PAP 2. TINGGALKAN ROK MINI

Sudah lama sebenarnya Biduri mengagumi ketampanan anak tunggal dari pengusaha besar Tuan Arkananta dan pemilik butik terkenal Elzantie.

Kalau pas mereka ngobrol soal Raka hati Biduri merasa senang mendengarnya.

"Kamu itu seperti pungguk merindukan bulan. Tidak mungkin bisa memetik hati sang pangeran itu," kata Biduri pada dirinya sendiri ketika pertama kali mulai merasa kesengsem dengan cowok itu.

Sebelum mengalami kecelakaan yang mengakibatkan kedua kakinya lumpuh, Raka kesehariannya bersikap kaku dan cuek. Selalu fokus dengan kewajibannya sebagai anak. Sementara orangtuanya terus mengatur kegiatannya dengan ketat.

Tiap hari yang tidak pernah lepas dari belajar. Sesekal diberi kesempatan bermain itu pun dalam kegiatan di kampus. Hidup Raka seperti tidak boleh menyia-nyiakan waktu secara percuma. Agar kelak menjadi lelaki yang hebat. Siapa lagi yang akan mewarisi seluruh kejayaan perusahaan papanya kalau bukan Raka.

Karena itulah Raka hampir tidak tahu urusan di rumah. Hanya fokus pada kegiatannya sendiri. Bertemu dengan papa mamanya saja jarang sekali. Apalagi sampai bertemu dengan Bi Minah dan anak gadisnya yang lebih banyak berada di belakang.

Tapi akhirnya semua aktifitas itu berhenti total setelah Raka mengalami kecelakaan. Hari-harinya hanya dihabiskan di atas kursi roda. Sikap riangnya berubah menjadi murung. Semangatnya belajar hilang sama sekali. Bahkan sudah lama tidak masuk kuliah. Suport dan dorongan spirit dari orangtuanya tidak pernah didengarkan lagi.

"Kenapa aku tidak mati saja dalam kecelakaan itu. Selesai!" ucap Raka kepada Biduri penuh penyesalan.

Waktu itu Biduri memberanikan diri mengajaknya ngobrol. Entah karena melihat apa dalam diri Biduri, Raka mau bicara menceritakan kecelakaan yang dialami walaupun awalnya membisu dan angkuh.

"Kalau mas Raka terus berlatih saya yakin bisa sembuh dan bisa berjalan lagi seperti sediakala," kata Biduri memberikan spririt lebih giat berlatih menggerakan kakinya.

Sejak itu Raka mau berlatih berjalan dengan dituntun oleh Biduri. Ajaib memang. Raka yang tadinya keras kepala seperti batu, ternyata bisa cair dan enak diajak ngobrol.

Mungkin karena seringnya mereka bersama itu benih-benih cinta turun di jantung mereka masing-masing. Dan pengukuhannya terjadi siang tadi.

Malam makin larut. Di kamar tak begitu lebar itu hanya terdengar suara jangkrik kecil di bawah lemari. Kini ditambah suara desah tidur Bi Minah dan Biduri.

\*\*

Tak terasa pagi begitu cepat datang. Biduri sudah selesai mandi.

Seperti yang sudah dinasihatkan ibunya semalam, pagi itu Biduri tidak akan memakai yang mini-minian atau yang ketat-ketat lagi.

Kejadian siang kemarin membuatnya dia mengerti. Bahwa mengenakan rok mini sangat merugikan!

Tapi dia bingung juga mau pakai apa? Karena di dalam lemari pakaiannya kalau tidak pendek-pendek modelnya ketat-ketat semua.

"Saya pakai apa, Bun?" tanya Biduri bingung di depan lemarinya yang ia buka lebar-lebar.

"Kalau tidak salah kamu kan punya daster baru yang belum pernah kamu pakai," kata Bi Minah seraya ikut memilah-milah tumpukan pakaian Widuri yang ada di lemari.

"Yang mana sih, Bun. Aku lupa?" tanya Biduri memperhatikan ibunya yang sibuk mencari daster yang dimaksud.

"Itu daster batik warna biru muda."

"Ah, Moh! Jadul sekali itu, Bun."

"Kamu itu mau bekerja apa mau pesta?"

"Tapi jangan daster dong, Bun. Kelihatan seperti emak-emak. Malu sama Raka," jawab Biduri.

"Maksudmu, Den Raka? Kok bisa malu sama dia sih. Emang ada apa kamu dengan dia?"

Biduri gugup ditanya ibunya seperti itu. Sial! Kenapa tadi dia menyebut nama cowok tampan itu. Jadi curiga akhirnya.

"Eh! Ya, tidak ada apa-apa kok, Bun. Cuma malu saja."

"Biasanya malunya gadis kepada seseorang itu pasti ada sesuatu yang dipendam. Apakah kamu ada hati dengan Den Raka?"

Kembali Biduri gugup dengan pertanyaan ibunya. Buru-buru dia kembalikan lagi ke persoalan baju yang dipilihkan ibunya.

"Ndak apa-apa deh, Bun. Saya Pake daster juga bisa."

"Bener kamu mau pake daster. Tidak malu kelihatan seperti emak-emak. Ini sudah saya temukan!" Bi Minah menunjukkan baju terusan yang panjangnya sampai di bawah lutut dan berwarna biru muda.

Widuri mengambil baju itu dari tangan Bi Minah. Lalu dibukanya lipatannya yang kelihatan sudah kusut. Karena ditemukan pada tumpukan paling bawah tertindih baju lainnya. Bahkan sudah bau kayu lemari dan coro.

"Masih baru tapi kusut ya, Bun," kata Widuri sambil membentang-bentangkan baju tersebut kurang bersemangat.

"Disetrika sebentar dan disemprot pewangi biar kelihatan rapih."

"Iya, Bun." Biduri cepat ke tempat setrikaan masih di dalam kamarnya.

Setelah kain daster itu sudah halus dan harum karena disemprot pewangi, Biduri segera kenakan dan mematut-matut diri di depan kaca lemari.

"Kamu itu dasarnya memang cantik. Pakai daster pun tidak hilang kecantikanmu, Nduk," ujar Bi Minah bangga kepada anak satu-satunya itu. Kemudian dia pun ingat ayah Biduri yang berada nun jauh di seberang sana. "Pasti senang dia kalau melihat anaknya sekarang sudah tumbuh besar," gumamnya.

Beberapa menit kemudian mereka sudah sampai di dalam dapur. Padahal pagi baru pukul 05.30. Tugas rutin Biduri adalah menyiapkan sarapan di meja makan utama setelah ibunya selesai memasak.

Setelah menu makanan sudah tersajikan semua di meja dalam, biasanya Tuan Arkan, Nyonya Elzatie dan Raka baru sarapan sekitar pukul 07.00 sebelum berangkat ke tempat aktifitasnya masing-masing.

Tapi pagi itu hanya Tuan Arkan dan Elzatie sarapan lebih pagi. Karena akan pergi keluar kota. Sedangkan Raka belum kelihatan keluar dari kamar sampai papa mamanya itu berangkat.

Biduri segera memberesi piring dan gelas bekas untuk sarapan mereka berdua. Tangannya cekatan bekerja. Tetapi matanya sesekali memperhatikan kamar Raka. "Ah! Kenapa aku jadi kepingin ketemu?"

Sampai Biduri selesai membersihkan meja Raka belum keluar juga dari kamarnya. Bahkan hingga pukul 08.00 belum kedengaran suaranya memanggil Bi Minah untuk dibantu menurunkan atau menaikan kursi rodanya.

"Bun tumben Den Raka belum keluar dari kamarnya?" tanya Widuri keppo.

"Sudah kamu bekerja apa yang perlu kamu kerjakan saja. Tidak usah pingin tahu apa yang dilakukan aden."

"Iya, Bun," jawab Biduri lalu beranjak menuju ke halaman belakang.

"Kamu mau apa?"

"Bersihkan taman, Bun."

"Lho kemarin kan sudah kamu bersihkan."

Biduri jadi ingat kembali kejadian kemarin. Disaat dia sedang mencabuti rumput liar tiba-tiba datang Raka yang langsung menabraknya karena terpental alibat kursi rodanya terantuk batu.

"Oya, lupa," ucap Biduri malu. Bi Minah cuma memandangnya penuh tanda tanya.

"Kamu ke ruang tamu saja. Kelihatan masih kotor belum Bunda bersihkan semuanya."

"Iya, Bun."

Biduri segera menuju ke ruang tamu. Setengah berjinjit dia melangkah melewati kamar Raka yang berada tidak jauh dari kamar papa dan mamanya.

Namun sial malah Raka keluar dari kamarnya dan melihat gadis itu berjalan berjinjit.

"Mau kemana, kamu?" tanya Raka dengan angkuhnya. Padahal kemarin sangat lembut membelai dan mencumbunya.

"Inikah teori laki-laki. Bila sedang pingin dibelai dan disayang. Tapi bila sedang tidak kepingin menyapa pun dengan nada kasar." Kata Biduri dalam hati.

BERSAMBUNG

Episodes
1 PAP 1. NASIHAT BUNDA
2 PAP 2. TINGGALKAN ROK MINI
3 PAP 3. UNGKAPAN KASIH SAYANG
4 PAP 4. AJAKAN MENIKAH
5 PAP 5. TERBONGKAR
6 PAP 6. MASAKAN YANG LEZAT
7 PAP 7. MIMPI KISAH LAMA
8 PAP 8. BERATNYA BERTERUS TERANG
9 PAP 9. SINAR MATA CINTA
10 PAP 10. SIAPA PEMBEKAP ITU
11 PAP 11. RIBUT SOAL NASI GORENG
12 BAB 12. CEMBURU
13 PAP 13. MENANGKAP BASAH
14 PAP 14. PENGAKUAN YANG CANTIK
15 PAP 15. SKEDUL YANG MELELAHKAN
16 PAP 16. PEMBELAAN EL ZANTIE
17 PAP 17. PERPECAHAN
18 PAP 18. MINGGU YANG BERKESAN
19 PAP 19. HATI YANG BERALIH
20 PAP 20. HASRAT GADIS BELIA
21 PAP 21. MERETAS MIMPI
22 PAP 22. LOLOS DARI LUBANG JARUM
23 PAP 23. RACUN PUJIAN
24 PAP 24. INGIN BERTAHAN
25 PAP 25. CINTA BERSEMI KEMBALI
26 PAP 26. GUNDAH
27 PAP 27. MALAM MENAKUTKAN
28 PAP 28. BERTEMU JODOH
29 PAP 29. MENYENTUH KALBU
30 PAP 30. NIAT BAIK PAK DOSEN
31 PAP 31. KEMOLEKAN BIKIN MASALAH
32 PAP 32. GELOMBANG NAFSU TUAN ARKAN
33 PAP 33. KETEMU NYONYA EL
34 PAP 34. KEINGINAN YANG SULIT
35 PAP 35. MENCARI BIDURI
36 PAP 36. MENENTUKAN JALAN KEHIDUPAN
37 PAP 37. RASA IBA SEORANG DOSEN
38 PAP 38. CINTA BUJANG TUA
39 PAP 39. DESAHAN DI KAMAR TANTE
40 PAP 40. RENCANA BI MINAH
41 PAP 41. BATAL AJAK BIDURI
42 PAP 42. BERKUMPUL KEMBALI
43 PAP 43. KECURIGAAN RAKA
44 PAP 44. BUNTUT KECURIGAAN RAKA
45 PAP 45. RAYUAN MAUT RIYU
46 PAP 46. BIDURI SOCK BERAT
47 PAP 47. ANAK HARAM
48 PAP 48. CINTA SEMAKIN TERKIKIS
49 PAP 49. SEBUAH GAME
50 PAP 50. KEPUTUSAN
51 PAP 51. PENYESALAN
52 PAP 52. ZAFER AKMAL
53 PAP 53. SEBUAH MISI RAHASIA
54 PAP 54. PILAH PILIH PACAR
55 PAP 55. ZAVER BIDURI KAKAK ADIK?
56 PAP 56. CEMBURU
57 PAP 57. PERTENGKARAN RAKA DAN ZAFER
58 PAP 58. NILAI BAIK DAN BURUK
59 PAP 59. DIMINTA BERALIH HATI
60 PAP 60. RAKA TETAP CINTA BIDURI
61 PAP 61. MENUNGGU ALIZ
62 PAP 62. AIR MATA PERPISAHAN
63 PAP 63. TINDAKAN NEKAT
64 PAP 64. RAHASIA YANG TERUNGKAP
65 PAP 65. MASA LALU YANG SURAM
66 PAP 66. MENURUTI KATA BUNDA
67 PAP 67. RENCANA KE DEPAN
68 PAP 68. HATI YANG TERTUTUP KABUT
69 PAP 69. IMAGE BURUK
70 PAP 70. KENALAN BARU
71 PAP 71. PINGIN KENAL BOS
72 PAP 72. DITAWARI JADI SEKRETARIS
73 PAP 73. CEM CEMAN
74 PAP 74. TAK BISA MENGELAK
75 PAP 75. KESUCIAN YANG HILANG
76 PAP 76. MENDADAK JADI CINTA
77 PAP 77. SEMAKIN TERJERAT
78 PAP 78. PERTENGKARAN DUA WANITA
79 PAP 79. MALAM PERTAMA
80 PAP 80. KAWIN PAKSA
81 PAP 81. KEMELUT HATI
82 PAP 82. KEMELUT BELUM SELESAI
83 PAP 83. BESANKU LEBIH JOS
84 PAP 84. MOVE ON
85 PAP 85. WARISAN BIDURI
86 PAP 86. SANDIWARA YANG GAGAL
87 PAP 87. HATI YANG KERUH
88 PAP 88. PENGAKUAN BIDURI
89 PAP 89. MALAM MENEGANGKAN
90 PAP 90. KISAH SEDIH BI MINAH
91 PAP 91. MASALAH LAMA
92 PAP 92. HUTANG YANG TERLUNASI
93 PAP 93. PERNIKAHAN
94 PAP 94. WANITA LAIN
95 PAP 95. BERTEMU PACAR ZAFER
96 PAP 96. TERINGAT MASA LALU
97 PAP 97. JODOH YANG SUDAH TERTULIS
Episodes

Updated 97 Episodes

1
PAP 1. NASIHAT BUNDA
2
PAP 2. TINGGALKAN ROK MINI
3
PAP 3. UNGKAPAN KASIH SAYANG
4
PAP 4. AJAKAN MENIKAH
5
PAP 5. TERBONGKAR
6
PAP 6. MASAKAN YANG LEZAT
7
PAP 7. MIMPI KISAH LAMA
8
PAP 8. BERATNYA BERTERUS TERANG
9
PAP 9. SINAR MATA CINTA
10
PAP 10. SIAPA PEMBEKAP ITU
11
PAP 11. RIBUT SOAL NASI GORENG
12
BAB 12. CEMBURU
13
PAP 13. MENANGKAP BASAH
14
PAP 14. PENGAKUAN YANG CANTIK
15
PAP 15. SKEDUL YANG MELELAHKAN
16
PAP 16. PEMBELAAN EL ZANTIE
17
PAP 17. PERPECAHAN
18
PAP 18. MINGGU YANG BERKESAN
19
PAP 19. HATI YANG BERALIH
20
PAP 20. HASRAT GADIS BELIA
21
PAP 21. MERETAS MIMPI
22
PAP 22. LOLOS DARI LUBANG JARUM
23
PAP 23. RACUN PUJIAN
24
PAP 24. INGIN BERTAHAN
25
PAP 25. CINTA BERSEMI KEMBALI
26
PAP 26. GUNDAH
27
PAP 27. MALAM MENAKUTKAN
28
PAP 28. BERTEMU JODOH
29
PAP 29. MENYENTUH KALBU
30
PAP 30. NIAT BAIK PAK DOSEN
31
PAP 31. KEMOLEKAN BIKIN MASALAH
32
PAP 32. GELOMBANG NAFSU TUAN ARKAN
33
PAP 33. KETEMU NYONYA EL
34
PAP 34. KEINGINAN YANG SULIT
35
PAP 35. MENCARI BIDURI
36
PAP 36. MENENTUKAN JALAN KEHIDUPAN
37
PAP 37. RASA IBA SEORANG DOSEN
38
PAP 38. CINTA BUJANG TUA
39
PAP 39. DESAHAN DI KAMAR TANTE
40
PAP 40. RENCANA BI MINAH
41
PAP 41. BATAL AJAK BIDURI
42
PAP 42. BERKUMPUL KEMBALI
43
PAP 43. KECURIGAAN RAKA
44
PAP 44. BUNTUT KECURIGAAN RAKA
45
PAP 45. RAYUAN MAUT RIYU
46
PAP 46. BIDURI SOCK BERAT
47
PAP 47. ANAK HARAM
48
PAP 48. CINTA SEMAKIN TERKIKIS
49
PAP 49. SEBUAH GAME
50
PAP 50. KEPUTUSAN
51
PAP 51. PENYESALAN
52
PAP 52. ZAFER AKMAL
53
PAP 53. SEBUAH MISI RAHASIA
54
PAP 54. PILAH PILIH PACAR
55
PAP 55. ZAVER BIDURI KAKAK ADIK?
56
PAP 56. CEMBURU
57
PAP 57. PERTENGKARAN RAKA DAN ZAFER
58
PAP 58. NILAI BAIK DAN BURUK
59
PAP 59. DIMINTA BERALIH HATI
60
PAP 60. RAKA TETAP CINTA BIDURI
61
PAP 61. MENUNGGU ALIZ
62
PAP 62. AIR MATA PERPISAHAN
63
PAP 63. TINDAKAN NEKAT
64
PAP 64. RAHASIA YANG TERUNGKAP
65
PAP 65. MASA LALU YANG SURAM
66
PAP 66. MENURUTI KATA BUNDA
67
PAP 67. RENCANA KE DEPAN
68
PAP 68. HATI YANG TERTUTUP KABUT
69
PAP 69. IMAGE BURUK
70
PAP 70. KENALAN BARU
71
PAP 71. PINGIN KENAL BOS
72
PAP 72. DITAWARI JADI SEKRETARIS
73
PAP 73. CEM CEMAN
74
PAP 74. TAK BISA MENGELAK
75
PAP 75. KESUCIAN YANG HILANG
76
PAP 76. MENDADAK JADI CINTA
77
PAP 77. SEMAKIN TERJERAT
78
PAP 78. PERTENGKARAN DUA WANITA
79
PAP 79. MALAM PERTAMA
80
PAP 80. KAWIN PAKSA
81
PAP 81. KEMELUT HATI
82
PAP 82. KEMELUT BELUM SELESAI
83
PAP 83. BESANKU LEBIH JOS
84
PAP 84. MOVE ON
85
PAP 85. WARISAN BIDURI
86
PAP 86. SANDIWARA YANG GAGAL
87
PAP 87. HATI YANG KERUH
88
PAP 88. PENGAKUAN BIDURI
89
PAP 89. MALAM MENEGANGKAN
90
PAP 90. KISAH SEDIH BI MINAH
91
PAP 91. MASALAH LAMA
92
PAP 92. HUTANG YANG TERLUNASI
93
PAP 93. PERNIKAHAN
94
PAP 94. WANITA LAIN
95
PAP 95. BERTEMU PACAR ZAFER
96
PAP 96. TERINGAT MASA LALU
97
PAP 97. JODOH YANG SUDAH TERTULIS

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!