4. Yang Suka Aku Banyak Kog!

Dimata Iqbal Sadewa, Kiara hanya gadis yang asyik diajak main dan bertengkar. Meski di awal-awal dia merasa tertarik karena kecantikan gadis itu. Tapi sejauh ini kenyataannya dia tidak punya rasa lebih, katakan cinta.

"Lo kayaknya makin lengket aja sama tuh cewek" tegur Daniel di sela istirahat permainan badminton rutin mereka. Iya, Iqbal bahkan sering mengajak Kiara buat main bareng. Karena Kiara anak yang supel, mereka jadi gampang akrab.

Iqbal meneguk setengah air minumnya, barulah dia menjawab sekenanya. "Lo pikir? "

"Emang si Leni nggak cemburu?"

Iqbal menundukkan kepala. Daniel yang paham bagaimana karakter Iqbal tidak sulit untuk menebak apa yang terjadi. Mesti tebakannya belum benar.

"Lo putus sama dia? "

Iqbal ingin curhat, tapi Daniel bukan mamah Dedeh. Takutnya bukan memberi solusi malah menyesatkan. Lagipula dia sendiri juga bingung bagaimana kejelasan hubungannya dengan Leni. Semenjak saat itu dia mengajak Leni bertemu mamanya, Iqbal merasa Leni menghindarinya. Komunikasi mereka pun sangat terbatas. Bukan Iqbal tidak ada usaha agar hubungan mereka normal kembali, tapi dia paham Leni itu gadis yang bagaimana. Keras kepala, manja, dan tidak suka di kekang.

 Sudah tak terhitung berapa kali Iqbal mengajak Leni ketemuan, tapi selalu saja di tolak. Ujungnya mereka bertengkar lagi dan lagi. Iqbal masih sangat mencintai Leni dengan penuh kesadaran. Andaikan gadis itu memintanya untuk menunggu seumur hidup pun, Iqbal akan tunggu. Itu janji Iqbal pada dirinya sendiri.

"Woi!"

"Attah! "

Daniel menimpuk kepala belakang Iqbal. "Ditanya malah bengongnya keterlaluan! "

"Tck! apaan sih lo! "

"Lo yang apaan, gue tanya sampai mulut berbusa ngelebihi busa sabun cuci piring, elo malah bengong!"

"Kepo ah! Tai emang... " Enggak, gue blom bisa cerita ke mereka. Putus Iqbal dalam hati.

"Gue peduli sama lo, goblok! Gue ngerasa kalau keterusan kayak gini, Leni bakal tahu kalau lo sama Kiara udah kayak cicak sama tainya, dia bakal marah, dan itu buruk buat lo,"

"Nggak bakal dia tau, lagian semena-mena lo ngatain Kiara tai cicak, di belahan dunia mana tai cicak secantik dia" Upsss...

"Tuh kan, nyett! Lo demen sama dia juga? jangan serakah deh lo! "

"Kapan gue bilang suka, hla matamu apa nggak lihat kalau Kiara emang cakep, dia itu cuma bocil yang udah gue anggep adek, lo tau gue nggak punya adek, punya saudara cuma kakak doang, mana satu kakak tidak punya peri keadek-an, males gue... "

Percekcokan mereka berhenti saat Kiara menjatuhkan pantatnya di samping Iqbal. Ujung rambutnya yang hitam panjang, basah karena keringat, begitu juga baju yang dia pakai. Nafas Kiara terengah-engah.

"Maa-s, bagi minum dong!" tanpa ijin Kiara menyerobot botol minum Iqbal lalu meminum nya sampai habis. Yang punya botol santai saja, tapi Daniel yang geleng-geleng kepala.

"Eh Kia, lo nggak risi minum bekas Iqbal?"

"Kenapa tuh? " jawab Kiara lugu.

"Lo nggak pernah denger kata-kata emang, definisinya itu sama aja lo ciuman secara nggak langsung sama nih monyet satu"

"Lo nggak keberatan? "

Kiara kayak mikir-mikir. Emang rada lemot kayaknya nih bocah. "Tapi kan aslinya kita nggak ciuman, B aja sih kalau aku"

"Noh, denger sendiri lo. Perkara minum satu botol aja lo permasalahin, lama-lama kayak cewek lo, baperan nyett! "

"Terserah kalian berdua lah, cuma gue nasehatin lo ya, Kiara cantik, ati-ati aja sama Iqbal, jangan sampai jatuh hati sama dia, nanti lo bakal kecewa dan sakit hati"

"Karena apa? karena Iqbal itu udah punya pacar dan dia cinta mati sama pacarnya, paham? "

"Tau koq, pacar Mas Iqbal itu Mbak Leni kan? aku juga punya pacar, Mas Daniel kira aku jomblo? amit-amit sori ya! "

"Tck! terus emang pacar kamu nggak keberatan kalau kamu sering ngintilin Iqbal? kamu nggak takut di putusin emang?"

"Enggaklah! wong aku sama Mas Iqbal temenan doang, ngapain juga takut diputusin, yang suka aku banyak kog"

Iqbal ngakak di sebelah mereka. Wajah polos Kiara dan kata-katanya sungguh membuat Daniel tak bisa membalas omongan gadis itu lagi.

"Apa gue bilang? Dia badan doang yang bongsor, pikirannya masih bocil, di jajanin cilor aja udah senengnya kaya di beliin intan permata, hahaha... "

"Aghh... penting gue udah ingetin kalian berdua" Ujar Daniel menyerah. "Btw, Galih mana Kia?"

"Mas Galih ke toilet, katanya mules tadi" Kiara mengemasi raket dan handuk kecil miliknya. Jam sudah menunjukkan pukul sembilan malam saat matanya yang bulat melirik ke benda yang melingkari pergelangan tangannya.

"Mas Iqbal, aku pulang duluan ya, masih pada mau nongkrong, kan? "

"Kalau gitu ayok, biar gue anter"

"Eh, enggak usah, aku pesen gojek ajalah"

"Nggak! berangkat bareng, pulang bareng! Di kira emak lo nanti gue nggak sopan, yang jemput lo tadi kan gue"

"Beneran nggak usah! sumpah! aku bisa pulang sendiri kog, bye-bye!" Kiara ngacir pergi. Dia berlari kecil meninggalkan lapangan, sebelum punggungnya benar-benar menghilang, Kiara masih sempat memutar badan lalu berteriak keras.

"PAMITIN KE MAS GALIH, AKU DULUAN!" lalu dia melambaikan tangan dengan senyuman lebar.

Iqbal menyenggol bahu Daniel. "Tuh nyett! gara-gara mulut lo, jadi nggak enak hati kan sama Kiara"

"Ya mohon maap..." Daniel menyesal. "Gue kan peduli sama kalian"

"Halah! gue balik juga, bilangin ke Galih, ke toilet buang air, apa sekalian bersihin toilet, lama bener"

"Ti-ati! " Mereka toss, lalu bubar.

****

Iqbal selesai mandi, sepulang badminton tadi. Dia tidak bakal bisa tidur kalau tubuhnya lengket karena keringat sehabis olahraga. Sambil menggosok rambutnya yang masih basah, laki-laki yang saat ini usianya genap dua puluh empat tahun itu, memainkan ponselnya. Ada pesan baru yang belom ia baca. Ternyata dari Leni.

[Aku ada acara resmi di tempat kerja, kapan bisa temenin beli kain batik]

Iqbal langsung senyum membaca pesan itu.

Yess! apa gue bilang, cewek bakal nyariin sendiri kalau kita main kalem

[Besok sore aku jemput, sayang💕]

[sayang udah makan?]

[kangen kamu😘😘😘😘😘😘]

Bla... bla... bla...

Begitulah bucin nya Iqbal. Meski kemarin-kemarin di ghosting tidak jelas, dia tidak akan mengungkit apalagi memperpanjang masalah itu. Yang sudah ya sudah.

_

_

_

Komen part ini bagaimana?

Please, Share ke temen-temen reader dong kalau kalian suka cerita ini😁

Terimakasih 😘

Terpopuler

Comments

❤️⃟Wᵃf✰͜͡ᴠ᭄ᴇʟᷜᴍͣuͥɴᷤ✪⃟𝔄⍣⃝కꫝ🎸

❤️⃟Wᵃf✰͜͡ᴠ᭄ᴇʟᷜᴍͣuͥɴᷤ✪⃟𝔄⍣⃝కꫝ🎸

Itu definisi cinta atau goblok si Iqbal y. Felling si Leni pasti ada SESUATUuuuuu di belakangnya pasti

2024-03-10

0

hhh

hhh

kpn lanjut ceritanya kak?

2024-02-14

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!