"Sraakkkk..."
Eve sontak menoleh saat mendengar pintu kaca balkon sedang dibuka.
"Shane..." gumam Eve pelan saat melihat tubuh jangkung Shane berdiri di sana dengan kue ulang tahun ditangannya.
"Happy birthday to you... Happy birthday to you.. Happy birthday.. Happy birthday... Happy birthday my Eve.." Shane bernyanyi sembari berjalan mendekati kekasihnya yang sedang terkejut di tempatnya.
"Shane.." gumam Eve menutup mulutnya. Eve terharu. Berkali kali ia menatap Shane dan kue ulang tahun ditangan pria itu. Matanya mulai berkaca-kaca.
"Selamat ulang tahun yang ke 25 sayang.." kata Shane mengecup pipi kanan Eve. Shane menggenggam tangan Eve dan membawanya berjalan menuju sofa. Tak lupa, Shane menyalakan lampu kamar mereka.
"Shane.. Ini... Ini.." Eve bahkan sulit untuk berbicara karena terharu.
"Ayo tiup lilinnya Eve," ujar Shane tersenyum hangat menatap Eve. Wanita itu mengangguk lalu berdoa sebelum meniup lilinnya.
"Selamat ulang tahun sayang," ucap Shane lagi setelah Eve meniup lilinnya. Ia kemudian menaruh kue ditangannya di atas meja.
"Thanks Shane, kamu yang terbaik," ujar Eve mengecup pipi Shane dan memeluknya.
"Aku mencintaimu Shane," kata Eve menangis terharu.
"Aku juga mencintaimu sayang," balas Shane mengusap punggung Eve dengan lembut.
"Sayang aku punya hadiah untukmu." Shane melepaskan pelukannya dan mengambil sesuatu dari saku celana yang ia pakai. Eve mengamati setiap pergerakan pria itu.
Shane membuka sebuah kotak perhiasan, "untukmu, semoga kamu menyukainya sayang," kata Shane membuat Eve terkejut. Shane memberinya sebuah gelang berlian.
"Sha...ne... " kata Eve terbata.
"Aku akan memakaikannya untukmu," ucap Shane mengambil gelang dari dalam kotak dan memasangnya di tangan Eve.
"Gelangnya sangat cocok di tanganmu sayang," tukas Shane menggenggam jemari Eve.
Eve mengangguk, menatap gelang pemberian Shane ditangannya, "Thanks Shane," kata Eve memeluk Shane bahagia.
"Ah hampir lupa. Ayo kita potong kuenya Shane," tukas Eve saat menyadari kue di atas meja.
"Baiklah. Sebentar, aku akan mengambil piring dan pisaunya dulu," ujar Shane bangkit dari sofa.
****
Madrid 10.00 pm
Di dalam kamar yang temaram, dua manusia berbeda jenis kelamin itu baru saja menyelesaikan pergulatan panas mereka. Tampak si wanita sedang memakai kembali pakaiannya. Si pria sedang menuliskan nominal uang di kertas ceknya.
"Ambil ini," ucap pria itu melemparkan cek ke depan wanita itu dengan sombong. Si wanita mengambil cek uang itu lalu menyimpannya.
"Senor.. panggil aku jika tu_" mulutnya seketika tertutup saat pria di depannya memotong perkataannya.
"Jangan melewati batasanmu bi*ch," ucap pria itu dingin.
Tidak berani, wanita itu memilih keluar dari kamar pria itu.
Dengan setengah tubuh telanjangnya ditutupi selimut, ia meraih sebatang cerutu di atas nakas. Menghidupkannya dan menghisapnya perlahan. Satu tangannya mengambil gelas berisi wine dari meja nakas, meneguknya hingga tandas.
"Ceklek.."
Suara pintu terbuka membuyarkan lamunan pria itu.
"Sial.. siapa yang menyuruhmu masuk dengan sembarangan," ucapnya menatap tajam pria yang berdiri ketakutan di ambang pintu.
"Maafkan saya Sir. Tapi saya sudah mengetuk pintu beberapa kali," kata pria itu tidak berbohong.
"Ada apa?"
"Kakek anda ingin berbicara Sir," ujar pria itu memberikan ponsel ditangannya lalu pergi meninggalkan kamar pria itu.
"Hei anak sialan, kenapa kamu selalu mengabaikan panggilanku HAH..." bentak pria tua yang tak lain adalah kakeknya sendiri.
"Ck.. aku sibuk Pablo," kata pria itu menghembuskan asap rokoknya dengan santai.
"Dasar cucu laknat, beraninya kamu memanggilku seperti saudaramu sendiri. Apa kamu lupa posisimu bocah?" balas Pablo marah dan kesal dengan sikap cucunya. Berbeda sekali dengan saudaranya. Mereka berbanding terbalik.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 111 Episodes
Comments
Cha Sumuk
msh blm ngena BC nya alurnya blm phm
2024-11-12
0
🇵🇸Kᵝ⃟ᴸsalahorang
masih menebak2 alur. nya
2024-11-08
0
Rhisma Mentari Pagi
ini ceritanya gimanasih kok membingungkan 🤦🤦🤦
2024-07-18
0