di basement gedung pencakar langit perusahaan besar milik tuan Juan , arumi membukakan pintu mobil samping kemudi dan mengisyaratkan putrinya untuk masuk kedalam mobil.
setelah itu arumi duduk di kursi kemudi, menghela nafas dalam dalam lalu menoleh ke arah putrinya yang masih syok.
"dengar mama bella, jangan pernah temui papa kamu lagi, mengerti" perintah arumi masih dalam puncak emosinya. bella mengangguk takut.
"good girl" lalu arumi menyalakan mesin mobil dan mulai meninggalkan gedung itu.
sementara di kantor tempat papa bella bekerja,bara telah di panggil untuk menghadap tuan juan.terkait terbongkarnya penggelapan uang perusahaan.
tuan Juan memiliki banyak perusahaan hingga dia pun mempercayakan beberapa pada orang orang kepercayaanya.
sayang papa bella yang tadinya Salah satu orang yang bisa di percaya kini jadi berubah drastis setelah punya dua istri. di belakang pria yang sukses adalah wanita hebat,itu dulu ketika hanya ada arumi sebagai istrinya.
"tuan saya mohon jangan penjarakan saya, saya mengaku Salah" bara berdiri di kedua lututnya di hadapan tuan Juan yang berdiri menatapnya tajam.
"kalau bukan penjara apa kamu pilih mati hah" Tanya tuan Juan sambil memberi kode pada bodyguardnya dengan gerakan dagunya.
sang bodyguard menghampiri bara dan menodongkan pistol ke arah kepala bara.
"ampun tuan jangan bunuh saya" bara memohon sambil memeluk lutut tuan Juan. badanya bergetar Karena takut.
"kamu bisa ganti uangku yang kamu ambil heh" bentak tuan Juan meraih kerah kemeja yang bara kenakan lalu menghempaskanya begitu saja hingga bara jatuh terduduk dengan rasa sakit yang hebat di bagian pantat dan pinggangnya tanpa berani mengaduh.
bara bangkit dan memohon lagi "tuan mungkin anak saya bisa bekerja melayani tuan tanpa di bayar untuk membayar hutang saya" bara mengatakanya dengan tergagap, takut kalau dia Salah ucap lagi.
tuan Juan menatap tajam ke arah bawahnya itu, lalu menoleh ke arah bodyguard yang tadi memberitau kalau yang berpapasan dengan mereka itu istri dan anak bara.
"apa tadi itu yang kesini anak dan istrimu tuan bara?" Tanya si bodyguard pada bara, yang di angguki oleh bara dengan cepat.
"iya betul tuan tadi itu istri dengan anak saya" kata bara di tujukan pada tuan Juan. tuan Juan terdiam lalu mengibaskan tanganya menyuruh bara keluar dari ruanganya.
"tuan bara, kembalilah ke ruang kerjamu. tuan Juan akan mempertimbangkan tawaran anda" kata bodyguard kepercayaan tangan kanan tuan Juan yang bernama Thomas.
"terima kasih tuan, saya janji tidak akan mengulangi kesalahan saya" bara berkata dengan nada lega, bagaikan lepas dari cengkeraman singa.lalu buru buru keluar dari ruangan itu sebelum si boss berubah pikiran.
sedang di jalanan ramai ibu kota, arumi dan putrinya bella masih dalam perjalanan pulang ke rumah ketika tiba tiba sampai di jalan yang agak sepi ada dua mobil sedan hitam membunyikan klakson dengan sangat keras lalu kedua mobil itu menghimpit mobil arumi
merasa terancam arumi menjalankan mobilnya lurus ke depan dengan cepat berharap akan sampai ke jalanan yang ramai lagi.
"nak, mama rasa mereka mengincar mama. kalau ada apa apa dengan mama. tolong jaga adikmu baik baik" kata arumi dengan panik.
"ma mereka siapa?" bella merasa sangat takut.dia pun mengeluarkan ponselnya untuk meminta bantuan.
sebelum mendial nomer seseorang yang dia yakin bisa membantunya ada suara tembakan dari arah yang sangat dekat. bella menoleh ke samping rupanya mamanya terkena tembak tepat di kepalanya.
"mama... " Pekik bella, bella pun mengambil alih setir Mobil dari samping,lalu dengan susah payah menepikan Mobil mamanya ke pinggir jalan.
rupanya dua Mobil hitam yang menhimpit mereka tadi sudah pergi setelah berhasil menembak arumi.
bella keluar dari mobil lalu berteriak sekeras mungkin "tolong, tolong mama saya di tembak"
kebetulan jalan itu sepi, tidak banyak mobil yang lewat.bella merasa bingung akhirnya dia mengangkat mamanya yang sudah tidak sadar ke kursi penumpang lalu dia mengemudikan mobil mamaya mencari rumah sakit terdekat.
untunglah mama sudah mengajari bella menyetir mobil saat bella umur Lima belas tahun, tapi beliau tidak mengijinkan bella membawa mobil sendiri mengingat usianya yang masih belia.
sampai di rumah sakit, bella. buru buru keluar dari mobil lalu berteriak "tolong.... siapa saja yang bertugas tolong mama saya" keadaan bella sangat berantakan.bajunya penuh darah mamanya,rambut panjangnya tergerai acak acakan.
para petugas medis pun berlarian membawa brangkar menuju ke mobil milik arumi yang teroarkur asal, lalu mengangkat tubuh arumi yang bersimbah darah, darah dari kepalanya.menuju ke ruang IGD.
bella terduduk lemas di kursi tempat tunggu di ruang IGD. mamanya segera di tangani. tak lama kemudian dokter memanggil pihak keluarga pasien.
"saya anaknya dok,bagaimana keadaan mama saya dok" bella tidak sabar ingin mengetahui keadaan mamanya.
"begini ya dek, ibu anda telah banyak kehilangan darah. bahkan harus segera di ambil tindakan operasi. ada peluru yang bersarang di kepalanya" dokter itupun nampak wajahnya tegang walau berusaha untuk bersikap tenang.
"golongan darah saya sama dengan mama saya dok, ambil darah saya dok" tanpa berpikir panjang bella menawarkan darahnya untuk menyelamatkan mamanya.
"kami butuh orang dewasa untuk tanda tangan ijin tindakan terhadap nyonya arumi dek.hubungi ayah anda atau keluarga yang lainya" dokter tidak mau gegabah walau waktu semakin sedikit.
bella pun terpaksa menghubungi papanya, walau dia masih ingat pesan mamanya untuk tidak lagi bertemu dengan papanya.toh bisa di maklumi, keadaan genting.
"hallo pah, cepat ke rumah sakit xxx mamah tertembak pah" bella mengucapkan itu dalam satu tarikan nafas lalu menangis tersedu.
"baik papa akan segera ke sana bella, kamu yang tenang oke. semuanya akan baik baik saja" lalu bara menutup telfonya dengan tergesa dia keluar ruangan dan berpamitan pada rekan kerjanya.
setelah duduk di Mobil, dia tersenyum samar sambil bergumam lirih "tidak ada yang bisa menghalangi apa yang sudah jadi keputusanku walauoun itu kamu arumi" setelah itu dia pun menyalakan Mobilnya menuju ke rumah sakit di mana istri pertamanya sedang berjuang antara hidup dan mati.
Thomas,tangan kanan tuan Juan yang baru selesai urusanya di luar pun segera menuju ke atas di mana tuan Juan sedang menunggunya. sesampainya di atas dia mendapat informasi kalau istri bara mengalami Luka tembak di kepala, dahinya mengernyit mencoba menebak siapa dalang di sebalik penembakan itu.
"bukankah pak bara itu yang sedang dalam masalah dengan boss, kenapa harus istrinya yang tertembak?" gumamnya sendiri sambil berjalan menuju ke ruang kerja tuan Juan.
"boss anda memanggil saya?" Tanya Thomas setelah berada di hadapan boss yang merupakan sahabatnya sejak kecil. Karena itulah jika orang lain akan takut berhadapan dengan tuan Juan, Thomas akan bersikap biasa tapi masih menjaga batasanya.
"menurutmu apa tindakan yang tepat untuk seorang pencuri?" kata Juan bernada dingin.
"aku kira kamu sudah mengambil keputusan" Thomas mengira Juan telah memerintahkan anak buahnya untuk menembak istri bara,
"aku tidak akan melakukan Hal seperti itu tanpa berunding denganmu dulu, apa urusanmu di sana sudah selesai?" juan Tau kemana arah pembicaraan Thomas, dia pun sudah mendapat bocoran kalau istri bara sedang dalam keadaan kritis.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments
Simon Tambun
Kerjaab Bara papa Bella yang menempuh segala cara untuk kepentingan pribadi nya
2024-03-23
0