04. Teman Baru

"Kamu tidak membeli snack?" tanya Jihyo kepada Miya. Saat itu Miya hanya membeli segelas es teh manis, sedangkan Sagiri, Jihyo dan Yuna membeli minuman serta makanan ringan untuk mereka cemil.

"Tidak, aku hanya takut makan siang nanti jadi tidak nafsu makan." jawab Miya santai.

Tiba-tiba segerombolan pria senior datang menghampiri meja mereka. "Halo adik-adik kelasku yang cantik-cantik dan imut-imut." sapa satu pria yang seragamnya tidak dia kancingi.

Sagiri dan Jihyo memberi pesona kepada segerombolan pria itu, dia mengatur rambut dan juga pakaiannya agar terlihat tetap sempurna. Sedangkan Miya dan Yuna merasa risih dan takut, dia berdua berwaspada kepada segerombolan pria-pria itu.

"Siapa namamu si gadis kuncir kuda?" tanya pria yang menyapa tadi mencoba mendekati Miya.

"Yuna aku takut." bisik Miya pelan memeluk lengan Yuna.

Pria genit itu menyuruh Yuna untuk pindah tempat duduk, karena dia ingin duduk di samping Miya.

"Iihhh aneh sekali tertarik dengan gadis lugu seperti itu." cetus Sagiri menatap sinis ke arah Miya.

"Biar lugu tetap cantikan dia dari pada kamu." celetuk pria lainnya. Dikata seperti itu Sagiri marah besar, dia memukul meja lalu pergi dari sana. "Yuna ayo!" ajak Jihyo untuk mengikutinya.

"Eehhh,,," Miya hendak bangun untuk ikut juga dengan mereka. Hanya saja pria genit itu menahannya agar tetap duduk di sampingnya.

"Kalian boleh kejar mereka bertiga. Biar aku di sini dengan gadis cantik berkuncir kuda ini." perintah pria genit itu kepada teman-temannya.

Sepertinya pria itu adalah ketua geng dari beberapa pria-pria lainnya. Saat berperintah seperti itu teman-temannya langsung mengikuti perintahnya.

"Jadi siapa namamu?" pria itu merangkul pundak Miya tanpa ragu-ragu. Miya tegang dan sangat takut diperlakukan seperti itu.

"Apa aku pukul saja ya?" ucap Miya di dalam hati bertanya kepada dirinya sendiri.

"A-aku..." Miya berbicara sangat gugup karena takut. "Iya cantik" jawabnya dengan genit. "Aku mau beli snack." kata-katanya di luar kepala. Pria itu menyuruh Miya untuk tetap duduk di sana dan biar dia yang memesan snack-snacknya.

Saat pria itu berjalan untuk membeli snack, Miya langsung berlari kabur dari sana. "Eehhh tungguuuuu..." pria genit itu berteriak dan langsung mengejarnya.

"Huftttt... Huftttt..." Miya berlari menuju lorong ruang-ruang klub. Dia memasuki ruang klub musik untuk berlindung dari pria genit itu.

Miya menutup rapat pintu ruangan lalu menguncinya dari dalam agar pria itu tidak bisa masuk. "Semoga dia tidak tahu aku masuk ke dalam ruangan ini." mohonnya dengan nafas yang tidak beraturan dan tubuh yang sudah gemetar ketakutan.

"Aaarrrgggggg sial dia menghilang!" marahnya pria genit sambil memukul pintu ruangan klub musik. Pria itu langsung berjalan pergi entah kemana.

"Huftttt Ya Tuhan terimakasih," hela nafas Miya sangat lega bisa berhasil kabur dari pria genit itu. Dia bersandar di balik pintu lalu terduduk di lantai sambil selonjor kaki. "Aaaaaaaaaaaa!!!" dia terkejut saat melihat ada seorang pria yang sedang berdiri bengong melihat dirinya sambil memegang alat musik violin.

"Ya ampun kamu membuatku terkejut," Miya terbangun diri. Pria yang ada di ruang klub musik itu adalah Ruki. Hanya saja Ruki tidak mengenali Miya sedangkan Miya mengenalinya.

"Ada apa?" tanya Ruki sangat polos.

"Ti-tidak apa-apa, aku hanya menghindar dari pria aneh tadi yang memukul pintu. Ngomong-ngomong kamu pecinta musik ya?" tanya Miya berbasa-basi. Ruki hanya menganggukkan kepalanya saja, dia langsung menaruh kembali alat musik violin itu ke tempatnya.

"Eehhh lanjutkan saja. Aku juga ingin pergi dari sini" Miya membuka kunci pintunya.

"Alat musik apa yang bisa kamu mainkan?" tanya Ruki tiba-tiba.

"Eh?" Miya sedikit terkejut, kenapa Ruki bisa tahu kalau Miya bisa bermain alat musik. Miya langsung menjawab kalau dia bisa memainkan alat musik piano.

"Kalau gitu ingin main bersama?" ajaknya setelah mengetahui kalau Miya bisa memainkan piano. Miya menerima ajakannya, mereka pun bermain bersama dengan musik yang pendek-pendek saja sebagai awalan.

"Siap?" tanya Miya.

"Hhm."

...Do... Re... Mi... Fa... So... La... Ti... Do......

...♪♪♪...

Mereka bermain alat musik bersama, Miya dengan alat musik piano sedangkan Ruki dengan alat musik violin.

...Do......

...♪♪♪...

Permainan selesai. Ruki memuji Miya bahwa permainan alat musik pianonya sangat lah bagus. "Terimakasih banyak. Permainanmu juga sangat bagus." puji Miya balik untuk Ruki.

Ruki mengajak Miya berkenalan, mereka saling berkenalan dan berjabat tangan. "Dari kelas berapa? Sepertinya kau orang yang aku tabrak tadi pagi ya?" tanyanya. "Benar, tapi kamu sudah minta maaf ko tadi pagi. Kita juga satu kelas, kamu dari kelas 1.1 kan?" Miya dan Ruki saling tanya menjawab satu sama lain.

"Ngomong-ngomong sudah berapa lama kamu bermain piano?" tanya Ruki membuat topik pembicaraan baru.

Miya bercerita kalau dia sudah memainkan piano sejak dia masih di Playground, saat itu dia sedang iseng-iseng bermain biasa dengan Neneknya di rumah.

"Apa Nenek mu seorang pianis?" tanyanya lagi.

"Tidak. Namun itu adalah cita-citanya." tiba-tiba raut wajah Miya berubah menjadi murung saat membahas sang Nenek.

"Ada apa?" Ruki sangat peka terhadap perubahan raut wajahnya.

"Tidak apa-apa. Nenek ku sudah tiada, mungkin aku yang akan mewujudkan cita-citanya." wajah Miya kembali ceria.

"Semangat!" Ruki mengangkat tangannya serta mengepalnya untuk memberi semangat kepada Miya sambil tersenyum manis.

"Terimakasih," terlihat kedua bola mata Ruki berkilau, itu membuat Miya sedikit tersentuh.

Bel waktu istirahat pun berbunyi, Miya dan Ruki kembali ke kelas bersama. Ruki mengajak Miya untuk ke kantin bersama namun dia menolak karena dia membawa bekal. "Baiklah," Ruki mengambil ponsel dari dalam tasnya lalu berjalan keluar dari kelas.

Miya terduduk dan membuka bekalnya. "Uuuhhhh" dia mengendus makanannya. Tiba-tiba Sagiri menghampiri Miya lalu menumpahkan air minum ke dalam bekalnya.

"Eeehhhhh kenapa kamu tumpahkan ke dalam sini?" Miya terbangun diri. Dia benar-benar tidak mengerti mengapa Sagiri menumpahkan air minum ke dalam bekalnya.

"Gadis murahan sok cantik!" celetuk Sagiri berjalan kembali ke tempat duduknya.

"Ma-maksudmu?" Miya bingung dengan apa yang Sagiri katakan tadi. Dia benar-benar tidak mengerti maksud dari semua ini. Dia segera menutup bekalnya lalu membawanya keluar dari kelas menuju toilet untuk membuang air di dalam bekal itu agar tidak tumpah saat di taruh di dalam tas.

"Ini baru awal Miya." ungkap Sagiri geram saat Miya keluar dari kelas.

"Aku benar-benar tidak mengerti mengapa dia melakukan ini." Miya membuang airnya ke dalam wastafel. Setelah itu, Miya kembali ke kelas untuk menaruh bekalnya. Dia akhirnya memutuskan untuk pergi ke kantin membeli makan siang di sana.

"Terimakasih banyak," Miya menanggapi kembalian yang diberikan Ibu kantin.

"Ramai sekali," Miya melihat kanan kiri tidak ada bangku kosong untuk dia duduki. Dia membawa makanannya dan juga minumannya ke ruang klub musik untuk istirahat di sana.

"Na... Na... Na..." Miya memasuki ruangan dan menutup pintu. Saat berbalik badan terlihat empat orang pria dan satu gadis yang sedang makan siang di sana.

"Eh, Ru-ki." ucapnya di dalam hati. Miya memutuskan untuk tidak jadi istirahat di ruang klub musik. Namun satu gadis dari teman Ruki itu mengajak Miya untuk ikut bergabung. "Hei tidak apa-apa. Kau bisa bergabung dengan kami." ajaknya.

"Te-terimakasih. Tapi sepertinya aku harus ke kelas." Miya langsung pergi dari sana.

"Sial-sial! Aku harus makan di mana kalau seperti ini jadinya?" keluhnya. Tiba-tiba dia kepikiran tentang rooftop sekolah, dia pun memutuskan untuk makan siang di sana.

"Wowwww aku tidak menyangka semuanya terlihat sangat indah dari atas sini." ucapnya takjub saat Miya sampai di rooftop sekolah dan melihat ke sekelilingnya. Miya pun melahap makanannya di atas sana dengan rasa aman dan nyaman.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!