumi beranjak masuk tapi menghentikan langkahnya ketika bella memberitau.
"kata papa, bella naik taxi saja" bella merasa dilema juga.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments
Bianca Garcia Torres
Memukau dari awal hingga akhir
2023-11-26
3