Happy Wedding

Hari yang di tentukan akhirnya tiba, hari pernikahan antara Balqis dan juga Ustadz Taqa. Gadis cantik yang sebentar lagi akan menjadi istri orang itu hanya bisa meratapi nasibnya. Apakah keputusannya itu benar menerima perjodohan orang tuanya.

Namun menyesal pun kini percuma, karena semua tamu undangan telah berdatangan. Apalagi tamu undangan berisi kolega bisnis kedua orang tuanya serta rekan bisnis dari calon mertuanya.

Kini Balqis tengah di dandani oleh seorang perias pengantin. Ia hanya diam selama di dandani, tidak ada raut kebahagiaan dalam wajahnya. Sang kekasih juga belum ia kasih tahu, Balqis sendiri bingung bagaimana caranya untuk memberitahu kekasihnya bahwa ia akan menjadi seorang istri hanya dalam hitungan jam.

"MasyaaAllah neng, kamu cantik banget. Lihat hasilnya, saya bahkan pangling sama neng Balqis. Saya yakin calon suami neng Balqis terpesona nantinya saat melihat kecantikan neng."

"Begitu kah mbak? Saya cantik?"

"Sungguh neng Balqis cantik banget."

Balqis hanya tersenyum tipis, ia tidak tahu bagaimana cara mengekspresikan dirinya. Apakah ia harus bahagia atau tidak. Sedangkan pernikahan nya tidak pernah ia pikirkan sebelumnya. Menyesalinya juga percuma, nasi sudah menjadi bubur.

Ia juga tidak mungkin kabur dan meninggalkan acara pernikahannya. Ia tidak ingin membuat kedua orang tuanya malu jika ia benar-benar kabur dari pernikahannya sendiri. Walaupun Balqis seorang gadis yang selalu melakukan apapun sesuai keinginannya, namun untuk kali ini Balqis tidak berani melakukan hal-hal yang akan membuat keluarga besarnya malu dengan tindakannya.

"MasyaaAllah sayang, putri bunda cantik sekali. Kamu yang selama ini tidak pernah dandan, sekali di dandani jadi manglingi. Bunda yakin nanti calon suamimu tidak akan berkedip melihat kecantikan putri bunda ini. Kamu bahagia nak dengan pernikahan mu? Maafkan bunda ya sayang, bunda tidak bisa menetang perkataan ayahmu."

"Tidak apa-apa bunda, mungkin ini sudah takdir Balqis menikah dengan seseorang yang tidak pernah Balqis bayangkan."

Suara shalawat kini terdengar menggema, sepertinya calon pengantin dan keluarga besarnya sudah tiba. Ibunda Balqis meninggalkan Balqis dengan perias pengantin tersebut. Karena ia ingin menyambut kedatangan keluarga dari besan dan calon menantunya.

Entah kenapa jantung Balqis kini berdebar tak beraturan. Ia pun menekan dadanya agar berhenti berdebar. Namun suara shalawat yang semakin terdengar di indra pendengarannya membuat ia tidak bisa mengatur ritme jantungnya.

"neng Balqis deg-degan ya, itu hal yang wajar bagi setiap calon pengantin. Oh iya neng, saya dengar calon neng Balqis seorang ustadz ya? beruntungnya neng Balqis di nikahi oleh seorang ustadz, mana katanya masih muda dan cakep."

Balqis hanya tersenyum tipis. Ia tidak bisa berpikir kali ini. Entah kenapa jantungnya masih saja berdebar, tiba-tiba bayangan kekasihnya terlihat jelas di bayangannya. Bagaimana tanggapan kekasihnya nanti jika tahu Balqis sudah menikah. Ia pejamkan matanya untuk menghilangkan perasaannya kepada kekasihnya itu.

Sepertinya acara akad sudah di mulai. Namun Balqis belum di perbolehkan keluar sebelum kata sah itu terucap. Ia hanya bisa berdo'a kali ini, semoga keputusannya tidak salah.

Kini Taqa calon suami dari Balqis sudah duduk berhadapan dengan ayah Bilal. Pak penghulu dan juga dua orang saksi juga sudah menempati tempat duduk. Para tamu undangan dan keluarga sepertinya sudah pada berdatangan.

Di saat penghulu mengarahkan kepada mempelai lelaki untuk menjabat tangan calon ayah mertuanya, Taqa dengan mantap menjabat tangan calon ayah mertuanya tersebut. Setelah pertemuannya pertama kali saat membahas pernikahannya dengan Balqis.

Setiap di sepertiga malam ia tak pernah lupa meminta petunjuk kepada Yang Maha Kuasa serta melaksanakan shalat istikharah, untuk meyakinkan hatinya bahwa Balqis memanglah jodoh yang terbaik untuknya. Hingga petunjuk itu datang dalam sebuah mimpi.

Berkali-kali seorang gadis selalu muncul di mimpinya meminta tolong kepadanya untuk ia selamatkan, hingga di malam terakhir ia melaksanakan shalat istikharah, dengan jelas muncul bayangan Balqis di dalam mimpinya.

Sejak itu ia dengan yakin dan mantap mengatakan kepada kedua orang tuanya bahwa ia sudah menerima dengan ikhlas pernikahannya dengan Balqis putri dari sahabat ayahnya itu. Mendengar perkataan sang putra, tentu saja Taufiq senang mendengarnya.

Akhirnya putranya itu tidak lagi terpaksa menerima pernikahannya dengan Balqis. Sehingga jika nanti putranya membawa Balqis ke jakarta, ia tidak perlu khawatir jika putranya akan menyakiti putri dari sahabatnya.

"Bagaimana nak Taqa, apakah sudah siap?"

"Bismillah, Insyaa Allah saya sudah siap pak,"

"Alhamdulillah, kalau sudah jabat tangan calon ayah mertua mu. Pak Bilal, ikuti saya."

Pak penghulu menuntun ayah Bilal untuk mengucapkan ijab, dan di sambut dengan lantang dan jelas oleh Taqa.

"Saya nikahkan dan kawinkan engkau dengan putri saya yang bernama Balqis Khansa Alya Binti Bilal Hasan Shafi dengan mas kawin 500 gram emas murni dan seperangkat alat shalat dibayar tu-nai."

"Saya terima nikahnya Balqis Khansa Alya Binti Bilal Hasan Shafi dengan mas kawin tersebut tunai."

"Alhamdulillah, bagaimana para saksi?"

Sah! Sah! Sah!

Para saksi dan semua tamu undangan berucap hamdalah setelah ijab qobul itu lancar tanpa ada hambatan apapun. Hanya dengan sekali tarikan nafas Taqa berhasil mengucapkan ijab qobul tersebut.

Pak penghulu pun membacakan doa, setelah itu Balqis di bawa ke hadapan suaminya. Bunda Rahimah ibundanya Balqis memanggil putrinya itu yang masih berdiam diri di dalam kamar. Melihat kehadiran bundanya, Balqis tahu bahwa ijab qobul telah usai.

"Assalamu'alaikum nak, kamu dan ustadz Taqa sudah resmi menjadi suami istri. Ayo temui suamimu."

"Wa'alaikumsalam bunda. Iya bunda."

Dengan langkah perlahan Bunda Rahimah menuntun Balqis menuju meja akad, saat Balqis telah memasuki ruangan akad, semua pasang mata melihat ke arahnya, mereka terpana dengan kecantikan dari mempelai perempuan.

Termasuk Taqa, kini ia sudah berani menatap wajah cantik istrinya, karena Balqis kini sudah menjadi mahramnya dan halal untuk ia tatap. Seketika dada Taqa berdebar saat Balqis duduk di sampingnya. Namun ia pandai dalam mengatur ekspresinya. Sedangkan Balqis masih menunduk dan tidak berani menatap lelaki yang kini sudah menjadi suaminya itu.

Setelah mendatangi buku nikah, tukar cincin dan serangkaian acaranya, hingga resepsi dilakukan. Belum ada obrolan terjadi di antara sepasang suami istri tersebut. Bahkan saat Balqis mencium punggung tangan suaminya untuk pertama kali, ia masih belum berani menatap wajah suaminya. Sedangkan Taqa tak henti memperhatikan istrinya itu.

Hingga sesi foto bersama keluarga selesai dan juga para tamu undangan datang memberikan selamat. Senyuman itu belum terbit di wajah Balqis. Dikatakan ia menyesal? Entahlah, Balqis sendiri tidak tahu dengan perasaannya saat ini. Yang jelas ia hanya ingin berbakti kepada kedua orang tuanya, dan kedepannya bakti itu akan berpindah ke suaminya.

...****************...

...To Be Continued...

Terpopuler

Comments

vania

vania

izin lanjut baca ya thor

2023-12-11

2

Gagah Gue

Gagah Gue

Jangan sedih balqis, Taqa pasti memang jodoh yang terbaik untuk mu, big hug balqis🤗🤗🤗

2023-11-29

2

YLR

YLR

Baru awal bab☺
memang kalau jodoh itu tidak ada yang tahu pasti, semangat thor. Saya hadir, pokoknya setiap karya author saya suka🥰

2023-11-25

2

lihat semua
Episodes
1 Di Jodohkan
2 Happy Wedding
3 Gara-gara Kecoak
4 Teriakan Balqis
5 Nasehat Ayah Mertua
6 Ke Jakarta
7 Memikirkan Nama Panggilan
8 Perlakukan Manis Ustadz Taqa
9 Kalah Dari Ustadz Taqa
10 Mendapatkan Teman
11 Siapa Dia?
12 Penyakit Jantung
13 Kedekatan Seorang Ayah dan Anak
14 Cara Ustadz Taqa
15 Keisengan Ustadz Taqa
16 Nasehat Ayah Bilal
17 Firasat
18 Tidak Mungkin
19 Persinggahan Terakhir
20 Bangun Ibu
21 Kabar Duka
22 Tangisan Pilu
23 Akhirnya Balqis Yang Dulu Kembali
24 Surat Wasiat
25 Ganteng Banget
26 Bertamu Kerumah Sang Sahabat
27 Kamu Hanya Untuk Aa
28 Kualat
29 Sebuah Pengakuan
30 Seperti Guru & Murid
31 Penjelasan Ustadz Taqa
32 Meminta Penjelasan
33 Kecewa
34 Menangislah
35 Ke Mall
36 Makan di Restoran
37 Sungguh Malu
38 Tabligh Akbar
39 Iya Sayang
40 Para Jama'ah dibuat Baper
41 Menjemput Rana
42 Komentar Netizen
43 Tidak Percaya Diri
44 Mengigau
45 Menggoda Ipar
46 Jatuh Dari Pohon
47 Kepulangan Rina Azura Nurairin
48 Kepergok
49 Menguping
50 Program Hamil
51 Ke Pantai
52 Pembelaan Rina
53 Pemuda Misterius
54 Kemunculan Naufal
55 Ke Danau
56 I'm Coming Baby
57 Naufal Dipermalukan
58 Nasehat Untuk Balqis
59 Rencana Piknik
60 Memberi Pelajaran
61 Pembelaan Ustadz Taqa
62 Balqis Ikhlas Aa Menikah Lagi
63 Ladies Day
64 Lagi-lagi Bertemu
65 Mulai Sadar
66 Bayi Kembar
67 Sebuah Surat
68 Mengadopsi Baby Twins
69 Bagaikan Kado Terindah
70 Kesialan Naufal
71 Bayinya Ibu Rahmah
72 Gombalan Ustadz Taqa
73 Berita Viral
74 Pertemuan Setelah Sekian Lama
75 Kehebohan Dipagi Hari
76 Kemarahan Balqis
77 Tak Tertahan Lagi
78 Balqis Sakit
79 Kekhawatiran Ustadz Taqa
80 Patah Hati Untuk Kesekian Kalinya
81 PENGUMUMAN
82 Liburan Sekeluarga
83 Lamaran
84 Fitting Baju
85 Kabar Bahagia Dari Aisyah
86 Wedding Day A & N
87 Persiapan Hari H
88 Selamat Rina & Najmi
89 Empat Tahun Kemudian
90 Kado Terindah
91 Mengidam Pertama
92 Kejadian Hari Ini
93 Momen Mengharukan
94 Morning Sickness
95 Kelakuan Aneh Bin Ajaib Naufal
96 Ingin Seblak
97 Rezeki Untuk Pedagang Seblak
98 Kehamilan Balqis
99 Dua Buah Berlian
100 Persiapan Acara Lamaran R & A
101 Si Kembar Yang Perhatian
102 Acara Lamaran R & A
103 Fitting Baju Pernikahan
104 Kepribadian Para Suami
105 Momen Haru & Momen Menegangkan
106 Kondisi Balqis & Bayinya
107 Kabar Terburuk
108 Balqis...
109 Ana Uhibbuki Fillah Ya Zaujati
110 Curhatan Azzam
111 Balqis Akhirnya Sadar
112 Tidak di Sangka
113 Akhirnya Balqis Pulang
114 Di bawah Rintik Hujan
115 Khalisa Aghnia Bahira
116 Terpana
117 Kedatangan Hanin & Rio
118 Pada Akhirnya
119 Keputusan
120 Di Meja Makan yang Sama
121 Kejujuran Hati Sikembar
122 Momen Sweet Ayah & Bunda
123 Kejutan untuk Sikembar
124 Keputusan Terbaik (The End)
125 Siquel Kau Hanya Untukku (Season 2)
126 Shanum: SAMUEL & HANUM
127 Novel "Ours Time"
128 Novel: Jejak Takdir di Ujung Waktu
129 Novel: Jodoh Jalur Ummi
Episodes

Updated 129 Episodes

1
Di Jodohkan
2
Happy Wedding
3
Gara-gara Kecoak
4
Teriakan Balqis
5
Nasehat Ayah Mertua
6
Ke Jakarta
7
Memikirkan Nama Panggilan
8
Perlakukan Manis Ustadz Taqa
9
Kalah Dari Ustadz Taqa
10
Mendapatkan Teman
11
Siapa Dia?
12
Penyakit Jantung
13
Kedekatan Seorang Ayah dan Anak
14
Cara Ustadz Taqa
15
Keisengan Ustadz Taqa
16
Nasehat Ayah Bilal
17
Firasat
18
Tidak Mungkin
19
Persinggahan Terakhir
20
Bangun Ibu
21
Kabar Duka
22
Tangisan Pilu
23
Akhirnya Balqis Yang Dulu Kembali
24
Surat Wasiat
25
Ganteng Banget
26
Bertamu Kerumah Sang Sahabat
27
Kamu Hanya Untuk Aa
28
Kualat
29
Sebuah Pengakuan
30
Seperti Guru & Murid
31
Penjelasan Ustadz Taqa
32
Meminta Penjelasan
33
Kecewa
34
Menangislah
35
Ke Mall
36
Makan di Restoran
37
Sungguh Malu
38
Tabligh Akbar
39
Iya Sayang
40
Para Jama'ah dibuat Baper
41
Menjemput Rana
42
Komentar Netizen
43
Tidak Percaya Diri
44
Mengigau
45
Menggoda Ipar
46
Jatuh Dari Pohon
47
Kepulangan Rina Azura Nurairin
48
Kepergok
49
Menguping
50
Program Hamil
51
Ke Pantai
52
Pembelaan Rina
53
Pemuda Misterius
54
Kemunculan Naufal
55
Ke Danau
56
I'm Coming Baby
57
Naufal Dipermalukan
58
Nasehat Untuk Balqis
59
Rencana Piknik
60
Memberi Pelajaran
61
Pembelaan Ustadz Taqa
62
Balqis Ikhlas Aa Menikah Lagi
63
Ladies Day
64
Lagi-lagi Bertemu
65
Mulai Sadar
66
Bayi Kembar
67
Sebuah Surat
68
Mengadopsi Baby Twins
69
Bagaikan Kado Terindah
70
Kesialan Naufal
71
Bayinya Ibu Rahmah
72
Gombalan Ustadz Taqa
73
Berita Viral
74
Pertemuan Setelah Sekian Lama
75
Kehebohan Dipagi Hari
76
Kemarahan Balqis
77
Tak Tertahan Lagi
78
Balqis Sakit
79
Kekhawatiran Ustadz Taqa
80
Patah Hati Untuk Kesekian Kalinya
81
PENGUMUMAN
82
Liburan Sekeluarga
83
Lamaran
84
Fitting Baju
85
Kabar Bahagia Dari Aisyah
86
Wedding Day A & N
87
Persiapan Hari H
88
Selamat Rina & Najmi
89
Empat Tahun Kemudian
90
Kado Terindah
91
Mengidam Pertama
92
Kejadian Hari Ini
93
Momen Mengharukan
94
Morning Sickness
95
Kelakuan Aneh Bin Ajaib Naufal
96
Ingin Seblak
97
Rezeki Untuk Pedagang Seblak
98
Kehamilan Balqis
99
Dua Buah Berlian
100
Persiapan Acara Lamaran R & A
101
Si Kembar Yang Perhatian
102
Acara Lamaran R & A
103
Fitting Baju Pernikahan
104
Kepribadian Para Suami
105
Momen Haru & Momen Menegangkan
106
Kondisi Balqis & Bayinya
107
Kabar Terburuk
108
Balqis...
109
Ana Uhibbuki Fillah Ya Zaujati
110
Curhatan Azzam
111
Balqis Akhirnya Sadar
112
Tidak di Sangka
113
Akhirnya Balqis Pulang
114
Di bawah Rintik Hujan
115
Khalisa Aghnia Bahira
116
Terpana
117
Kedatangan Hanin & Rio
118
Pada Akhirnya
119
Keputusan
120
Di Meja Makan yang Sama
121
Kejujuran Hati Sikembar
122
Momen Sweet Ayah & Bunda
123
Kejutan untuk Sikembar
124
Keputusan Terbaik (The End)
125
Siquel Kau Hanya Untukku (Season 2)
126
Shanum: SAMUEL & HANUM
127
Novel "Ours Time"
128
Novel: Jejak Takdir di Ujung Waktu
129
Novel: Jodoh Jalur Ummi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!