Kepalaku pusing banget. Badanku juga pegal semua. Benar-benar hari yang melelahkan. - Gumam Tiara dalam hati.
Ia melangkah menuju kamar mandi, mencoba melepas lelahnya dengan berendam dalam bathub. Dalam Bathub ia mencoba merilekskan tubuhnya dari aktivitas melelahkan yang terjadi hari ini. Berendam membuatnya rileks dan fresh.
Disisi lain, Jason yang juga merasakan hal yang sama dengan Tiara, memilih berbaring di atas sofa, sebelumnya ia melonggarkan dasinya dan melepas jas juga sepatu yang membuatnya sesak itu, kemudian mencoba memejamkan matanya sejenak. Aura kelelahan terlihat jelas dalam wajahnya.
Dia tidur - Batin Tiara melihat Jason tertidur di sofa, sesaat setelah ia keluar dari kamar mandi.
Tiara tak berniat untuk membangunkan Jason. Ia justru memilih melangkah ke ranjang untuk membaringkan tubuhnya. Badannya begitu pegal di tambah tubuh yang agak lelah dan pusing, membuatnya ingin cepat tidur. Rambutnya yang setengah basah itu ia biarkan begitu saja, karena ia sudah sangat kelelahan.
Di samping itu.. ketika Tiara sudah terlelap dari tidurnya, Jason terbangun dari tidurnya setelah beberapa menit ia membaringkan tubuhnya.
Dia terdiam sejenak, menatap lurus sosok yang kini tidur di atas ranjangnya.
Dengan langkah yang cukup berat karena kelelahan, ia memilih masuk ke kamar mandi untuk nembasuh tubuhnya yang sedari tadi lengket karena keringat.
Dalam Guyuran air shower, Jason menikmati setiap air yang mengalir membasahi tubuhnya. Guyuran itu membuatnya tampak sedikit segar. Lelah yang menumpuk terlihat sedikit hilang. Dalam Guyuran air yang mengalir, ia terlihat termenung, memikirkan apa yang terjadi saat ini. Menikah dengan orang yang di jodohkan oleh kakeknya, padahal ia sudah bertekad tidak akan pernah menikah. Meskipun kakeknya selalu memaksanya menikah dan menjodohkanya, ia selalu menolaknya, entah kenapa ia menyutujuinya sekarang.
Apa yang sedang aku fikirkan sebenarnya - Batinya.
***
"Aku tidak masalah dengan perjodohan ini." Jawab Jason datar membuat semua kaget termasuk Tiara.
Itu adalah jawaban Jason setelah terdiam cukup lama. Sebelum menyetujuinya ia sempat melirik sebentar ke arah Tiara yang berada tepat di depanya. la menjawab pertanyaan yang di tanyakan opahnya tentang tawaran perjodohan tersebut tanpa ragu.
Sejujurnya opah Rudy tak percaya Jason akan menerimanya, karena ia tahu sifat cucunya itu. Sudah berapa kali ia menolak tentang permintaan perjodohanya itu. Ia tidak menyangka kalau Jason akan mengiyakanya, padahal ia hanya mencoba basa-basi dengan cucunya.
Mendengar jawaban dari Jason, baik kedua orang Tua Tiara dan juga Tiara itu sendiri saling memandang satu sama lain. Sebagai orang tua ia tak melarang Tiara menikah, hanya karena usia Tiara yang masih muda membuatnya agak menyayangkanya. Meskipun Jason calon pendamping yang tak buruk untuk Tiara.
"Apa itu benar?" Tanya opah mencoba meyakinkan apa yang ia dengar.
"Hem.." Balasnya singkat.
Raut wajah bahagia terlihat jelas pada wajah opah setelah mendengar perkataan cucunya, meski begitu ia mencoba untuk mengontrol ekspresi senangnya itu. Perasaanya bahagia karena akhirnya datang juga hari dimana cucu yang susah di atur itu mau di jodohkan.
Di sisi lain Tiara tampak tak suka mendengarnya, ia memasang ekspresi murung dan menatap Jason untuk meminta penjelasan. Jason yang melihatnya mengalihkan pandanganya.
"Bagaimana pak Andre?" Tanya opah menanyakan pendapat tentang perjodohan tersebut.
Pak Andre menatap wajah istrinya meminta bantuan dan sang istri hanya mengangguk tanda akan setuju dengan apa yang suaminya nanti katakan.
"Em.. Kalau saya sih terserah Tiara." Jawab Pak Andre hati-hati sambil memandang wajah Tiara yang terlihat sedikit murung.
"Tiara, bagaimana?" Tanya opah pada Tiara.
"S-saya akan pikirkan lagi opah". Jawab Tiara dengan suara sedikit bergetar.
"Baiklah, tidak perlu terburu-buru." Ucap opah ramah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 118 Episodes
Comments
Rose_Ni
coba baca😊
2021-11-09
0