Miami, 07.00 pm
Sebuah mobil Bugatti hitam keluaran terbaru tiba di depan gedung mewah milik salah atau pebisnis ternama di Miami. Tampak orang-orang mulai berdatangan menghadiri acara amal yang diadakan oleh yayasan X yang bergerak di bidang kemanusiaan. Malam ini acaranya dihadiri oleh orang-orang penting di Amerika. Mulai dari pebisnis, sosialita, selebritis hingga pekerja seni ternama.
"Kita sudah sampai tuan," ucap supir yang mengantar sepasang kekasih yang duduk di kursi belakang.
"Huh.." Shane menghela nafasnya. Pria berusia 27 tahun itu sepertinya sedang dalam suasana hati yang tidak baik. Wanita di sampingnya hanya terkekeh melihat wajah malas kekasihnya.
"Ayolah Shane, ini tidak akan lama," kata Eve mengusap lengan kekasihnya yang terlihat tampan malam ini. Tidak, maksudnya Shane selalu tampan dimatanya. Hanya saja entah mengapa malam ini pria itu terlihat dua kali lebih tampan dari biasanya. Sebenarnya ini kali pertama Eve menghadiri acara bergengsi. Ya, bagi Eve acara ini sangat bergengsi, karena orang-orang yang hadir adalah mereka yang punya status kelas atas. Oleh karena itu, Eve sebenarnya sedikit gugup mengingat dirinya bukanlah siapa-siapa. Dia hanya seorang editor surat kabar di perusahaan yang terbilang masih baru di New York. Eve awalnya menolak ajakan Shane karena ia tidak ingin membuat Shane malu saat mengajaknya. Namun Shane memberinya penjelasan hingga ia menyetujuinya.
"Kalau saja bukan karena mommy aku tidak akan menerima permintaan daddy," ucap Shane kesal. Pasalnya hari ini Shane berencana ingin melamar Eve. Namun gagal karena kedua orang tuanya ingin bulan madu entah ke berapa kalinya. Ia ingin menjalin hubungan yang lebih serius dengan Eve, bahkan sangat ingin menikahi wanita cantik itu dalam waktu dekat ini. Tapi semuanya tergantung pada Eve. Ia tidak ingin memaksakan kehendaknya jika Eve belum ingin menikah.
"Sudahlah Shane, biarkan mommy dan daddy menikmati masa tua mereka," kata Eve lembut. Menjalin hubungan dengan Shane selama 1 tahun, membuatnya dekat dengan kedua orang tua Shane. Bahkan ia memanggil kedua orang tua Shane dengan mommy dan daddy.
Shane mengecup kening Eve lalu turun dari dalam mobil. Ia kemudian membuka pintu mobil untuk kekasihnya. Dengan gentle Shane mengulurkan tangannya untuk membantu kekasihnya turun dari mobil.
"Thanks Shane," ucap Eve menatap hangat pada Shane. Eve sangat menyukai sikap lembut dari Shane. Ia benar-benar nyaman saat bersama Shane. Eve merasa sangat disayangi. Shane memperlakukannya seperti ratu.
Shane berjalan dengan menggenggam tang Eve menuju aula. Di depan pintu aula, mereka disambut oleh dua orang penerima tamu.
"Silahkan masuk tuan," ucap penerima tamu setelah melihat kartu undangan yang diberikan Shane padanya. Seorang pria lalu mengarahkan mereka ke meja yang sudah ditentukan.
Eve sibuk mengamati ruangan dan orang-orang yang ada di sana.
"Nervous?" Bisik Shane lembut. Eve menatap Shane. "Sedikit," kata Eve menarik kedua sudut bibirnya.
"Tidak apa-apa sayang. Nanti kamu juga akan terbiasa setelah menjadi Nyonya Shane, anggap saja kali ini kamu sedang latihan," kata Shane mengecup bibir Eve membuat wanita itu merona sekaligus malu.
"Shane, ada banyak orang di sini," kata Eve memukul lengan Shane. Eve tidak berani melirik ke samping atau ia akan semakin malu.
"Siapa peduli," balas Shane dengan santai, ia lalu membawa Eve menuju meja nomor 20.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 111 Episodes
Comments
Fifid Dwi Ariyani
tryssehat
2024-04-08
0
Leng Loy
Masih bingung sama alur ceritanya
2024-02-18
0
💕Bernadet Wulandari💕
belum ketebak alurnya.
2024-01-23
0