Sesuai petunjuk ibu warung, aku kembali berjalan sambil menyeret koper menuju kos kosan yang di ceritakan tadi. Sepanjang perjalanan aku masih sering bertanya pada orang sekitar, tentang alamat Keu keu. Orang yang ku ketahui sebagai pemilik kosan yang menurunkan harga sampai seratus ribu.
Setelah lama berjalan, akhirnya sampai juga di tempat tujuan. Kini di depan ku berdiri sebuah bangunan besar dan bertingkat. Setelah di perhatikan sesaat, bangunan ini memang masih baru, namun kata mereka tidak ada yang mau tinggal disini.
Di lantai dua, seseorang tengah mengintip di balik gorden. namun dia bukan penyewa . Sepasang mata kami bertemu, sepertinya dialah penyebab kossan ini tidak laku. Aku segera menurunkan pandangan. Tiba tiba angin dingin menerpa sebagian rambutku. Aku hendak menoleh mencari asalnya namun seseorang menepuk bahuku dari sisi lain. Membuat ku terlonjak kaget begitu menoleh.
" Sedang mencari siapa de?" Tanya perempuan paruh baya. Tubuhnya kurus dan tidak terawat. Ada lipatan lipatan keriput di sekitar wajahnya yang kering dan banyak flak hitam. Dia tampak mewaspadai ku.
" Maaf bu, aku sedang mencari kossan ibu Keu keu." Jawabku tergagap. Rasanya aku ingin merosot karena lutut ku yang lemas setelah terkejut barusan.
Perempuan itu mengerutkan kening dan berkata. "Saya Keu keu" tangannya terulur di depan ku. Aku kembali terkejut melihat tangannya yang bersisik abu seperti ikan, aku mencoba mengedarkan pandangan ku kesekeliling untuk memastikan apakah yang kulihat itu benar benar sisik atau hanya halusinasi, sebelum menerima uluran tangannya.
" Addey. Namaku Addey" aku menjawabnya dengan gugup tapi tersenyum. Sebisa mungkin aku harus menghindari sikap yang bisa membuat Keukeu tersinggung. Aku masih membutuhkan nya.
"Sebenarnya saya datang kesini untuk mencari kontrakan." Aku segera berterus terang.
Ekspresi wajah Keukeu tampak berubah. Kemudian dia mengangguk dengan bijak, seolah sudah mengerti semua permasalahan ku" Bagaimana ade bisa sampai kesini? Kosan ini sudah lama kosong. Bahkan ada rumor tidak enak tentang kosan ini. Apa kau tidak takut? ah sebaiknya ade nyari kossan di tempat lain biar lebih tenang! " Keukeu memelankan suaranya kemudian menunggu jawabanku.
Aku segera menggeleng. " Tidak apa apa bu, biar aku coba dulu. "
Jawaban ku membuat ekspresi Keukeu tampak berubah. Keukeu tidak lagi banyak bertanya, Bahkan dia tidak peduli tentang asal usul ku. Mungkin dia tidak ingin aku berubah pikiran begitu saja. Sudah lama sekali bangunan miliknya tidak berpenghuni. Pasti dia tidak ingin kehilangan penyewa baru nya sekaligus menghapus rumor tidak enak tentang kosan ini.
"Sebenarnya aku cuma bawa uang dua ratus ribu dan aku belum bekerja." Aku mencoba berterus terang setelah mengalahkan rasa malu ku.
Keu keu menghela nafas " Dulu aku memasang tarif kossan ini dengan harga lima ratus ribu. Sudah ada perabotan di dalam sana. Jadi, penyewa tidak perlu khawatir lagi. Tapi Karena Addey penghuni pertama lagi dan aku juga sedang promo , selama tiga bulan kedepan aku akan memberi harga seratus ribu, bagaimana, setuju? . "
Aku sendiri tidak mau banyak berpikir dan banyak kata, setidaknya aku bisa hidup layak paling tidak selama satu bulan. Selanjutnya aku akan berpikir lebih keras lagi, bagaimana bertahan dikota ini sampai menemukan kakak ku
"Iya bu, aku aku setuju. Terimakasih"
Keukeu mengeluarkan sebuah kunci gerbang dan membawaku kelantai dua. Tepatnya menuju ke kamar tengah, tempat dimana aku melihat sosok tadi.
Ini pasti kamar yang di ceritakan ibu warung. Di dalam kamar ini, seseorang pernah bunuh diri. Jantungku terasa berdegup kencang. Tapi aku hanya bisa memaksakan tersenyum, aku tidak mungkin meminta kamar lain dengan harga seratus ribu. Ini saja sudah lebih dari untung. Setelah Keukeu menyerahkan kunci, dia segera pamit dan meninggalkan ku dengan ekspresi yang sulit di gambarkan.
Begitu aku membuka pintu, hawa dingin langsung menyergap. Kulitku nyaris seperti landak karena berduri. Entah siapa yang menghuni kamar ini, tapi rasanya dia mempunyai tempramen buruk. Aku mengucapkan salam dan berbasa basi pada angin berharap dia tidak mengganggu ku. Namun sewaktu-waktu dia datang menunjukkan dirinya dalam bentuk bayangan yang menyatu dengan dinding berwarna pink.
Aku segera menyingkap tirai sehingga banyak cahaya yang masuk ke dalam ruangan dan bayangan itu hilang bersama suara jeritan yang menyakitkan.
Ruangan ini sangat luas dengan perabotan yang komplit, bahkan harga lima ratus ribu saja rasanya terlalu murah. Hari ini adalah keberuntunganku. Akan ku tandai tanggal ini. Disisi lain, aku tidak akan di ganggu lagi dengan orang yang menyebalkan seperti Gena. Aku benar benar puas sekarang.
Perlahan lahan aku berjalan ke depan cermin yang berada di meja rias kemudian melihat bayanganku disana. Aku menangkup pipiku yang tirus ini. Umurku sudah dua lima, namun wajahku seperti masih belasan. Walaupun aku tidak putih aku terlihat manis. kenapa belum juga ada ada seorang pemuda yang memperhatikan sisi ini. Apa semua laki laki di dunia ini buta. Sebenarnya aku sering bertanya tanya. Apakah cinta sejati itu benar benar ada? Ya.. Aku bisa melihat hantu dimana orang lain hanya tau nama dan ceritanya tapi tidak dengan keberadaan nya, bahkan mereka tidak tahu rupanya. Mungkin aku pun begitu terhadap cinta. Hanya cukup tahu dari cerita orang lain saja.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 45 Episodes
Comments
todoroki shoto
kasihan, sendiri
semoga setelah ini ada teman
2024-06-29
0