BAB 5. Masa Lalu di Mimpiku

Hembusan angin di sore hari menerpa wajah Miranda yang sejak tadi duduk termangu di teras rumahnya, Dia merasa kesepian.

Sudah satu minggu Budenya sakit, dan tak kunjung sembuh.

“ Nda kenapa kamu duduk disini’.

“Disini dingin, nanti kamu masuk angin, ayo masuk kedalam”.

“ Ayah”.. 

“Apa bude akan sembuh”..

“ Kenapa kamu berkata seperti itu, bude kamu pasti sembuh”.

“Ayah mau kemana?’. tanya Miranda melihat penampilan ayahnya yang sudah rapih.

“ Ayah mau pergi sebentar. kamu cepat masuk”.

MIranda beranjak bangun, meraih tangan ayahnya dan menciumnya dengan takzim.

Miranda masuk kedalam rumah, ada kakaknya Rindi yang sedang asyik membaca buku komiknya…dan abangnya yang juga sedang menonton sepak bola di televisi,diruang keluarga.

“ Nda kamu mau kemana?”.. tanya Rendi saat melihat Miranda masuk dan malah berlalu melewatinya.

Miranda berhenti sejenak.

“Mau ke kamar bude”. sahutnya tanpa menoleh.

“Jangan ganggu bude, bude lagi tidur”.

“ Nda cuma mau lihat bude saja ko”. ucapnya lagi seraya melangkah pergi.

Rendi hanya menggeleng melihat Miranda yang tetap pergi .

Ceklek..  Miranda membuka pintu kamar budenya, terlihat budenya yang sedang berbaring tidur.

Miranda mendekat, duduk ditepi ranjang budenya dan memegang tangannya. 

Miranda menangis,menangis dalam diam… dia sedih melihat budenya .

Hik.. hiks..hiks..

Akhirnya isakan tangis pun terdengar dan membuat budenya terbangun.

“Nda … kamu kenapa sayang, kenapa kamu menangis”

“ Bude,, bude akan sembuh kan.bude gak akan tinggalin Nda kan?”.. ucapnya tersedu .

“ Tentu bude gak akan pernah meninggalkan kamu Nda”.

“Bude akan selalu bersama kamu, menjaga kamu sampai kamu dewasa kelak”.

BUde Retno menggenggam tangan Miranda.Dan mengusap air mata Miranda.

“Sudah jangan menangis lagi, bude sebentar lagi juga sembuh,bude cuma butuh istirahat saja sebentar.besok juga sembuh”.. 

“Nda takut bude, nda takut bude pergi, kalau bude tidak ada, Nda dengan siapa di sini, sedangkan Ayah jarang sekali ada dirumah,Abang dan kakak bude tau sendiri mereka sibuk.Lalu dengan siapa Nda kalau bude ga ada. Hiks…hiks… Kembali Miranda menangis.

Tak kuasa melihat MIranda menangis, Akhirnya bude Retno pun memeluk Miranda. 

“ Itu yang bude takutkan Nda,, bude sebenarnya juga takut kalau harus meninggalkan kamu sekarang”. Ucap Bude dalam hatinya. Hatinya terasa pilu mendengar perkataan dari MIranda.

Pagi harinya seperti biasa Miranda pergi ke sekolah dengan abangnya.

Tak seperti biasanya Miranda yang selalu cerewet dan mengoceh kali ini hanya diam.

Begitu pun dengan Rendi abangnya, .

Di sekolah pun Miranda tidak banyak bicara, tidak ikut bermain dengan teman-temannya .

Hingga bel pulang sekolah berbunyi, Miranda bergegas untuk pulang.Tiba-tiba saja kenapa dadanya terasa nyeri dan sesak.

Sampai dirumah, Miranda terpaku kenapa begitu banyak orang dirumahnya,  ada apa?.. batin Miranda bertanya-tanya.

Pandangannya kini tertuju pada bendera kuning yang terikat di tiang rumahnya.

Deg…  siapa, -siapa yang meninggal.

pikirannya sudah tak menentu, Miranda berlari masuk kedalam rumahnya.

Dia tertegun,di sana Miranda melihat sudah ada ibunya,Maya yang sedang menangis,disampingnya ada Rindi dan Rendi .MIranda juga melihat ada ayahnya di sana  yang kini sedang menatap pada Miranda,seolah mengatakan bude mu sudah tiada Nda..

Pandangan Miranda mengikuti ayahnya.. dia melihat Budenya kini sudah terbujur kaku .

Miranda seketika berteriak histeris..

membuat semua orang yang ada di sana menoleh padanya.

“Bude!!!!...  teriak Miranda menghampiri jenazah budenya, dia kini memeluk budenya yang sudah tak bernyawa lagi.

“Bude,, kenapa bude pergi meninggalkan Nda,”..

“Bude .bangun bude.. “ hiks..hiks.. air matanya kini mengalir deras,.Miranda menangis,menangisi kepergian budenya yang begitu tiba-tiba…

“Bude.. jangan tinggalkan Nda Bude…”

“Bude kan sudah janji sama Nda tidak akan pernah meninggalkan Nda disini sendirian, kenapa bude bohong,kenapa sekarang bude pergi meninggalkan Nda…”.. ucap Miranda sesenggukan. 

 Hiks…hiks… bude… 

“ Sudah Nda… Jangan seperti ini” Ucap Rendi abangnya.

“Iya Nda, kamu masih punya kami disini yang slalu menyayangi kamu”.ucap Maya ibunya seraya memeluk Miranda.

Tapi Miranda menolak untuk Maya peluk, dia melepaskan pelukan Ibunya.

“Kalian bohong, tidak ada yang menyayangi Nda seperti Bude menyayangi Nda”..

“Nda mau BUDE… “teriaknya kini…

“Nda “... kini Rendi membawa Miranda kedalam pelukannya, menenangkan adiknya yang masih menangis histeris.

“Bude…”..

“ Jangan… jangan .. bawa bude..” teriak Miranda ketika melihat orang orang mulai mengangkat dan membawa jenazah budenya untuk dikebumikan.

“ BUDE…..”

**

“ Astagfirullah… “ seketika Miranda terbangun,memegangi kepalanya merasakan nyeri di kepalanya yang kini makin berdenyut nyeri.

“Kenapa, lagi-lagi aku selalu bermimpi tentang masa laluku..”

 “Aku susah payah ingin melupakannya, tapi kenapa masa laluku terus saja hadir di mimpiku.”

“aaarght.. “Miranda meringis merasakan nyeri di kepalanya. 

Miranda melihat ,disampingnya Jodi masih terlelap tidur.Lama MIranda pandangi wajah damai Jodi yang sedang tertidur .

“Bang  aku tidak tau apa yang membuatmu memilih aku untuk berada disampingmu.aku juga tidak tau apa yang membuatmu mampu bertahan dengan aku yang seperti ini”.

“Terimakasih “... ucap Miranda kini membelai rambut Jodi.

“Mir..”

Jodi terbangun karena merasakan usapan dari tangan Miranda.

“Maaf bang, MIra ga bermaksud buat abang bangun”..

“kenapa”.. Jodi menatap lekat wajah Miranda.

“Apa kamu lagi lagi bermimpi buruk lagi?”.

Miranda hanya mengangguk kan kepalanya.

“Pukul berapa sekarang?”.

 “Pukul 03.00 bang”.. ucap Miranda melihat kearah jam wekernya..

“Masih malam, ayo tidur lagi”..

“ Udah gak ngantuk bang”

Tiba tiba jodi memiringkan posisi tidurnya pada Miranda dengan satu tangan yang kini menyangga kepalanya.. Lalu menaik turunkan alisnya.

“A.. apa… bang”.. tanya Mira gugup.

Walau sudah lama menikah dengan Jodi, tapi tetap saja Miranda masih selalu malu dan gugup jika Jodi menginginkan Mira…

Tak banyak bicara, Jodi langsung menarik Mira kedalam dekapannya. sebelumnya dia mematikan lampu lalu menarik selimutnya untuk menutupi tubuh mereka berdua yang akan menyatu.

Skip ya netizen!! takut panas dingin.

******

“Mbak Mira… besok sibuk ga, ? tanya Lila.

saat ini mereka sedang ada di tukang sayur , mereka sedang berbelanja sayuran,seperti biasa nya .

“Nggak ko, memangnya kenapa?”.

“ Besok ada kajian mbak di mesjid besar, Penceramahnya ustadz yang terkenal itu loh mbak…!!

“ Kita kesana yuk mbak”...

“Ayo. .jam berapa?”.

“Jam 09.00 pagi mbak..pulangnya nanti kita mampir ke tukang bakso mbak ,gimana?’. jawab Lila semangat.

“Boleh…

“Besok aku jemput ya mbak”...

“ Sip. .” ucap MIra mengacungkan jari jempolnya.

Lila adalah teman satu–satunya Mira disini. sedangkan dengan tetangga yang lainnya Mira tidak terlalu dekat,  Hanya dengan Lila ,MIra bisa akrab.

Sampai dirumah Mira langsung menghubungi Jodi,,

“Hallo Mir, ada apa tumben telpon abang di jam segini?”.

“Abang lagi sibuk ya?”.

“Kenapa?’.

“mm… Mira cuma mau minta izin besok Lila ngajakin Mira buat ke kajian Bang! Di Masjid Agung yang ada dikota”. 

“Boleh kan Bang”..

“ Kirain ada apa Mir. Kan bisa nanti kalau abang pulang bilangnya.

“ Kalau nanti takut Mira lupa bang!!”.

“GImana boleh ga bang?”.

“iya boleh. Tapi sebelum Malik pulang kamu harus sudah ada di rumah ,kasihan dia kalau nanti pulang ga ada orang di rumah”.

“Iya abang!!!”... 

“ Mira matikan telponnya ya bang”...

“Iya”...

Mira sangat senang jika bisa pergi keluar,. Dia  juga senang karena Lila selalu mengajaknya.

Lila memang sangat baik pada Mira,.dia sudah seperti layaknya saudara untuk Mira.

Usia Lila jauh lebih muda 3 tahun dari Mira, dia juga sudah menikah dan mempunyai 2 orang anak. Kehidupannya tak jauh beda dari Mira,hanya saja keadaan ekonomi Lila cukup Mapan.Dan dari keluarga yang kaya.

Terkadang Mira iri melihat hidup Lila yang selalu beruntung .

...

...

Berbahagialah dia yang telah belajar mengagumi tetapi tidak iri hati, mengikuti tetapi tidak meniru, memuji tetapi tidak menyanjung, dan memimpin tetapi tidak memanipulasi

Episodes
1 BAB 1. Memory yang Mengganggu
2 BAB 2. Aku Tidak Lupa
3 BAB 3.Senyumku Sungguhan?
4 BAB 4. Diabaikan
5 BAB 5. Masa Lalu di Mimpiku
6 BAB 6. Bertemu Lagi
7 BAB 7. Dia yang Aku Benci
8 BAB 8. Tamu Tak Diundang
9 BAB 9.Tangis Kesepian
10 BAB 10. Ada yang Iri
11 BAB 11. Terluka itu Menyakitkan
12 BAB 12. Minggu yang Menyebalkan
13 BAB 13.Sungguh Aku Malu
14 BAB 14. Sama - Sama Terkejut
15 BAB 15. Kesal
16 BAB 16. Apa Yang Terjadi
17 BAB 17. Adilkah ini Semua
18 BAB 18. Sakit
19 BAB 19. Penyesalan
20 BAB 20. Marah
21 BAB 21. Dicuekin
22 BAB 22. Baik kan.
23 BAB 23.Diam-Diam Suka
24 BAB 24. Pertemuan tak Disangka
25 BAB 25. Kedatangan Yulia
26 BAB 26. Hatiku Masih Rapuh
27 BAB 27. Mantan Kekasih
28 BAB 28 Penyesalan Sang Mantan
29 BAB 29. Duri dalam Daging
30 BAB 30.Rahasia yang Mulai Terungkap
31 BAB 31. Sebuah Janji
32 BAB 32. Ungkapan Hati Jodi
33 BAB 33.. Ketakutan Miranda
34 BAB 34. Sayang dan Cinta
35 BAB 35. Terguncang
36 BAB 36. Aku Tidak Gila
37 BAB 37. Kembali Menyesali Masa Lalu
38 BAB 38. Egois
39 BAB 39. Hampa
40 BAB 40. Cinta atau obsesi?
41 BAB 41. Bingkisan dari Gala
42 BAB 42. Kue Donat Punya Cerita
43 BAB 43. Kenangan Pahit.
44 BAB 44. Kata Maaf untuk Miranda
45 BAB 45. Mengagumi Tanpa Bisa Memiliki
46 BAB 46.. Jangan Mengungkit Masa Lalu
47 BAB 47. Bagai Cermin yang Retak
48 BAB 48. Lebih Baik di Cintai
49 BAB 49. Keputusan Yulia
50 BAB. 50 Calon Mantu Sejak Dini
51 BAB 51. Bertemu Teman Lama
52 BAB 52. Liburan Setitik di Pulau Bali
53 BAB 53. Disangka Masih Gadis
54 BAB 54. Kan Kutunggu Jandamu
55 BAB 55.. Jodoh Tidak Akan Kemana
56 BAB 56.. Ada yang Panas,Tapi Bukan Api
57 BAB 57. Pergi ke Kantor
58 BSB 58 M.A.S JODI
59 BAB 59. Marahnya Jodi
60 BAB 60. Cintaku Habis di Kamu
61 BAB 61. Makan Malam = Kencan .
62 BAB 62. Kembali Bermimpi
63 BAB 63. Ada yang Bahagia ,Ada yang Galau.
64 BAB 64. Rasa yang Pernah Ada
65 BAB 65. Posesif
66 BAB 66. Terlalu Mencintaimu
67 BAB 67. Suami Idaman
68 BAB 68. Foto Bahagia
69 BAB 69. Pinjam Dulu Seratus
70 BAB 70. Kenapa Harus Aku
71 BAB 71. Ibu yang Kejam
72 BAB 72. Pura - Pura Ikhlas
73 BAB 73. Aku Hanya Butuh Dirimu
74 BAB 74. Terbiasa Disakiti
75 BAB 75. Permintaan Miranda.
76 BAB 76. Selamat Tinggal Ahsa Gala Baldwin
77 BAB 77. Meninggalkan Semua Kenangan
78 BAB 78. Mawar Putih untuk Miranda
79 BAB 79. Takdir Kita.
80 BAB 80. Seumur Hidup itu Lama
81 BAB 81. Untaian Doa Miranda
82 BAB 82. END
Episodes

Updated 82 Episodes

1
BAB 1. Memory yang Mengganggu
2
BAB 2. Aku Tidak Lupa
3
BAB 3.Senyumku Sungguhan?
4
BAB 4. Diabaikan
5
BAB 5. Masa Lalu di Mimpiku
6
BAB 6. Bertemu Lagi
7
BAB 7. Dia yang Aku Benci
8
BAB 8. Tamu Tak Diundang
9
BAB 9.Tangis Kesepian
10
BAB 10. Ada yang Iri
11
BAB 11. Terluka itu Menyakitkan
12
BAB 12. Minggu yang Menyebalkan
13
BAB 13.Sungguh Aku Malu
14
BAB 14. Sama - Sama Terkejut
15
BAB 15. Kesal
16
BAB 16. Apa Yang Terjadi
17
BAB 17. Adilkah ini Semua
18
BAB 18. Sakit
19
BAB 19. Penyesalan
20
BAB 20. Marah
21
BAB 21. Dicuekin
22
BAB 22. Baik kan.
23
BAB 23.Diam-Diam Suka
24
BAB 24. Pertemuan tak Disangka
25
BAB 25. Kedatangan Yulia
26
BAB 26. Hatiku Masih Rapuh
27
BAB 27. Mantan Kekasih
28
BAB 28 Penyesalan Sang Mantan
29
BAB 29. Duri dalam Daging
30
BAB 30.Rahasia yang Mulai Terungkap
31
BAB 31. Sebuah Janji
32
BAB 32. Ungkapan Hati Jodi
33
BAB 33.. Ketakutan Miranda
34
BAB 34. Sayang dan Cinta
35
BAB 35. Terguncang
36
BAB 36. Aku Tidak Gila
37
BAB 37. Kembali Menyesali Masa Lalu
38
BAB 38. Egois
39
BAB 39. Hampa
40
BAB 40. Cinta atau obsesi?
41
BAB 41. Bingkisan dari Gala
42
BAB 42. Kue Donat Punya Cerita
43
BAB 43. Kenangan Pahit.
44
BAB 44. Kata Maaf untuk Miranda
45
BAB 45. Mengagumi Tanpa Bisa Memiliki
46
BAB 46.. Jangan Mengungkit Masa Lalu
47
BAB 47. Bagai Cermin yang Retak
48
BAB 48. Lebih Baik di Cintai
49
BAB 49. Keputusan Yulia
50
BAB. 50 Calon Mantu Sejak Dini
51
BAB 51. Bertemu Teman Lama
52
BAB 52. Liburan Setitik di Pulau Bali
53
BAB 53. Disangka Masih Gadis
54
BAB 54. Kan Kutunggu Jandamu
55
BAB 55.. Jodoh Tidak Akan Kemana
56
BAB 56.. Ada yang Panas,Tapi Bukan Api
57
BAB 57. Pergi ke Kantor
58
BSB 58 M.A.S JODI
59
BAB 59. Marahnya Jodi
60
BAB 60. Cintaku Habis di Kamu
61
BAB 61. Makan Malam = Kencan .
62
BAB 62. Kembali Bermimpi
63
BAB 63. Ada yang Bahagia ,Ada yang Galau.
64
BAB 64. Rasa yang Pernah Ada
65
BAB 65. Posesif
66
BAB 66. Terlalu Mencintaimu
67
BAB 67. Suami Idaman
68
BAB 68. Foto Bahagia
69
BAB 69. Pinjam Dulu Seratus
70
BAB 70. Kenapa Harus Aku
71
BAB 71. Ibu yang Kejam
72
BAB 72. Pura - Pura Ikhlas
73
BAB 73. Aku Hanya Butuh Dirimu
74
BAB 74. Terbiasa Disakiti
75
BAB 75. Permintaan Miranda.
76
BAB 76. Selamat Tinggal Ahsa Gala Baldwin
77
BAB 77. Meninggalkan Semua Kenangan
78
BAB 78. Mawar Putih untuk Miranda
79
BAB 79. Takdir Kita.
80
BAB 80. Seumur Hidup itu Lama
81
BAB 81. Untaian Doa Miranda
82
BAB 82. END

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!