Bertemu Masa Lalu Karena Isu
"Aduh … siapa sih yang nelpon siang-siang begini!"
Di tengah-tengah kesibukannya akan jadwal yang padat. Dering ponsel Kaileya tidak berhenti menginterupsi telinganya sejak 10 menit yang lalu. Seakan-akan panggilan itu suatu hal yang amat sangat penting. Hal itu membuat Kaileya mau tidak mau, ia menghentikan acara pemotretannya sejenak dan kemudian mengambil ponselnya yang disodorkan oleh sang manajer. Dengan cepat ia memeriksa siapa gerangan yang sibuk menghubunginya.
"Sara?" gumamnya pelan dan berjalan menjauh dari studio pemotretan.
Di layar benda pipih tersebut tertera nama 'Sara' yang tak lain adalah salah satu pekerjanya. Setelah menjauh dari sana, ia segera mengangkat telepon dari perempuan itu.
"Iya, kenapa, Sar? Apa mereka berulah?" tanya Kaileya dengan suara yang dikecilkan, agar tidak ada orang yang bisa mendengar percakapannya dengan seseorang di seberang telepon.
"Maaf, Bu … saya telponnya pas jam Ibu kerja. I-ini si kembar tiba-tiba demam, Bu." Sara menjawab pertanyaan dari Kaileya dengan nada panik.
"Astaga! Baiklah, aku pulang sekarang," balas Kaileya pun tak kalah panik dan langsung memutuskan sambungan secara sepihak.
Kaileya menelusuri sekelilingnya, ia memastikan tidak ada satu orang pun yang melihat apalagi mendengar percakapannya barusan. Saat sudah memastikan keadaan aman, dengan cepat ia berjalan ke luar gedung dan segera menaiki mobil dengan tujuan utamanya, yaitu apartemen pribadinya.
Setelah menempuh perjalanan dengan kecepatan di atas rata-rata dan Kaileya pun tiba di apartemen.
"Akhirnya, Ibu datang juga. Ibu datang dengan siapa?" tanya Sara dengan polosnya. Gadis itu masih sempat-sempatnya bertanya ketika situasi genting seperti ini.
"Sara, itu gak penting. Sekarang keadaan anakku jauh lebih penting, cepat!" Kaileya panik setengah mati melihat kondisi kedua anaknya yang sudah kesulitan bernafas.
Kaileya mendekati kasur anak kembarnya dan ia langsung menggendong anak perempuannya, sedangkan yang laki-laki dibawa oleh Sara. Tanpa banyak berkata lagi, Kaileya segera membawa anaknya menuju rumah sakit.
Selama dalam perjalanan menuju kesana, pikiran Kaileya sama sekali tidak bisa berpikir jernih. Sekarang, yang ada di kepalanya hanya keselamatan untuk kedua buah hatinya. Bahkan, begitu sampai di rumah sakit, Kaileya sendiri yang langsung menggendong kedua anaknya, agar bisa sesegera mungkin akan mendapat penanganan dokter.
Kaileya berlari melewati banyak orang-orang yang berlalu-lalang di lobi rumah sakit. Ia seakan melupakan statusnya sebagai seorang publik figur yang mengharuskan dirinya untuk menutupi identitas keluarganya. Tanpa Kaileya sadari beberapa kamera ponsel yang ada disana sedang dan juga sudah membidik momen yang sangat menyakitkan bagi Kaileya.
"Dokter! Suster! Tolong periksa anak saya," pinta Kaileya dengan suara panik dan sedikit membesar.
Sontak, seketika orang-orang yang berada di sekitaran sana memusatkan perhatian mereka pada seorang Kaileya–seorang model ternama. Apakah mereka mendengar perkataan Kaileya? Jelas, tentu saja mereka mendengar perkataan wanita itu yang menyatakan kata 'anak', bukan?
Tak lama setelah itu, dua orang perawat perempuan datang dan segera mengambil alih anak-anak Kaileya untuk diperiksa dan ditangani lebih lanjut oleh mereka.
Kaileya terduduk lemas di kursi tunggu depan ruangan. Ia menghela nafas panjang dan mencoba meminimalisir degupan jantungnya akibat panik dengan kondisi kedua anaknya.
"Ya, Tuhan … semoga anakku baik-baik aja," doa Kaileya sambil memijat pangkal hidungnya.
"Ibu, yang tenang. Semoga si kembar baik-baik saja." Sara ikut menenangkan majikannya.
Kaileya tidak menyahuti apapun. Sekarang ia mulai merasa ada yang janggal atas apa yang sudah dirinya lakukan hari ini. Namun, saat hendak menemukan titik terang atas kejanggalan yang dirasakan olehnya, sang dokter sudah lebih dulu keluar dari ruangan dan langsung menjelaskan pada Kaileya perihal keadaan kedua buah hatinya. Sehingga, kejanggalan yang Kaileya pikirkan tadi, seketika ia lupakan.
Setelah dokter pergi dan Kaileya memasuki ruangan di mana anak-anaknya berada. Ia mendekati ranjang sang buah hati. Kaileya bisa dan sanggup jika harus dihadapi dengan masalah sebesar apapun. Tetapi, tidak dengan masalah yang menyangkut kesehatan dan keselamatan kedua buah cintanya.
Mama muda tersebut memeluk anaknya satu persatu secara bergantian. Kaileya mengusap ujung matanya yang terus mengeluarkan air, ia benar-benar lemah sekarang.
"Sayang, jangan bikin Mommy khawatir," lirihnya sambil kembali memeluk anak laki-lakinya.
Sara yang melihat itu ikut merasakan perasaan sedih yang dirasakan oleh bu bosnya–Kaileya. Sara langsung menggeleng kepalanya untuk mengusir perasaan sedih yang siap membuatnya meluncur air mata. Ia menjauh dari posisi ranjang dan menuju ke arah sofa rumah sakit. Ia hendak membuka salah satu media sosial yang kerap kali memberinya informasi terkini. Namun, ketika sudah berada di halaman beranda, Sara membelalakkan matanya terkejut dengan berita yang sedang panas dibicarakan di seluruh media.
"Bu!" Sara memanggil Kaileya dengan suara kagetnya.
Kaileya melirik sekilas kearah baby sitter itu. "Kenapa lagi, Sara?"
Sara tidak menjawab, perempuan itu malah menyodorkan ponselnya pada Kaileya, agar majikannya itu melihat sendiri isi dari ponselnya.
Kening Kaileya mengernyit heran menatap Sara. Pasalnya Sara kerap kali membuat dirinya kebingungan dengan semua tingkah laku pegawainya itu.
Kaileya langsung mengambil ponsel tersebut. Detik itu juga mata Kaileya seperti hendak keluar dari kelopaknya. Ia benar-benar tidak bisa berkata-kata dengan berita apa yang barusan ia lihat.
Hot News!!
Telah Tersebar luas Foto seorang Model Cantik Ternama, yaitu Kaileya Jennata, yang sedang membawa dua anak kecil di lobi rumah sakit. Kabarnya, diisukan kedua anak kembar itu adalah anak dari model tersebut.
Berita ini valid! No tipu-tipu! Karena ada satu warganet yang tidak sengaja mendengar langsung teriakan panik Model Kaileya, kepada salah satu dokter yang bertugas di rumah sakit siang tadi!!
Ponsel milik Sara pasti akan mencium lantai, jika saja pemiliknya tidak cepat menyambar ponselnya yang terlepas dari genggaman Kaileya.
Seketika tubuh Kaileya hilang keseimbangan, tatkala ia telah melihat sendiri rumor tentang dirinya yang tersebar luas mengenai dirinya yang mempunyai anak. Kaileya yakin sekali, pasti berita ini telah tersebar hingga ke seluruh kota.
"Bagaimana ini … apa yang harus aku lakukan?" gumam Kaileya resah.
Di saat sedang berperang dengan pikirannya. Sebuah panggilan suara kembali masuk pada ponselnya. Dengan cepat ia memeriksa siapa gerangan yang menelpon dirinya sesaat setelah berita itu viral dan tersebar. Dan, benar saja isi kepalanya mengarah pada orang yang sama, yaitu atasannya di agensi lah yang kini sedang menelpon Kaileya.
Dengan penuh ke was-wasan, Kaileya memberanikan mengangkat dan mencoba berbicara untuk meluruskan berita yang sedang panas-panasnya. Namun, belum pun Kaileya membuka mulutnya, sebuah suara laki-laki sudah duluan terdengar dari seberang sana.
"Kailey, apa maksud berita yang baru tersebar itu, hah!? Saya tidak mau mendengar penjelasan via telepon. Cepat segera datang kembali ke perusahaan!"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 47 Episodes
Comments
Lylia07
bagus kak. bikin penasaran. semangat❤️🔥
2023-11-25
1
sisakata
Hai, kak. terima kasih udah mampir dan suka sama cerita ini, tunggu part selanjutnya ya!!!🤗
2023-11-24
2
Eirlys
Pulang kerja langsung baca cerita, seru banget!
2023-11-24
1