Eve menatap wanita lain yang hadir di acara itu. Mereka terlihat glamour dengan gaun bermerek dan perhiasan yang melekat di tubuh mereka. Sangat berkelas sekali. Untung saja saat ini ia memakai gaun dan perhiasan yang Shane berikan padanya. Kalau tidak, mungkin ia akan menjadi bahan pembicaraan para wanita itu.
Setengah jam kemudian acara dimulai. Acara amal dibuka dengan penampilan musik dari anak-anak penyandang disabilitas. Mereka memainkan musik dengan mahir, membuat semua undangan yang hadir di sana takjub dengan penampilan memukau itu. Bahkan beberapa tamu undangan sampai menangis mendengar alunan musik indah itu. Tak terkecuali Eve yang duduk di samping Shane.
"Mereka sangat luar biasa," kata Eve menghapus air matanya.
"Kamu benar sayang," balas Shane merangkul pinggang kekasihnya lalu mengecup kepala Eve.
****
Shane dan Eve tiba di hotel tempat mereka menginap. Keduanya berjalan menuju loby.
"Sepertinya malam ini aku tidak bisa mengajakmu jalan-jalan. Ini sudah jam 11 malam. Kamu pasti lelah. Aku janji besok akan membawamu keliling Miami sayang," kata Shane menggenggam tangan kekasihnya. Keduanya sedang berada di dalam lift. Eve tersenyum lalu menganggukkan kepalanya. Lihatlah, kekasihnya sangat baik dan perhatian. Ia bahkan tidak berharap jika Shane akan mengajaknya jalan-jalan.
Setibanya di depan kamar mereka, Shane membuka pintu kamar dan membiarkan Eve masuk duluan.
"Sayang kamu mandi saja duluan. Aku ingin menghubungi seseorang," kata Shane melepas jasnya.
Eve mengangguk dan berjalan menuju lemari untuk mengambil pakaiannya.
Tak lama kemudian Eve keluar dari kamar mandi dengan baju tidurnya. Ia melihat Shane berdiri di balkon kamar sedang berbicara dengan seseorang lewat ponselnya.
Eve memilih mengeringkan rambutnya. Wanita itu duduk di kursi meja rias lalu menyalakan hair dryer dan mulai mengeringkan rambutnya.
Shane kembali ke dalam kamar setelah mengakhiri pembicaraannya. Pria itu melirik kekasihnya dari atas hingga ke bawah.
"Shane..." kata Eve menyadarkan pria itu dari lirikan nakalnya saat ia melihat pantulan tubuh Shane dari kaca.
"Bisakah aku memakan mu malam ini sayang," kata Shane nakal sontak mendapatkan tatapan horor dari Eve.
"Hahahaha... Aku hanya bercanda sayang. I Love You," kata Shane tertawa dan mendekati Eve.
"Tubuhmu harum sekali. Seolah ada magnet dari aromanya yang membuatku tidak bisa berjauhan dari mu," kata Shane mengusap sensual lengan Eve.
"Shane jangan mulai. Atau aku akan memotong milik mu itu," kata Eve memperingati. Shane membulatkan kedua matanya.
"Ini Aset paling berhargaku sayang. Kalau kamu memotongnya, kita tidak akan punya Shane dan Eve kecil nanti," ucap Shane mengecup bahu Eve. Wanita itu lalu terkekeh mengingat kata-kata yang ia ucapkan.
"Berikan padaku, aku akan mengeringkannya," kata Shane.
"Tidak Shane, biarkan aku yang melakukannya. Kamu mandi saja," kata Eve menolak.
"Baiklah Nyonya," pungkas Shane beranjak pergi.
******
Tengah malam Shane bangun. Pria itu menatap wajah kekasihnya cukup lama. Puas menatap wajah Eve, Shane melepaskan pelukan tangan Eve dengan perlahan dari pinggangnya dan mengecup bibir kekasihnya sebelum ia turun dari atas tempat tidur. Shane mengambil ponselnya, mencari kontak seseorang di ponselnya dan menghubunginya.
"Apa semuanya sudah siap?" tanya Shane pelan lewat ponselnya.
"Sudah tuan. Saya sudah di bawah."
"Tunggu di sana. 3 menit lagi," balas Shane mematikan ponselnya.
Eve merasakan ranjangnya seperti kosong. Tangannya meraba sisi ranjang yang kosong dengan mata terpejam.
"Shane.." gumam Eve membuka matanya. Kosong, tidak ada Shane di sampingnya. Eve mengira Shane sedang di kamar mandi.
Sudah lima belas menit dan Shane belum keluar dari kamar mandi. Eve merasa ada yang janggal.
"Shane... Shane..." panggil Eve turun dari tempat tidur. Kakinya ia berjalan menuju kamar mandi.
"Shane.." panggil Eve. Tidak ada jawaban. Eve menekan gagang pintu.
"Terbuka," batin Eve. Ia lalu masuk ke dalam.
"Dia tidak ada di sini. Kemana perginya Shane," katanya berbicara sendiri. Eve keluar dari kamar mandi.
"Akhh.." pekik Eve terkejut karena lampu kamar tiba-tiba mati.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 111 Episodes
Comments
Fifid Dwi Ariyani
trussemsngst
2024-04-08
0
Leng Loy
Masih nyimak, cerita yg masih teka teki
2024-02-18
0
Berdo'a saja
masih penasaran siapa mereka
2024-01-03
0