Jantung Kaileya seakan berhenti berdetak mendengar suara sarkas dari seberang panggilan. Kaileya kebingungan, apa yang harus ia lakukan sekarang. Kini, ia benar-benar butuh ketenangan.
Kaileya kembali memeluk anaknya, yang ia butuhkan sekarang hanyalah ketenangan. Hanya dengan memeluk sang buah hati lah, ia bisa bisa merasa tenang.
Tuhan, apa yang harus aku jelaskan pada mereka nanti? batin Kaileya mempertanyakan, jawaban apa yang mesti ia berikan pada atasannya.
Kaileya beralih mencium kening kedua anaknya yang sudah tertidur secara bergantian. Ia bergumam meminta izin untuk kembali pergi pada kedua anaknya.
"Sara, tolong jaga mereka. Aku mau pergi sebentar. Ingat, jangan bukakan pintu untuk siapapun, kecuali untuk pihak rumah sakit, paham?" Kaileya yang hendak berangkat lagi dan menyempatkan diri untuk berpesan pada pengasuh anaknya.
"Baik, Bu. Saya akan jaga si kembar, Ibu hati-hati di jalan." Sara menyahuti pesan Kaileya.
Kaileya mengangguk singkat. Setelahnya, wanita cantik itu keluar dari ruang rawat dan ia tidak lupa memasangkan masker sebagai alat penutup wajahnya dari pandangan publik.
Saat beberapa langkah lagi Kaileya akan tiba di lobi. Kaki Kaileya berhenti melangkah ketika matanya mendapati banyak sekali awak media dengan kamera di tangan mereka, yang sedang ditahan oleh beberapa satpam pengaman. Sontak, Kaileya berjalan mundur, ia yakin sekali jika para awak media tersebut pasti akan meliputi dirinya tentang perihal yang sedang viral.
Kaileya memutar haluan. Ia memilih keluar dari gedung rumah sakit dari arah belakang. Ia berjalan dengan penuh kehati-hatian agar dirinya tidak kecolongan dan ketahuan dengan orang-orang, bahwa si model Kaileya masih berada di area rumah sakit. Yah, akhirnya Kaileya tiba di mobilnya, tanpa banyak berpikir lagi ia langsung membanting setir untuk menuju ke perusahaan tempatnya bekerja sebagai seorang model.
Berita yang tersebar siang tadi begitu cepat tersebar, apalagi dengan teknologi yang semakin canggih seperti sekarang ini, sudah pasti berita tersebut telah terdengar oleh seluruh penjuru kota.
Perusahaan agensi yang menaungi Kaileya juga sudah mendengar berita tersebut. Oleh karena itu, Kaileya akan kembali kesana, sesuai perintah atasannya. Ia benar-benar harus meluruskan masalah ini, jika tidak maka akan banyak resiko yang harus ia tanggung nantinya.
Kaileya pun tiba. Tak lama satu pria datang untuk melindungi Kaileya, agar bisa melewati lautan awak media yang sudah menunggu kedatangannya semenjak tadi.
"Aduh! Rame banget, sih!" kesal Kaileya setelah sampai di dalam gedung.
Pria yang membantu Kaileya tadi adalah petugas keamanan perusahaan. Setelah ia berhasil membawa Kaileya masuk dan ia langsung segera pergi lagi, karena banyak keamanan yang harus pria itu tertibkan hari ini.
Kaileya menapaki lantai gedung tersebut. Semua mata memandang dirinya dari atas hingga bawah. Apakah Kaileya risih? Tentu saja iya, tapi ia tidak memusingkan dirinya karena hal itu. Hal yang sangat memusingkan dirinya kini adalah harus berhadapan dengan atasannya.
"Oke, rileks," ucap Kaileya mencoba untuk tenang saat membuka pintu berbahan kaca tersebut. Ia menghembuskan nafasnya berkali-kali untuk meminimalisir kegugupannya, sebelum ia akan berhadapan langsung dengan atasannya.
Begitu Kaileya masuk. Sepasang mata langsung menatapnya tajam. Ia masih mencoba untuk bersikap tenang, meskipun pada kenyataannya Kaileya sangat gugup sekarang. Apa kalian tidak akan gugup ketika akan diinterogasi oleh atasan karena sebuah kelalaian kalian?
"Kailey, jelaskan apa maksud dari berita yang viral tadi!" Suara tegas itu menginterupsi pendengaran Kaileya.
"Berita yang Bapak sedang beredar itu benar, Pak. Itu anak saya," jawab Kaileya seadanya. Walaupun ia berbohong lagi, pasti nanti urusannya akan panjang dan akan semakin rumit, kan?
"Kamu tau kan, jika perusahaan menentang kalian untuk mempunyai anak?" tanya atasan dengan nada sarkas. "Mempunyai anak untuk seorang model akan sangat mengganggu keprofesionalan kalian!"
"Iya, Pak. Saya tau," balas Kaileya masih mencoba bersikap tenang.
Sang atasan memandang Kaileya dengan penuh keseriusan. Memang agensi yang menaungi Kaileya sangat menentang model mereka mempunyai anak, apalagi anak diluar pernikahan. Sang atasan menghela nafas panjang dan seraya berkata.
"Apa kamu sudah menikah?" Sang atasan kembali menanyakan hal sakral dan privasi Kaileya.
Kaileya tidak menjawab. Bibirnya tertutup rapat, lidahnya tidak bisa diajak bekerjasama sekarang.
"Mengundurkan diri atau konversi pres?" Sang atasan memberikan opsi pada Kaileya. "Pilihlah … dan kamu boleh pergi sekarang."
***
Isak tangis seorang wanita terdengar pilu.
Kini, Kaileya sedang berada di mobil, ia akan kembali menjemput anaknya di rumah sakit. Sepanjang jalan, pikiran wanita cantik itu masih tertuju pada pilihan opsi yang diberikan oleh sang atasan.
Setelah Kaileya tiba di rumah sakit. Ia langsung menuju ruangan anaknya dan setelah semua resep obat dan biaya administrasi selesai ia urus. Kaileya harus segera membawa anaknya pergi dari rumah sakit.
Kaileya dan Sara dengan menggendong si kembar pun, berhasil tiba di mobil pribadi milik Kaileya.
Kaileya menghela nafasnya. Ia kembali membuka masker yang menutupi wajahnya. Ia memperhatikan area sekelilingnya, untuk memastikan bahwa tidak ada yang melihatnya.
Namun, anggapan Kaileya yang mengira tidak ada yang melihat dirinya itu adalah kesalahan besar. Tepat di ujung parkiran, seorang pria yang sedari tadi sudah melihat kedatangan Kaileya dengan menggendong anak laki-laki dan hingga perempuan itu membuka kembali penutup wajah.
Pria tersebut semakin yakin bahwa itu adalah orang yang ia cari selama ini. Tanpa banyak berpikir, pria itu langsung menghampiri posisi Kaileya yang masih berada di sisi mobil. Dengan satu kali tarikan dari pria tersebut, membuat pergerakan Kaileya yang hendak memasuki mobil terhenti.
"Kailey? Ini benar kamu kan?" tanya laki-laki tersebut yang kini sudah berhadapan langsung dengan Kaileya.
Seketika muka Kaileya berubah menegang, tatkala melihat wajah laki-laki yang kini berada di hadapannya. Kaileya tidak bisa membuka suaranya.
Kenapa dia datang kembali, Tuhan? batin Kaileya.
"Kailey, akhirnya aku menemukanmu," ucap pria itu dengan senyum mengembang.
"Mommy, cepat …!" Suara melengking tersebut menembus pendengaran kedua orang dewasa yang berada di luar mobil.
Sontak pria tersebut melempar pandangannya ke dalam mobil lewat jendela yang tiba-tiba terbuka. Lalu ia kembali menatap Kaileya yang diam membisu dan wajah menegang.
"Kailey, apa mereka anakku? Jawab Kailey!"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 47 Episodes
Comments
Lylia07
apakah dia daddynya si kembar 😭
2023-11-25
1
sisakata
up lagi
2023-11-24
1