Hari itu hari Senin, dan suasana kelas penuh semangat. Pukul 07:00, Dosen Leminho, seorang dosen yang mengajar pelajaran PKN, memasuki kelas dengan kostum penuh aksesori anime. Baim dan Nadya terkejut melihatnya, sementara mahasiswa lain hanya tersenyum lebar.
Dosen Leminho: "Selamat pagi, para mahasiswa yang penuh semangat! Hari ini kita akan membahas Politik Ninja, tetapi sebelum itu, mari kita bersiap-siap dengan teknik tawa! Hahahaha!"
Dosen Leminho memulai dengan memperkenalkan diri dengan nama-nama karakter anime, membuat mahasiswa tak bisa berhenti tertawa. Baim mencoba menahan tawa, tetapi Nadya hanya tersenyum melihat kekonyolan Dosen Leminho.
Dosen Leminho: "Sekarang, mari kita bahas demokrasi ala ninja. Mereka memilih pemimpin dengan turnamen gulat! Siapa yang setuju?"
Semua mahasiswa bersorak setuju, dan Dosen Leminho melanjutkan dengan membahas konsep politik sambil menyelipkan lelucon-lelucon anime di antara materi seriusnya.
Ketika Dosen Leminho menyanyikan lagu anime dengan suara yang tidak biasa, Baim dan Nadya saling berpandangan. Meskipun awalnya canggung, mereka akhirnya tertawa bersama dengan kekonyolan dosen tersebut.
Saat pelajaran berjalan, Dosen Leminho tiba-tiba menunjuk ke arah Baim dan Nadya.
Dosen Leminho: "Ah, Baim dan Nadya, kalian sepertinya memiliki chemistry yang bagus! Bagaimana kalau kalian tunjukkan teknik gulat ninja untuk kelas ini?"
Baim dan Nadya saling berpandangan sejenak, lalu mereka bersedia melakukannya dengan penuh semangat. Dosen Leminho tertawa melihat atraksi konyol mereka, membuat kelas semakin riuh.
Ketika pelajaran berakhir, Dosen Leminho mengucapkan selamat kepada Baim dan Nadya.
Dosen Leminho: "Kalian berdua adalah ninja yang luar biasa dalam politik dan kekonyolan. Terus pertahankan semangat itu!"
Baim dan Nadya keluar dari kelas dengan senyum, merasa bahwa pelajaran PKN tidak hanya memberikan pengetahuan politik, tetapi juga kebahagiaan dan persahabatan baru.
Setelah Dosen Leminho selesai mengajar, jam menunjukkan pukul 09.00, dan istirahat sepuluh menit dimulai. Baim memutuskan untuk menghabiskan waktu istirahatnya dengan ngobrol bareng teman-temannya, Jayan dan Adit, di kelas.
Baim: "Hari ini bener-bener seru ya, guys? Siapa sangka pelajaran PKN bisa seheboh ini."
Sementara itu, Nadya keluar kelas dan bergabung dengan beberapa mahasiswi perempuan buat ngobrol. Mereka ketawa dan berbagi cerita, menciptakan momen keakraban di antara mereka.
Setelah istirahat, saat pelajaran olahraga dimulai, Dosen Faisal masuk kelas dengan ekspresi marah.
Dosen Faisal: "Kenapa belum ada yang ganti baju olahraga? Semua dihukum kecuali Baim karena udah pakai baju olahraga dari rumah."
Semua mahasiswa terkejut, dan Baim merasa canggung karena dikecualikan dari hukuman karena udah mengenakan baju olahraga. Dosen Faisal yang dikenal sebagai dosen killer langsung ngasih hukuman.
Dosen Faisal: "Push up 20× buat yang belum ganti baju! Dan buat yang gak bawa baju olahraga, push up tanpa henti sampe pelajaran olahraga selesai!"
Tiba-tiba, Nadya sadar kalo dia gak bawa baju olahraga. Dengan wajah kesal, dia dihukum melakukan push up tanpa henti.
Baim, Jayan, dan Adit ngeliatin Nadya dengan candaan ringan.
Baim: "Baim ngeledek Nadya, besok-besok jangan bawa baju olahraga lagi ya!"
Nadya marah, dan terjadilah kejar-kejaran kayak Tom and Jerry antara Baim dan Nadya. Teman-teman sekelas cuma bisa ketawa liat tingkah laku kocak mereka.
Dosen Faisal: "Nadya dan Baim, tingkah laku kalian gak bisa diterima. Kalian berdua bakal dapet hukuman khusus."
Nadya: "Hukuman apa, Pak?"
Dosen Faisal: "Kalian harus melakukan push-up tanpa henti sampe jam pelajaran berakhir."
Baim: "Serius, Pak? Tapi kita minta maaf."
Dosen Faisal: "Gak ada diskusi. Setelah itu, kalian berdua bakal berdiri dengan hormat di depan tiang bendera selama satu jam penuh."
Nadya: "Ini berlebihan, Pak!"
Dosen Faisal: "Itu hukuman kalian. dan semoga ini jadi pelajaran buat kalian berdua."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 59 Episodes
Comments