Bab 3

Hari itu Kaileya langsung memilih pulang. Wanita cantik itu tidak berniat menjawab pertanyaan dari laki-laki tersebut.

Dua hari berlalu. Kaileya senantiasa mendapat teror dari atasannya, mengenai pilihan apa yang akan ia pilih nanti. Ia harus langsung memilih opsi tersebut dalam waktu dekat ini, karena jika tidak maka dirinya lah yang akan dikeluarkan langsung oleh pihak agensi. Kaileya kebingungan, apakah ia harus meninggalkan karirnya atau konversi pres untuk mengumumkan pernikahannya?

Sekarang ini, Kaileya yang baru saja selesai dengan pemotretan terbarunya, harus segera menemui atasannya yang sudah menunggunya di salah restoran ternama. Kaileya pergi ke sana dengan diantar sopir khusus untuk model-model mereka, yang dipersiapkan oleh perusahaan.

Setiba di sana. Kaileya segera memasuki bangunan mewah nan klasik tersebut. Ia tak lupa memakai penutup wajah, agar tidak ada lagi yang mengusik hal-hal yang menyangkut tentang privasinya. Kaileya melangkahkan kakinya menuju ruang VIP sebagaimana yang telah dikatakan oleh atasannya tadi melalui managernya.

"Siang, Pak." Kaileya menyapa sang atasan.

Sang atasan mengangguk sebagai respon. "Silakan, duduk."

Kaileya mendudukkan dirinya dengan anggun di salah satu sofa yang sudah disediakan. Ia mencoba menetralkan deru nafasnya, ia tidak mau jika sang atasan melihatnya yang terang-terangan sedang gugup. Bagaimana tidak gugup, jika yang akan dibahas dan ditanyakan sekarang adalah hal yang paling sulit bagi Kaileya.

"Jadi, apa pilihanmu, Kaileya? Seorang model papan atas harus tegas dengan pilihannya!" tegas Arya–atasannya. "Mengundurkan diri atau mengumumkan pernikahan di konferensi pers?"

Pertanyaan yang sama kembali ditanyakan oleh Arya. Hal itu membuat Kaileya menelan ludahnya kasar. Bagaimana ia bisa mengumumkan pernikahan, ketika ia tidak pernah menikah sebelumnya?

"Saya akan menentukan pilihan terbaik, Pak. Berikan saya waktu dua hari lagi untuk mengambil keputusan ini," balas Kaileya apa adanya. Ia bingung juga harus menjawab apa ketika berada dalam situasi seperti ini.

Arya terlihat mengangguk menanggapi jawaban salah satu model agensinya. Kemudian, fokus pria itu teralihkan ketika ponselnya berdering nyaring. Terlihat pria matang itu berbicara dengan serius dengan seseorang di seberang telepon.

"Kaileya, saya beri kesempatan dua hari lagi. Saya harap kamu bisa memutuskan pilihan yang bijak," papar Arya kembali mengingatkan Kaileya.

Kaileya tersenyum singkat dan mengangguk paham.

"Saya harus pergi lebih cepat, ada hal yang harus saya urus," pamit Arya.

"Baik, Pak. Terima kasih atas kesempatannya," balas Kaileya sambil menunduk singkat memberi rasa hormat.

Arya pergi dari ruangan tersebut. Barulah Kaileya bisa bernafas lega. Akhirnya, ia masih diberi kesempatan, meskipun hanya dua hari.

Kaileya melirik pergelangan tangan kirinya. Jam di sana menunjukkan pukul 14.40. Sekarang ia sudah merindukan kedua buah hatinya. Kaileya bangkit dari sofa dan berjalan menuju pintu keluar.

Sekarang yang menjadi tujuannya, yaitu menjumpai kedua buah hatinya.

***

Sore ini, Kaileya sedang membawa kedua anaknya berjalan-jalan di sebuah mall. Setelah anaknya sembuh dari demam beberapa hari kebelakang, Kaileya berniat ingin menyenangkan hati buah cintanya.

"Mommy, mau es krim," pinta anak perempuan yang cantik.

"Es krim? Tapi, kalian baru sembuh. Em … gimana kalau kita beli yang lain aja?" tanya Kaileya mengalihkan perhatian anaknya yang meminta es krim.

"Tapi, Lyka mau es krim, My." Bocah empat tahun itu masih tetap pada pilihan pertamanya.

"Kan, adek baru sembuh." Kaileya kembali memberi pengertian kepada putrinya.

Lyka yang tidak mendengar ucapan mommy-nya langsung berlari menuju toko es krim yang dimaksudkan. Ketika sedang berlari, Lyka tersandung dengan kaki kecilnya sendiri dan berakhir balita itu terjatuh dan hampir mencium lantai, jika saja balita itu tidak ditolong oleh seorang pria dewasa.

"Ada yang sakit?" tanya pria tampan yang menolong Lyka.

Lyka menggelengkan kepalanya. Ia tidak merasakan sakit ditubuhnya.

Pandangan Justin kembali terpaku pada mata indah milik anak itu. Mata ini terasa tak asing baginya.

Dari kejauhan Kaileya berlari dengan putranya untuk menyusul Lyka yang lebih dulu berlari, hingga anak itu terjatuh.

"Lyka, kamu gapapa, Sayang?" Raut panik tercetak jelas di wajah Kaileya. Ia buru-buru memeriksa keadaan tubuh putrinya.

Lyka menggeleng lagi menjawab pertanyaan mommy-nya. "Om, ini yang menolong Lyka, Mommy."

Kaileya mengikuti arah tunjuk anaknya. Ia terkejut karena yang menolong putrinya barusan adalah Justin. Dengan cepat Kaileya menarik Lyka, agar anak itu berada di sisinya.

"Kailey?" tebak Justin ketika melihat wajah Kaileya yang tertutupi masker.

Justin memandang kedua anak kembar tersebut secara bergantian. Pantas saja ia merasa tidak asing dengan mata anak perempuan tersebut, yang memang ternyata itu adalah anak yang pernah ia lihat di dalam mobil Kaileya.

Berakhirlah, sekarang mereka berempat duduk di salah satu restoran. Setelah Justin memaksa Kaileya, akhirnya wanita itu mau menuruti permintaan Justin, yang ingin berbicara dengannya sebentar.

"My, siapa Om itu?" tanya anak laki-laki tampan yang duduk disamping kiri Kaileya.

Pertanyaan itu keluar ketika mereka sedang diam-diamnya. Sontak Kaileya bingung harus memberi jawaban seperti apa pada Liam–anak laki-lakinya.

"Em, Om itu …."

"Aku Daddy kalian." Justin langsung mengakui dirinya pada kedua anak kembar itu.

Kaileya yang mendengar pengakuan dari Justin hanya bisa menggerutu dalam hati. Bagaimana bisa laki-laki itu langsung mengakui dirinya seenak hati.

"Benar, kan?" Justin menatap Kaileya dengan mengangkat keningnya pada Kaileya.

Kaileya tidak menjawab. Ia membuang muka ketika Justin kembali mempertanyakan hal itu.

"Kailey, kamu harus katakan pada anak ini, bahwa aku adalah Daddy mereka!" Justin menuntut Kaileya, agar wanita itu mengakui jika anak kembar itu adalah juga anaknya.

Kaileya kembali menatap Justin dengan tatapan yang tajam. Namun, itu sama sekali tidak membuat Justin takut. Bagaimana ia bisa takut jika pandangan tajam Kaileya bagaikan binar mata seekor kelinci.

Justin masih terus mendesak Kaileya. Hingga wanita itu tak tahan lagi mendengar suara pria itu. Setelah semuanya selesai makan dan Justin selesai membayar. Mereka semua beranjak pergi meninggalkan restoran.

Si kembar sudah dulu memasuki mobil, karena Kaileya tidak mau anaknya mendengar semua percakapan antara dirinya dan laki-laki itu. Tinggallah kedua orang dewasa itu yang masih berada di luar.

"Kailey, aku berhak atas anak itu! Kalau kamu tidak mengakui pada mereka, bahwa aku ayah kandungnya, lihat saja … akan ku bawa paksa kedua anak kembar itu!"

Kaileya langsung terbelalak ketika mendengar Justin akan membawa paksa kedua anaknya. Tidak! Ia tidak akan biarkan siapapun membawa anaknya, tanpa terkecuali.

"Berikan nomor ponsel mu." Justin menyodorkan benda pipih itu pada Kaileya yang hendak menaiki mobil.

Pikirannya tidak fokus di sini, melainkan ia masih memikirkan pilihan yang diajukan oleh atasannya.

Kaileya menyambut ponsel itu dan ia mulai mengetik beberapa angka di sana. Setelah selesai Kaileya menyerahkan kembali ponsel itu pada pemiliknya.

"Terima kasih, hati-hati calon istri. Jaga anak kembar kita."

***

Sehari berlalu, itu artinya Kaileya hanya memiliki waktu satu hari lagi untuk mengambil keputusan. Bahkan, hari ini wanita itu tidak pergi ke perusahaan.

Kaileya berjalan mondar mandir mengitari setiap ruangan apartemennya.

Pikiran Kaileya benar-benar buntu sekarang. Masa ia harus meninggalkan karir yang susah payah didapatkan, hingga dirinya bisa seperti sekarang. Lalu, bagaimana ia bisa mengumumkan pernikahan, di saat ia belum pernah menikah sama sekali.

Saat Kaileya kalut dengan pikirannya, tiba-tiba sekilas nama dan wajah Justin terlintas begitu saja.

"Nah, Justin, kan, ada," gumamnya girang seperti baru saja menemui jawaban ujian.

Ia langsung menghubungi nomor Justin. Begitu tersambung, Kaileya langsung bersuara tanpa basa-basi.

"Aku akan mengakui jika kamu adalah ayah si kembar. Tapi, dengan satu syarat." Kaileya menjeda ucapannya.

Justin tentu saja sangat senang mendengar pernyataan Kaileya. "Apa syaratnya?"

"Kita menikah … tapi, hanya menikah kontrak." Kaileya kembali menjawab.

"Tidak! Aku tidak mau jika hanya menikah kontrak." Justin menolak tawaran Kaileya.

Kaileya kembali menghela nafasnya pasrah. Sekarang, hanya Justin lah yang bisa dimanfaatkan, agar ia bisa lepas dari tekanan agensi.

"Lalu, apa maumu, Justin?" Kaileya mencoba menahan kekesalannya pada pria yang ada di seberang telepon.

"Kita menikah secara resmi untuk selamanya, aku tidak ingin menikah hanya dalam hitungan bulan, Kailey." Justin mengungkapkan keinginannya dengan penuh percaya diri.

"Oke, deal." Kaileya menyetujui itu dengan suara terpaksa. "Siang ini kita langsung ke KUA."

Sekarang Kaileya tidak ada cara lain, selagi karir dan anaknya tidak terusik, maka Kaileya akan melakukan apapun, termasuk menikah terpaksa dengan laki-laki yang sudah membuatnya kecewa.

***

Keesokan harinya, suasana di luar gedung perusahaan agensi yang menaungi model-model ternama dipenuhi oleh awak media setelah mendapat kabar, bahwa jika salah satu model agensi tersebut akan melakukan konferensi pers terkait berita yang beredar beberapa waktu lalu.

Terlihat kerumunan orang-orang yang membawa kamera dan alat perekam suara mendekatkan pada posisi Kaileya. Benar, hari ini adalah hari di mana Kaileya akan mengumumkan pada publik terkait berita yang melibatkan anak-anaknya. Kaileya akan menyatakan dan mengemukakan opsi yang telah ia pilih

"Baik, dengan ini saya menyatakan, bahwasanya saya dan suami saya sebenarnya sudah menikah." Kaileya menatap Justin yang berada disisinya. "Hanya saja, kami baru menikah dan akan berencana melangsungkan resepsinya." Kaileya menyelesaikan penjelasannya.

"Lantas, kapan kalian akan menggelar resepsi tersebut?" tanya seorang perempuan dengan alat perekam suara di tangan kanannya.

Kaileya mengangguk dan tersenyum sebelum menjawab pertanyaan wartawan tersebut. "Kami akan melangsungkan resepsinya, dalam waktu dekat."

Terpopuler

Comments

Tsumugi Kotobuki

Tsumugi Kotobuki

Gak berasa capek.

2023-11-24

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!