Hahahahahahahahahaa
" kenapa ketawa? "
tiba tiba hantu itu tertawa sehingga membuat ku kaget.
"Kau juga sudah mati kan. Pantas saja tidak takut." Perempuan itu menampakkan diri. Menunjukkan keadaannya saat saat terakhir hidup. Dia mengenakan piyama. Lehernya terlihat berwarna kebiruan seperti bekas tekanan yang begitu kuat.
Aku berdehem kemudian mengatur nafas. Aku harus tenang" Jadi kamu gadis yang bunuh diri itu?" tanyaku setelah mengumpulkan keberanian.
Dia mencoba memukulku tapi tidak bisa. Karena itu, dia terkejut tidak percaya. "Kau manusia?" Dia terbelalak sampai kedua matanya nyaris lepas dan menggantung seperti per spiring. Melihat itu aku kembali ingin muntah.
"Masukkan kembali matamu! kau sudah berjanji tidak akan menakuti ku lagi!" Aku berteriak tidak terkendali dan berusaha menghindari penampakannya. Hantu itu malah terkekeh dan semakin menjadi jadi. Dia menaik turunkan bola matanya seperti mainan boneka yang rusak.
Hihihiiiii
"Kau bilang , tidak takut." Dia menantang ku, bahkan mengambil kedua mata itu dan menyodorkannya padaku. Sial. Aku kembali muntah.
"Berhenti! Dasar menjijikkan. Awas ya aku akan mengusir mu ke neraka. Enak saja sudah mati, tapi masih anteng tinggal disini! " mulut ku berteriak sedangkan tanganku meraba raba leher untuk mengeluarkan kalung pengusir setan. Tapi, kalung itu tidak ada. Aku lupa, kalung itu masih di tangan Gena, aku memberikannya pada saat dia nyaris gila waktu itu. Mungkin inilah pertama kalinya aku menyesal telah menolong orang, jadi aku tidak bisa mengusir hantu usil ini sekarang.
Hantu itu tiba tiba kembali menangis dan duduk di atas lemari. Matanya sudah dimasukkan kembali pada tempatnya.
"Kenapa kau terus menangis? "berisik sekali. Apa dia tidak sadar kalau suaranya seperti anak ayam. Aku menengadah untuk melihat nya.
" Aku ingin pergi dari sini. Tapi tidak bisa. " Tiba tiba dia sudah berdiri lagi disampingku. Dia melakukan nya secepat kilat, aku nyaris kejengkang karena kaget.
"Usir aku!
Tinggal disini seperti sebuah kutukan. Aku tidak bisa kemana mana. Aku hidup tapi tidak hidup, aku bosan. Tidak, aku bahkan tidak pernah hidup setelah aku mati"
Hantu kecil itu mengikuti ku ke kamar mandi. Akupun menyeka bibirku yang basah setelah berkumur.
" Mungkin aku bisa membantumu asal, kau berhenti usil."
"Benarkah ? Bagaimana caranya?" Mata hantu gadis itu tampak berbinar. Dia menaruh banyak harapan padaku.
"Aku punya kalung pengusir setan. Saat aku melempar kalung itu padamu. wushhh. Kau akan terbebas."
Hantu gadis itu sudah tidak sabaran dan berdiri di depanku sambil memejamkan mata. "Cepat lakukan!"
" Sekarang kalung itu ada di tangan orang lain." ralat ku. Ekspresinya pun terlihat kecewa.
" Tenang saja, aku akan segera mengambilnya untukmu" lanjutku untuk menenangkannya. Aku takut dia kembali menangis.
Tiba tiba dia berusaha memelukku dengan wujud transparan. " Benarkah? kalau begitu kau harus cepat cepat mengambil nya"
" iyaa tapi lepasin dulu, aku gak bisa nafas! " Setelah melepaskan diri, aku membawanya ke atas ranjang yang di balut seprai berwarna pink juga bantal bantal beludru berwarna pink dan hitam . Volume tv aku kecilin dulu biar lebih leluasa saat mengintrogasi hantu ini.
"Jadi, kenapa kamu bunuh diri? Sebenarnya kau bisa saja pergi dengan tenang kalau kau sudah menyelesaikan urusanmu di dunia ini . Ada masalah apa?" Tanyaku penasaran.
" Aku tidak bunuh diri." Wajahnya yang pucat terlihat mengerikan ada garis garis retak seperti danau kering di musim kemarau, semakin lama semakin lebar . Dari sela sela retakan itu aku melihat darah dan belatung keluar.
Aku melemparkan bantal padanya, walaupun tidak berhasil dia terkekeh dan kulitnya kembali normal.
"Sudah ku katakan jangan usil!" Bentak ku
Hantu itu berpura-pura menjadi patung dengan sempurna nyaris seperti manekin.
"Jadi, siapa namamu? Kenapa kau mati?" Tanyaku dengan suara normal.
" Hilman membunuhku tapi malah menudingku bunuh diri " Jawab hantu itu dengan posisi masih seperti patung.
"Siapa namamu? Dan kapan kamu mati?" Tanyaku seolah banyak sekali pertanyaan di benakku yang harus dijawab hari ini.
Akhirnya hantu itu berhenti menjadi patung dan mengulurkan tangan. Membuat nakas terbuka dengan sendirinya, kemudian sebuah buku diary melayang dari sana dan jatuh di pangkuanku.
"Kau ingin aku membacanya?"tanyaku hati hati
Hantu itu mengangguk dan hilang seperti angin. Bersamaan dengan itu, aku mendengar suara ketukan pintu dari luar. Aku segera meletakan diary itu dan segera membukanya.
Ternyata tamu pertama ku adalah Keukeu. dia menenteng sebuah rantang dan memberikannya padaku.
"Makanlah. Hari ini aku masak banyak." Kata keukeu sambil tersenyum ramah.
Aku membalas senyumnya dan menerima rantang itu dengan senang hati.
"Maaf Bu, dalam lemari masih ada baju baju penghuni lama. Aku tidak berani mengeluarkannya " aku segera mengutarakan keluhan ku.
Saat mendengar nya , aku melihat ekspresi Keukeuu tampak aneh. Dia menggeleng dengan muram. "Tidak mungkin, aku sudah mengosongkan semuanya." Tidak kusangka Keukeu malah membantahnya.
"Kalau ibu gak percaya , mari kita liat ." Aku menuntun Keukeu ke lemari baju dan membuka pintunya. Mengejutkan. Tidak ada sehelai pun baju disana seperti yang tadi aku lihat.
Wajah keukeu kembali cerah. Dia menepuk bahuku pelan ." Mungkin kamu kecapean, makannya sampe salah lihat " Keu keu berusaha meyakinkan ku.
Tidak mungkin. Aku ingin menyangkal tapi fakta telah membungkam ku. Hantu di kamar ini benar benar menyebalkan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 45 Episodes
Comments
todoroki shoto
ceritanya 🌟🌟🌟🌟🌟
ketikannya 🌟🌟
2024-06-29
0