Di dalama kamarnya Afika melamun sambil menatap foto kedua orang tuanya dengan air mata yang mengalir.
Violetta membuka pintu kamarnya dan melihat adiknya menangis sambil memeluk sebuah foto membuat Violetta ingin menangis namun dia tahan karena tidak mau kelihatan rapuh di depan kedua adiknya.
"Afika sayang kenapa belum tidur?" tanya Violetta sambil menjatuhkan bokongnya ke ranjang.
"Aku kangen bangat sama papa dan mama kak," jawab Afika sambil menunduk sedih.
"Kakak juga kangen bangat sama papa dan mama tapi kita tidak bisa berbuat apa-apa selain mendoakan papa dan mama agar kedua orang tua kita di terima di sisi Allah SWT," ucap Violetta yang dibalas anggukan oleh Afika.
"Iya kak, pasti Afika akan mendoakan papa dan mama koq," ucap Afika membuat Violetta tersenyum.
"Tapi aku mau tidur bersama kakak ya soalnya aku takut tidur sendirian," ucap Afika yang dibalas anggukan oleh Violetta.
Sebelum papa dan mamanya meninggal Afika memang tidur bersama kedua orang tuanya dan adik kecilnya.
"Iya sayang tapi sekarang kamu harus tidur karena sudah malam," ucap Violetta yang dibalas anggukan oleh Afika.
"Oke kak, tapi kak Vio enggak tidur?" tanya Afika yang dibalas gelengan oleh Violetta.
"kakak tidurnya nanti soalnya kakak mau belajar dulu," ucap Violetta membuat Afika manggut-manggut kemudian Afika tidur sambi memeluk adik kecilnya yang sudah tertidur lebih dulu.
Melihat kedua adiknya sudah tidur Violetta lalu keluar dari kamarnya.
Violetta duduk di teras sambil menatap bintang di langit.
"Papa dan mama yang tenang ya di sana. Vio janji akan selalu bersama Afika dan Lisa. Vio juga janji akan selalu membahagiakan Afika dan Lisa . Papa dan mama di sana doakan Vio ya agar suatu saat nanti bisa sukses dan membanggakan kalian walaupun papa dan mama tidak ada di sini," gumam Violetta dengan lirih dengan air mata yang membasahi wajah cantiknya.
Di sisi lain Megantara yang melihat Violetta kelihatan sedih merasa kasihan.
Kasihan bangat kamu Vi, batin Megantara yang menatap sahabatnya itu dengan tatapan iba.
Lalu Megantara menghampiri Violetta yang sedang duduk sendirian di teras.
"Assalamu'alakum Vio," ucap Megantara membuat Violetta langsung menghapus air matanya.
"Walaikumsalam, ada apa Gan? tumben datang ke rumahku biasanya datang ke rumahku sore hari," ucap Violetta membuat Megantara terkekeh.
Sebelum kedua orang tuanya meninggal Megantara memang datang di saat siang atau sore hari jika sudah malam jarang sekali datang jika ada urusan yang sangat penting Megantara akan datang malam hari.
"Kedatangan aku kesini cuma mau memberi ini ke kamu," ucap Megantara seraya menyerahkan kantong kresek tersebut ke sahabatnya itu.
Violetta menerima bungkusan tersebut lalu membuka kantog plastiknya. Isinya ada berapa makan dan berapa kotak susu untuk adik kecilnya serta sebuah amplop berwarna putih Violetta membuka amplop tersebut dan tersentak kaget isinya adalah uang sebesar 500 ribu.
"Maaf Gan, sepertinya aku enggak bisa menerima semua pemberian dari kamu," ucap Violetta membuat Megantara merasa sedih karena Violetta menolak pemberian dari keluarganya.
"Kenapa kamu menolak Vi? Semua makanan dan berapa kotak susu adalah pemberian dari papa dan mama kecuali uang itu memang pemberian dari aku jadi tolong di terima jangan membuat kami kecewa karena kamu menolak pemberian dari kami," ucap Megantara membuat Violetta terdiam.
"Tapi aku enggak mau merepotkan kalian dengan membawa makanan," ucap Violetta yang merasa tidak enak karena keluarga Megantara sudah banyak membantu keluarganya.
"Kami sama sekali tidak merasakan direpotkan nak justru kami senang membantu kamu dan kedua adik kamu," sahut mama Amira membuat Violetta langsung bangkit dari tempat tempat duduknya dan menyalami kedua orang tuanya Megantara.
"Silakan masuk om dan tante dan Megantara," ucap Violetta mempersilakan ketiga orang tersebut untuk masuk ke dalam rumahnya.
"Ya terima kasih nak Vio btw kedua adik kamu sudah tidur?" tanya mama Amira yang dibalas anggukan oleh Violetta.
"Iya tante, kedua adik aku sudah tidur barusan," jawab Violetta.
"Om dan tante serta Megantara silakan duduk dulu aku buat minuman dulu," sambung Violetta yang dibalas anggukan oleh mereka.
Baru saja Violetta melangkah ke arah dapur tiba-tiba adik kecilnya menangis membuat Violetta langsung berlari ke kamarnya tanpa berpamitan ke mereka.
oek oek oek
Violetta langsung menggendong adik kecilnya agar berhenti menangis namun Lisa tidak kunjung berhenti.
"Kamu pasti haus ya dek kakak bikin minuman dulu ya," ucap Violetta seraya mengambil jarit untuk menggendong adiknya agar tidak jatuh.
Namun saat Violetta mengambil jarit Afika terbangun dari tidurnya.
"Kamu bangun pasti karena adek menangis," ucap Violetta yang dibalas gelengan oleh Afika.
"Aku bangun bukan karena adek menangis tapi karena lapar," ucap Afika membuat Violetta terdiam.
Violetta baru menyadarinya bahwa adiknya memang belum makan dari tadi siang.
"Ya sudah, kita turun sekarang kakak ada ayam goreng buat kamu," ucap Violetta membuat Afika berbinar.
"Ayam goreng kak?" tanya Afika yang memastikan pendengarnya tidak salah.
"Iya, makanya kita turun sekarang," jawab Violetta yang dibalas anggukan oleh Violetta.
Lalu Afika turun dari ranjangnya dengan tangan yang menggandeng kakaknya.
Sementara Lisa menangis segugukan membuat Violetta dan Afika tidak tega melihatnya.
"Kak Vio sepertinya adek Lisa pengin susu," ucap Afika.
"Iya sayang nanti kita bikinin susu buat adek Lisa," ucap Violetta yang dibalas anggukan oleh Afika.
Saat baru keluar dari kamarnya Afika tersentak kaget melihat kak Megantara datang.
"kak Megan!" teriak Afika seraya berlari lalu memeluk kak Megan.
"Hallo cantik kenapa bangun sayang?" tanya Megan seraya mengangkat Afika untuk duduk dipangkuannya.
"Afika lapar kak makanya bangun soalnya dari tadi siang Afika belum makan," jawab Afika membuat Megan dan kedua orang tuanya tersentak kaget.
Beruntung mereka membawa makanan jika tidak pasti Violetta dan kedua adiknya akan kelaparan.
"Karen Afika lapar bagaimana kalau kita makan bersama," ajak papa Fathir yang dibalas anggukan oleh Afika.
"Ayo om tapi aku mau makan sama kak Megan," ucap Afika.
"Oke, yuk kita makan bersama sayang," ucap Megan seraya bangkit dari tempat duduknya sambil menggendong Afika.
Sementara Violetta sudah berada di dapur karena mau bikin susu untuk adiknya yang terus menangis.
"Tadi adek Lisa menangis karena apa?" tanya mama Amira.
"Karena haus tan," jawab Violetta membuat mama Amira menatap sendu anak dari sahabatnya itu.
"Oh iya, tadi Vio meninggalkan kalian ke kamar soalnya tadi Lisa menangis," sambung Violetta membuat Megan dan kedua orang tuanya tersenyum.
"Tidak masalah koq kami maklumin Vi," ucap mereka secara bersamaan.
"Yuk sekarang kita makan mumpung lauknya masih hangat karena papa baru beli tadi," ucap papa Fathir yang dibalas anggukan oleh mereka.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments
Aretha Kazumi
Semoga nanti kamu bisa sukses Vio
2023-11-25
0
Dinda Annisa
Semoga suatu saat kamu bisa sukses ya Vio🤲
2023-11-21
0
Kresna Stefania
keluarga Megan baik bangat😊
2023-11-20
0