Erik si pria misterius.

"Nara, sebenarnya ada apa di antara kamu dan anak bu Darma?" Tanya bu Sukma, setelah melihat kondisi Nara sedikit membaik.

"Mah, sebenarnya saat aku tersedak dan terbatuk-batuk tadi, itu karena aku terkejut melihat anak bu Darma." Ucapnya.

"Sudah seminggu ini aku di buat Stress atas ulahnya, sampai membuat ku takut kalau dia juga akan melukai mama." Jelasnya.

"Iya... tapi apa yang sudah pria itu lakukan sampai membuat mu bersikap seperti tadi?" Tanya bu sukma yang masih belum mengerti apa yang diucapkan Nara.

"Waktu itu, saat ada midnight sale di mall tempat ku bekerja, aku pulang larut malam. karena tidak ojek pada malam itu, aku terpaksa berjalan dari jalan raya sampai rumah. Tapi ditengah perjalanan, aku mendengar teriakan seorang wanita yang sedang dianiaya oleh seorang pria." Nara menceritakan peristiwa malam dimana awal pertama ia bertemu dengan Erik si Pria misterius itu.

"Lalu maksud kamu, pria yang menganiaya wanita itu adalah Erik anak bu Darma?" Tanya bu Sukma, namun Nara menggeleng.

"Bukan Mah, Erik tidak menganiaya wanita itu." Jawabnya.

"Coba cerita yang langsung mengarah ke Erik aja, Mama udah gak sabar denger cerita yang sebenarnya." Tukas bu Sukma mulai penasaran.

"Saat itu aku mencoba menolong wanita itu dengan meminta bantuan pada Erik, yang saat itu muncul secara tiba-tiba dibelakang ku. Aku kira dia akan menolong, tapi malah sebaliknya dia membiarkan pria itu untuk terus menganiaya wanita itu." Jelasnya.

"Karena takut aku kabur dan bersembunyi, aku harap Pria-pria itu tidak mengejarku. Tapi dugaan ku salah, tiba-tiba Erik muncul, lalu mencekik leher ku sampai aku kesulitan untuk bernafas. Aku hanya berpikir mungkin malam ini, akan menjadi malam terakhir aku tinggal didunia ini. jadi aku memintanya untuk menaruh jasad ku didepan rumah bu Darma." Lanjutnya.

"Tapi Erik langsung melepaskan ku, hingga membuat ku terjatuh. Setelah itu aku lari dan masuk kedalam rumah. Aku benar-benar sangat takut Mah, aku takut sekali, sampai aku tidak bisa tidur memikirkan setiap perkataan yang keluar dari mulutnya." Ucapnya.

"Apa yang dia katakan?" Tanya bu Sukma.

"Dia mengatakan, Mama juga akan bernasib sama seperti wanita yang aku lihat pada malam itu. Makanya aku langsung datang lagi kerumah bu Darma, tapi saat tiba disana, aku tidak melihat mama, jadi aku bertanya pada Erik, karena hanya ada dia saja disana, tapi dia justru malah diam tidak menjawab pertanyaanku. Jadi aku kesal lalu menamparnya." tukasnya.

"Ya Ampun, malang sekali kamu sayang. Maaf kalau saja mama tahu lebih dulu kejadian ini, mungkin mama langsung membelamu di depan keluarga Erik." Ucap bu Sukma sambil memeluk anak kesayangannya.

"Mama minta maaf ya, karena mama gak tau kalau kamu menyimpan kisah mengerikan ini seorang diri." Ucapnya.

"Enggak mah, mama gak salah. Aku yang harusnya cerita ke mama, tapi aku takut mama akan semakin khawatir, jadi aku memilih untuk diam." Balas Nara.

"Untuk pelajaran kita berdua, selanjutnya jika terjadi hal yang membahayakan langsung cerita. kita hanya hidup berdua, jadi harus saling menjaga satu sama lain. Kamu mengerti?" Nara mengangguk, dan berjanji akan berterus terang jika sesuatu menimpanya.

"Yasudah, kamu istirahat ya. Mama akan kembali ke rumah bu Darma, karena mama juga gak mau ada kesalahpahaman. Pasti bu Darma juga saat ini sedang mencemaskan mu." Ucap Bu Sukma. Nara menurut dan memang sebaiknya masalah ini diselesaikan dengan cepat.

"Assalamualaikum..." Terdengar salam dari balik pintu rumah Bu Sukma.

"Siapa itu Mah?" Tanya Nara.

"Kamu istirahat aja, Mama yang akan membukakan pintu." Nara berbaring diatas ranjang. dan membiarkan sang mama yang menemui orang itu.

Bu Sukma membuka pintu, dan terkejut karena ini baru pertama kalinya bu Darma datang kerumahnya.

"Ya ampun bu, saya yang tadinya mau kesana. Ibu malah yang datang kemari." Ucap Bu Sukma, kemudian mempersilahkan Bu Darma untuk masuk kedalam rumahnya.

"Maaf agak sedikit berantakan." Ucapnya.

"Sukma, Ibu datang kemari mewakili Erik untuk meminta maaf kepada Nara. Apa Nara sudah tidur?" Ucap Bu Darma.

"Belum, tapi sepertinya dia masih sangat shock atas sikap Erik." Jawab bu Sukma.

"Maafkan anak Ibu, dia seperti itu pasti ada sebabnya." Ucap bu Sukma.

"Dulu dia anak yang baik dan penyayang. Suatu ketika dia di fitnah oleh teman-temannya, disekolah Erik dituduh telah membunuh teman sekelasnya. Sampai pada akhirnya Erik pun dipenjara dengan tuduhan Palsu." Ucapnya, membuat bu Sukma terkejut.

"Sikapnya berubah setelah keluar dari penjara, ternyata di dalam penjara dia diperlakukan dengan sangat kejam, sampai membuatnya trauma. 5 bulan kemudian, dia dibebaskan karena pembunuh yang sebenarnya sudah ditemukan." Jelas bu Sukma.

"Tapi di lingkungan rumah kami yang dulu, kami diperlakukan bak orang jahat, dan diminta untuk pindah rumah karena mereka takut, Erik akan membunuh anak-anak mereka. Makanya kami pindah kerumah ini, dan kami merasa sangat senang dapat bertetangga dengan mu Sukma." tukasnya.

"Kami mencoba menutupi peristiwa yang dialami Erik, tapi sepertinya tuhan punya rencana lain, yang pada akhirnya kami harus membongkar lagi masa lalu itu kepadamu. Aku harap kamu tidak berubah dan bersikap seolah tidak tahu tentang masa lalu Erik." Tukas bu Darma.

"Tolong beri kami waktu untuk mencari tempat tinggal baru, kami khawatir kamu dan juga Nara merasa terancam dengan keberadaan kami disini, jadi kami memutuskan untuk pergi dari lingkungan ini. Tolong maafkan Erik, dia hanya pria dewasa yang kurang beruntung jadi emosinya sulit untuk dikendalikan." Ucap bu Darma.

"Ibu Pamit ya, ibu titip salam buat Nara, Ibu harap Nara bisa memaafkan Erik, dan melupakan semua yang disudah Erik lakukan kepadanya. Assalamualaikum." pada akhirnya Bu sukma pun hanya dapat berdiam diri, Selama bu Darma menjelaskan cerita yang dialami keluarga mereka, bu sukma merasa sangat prihatin. Dia sudah menganggap bu Darma seperti ibunya sendirinya, karena sangat baiknya dia.

Tapi ia juga takut, mengingat apa yang barusan Nara ceritakan. bisa saja malam itu Erik benar-benar membunuh Nara. Mungkin ia tidak akan pernah bisa memaafkan Erik dan tidak akan sudi menjalin hubungan dengan keluarga bu Darma.

Setelah percakapan panjang yang menguras Emosi, tanpa Bu sukma sadari, Nara mendengarkan dengan jelas cerita yang terjadi pada Erik dan itu membuatnya merasa Iba.  Tapi jika kembali mengingat peristiwa malam itu, Nara mengurungkan diri untuk tidak mengasihani Erik.

Tapi karena bu Darma sudah berani datang kerumahnya mewakili sang anak, untuk meminta maaf kepada Mama nya. Nara akan melupakan peristiwa malam itu dan mencoba untuk memaafkan Erik.

Episodes
1 Pria Misterius
2 Mimpi Yang Nyata
3 Dimana Mama Ku?
4 Erik si pria misterius.
5 Tolong Aku
6 Keluarga Darma
7 Sikap Erik
8 Salah Tingkah
9 Maaf
10 Sentuhan Nara
11 Membuka Hati
12 Dress Blue dari Erik
13 Dasar Pembunuh!!!
14 Siapa wanita ini
15 Maya
16 Cemburu
17 Rey Mencemaskan Nara
18 Jangan Pergi.
19 Menjadi Tawanan
20 Tiga Cinta
21 Bukan perempuan Nakal
22 Datang Bulan
23 Rindu Mama
24 cemburu menjadi petaka
25 PEMERAN KARAKTER
26 Kegaduhan diapartemen Erik
27 Sebuah Ungkapan
28 Belum saatnya kamu tahu
29 Bertukar Cerita
30 Bertukar Cerita II
31 Aku akan merebutnya
32 Pria kesepian
33 Kesalahpahaman
34 Kembali berubah
35 Godaan dipagi Hari
36 Tergoda
37 Hari Spesial
38 Khilaf
39 Perbedaan
40 Cemburu
41 Cemburu membawa petaka.
42 10 Years ago
43 Cinta Erik
44 Hilang Akal.
45 Isi hati Nara
46 Tak ingin pergi
47 Menarik untuk dimiliki
48 Maya Lagi
49 Sebuah Rencana
50 Kamu hanya milik ku
51 Rencana awal
52 Rencana Lama
53 Berselingkuh di belakang Erik
54 Kehilangan cinta
55 Malam yang panjang.
56 Pulang
57 Bukan masalah besar
58 Berita besar
59 Nasihat Teman
60 Aku Hamil
61 Tertawan
62 Harga diri Maya
63 Menikah dengan ku
64 Mama yang Malang
65 Sebuah Syarat
66 Datanglah kepernikahan kami
67 Rencana Balas Dendam
68 Rencana Melarikan Diri
69 Rencana balas dendam 2
70 Sentuhan Rey
71 Kecantikan Nara
72 Pertemuan Erik dan Rey
73 Pertikaian
74 Rumah sakit
75 Butuh pendonor
76 Saling Berjuang
77 Kebesaran hati seorang Ibu
78 Kebesaran hati seorang Ibu 2
79 Ruang Perawatan
80 Tidak Bisa Melepaskan Nara
81 Pergi untuk selamanya.
82 Harapan Baru Dimasa Depan
Episodes

Updated 82 Episodes

1
Pria Misterius
2
Mimpi Yang Nyata
3
Dimana Mama Ku?
4
Erik si pria misterius.
5
Tolong Aku
6
Keluarga Darma
7
Sikap Erik
8
Salah Tingkah
9
Maaf
10
Sentuhan Nara
11
Membuka Hati
12
Dress Blue dari Erik
13
Dasar Pembunuh!!!
14
Siapa wanita ini
15
Maya
16
Cemburu
17
Rey Mencemaskan Nara
18
Jangan Pergi.
19
Menjadi Tawanan
20
Tiga Cinta
21
Bukan perempuan Nakal
22
Datang Bulan
23
Rindu Mama
24
cemburu menjadi petaka
25
PEMERAN KARAKTER
26
Kegaduhan diapartemen Erik
27
Sebuah Ungkapan
28
Belum saatnya kamu tahu
29
Bertukar Cerita
30
Bertukar Cerita II
31
Aku akan merebutnya
32
Pria kesepian
33
Kesalahpahaman
34
Kembali berubah
35
Godaan dipagi Hari
36
Tergoda
37
Hari Spesial
38
Khilaf
39
Perbedaan
40
Cemburu
41
Cemburu membawa petaka.
42
10 Years ago
43
Cinta Erik
44
Hilang Akal.
45
Isi hati Nara
46
Tak ingin pergi
47
Menarik untuk dimiliki
48
Maya Lagi
49
Sebuah Rencana
50
Kamu hanya milik ku
51
Rencana awal
52
Rencana Lama
53
Berselingkuh di belakang Erik
54
Kehilangan cinta
55
Malam yang panjang.
56
Pulang
57
Bukan masalah besar
58
Berita besar
59
Nasihat Teman
60
Aku Hamil
61
Tertawan
62
Harga diri Maya
63
Menikah dengan ku
64
Mama yang Malang
65
Sebuah Syarat
66
Datanglah kepernikahan kami
67
Rencana Balas Dendam
68
Rencana Melarikan Diri
69
Rencana balas dendam 2
70
Sentuhan Rey
71
Kecantikan Nara
72
Pertemuan Erik dan Rey
73
Pertikaian
74
Rumah sakit
75
Butuh pendonor
76
Saling Berjuang
77
Kebesaran hati seorang Ibu
78
Kebesaran hati seorang Ibu 2
79
Ruang Perawatan
80
Tidak Bisa Melepaskan Nara
81
Pergi untuk selamanya.
82
Harapan Baru Dimasa Depan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!