Bab 5

Sesampainya di sekolah Afika langsung turun dari motornya.

"Afika belajar yang rajin ya sayang jangan nakal sama teman," ucap Violetta yang dibalas anggukan oleh Afika.

"Oke kak," ucap Afika seraya mencium tangan kak Violetta dan kak Megan lalu masuk ke sekolahannya dengan wajah ceria membuat Violetta tersenyum melihat senyuman sang adik.

"Yuk, kita pergi sekarang takutnya terlambat," ucap Megan.

"Jangan nyebut ya lebih baik terlambat daripada di jalan buru- buru bisa membahayakan nyawa," ucap Violetta yang dibalas anggukan oleh Megan.

"Ya aku enggak akan nyebut koq," ucap Megan.

Kemudian Megan dan Violetta pergi meninggalkan sekolah adiknya. Berapa menit kemudian Megan dan Violetta telah sampai di sekolahnya dengan selamat.

"Alhamdulillah, kita enggak terlambat Gan," ucap Violetta sambil tersenyum senang karena dirinya tidak terlambat ke sekolah.

"Ya Vi syukur deh kita enggak terlambat," ucap Megan yang juga ikut tersenyum.

"Tadi aku takut terlambat untung saja belum terlambat kalau sampai kita terlambat bisa dihukum kita," ucap Violetta sambil tertawa kecil.

"Ya mungkin saja kita disuruh berlari di lapangan," ujar Megan sambil cekikikan membuat Violetta terkekeh.

'Ya sudah, kita ke kelas sekarang," ucap Violetta yang dibalas anggukan oleh Megan.

Saat Violetta dan Megan sedang berjalan menuju kelasnya tiba-tiba ada yang memanggil nama Violetta membuat kedua orang tua itu menoleh ke sumber suara.

"Hai Vio, maaf ya kemarin aku enggak ikut ke pemakaman kedua orang tua kamu soalnya aku baru pulang tadi malam," ucap gadis tersebut yang bernama Naura.

"Memangnya kamu daru mana Na?" tanya Megan dengan raut wajah penasaran.

"Aku habis pulang dari luar kota dan aku mendapatkan kabar dari mama aku katanya kedua orang tua kamu meninggal sebenarnya aku dan kedua orang tuaku ingin menemui kamu tapi kami enggak bisa karena kami berada di luar kota," jawab Naura membuat Violetta tersenyum lalu mengangguk.

"Enggak apa-apa koq Na," ucap Violetta.

"Pasti semuanya enggak mudah buat kamu Vi apalagi kamu harus mengurusi kedua adik kamu yang masih kecil jika kamu perlu bantuan langsung kabari aku ya Vi aku siap koq membantu kamu," ucap Naura sambil tersenyum membuat Violetta ikutan tersenyum.

"Iya Na, terima kasih karena sudah menjadi sahabat terbaik aku," ucap Violetta yang dibalas anggukan oleh Naura.

"Ya sama-sama Vi lagi pula aku senang koq berteman sama kamu," ucap Naura.

"Dan aku bukan sahabat terbaik kamu Vi?" tanya Megan membuat Violetta menghela nafas panjangnya.

"Kalian berdua itu sahabat terbaik aku," jawab Violetta sambil tersenyum membuat Naura dan Megan terkekeh.

Violetta memiliki sahabat lagi selain Megan yaitu Naura Ghea Davinka mereka bertiga memang sudah bersahabat sejak kecil dan Violetta sangat beruntung mempunyai kedua sahabatnya yang selalu ada untuknya.

Kring kring kring

Bell pun berbunyi membuat semua siswa masuk ke kelas masing-masing.

"Oh iya, kita ke kelas yuk bell sudah bunyi tuh," ucap Naura yang dibalas anggukan oleh Megan dan Violetta.

5 Menit kemudian gurunya pun datang membuat semua siswa mendadak diam.

"Violetta," panggil bu Salma yang merupakan guru bahasa Indonesia.

"Ya bu," ucap Violetta.

"Ikut ke ruang kepala sekolaj sebentar," ucap bu Salma membuat Megan dan Naura saling pandang.

"Baik bu," ucap Violetta sambil mengangguk.

"Vi, ada apa ya koq bu Salma memanggil kamu ke ruang kepala sekolah? Apa kamu bikin masalah Vi?" tanya Naura dengan raut wajah penasaran karena baru pertama kalinya Violetta dipanggil oleh gurunya.

"Aku enggak tahu Na perasaan aku enggak bikin masalah deh," jawab Violetta yang merasa sangat yakin bahwa dirinya tidak membuat masalah tapi kenapa dirinya dipanggil sama bu Salma ke ruang guru.

"Ya sudah, lebih baik kamus segera ke ruangnya kepala sekolah semoga saja kamu benaran enggak bikin masalah," ucap Megan yang dibalas anggukan oleh Violetta.

"Aku ke ruangnya kepala sekolah dulu nanti aku pinjam buku kalian ya mencatat materi yang akan disampaikan bu Daya," ucap Violetta.

"Ya Vi," ucap Megan dan Naura secara bersamaan.

Bu Daya merupakan guru matematika.

Kemudian Violetta segera ke ruangnya kepala sekolah dengan perasaan takut dirinya membuat masalah tapi Violetta sangat yakin bahwa dirinya tidak melakukan kesalahan apapun.

Sesampainya di ruang kepala sekolah Violetta langsung membuka pintunya dengan perasaan was-was.

"Assalamu'alaikum," ucap Violetta yang sedikit tersentak melihat para guru sedang berkumpul di ruang kepala sekolah.

"Walaikumsalam," ucap mereka secara bersamaan.

"Silakan duduk Vi," ucap pak Kepala sekolah.

"Iya pak," ucap Violetta sambil mengangguk kemudian duduk di depan kepala sekolah.

"Bapak sengaja menyuruh bu Salma memanggil kamu kesini bukan karena kamu melakukan kesalahan tapi kami mau memberikan sesuatu untuk kamu," ucap pak Furqon selaku kepala sekolah di SMA Tunas Bangsa.

Perkataan pak Furqon membuat Violetta merasa bingung.

"Tapi sebelum saya memberikan sesuatu sama kamu kami turut berduka cita atas meninggalnya kedua orang tua kamu dan kami tahu kamu enggak mudah mengurus kedua adik kamu yang masih kecil apalagi Lisa yang masih berusia 8 bulan pasti kamu sangat repot mengurusnya dan karena itu kami memberikan sejumlah uang untuk kamu dan kedua adik kamu," ucap pak Furqon yang dibalas gelengan oleh Violetta.

"Maaf pak aku enggak bisa menerimanya," ucap Violetta yang merasa tidak enak jika menerima uang dari para gurunya.

"Kenapa tidak mau nak Vio kami ikhlas membantu kamu dan kedua adik kamu jadi tolong terima uang pemberian dari kami," sahut pak Santo.

"Apa yang dikatakan pak Santo memang benar nak kami para guru sangat ikhlas memberikan uang kepadamu untuk memenuhi kehidupan kamu dan kedua adik kamu," sahut bu Salma membuat Violetta terdiam.

Sebenarnya Violetta ingin memenuhi kebutuhan kedua adiknya dengan hasil keringatnya sendiri tapi jika dirinya menolak pemberian dari para gurunya pasti mereka akan kecewa kepada dirinya.

"Tolong terima ya nak uang pemberian dari kami anggap saja ini hadiah dari kami karena kamu selalu mengharumkan sekolah," ucap pak Furqon sambil tersenyum membuat Violetta kembali terdiam.

Violetta memang gadisnya yang cantik dan juga pintar serta baik kepada semua orang sehingga membuat dirinya disukai banyak orang walaupun ada berapa orang yang tidak menyukai kehadirannya di sekolah SMA Tunas Bangsa karena mereka menganggap Violetta hanyalah caper padahal kenyataan Violetta tidak pernah caper ke orang.

Karena para guru terus memaksanya mau tidak mau akhirnya Violetta menerima uang tersebut.

"Baiklah pak bu kalau kalian maksa Violetta terima uangnya," ucap Violetta dengan sopan membuat para guru tersenyum.

"Nah gitu dong kan kami jadi senang kalau kamu menerima pemberian dari kami," ucap bu Daya membuat Violetta tersenyum.

"Ya terima kasih pak, bu," ucap Violetta.

"Ya sama-sama Vi semoga saja suatu saat nanti kamu bisa sukses," ucap pak Furqon yang di aminkan oleh Violetta dan para guru.

"Kalau gitu saya permisi dulu," ucap Violetta dengan sopan.

"Ya silakan," ucap para guru secara bersamaan.

Kemudian Violetta keluar dari ruang kepala sekolah. Violetta merasa terharu karena banyak orang-orang yang baik kepadanya.

Violetta menghapus air matanya sebelum ada yang melihat dirinya sedang menangis karena merasa terharu dengan kebaikan orang-orang kemudian Violetta kembali ke kelasnya.

Violetta berharap suatu saat nanti bisa sukses dan membuat kedua orang tuanya bangga dengan kesuksesannya walaupun mereka sudah tidak ada lagi di dunia ini.

Terpopuler

Comments

Aretha Kazumi

Aretha Kazumi

Alhamdulillah banyak yg perduli sama Vio

2023-11-26

0

Kresna Stefania

Kresna Stefania

Alhamdulillah, banyak orang yg baik sama Violetta dan kedua adiknya😍

2023-11-21

0

Sakaki

Sakaki

Keren abis nih karya, besok balik lagi baca baruannya!

2023-11-19

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!