"apa dia memberi penawaran yang menarik agar dia terlepas dari hukuman?" yang di maksud dia oleh Thomas itu bara, papa bella.
"menawarkan anak gadisnya melayaniku tanpa bayaran" Juan menggeleng.itu tandanya dia tidak tertarik.
"tidak cukup cantik?" Thomas menggoda boss sekaligus sahabatnya itu.
"aku tidak akan memasukkan gadis kecil ke dalam masalah orang dewasa" ucap Juan mulai fokus pada layar laptopnya.
"tujuh belas tahun di jaman sekarang itu sudah jauh dewasa,mereka sudah mengenal s*x Juan" di kepala Thomas selalu ada s*x jika sedang membicarakan wanita.
"tidak cukup tangguh untuk menghadapi yang satu di rumah" Juan mengerling ke arah Thomas sambil tersenyum samar.
"kamu terlalu memanjakkanya hingga dia itu terlalu liar,maaf" Thomas sedang mengkritik Carla istri Juan yang sangat bebas.
"aku tidak ada waktu untuk mengatur aturnya" Juan menjawab dengan santai sedang matanya tetap pada layar laptopnya.
"kamu belum bisa mencintainya, Karena itu kamu tidak peduli" Thomas mengingatkan sahabatnya akan pernikahan Juan dengan Carla yang terjadi Karena perjodohan.
Juan tidak menanggapi kata kata thomas tadi,
dia tidak ambil pusing soal cinta. dia hanya bekerja dan bekerja, mempunyai seorang istri bukan untuk di kekang itu prinsipnya.
Juan jarang sekali bercinta dengan istrinya, istrinya itu selalu saja berpesta, dan berfoya foya dengan uang juan.juan tidak mempermasalahkan itu, dia bisa bercinta dengan siapa saja.banyak wanita yang ingin melayaninya.
kehidupan rumah tangga macam apa yang Juan dan Carla jalani.terikat dalam satu pernikahan tapi menjalani hidup mereka masing masing.ada kalanya Carla bersikap manja,ingin bercinta dengan Juan itu kalau ada maunya saja.
nyatanya wanita itu tidak terlalu pusing dengan suami yang sibuk, bahkan mereka jarang bertemu.uang yang di berikan suaminya itu bisa membeli kesenangan di luar.
"mungkin untuk saat ini kamu tidak peduli soal cinta, satu saat kamu butuhkan itu" Thomas menasehati juan.
Juan mengalihkan pandanganya dari laptopnya, menatap ke arah Thomas dengan sudut bibir terangkat.
"kamu sudah punya cinta?" yang Juan Tau Thomas lebih parah, suka bercinta tapi tidak punya kekasih.
"aku menunggu kamu menemukanya, baru aku akan pikirkan untuk serius pada satu wanita" Thomas beralasan saja membuat Juan menggeleng kepala.
"jadi kita akan sita semua asset milik pak bara?" Thomas mengalihkan perbincangan mereka
"of course, semua assetnya belum bisa menutup semua uangku yang telah di ambilnya" Juan menopang dagunya dengan tangan kiri sedang tangan kananya sibuk menscrol tulisan di laptopnya, .pikiranya terbagi.
"dia tetap harus mempertanggung jawabkan perbuatanya" maksud Thomas, bara harus di penjarakan.
"urus itu untukku, kamu Tau kan apa saja yang harus kamu lakukan" Juan menatap serius pada Thomas. Thomas mengangguk.
sementara di rumah sakit, bara baru sampai di depan ruangan tempat istrinya sedang di tangani.
"bella" sang papa bergegas menghampiri bella yang sedang tidak baik baik saja.
"papa tolong mama pah, mama perlu di operasi secepatnya" bella mengguncang tubuh sang papa,memohon dengan isak tangisnya.
"tenang bella, biar papa bicara sama dokter dulu" setelah itu bara pun pergi menemui dokter.
betapa terkejutnya dia, waktu biaya operasi untuk istrinya sudah ada yang menanggungnya, tinggal menunggu tanda tangan dari suami.si penanggung biaya tidak mau di beberkan identitasnya.
bara mendekati putrinya, "bella, bella Tau siapa yang telah mengurus biaya operasi mama?"
bella menoleh, dahinya mengernyit "bukanya papa datang kesini untuk mengurus itu?"
belum sempat bara menjawab, ada dua polisi yang datang menui bara dengan surat penangkapan atas penggelapan uang perusahaan.ada Juan dan Thomas juga.
"tuan, saya mohon jangan penjarakan saya. bahkan istri saya sedang menjalani operasi, bagaimana nasib anak anak saya" bara memohon dengan tangis buayanya.
Juan tidak mendengarkan sedikitpun suara permohonan bara, dia menoleh ke arah Thomas dengan tatapan tajam.
"pak polisi, baiknya bawa pak bara secepatnya pergi dari sini" Thomas memerintahkan dua polisi itu dengan nada sopan.takut bara semakin membuat suasana tidak nyaman di rumah sakit.
bella menatap kepergian papanya tanpa beniat menghentikanya.dia Tau papanya telah melanggar hukum.
Juan menatap lekat ke arah bella yang sedang termenung,berdoa di dalam hati agar mamanya selamat.seolah dia tidak melihat ada orang lain di sana.
"Thom, kamu masih bisa melihatku kan?" sindir Juan pada bella yang acuh.
Thomas sebenarnya ingin tertawa, tapi dia tahan.itu memang harus. si boss tidak pernah bercanda.
"ehem... Nona bella" Thomas menghampiri bella dan membuyarkan lamunan bella.menoleh ke arah Thomas dengan dahi mengernyit.
"kenapa?" bella bertanya dengan suara lemah. bahkan dia lupa ada dean yang harus dia khawatirkan juga.
"aduh nih cewek kok reaksinya bikin Aku salting yah" Thomas garuk garuk kepalanya yang tidak gatal.
bella yang dalam keadaan kacau saja terlihat cantik, apalagi kalau lagi baik baik saja pasti sudah bikin Thomas klepek klepek.
"sebaiknya Nona pulang bersama kami setelah Tau hasil operasi ibu Nona" Thomas harus menyampaikan Hal ini.
"aku punya rumah sendiri, ngapain ikut pulang dengan kalian?" jawab bella ketus sambil matanya melirik tajam ke arah Juan yang sedang sibuk dengan ponselnya padahal dia dengar semua obrolan mereka.
"rumah yang di tempati kalian juga istri muda pak bara kami sita beserta seluruh asset yang ada di dalam rumah" Thomas agak berat untuk menyampaikan ini semua pada gadis muda di depanya itu.
bella terkejut,sebegitu banyaklah papanya korupsi uang perusahaan hingga harta papa pun Masih kurang untuk mengganti rugi dan Masih harus di penjarakan juga.
"oh my... dean" bella baru ingat adiknya, kemana dia.
"adik Nona ada di mansion milik tuan Juan, dia baik baik saja" Thomas tersenyum semanis mungkin.
"bagaimana bisa, bukanya dia bisa ke rumah oma dan opa" bella menggumam, menatap tajam ke arah Thomas lalu Juan.
"kami tidak membawa paksa adik Nona, silahkan hubungi adik Nona kalau Nona mengkhawatirkanya" Thomas berusaha menjadi orang asing yang baik.
bella mengambil ponselnya lalu menghubungi adiknya.agak lama panggilan tidak di angkat,cukup membuat bella khawatir. menunggu panggilanya di jawab matanya terus menatap ke arah dua pria yang melaporkan papanya itu duduk dengan jarak tidak begitu jauh darinya.
"hallo kak" suara dean menyapa.
"dean kamu dimana?" terlihat Thomas menatap ke arah bella,bahkan Juan mengangkat wajahnya dari layar ponselnya untuk mengarahkan pandanganya ke bella.
"di mansion tuan Juan kak" dean menjawab tanpa beban.
"kenapa tidak ke rumah oma dan opa saja?" bella terdengar gusar.yang dia tahu dean itu pemurung dan penyendiri tapi bukan bodoh.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments
Simon Tambun
Nama nya aja anak SD
2024-03-23
0